(*)Kesaksian Vita menara Doa .... Tgl 28/8/2012
»» Tadi saya menara doa, Hadirat Tuhan kuat sekali, pertama kali saya rasa gereja begitu penuh Urapan, trus di pertengahan doa
sy dapat lagi penglihatan soal : "Telinga yg penuh darah", jadi saya bertanya kpd Tuhan apa yg hrs sy sampaikan, apa saya harus cerita, tetapi Tuhan katakan : Cukup buka mulutmu saja !
» Dan begitu saya buka mulutku kata2 dari Tuhan itu keluar dari mulutku kayak orang kalo muntah, keluar dari dalam tdk habis2nya : "This is for the church of God", saat itu juga sy merasa Tuhan punya KASIH dan KETEGASAN, Tuhan katakan : BERTOBAT !!!
»Kamu berdoa dan AKU mendengar doamu tetapi kamu tidak mendengar FirmanKu - Telingamu penuh dgn darah, Hatimu busuk - Jiwamu kotor , engkau mendengar Kebenaran tetapi mengejek - mendengar tetapi tidak percaya akan kuasaKu, tidak kah engkau malu datang kepadaku dengan jiwa yang kotor setiap saat ?
Demikianlah yang saya vita dapatkan dari Tuhan saat tadi di menara Doa.
»»»BERTOBATLAH !!!
AMEN
Blessing Family Centre
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.
JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
VISI dan MISI Gereja
VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.
MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup
Rabu, 29 Agustus 2012
Minggu, 26 Agustus 2012
MEZBAH DUPA
BAB XIII B
MEZBAH DUPA
Fatsal V
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN
Mezbah ini dibuat dari kayu dan disalut dengan emas, sehingga dari luar nampaknya seperti dari emas saja.
kayu - - 2 unsur ini yang membuat Mezbah
kemanu | Dupa, tetapi kayunya tersembunyi,
siaan. | tidak nampak, "mati"; emasnya yang
} jelas
emas - |
sifat |
ilahi -
A. KAYU
Kayu = kemanusiaan, tabiat manusiawi.
Firman Tuhan mengumpamakan manusia itu seperti pohon Mat 7:16-20, seperti pokok-pokok.
Markus 8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
Jadi kayu itu melambangkan sifat manusiawi yang cenderung kepada dosa.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Tetapi terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Dipotong. Kayu ini berasal dari pohon yang ditebang, lalu dipotong-potong, diolah dan disesuaikan dengan ukuran dari Allah.
Inilah sifat-sifat manusiawi yang dipotong, dicocokkan dengan Firman Tuhan, dalam segala segi hidupnya. Baik dalam hal uang, nikah, pekerjaan, pergaulan, rekreasi dan lain-lain, dalam semua segi hidup. Tidak dicocokkan dengan selera sendiri atau menurut kehendak daging, tetapi dicocokkan dengan Firman Tuhan. Jadi "kayu" itu harus dipotong dan diolah untuk dapat menjadi mezbah dupa, untuk dapat berdoa dengan betul!
Kayu ini dimatikan, disalut dengan emas sehingga sama sekali tidak nampak kayunya, hanya emas semata-mata.
Suara daging tidak boleh bicara, harus dibuang, baru Roh Kudus mendapat kesempatan untuk menutup, menyalut semuanya, baru nampak kehidupan ilahi dalam hidup kita.
Selama daging bersuara dan dituruti, maka tidak akan nampak sifat-sifat ilahi di dalam kita, tetapi sifat daging, kedagingan. Jangan menuruti kehendak daging, hasilnya kematian.
Ini seperti orang-orang Israel yang menuruti kehendaknya sendiri, tidak mau patuh akan Firman Allah (Ul 1:32,41,45), akibatnya mereka binasa. Daging harus dimatikan, jangan berdoa menuruti daging, itu bukan doa yang betul, bukan mezbah dupa.
Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Kalau daging diberi kesempatan bicara, didengar, dituruti, maka orang itu tidak akan dapat berdoa dalam Roh, sebab yang nampak hanya kayu, daging, bukan emas, bukan sifat-sifat ilahi!
Seringkali ada pertanyaan yaitu mengapa mereka yang sudah dibaptis dalam Roh tetapi sukar berdoa dengan bahasa lidah, apalagi berjalan dalam Roh. Mengapa? Salah satu sebab terpenting ialah sebab daging tidak dimatikan, tidak disalut emas.
Suara daging dibiarkan terus bicara di dalam hatinya, tidak dibuang, dan mereka menuruti daging, sehingga hidupnya itu hanya kedagingan saja.
Meskipun sudah dibaptis dalam Roh, tetapi mereka kembali hidup menuruti hawa nafsunya, menuruti daging, (menuruti kemarahannya, percabulannya, ketamakannya, tontonan-tontonan, kebencian, kesombongannya dan sebaginya), itu sebabnya mereka tidak dapat berdoa dalam bahasa lidah lagi. Roh Kudus tidak dapat bekerja sebab orang itu menuruti daging, maka dengan sendirinya tidak ada ilham Roh, tidak ada bahasa lidah dan mereka tidak dapat berjalan dalam Roh sebab jalan dalam daging.
B. EMAS
Emas adalah logam mulia, logam tertinggi dalam Alkitab. Ini adalah bayangan sifat-sifat ilahi, yang tertinggi (2Tim 2:20-21).
Emas = sifat ilahi, suatu hidup yang dipimpin Roh, berjalan dalam Roh.
Salutan emas ini dikerjakan oleh Roh Kudus, yaitu sifat-sifat ilahi yang nampak nyata dalam hidup orang-orang suci yang penuh Roh Kudus dan dipimpin oleh Roh senantiasa. Ini tidak bisa nyata, kalau daging tidak mau "disembunyikan", dimatikan. Kayu atau daging harus mau ditutup seluruhnya, disalut dengan emas, baru nampak pekerjaan Roh Kudus.
Daging dan Roh Kudus itu selalu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Jadi kalau kita mau mematikan kedagingan ini dan menurut pimpinan Roh, baru Roh Kudus dapat bekerja dalam hidup kita dan bau sifat-sifat ilahi itu nyata dalam hidup kita.
Selama daging dituruti, maka Roh Kudus tidak dapat berbuat apa-apa dalam hidup kita dan tanda-tanda atau sifat-sifat ilahi tidak nampak, yang nampak hanya hidup penuh kedagingan.
Jadi peperangan antara daging dan Roh itu ditentukan oleh kita!
Kalau kita memihak daging, mau mendengar suara daging, maka daging yang nyata dalam hidup kita. Roh Kudus sulit bekerja, sebab ada dosa! Roh Kudus adalah Roh yang kudus, yang hanya dapat bekerja dalam sikon yang kudus! Dosa melawan dan mendesak Dia (Kis 7:51).
Tetapi kalau kita mau menuruti atau menaati pimpinan Roh, daging terjepit dan mati. Kalau kita mau mengalami kematian daging (ini namanya salib, menderita karena menaati kebenaran) maka Roh Kudus dapat bekerja dengan leluasa dan sifat-sifat ilahi itu akan nampak. Begitu seterusnya, kalau kita terus mau dipimpin Roh, dan daging atau kayu itu terus dimatikan, terus diisolir, dibungkus, disalut sehingga hanya emas yang nampak, maka akan nampak pekerjaan Roh Kudus, terasa pengurapanNya, terasa pekerjaanNya, sifat-sifatNya, dan berdoa dalam Roh itu menjadi mudah dan indah.
Jadi yang memegang tombol daging atau Roh adalah kita sendiri. Mengerti atau tidak, sengaja atau tidak, tertipu atau dengan pengertian yang jelas, kitalah yang menekan tombol mana yang akan menguasai (mendominir) hidup kita.
Kita bukan robot tetapi makhluk bebas yang harus mempertanggungjawabkan keputusan, tindakan dan perbuatan kita di meja pengadilan Allah (Pkh 9:11; Rum 14:12).
Sebab itu jangan menuruti daging, tetapi menuruti Roh, termasuk di dalamnya pikul salib, (Bagi orang yang sungguh-sungguh mau hidup suci, mau mematikan daging, pikul salib karena menuruti hukum-hukum Tuhan itu tidaklah berat 1Yoh 5:3).
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh (KJ: Berjalanlah di dalam) Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
MEZBAH DUPA
Kehidupan doa orang-orang suci yang memikul salib,
Kayu ~ tabiat daging -\ Kayu ditutup emas
--> sehingga tidak
Emas ~ tabiat ilahi -/ nampak lagi kayunya.
Orang yang mau dipimpin Roh itu, dagingnya terjepit, ditutup, disalut sehingga tidak lagi nampak sifat-sifat kedagingan, hanya sifat-sifat ilahi, antara lain berdoa dalam Roh.
Jadi mezbah dupa itu dibentuk oleh 2 perkara ini, kayu dan emas, yaitu kayu disalut emas. Begitulah doa orang-orang suci di dalam Roh itu didasari oleh 2 perkara ini.
Daging dimatikan ---> hidup benar, punya kebenaran.
Roh bekerja ---> dipimpin Roh pengurapan Roh.
Inilah doa di dalam Roh dan kebenaran yang memperkenankan Allah.
Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Di sini roh (dengan "r" kecil) menunjukkan pada roh manusia. Memang kita berhubungan dengan Allah dengan roh kita. Tetapi tanpa bantuan Roh Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa dan selalu kalah.
Roh Allahlah yang melahirbarukan kita (= menghidupkan roh kita yang mati Ef 2:1) dan Roh Allahlah yang menguatkan kita sehingga kita dapat menyembah Dia (Gal 5:16) di dalam Roh (Ef 6:18 Yud 20).
Menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran.
Kalau kita mau dipimpin Roh sehingga dagingnya dimatikan (mau mengalami kematian daging) inilah yang menjadi meja dari Mezbah Dupa, dasar dari penyembahan yang berkenan pada Tuhan.
Tidaklah heran kalau orang-orang seperti ini akan lancar berdoa dalam Roh (dalam bahasa lidah) dengan manis, sebab ada persekutuan dengan Allah. Allah berkenan dan memberkatinya, Rohkudus makin mengurapinya. Betapa indah kalau kita mau dan dapat terus menerus berdoa dalam Roh, itu hidup yang amat indah, yang membawa kepada kemenangan-kemenangan yang heran seperti yang dinyatakan dalam mahkota dari Mezbah Dupa ini, sangat indah.
Berdoalah tanpa berhenti dalam Roh dan kebenaran, itu seperti Mezbah Dupa di hadapan hadirat Tuhan ini, indah, kuat, heran, dan berkemenangan.
Blessing Family Centre
MEZBAH DUPA
Fatsal V
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN
Mezbah ini dibuat dari kayu dan disalut dengan emas, sehingga dari luar nampaknya seperti dari emas saja.
kayu - - 2 unsur ini yang membuat Mezbah
kemanu | Dupa, tetapi kayunya tersembunyi,
siaan. | tidak nampak, "mati"; emasnya yang
} jelas
emas - |
sifat |
ilahi -
A. KAYU
Kayu = kemanusiaan, tabiat manusiawi.
Firman Tuhan mengumpamakan manusia itu seperti pohon Mat 7:16-20, seperti pokok-pokok.
Markus 8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
Jadi kayu itu melambangkan sifat manusiawi yang cenderung kepada dosa.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Tetapi terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Dipotong. Kayu ini berasal dari pohon yang ditebang, lalu dipotong-potong, diolah dan disesuaikan dengan ukuran dari Allah.
Inilah sifat-sifat manusiawi yang dipotong, dicocokkan dengan Firman Tuhan, dalam segala segi hidupnya. Baik dalam hal uang, nikah, pekerjaan, pergaulan, rekreasi dan lain-lain, dalam semua segi hidup. Tidak dicocokkan dengan selera sendiri atau menurut kehendak daging, tetapi dicocokkan dengan Firman Tuhan. Jadi "kayu" itu harus dipotong dan diolah untuk dapat menjadi mezbah dupa, untuk dapat berdoa dengan betul!
Kayu ini dimatikan, disalut dengan emas sehingga sama sekali tidak nampak kayunya, hanya emas semata-mata.
Suara daging tidak boleh bicara, harus dibuang, baru Roh Kudus mendapat kesempatan untuk menutup, menyalut semuanya, baru nampak kehidupan ilahi dalam hidup kita.
Selama daging bersuara dan dituruti, maka tidak akan nampak sifat-sifat ilahi di dalam kita, tetapi sifat daging, kedagingan. Jangan menuruti kehendak daging, hasilnya kematian.
Ini seperti orang-orang Israel yang menuruti kehendaknya sendiri, tidak mau patuh akan Firman Allah (Ul 1:32,41,45), akibatnya mereka binasa. Daging harus dimatikan, jangan berdoa menuruti daging, itu bukan doa yang betul, bukan mezbah dupa.
Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Kalau daging diberi kesempatan bicara, didengar, dituruti, maka orang itu tidak akan dapat berdoa dalam Roh, sebab yang nampak hanya kayu, daging, bukan emas, bukan sifat-sifat ilahi!
Seringkali ada pertanyaan yaitu mengapa mereka yang sudah dibaptis dalam Roh tetapi sukar berdoa dengan bahasa lidah, apalagi berjalan dalam Roh. Mengapa? Salah satu sebab terpenting ialah sebab daging tidak dimatikan, tidak disalut emas.
Suara daging dibiarkan terus bicara di dalam hatinya, tidak dibuang, dan mereka menuruti daging, sehingga hidupnya itu hanya kedagingan saja.
Meskipun sudah dibaptis dalam Roh, tetapi mereka kembali hidup menuruti hawa nafsunya, menuruti daging, (menuruti kemarahannya, percabulannya, ketamakannya, tontonan-tontonan, kebencian, kesombongannya dan sebaginya), itu sebabnya mereka tidak dapat berdoa dalam bahasa lidah lagi. Roh Kudus tidak dapat bekerja sebab orang itu menuruti daging, maka dengan sendirinya tidak ada ilham Roh, tidak ada bahasa lidah dan mereka tidak dapat berjalan dalam Roh sebab jalan dalam daging.
B. EMAS
Emas adalah logam mulia, logam tertinggi dalam Alkitab. Ini adalah bayangan sifat-sifat ilahi, yang tertinggi (2Tim 2:20-21).
Emas = sifat ilahi, suatu hidup yang dipimpin Roh, berjalan dalam Roh.
Salutan emas ini dikerjakan oleh Roh Kudus, yaitu sifat-sifat ilahi yang nampak nyata dalam hidup orang-orang suci yang penuh Roh Kudus dan dipimpin oleh Roh senantiasa. Ini tidak bisa nyata, kalau daging tidak mau "disembunyikan", dimatikan. Kayu atau daging harus mau ditutup seluruhnya, disalut dengan emas, baru nampak pekerjaan Roh Kudus.
Daging dan Roh Kudus itu selalu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Jadi kalau kita mau mematikan kedagingan ini dan menurut pimpinan Roh, baru Roh Kudus dapat bekerja dalam hidup kita dan bau sifat-sifat ilahi itu nyata dalam hidup kita.
Selama daging dituruti, maka Roh Kudus tidak dapat berbuat apa-apa dalam hidup kita dan tanda-tanda atau sifat-sifat ilahi tidak nampak, yang nampak hanya hidup penuh kedagingan.
Jadi peperangan antara daging dan Roh itu ditentukan oleh kita!
Kalau kita memihak daging, mau mendengar suara daging, maka daging yang nyata dalam hidup kita. Roh Kudus sulit bekerja, sebab ada dosa! Roh Kudus adalah Roh yang kudus, yang hanya dapat bekerja dalam sikon yang kudus! Dosa melawan dan mendesak Dia (Kis 7:51).
Tetapi kalau kita mau menuruti atau menaati pimpinan Roh, daging terjepit dan mati. Kalau kita mau mengalami kematian daging (ini namanya salib, menderita karena menaati kebenaran) maka Roh Kudus dapat bekerja dengan leluasa dan sifat-sifat ilahi itu akan nampak. Begitu seterusnya, kalau kita terus mau dipimpin Roh, dan daging atau kayu itu terus dimatikan, terus diisolir, dibungkus, disalut sehingga hanya emas yang nampak, maka akan nampak pekerjaan Roh Kudus, terasa pengurapanNya, terasa pekerjaanNya, sifat-sifatNya, dan berdoa dalam Roh itu menjadi mudah dan indah.
Jadi yang memegang tombol daging atau Roh adalah kita sendiri. Mengerti atau tidak, sengaja atau tidak, tertipu atau dengan pengertian yang jelas, kitalah yang menekan tombol mana yang akan menguasai (mendominir) hidup kita.
Kita bukan robot tetapi makhluk bebas yang harus mempertanggungjawabkan keputusan, tindakan dan perbuatan kita di meja pengadilan Allah (Pkh 9:11; Rum 14:12).
Sebab itu jangan menuruti daging, tetapi menuruti Roh, termasuk di dalamnya pikul salib, (Bagi orang yang sungguh-sungguh mau hidup suci, mau mematikan daging, pikul salib karena menuruti hukum-hukum Tuhan itu tidaklah berat 1Yoh 5:3).
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh (KJ: Berjalanlah di dalam) Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
MEZBAH DUPA
Kehidupan doa orang-orang suci yang memikul salib,
Kayu ~ tabiat daging -\ Kayu ditutup emas
--> sehingga tidak
Emas ~ tabiat ilahi -/ nampak lagi kayunya.
Orang yang mau dipimpin Roh itu, dagingnya terjepit, ditutup, disalut sehingga tidak lagi nampak sifat-sifat kedagingan, hanya sifat-sifat ilahi, antara lain berdoa dalam Roh.
Jadi mezbah dupa itu dibentuk oleh 2 perkara ini, kayu dan emas, yaitu kayu disalut emas. Begitulah doa orang-orang suci di dalam Roh itu didasari oleh 2 perkara ini.
Daging dimatikan ---> hidup benar, punya kebenaran.
Roh bekerja ---> dipimpin Roh pengurapan Roh.
Inilah doa di dalam Roh dan kebenaran yang memperkenankan Allah.
Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Di sini roh (dengan "r" kecil) menunjukkan pada roh manusia. Memang kita berhubungan dengan Allah dengan roh kita. Tetapi tanpa bantuan Roh Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa dan selalu kalah.
Roh Allahlah yang melahirbarukan kita (= menghidupkan roh kita yang mati Ef 2:1) dan Roh Allahlah yang menguatkan kita sehingga kita dapat menyembah Dia (Gal 5:16) di dalam Roh (Ef 6:18 Yud 20).
Menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran.
Kalau kita mau dipimpin Roh sehingga dagingnya dimatikan (mau mengalami kematian daging) inilah yang menjadi meja dari Mezbah Dupa, dasar dari penyembahan yang berkenan pada Tuhan.
Tidaklah heran kalau orang-orang seperti ini akan lancar berdoa dalam Roh (dalam bahasa lidah) dengan manis, sebab ada persekutuan dengan Allah. Allah berkenan dan memberkatinya, Rohkudus makin mengurapinya. Betapa indah kalau kita mau dan dapat terus menerus berdoa dalam Roh, itu hidup yang amat indah, yang membawa kepada kemenangan-kemenangan yang heran seperti yang dinyatakan dalam mahkota dari Mezbah Dupa ini, sangat indah.
Berdoalah tanpa berhenti dalam Roh dan kebenaran, itu seperti Mezbah Dupa di hadapan hadirat Tuhan ini, indah, kuat, heran, dan berkemenangan.
Blessing Family Centre
ARTI ROHANI MEZBAH DUPA
Fatsal IV
ARTI ROHANI MEZBAH DUPA
Mezbah Dupa terdiri dari: Mezbah dan Dupa.
Mezbah Dupa dan pendupaan yang mengeluarkan asap yang harum, itu menceritakan tentang dua orang suci.
Wahyu 5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan; itulah doa orang-orang kudus.
A. MEZBAH
dupa --> doa orang suci - kehidupan
/ (Wah 5:8) | doa dari
Mezbah / | orang-orang
Dupa \ | suci yang me-
\ } mikul salib/
mezbah --> orang2 suci. | yang hidup
sebagai "kor- | sebagai kor-
ban sembeli- | ban sembeli-
han" | han
(Rom 8:36) - (Maz 141:2)
Mezbah dalam bahasa Ibrani (Misbeach) = tempat penyembelihan. Mezbah dalam bahasa Gerika (Thusiasterion) = tempat pengorbanan.
Mezbah menceritakan tentang hidup yang dikorbankan (seperti binatang korban yang disembelih) karena Tuhan, untuk kemuliaan nama Tuhan.
Roma 8:36 Seerti yang tersurat: bahwa karena sebab Engkaulah kami dimatikan berhari-hari; maka kami dihisabkan seperti domba yang akan disembelih (TL)
Mezbah di dalam Ruangan Suci menceritakan tentang orang-orang suci (orang suci itu tingkatannya di Ruangan Suci) yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Jadi Mezbah Dupa itu berarti kehidupan doa (yang memperkenankan Tuhan) dari orang-orang suci yang memikul salib yaitu yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Mazmur 141:2 Biarlah selalu doaku seperti bakaran dupa di hadapan hadiratMu dan penadahan tanganku seperti korban pada waktu petang (TL).
Apakah kita hidup sebagai orang dosa atau sebagai orang suci,tebusan Tuhan?
Kalau orang Kristen hidup dalam dosa, apalagi kalau diikat dosa, dengan sengaja, orang seperti ini sekalipun banyak berdoa, ia tidak akan menjadi Mezbah Dupa.
Kalau kita hidup sebagai orang suci (dan itu berarti daging disembelih terus menerus) ada harapan menjadi Mezbah Dupa, yaitu kalau orang-orang suci inin mau berdoa terus menerus di dalam Roh dan kebenaran.
Daging dan Roh itu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Kalau kita hidup dalam kesucian, itu melawan daging, itu seolah-olah mengorbankan daging, daging itu seperti dibuat korban sembelihan bagi Tuhan, itu sakit bagi daging. Ini resikonya kalau kita mau menerima Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberi kuasa kemenangan atas daging sehingga daging ditekan, "disembelih" dan tidak berdaya, tetapi kita harus mau menerima penyembelihan atau kematian daging ini. Untuk orang yang suka hidup menuruti daging, ini terlalu sakit sehingga ia mungkin tidak tahan. Tetapi kalau kita mau meninggalkan hidup dosa, kita pasti dapat menanggungnya, sebab kuasa untuk menang itu sudah kita terima dengan iman dari Tuhan Yesus.
Jadi tiap-tiap orang suci yang hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan itu secara rohani seperti domba yang tersembelih karena Kristus sepanjang hari, setiap hari (Rom 8:36), "setengah mati" terus menerus (untuk dagingnya).
Dengan kata lain kematian Kristus terus menerus bekerja di dalam kita.
2Korintus 4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus (hidup yang suci seperti Yesus) juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
B. DUPA:
Yaitu doa (kata-kata) orang suci. Tanpa penyaliban daging, tidak akan keluar kata-kata doa yang memperkenankan Allah, malah sebaliknya yang akan keluar ialah kata-kata yang menyakiti Tuhan, yang penuh persungutan, pemberontakan dan berbau busuk.
Jadi kalau ada Mezbah yang menyala itu berarti daging dimatikan sehingga kuasa Tuhan bebas bekerja di dalam kita, kita bebas dan kuat menaati Firman Tuhan, dapat hidup dalam kesucian.
Kalau orang-orang seperti ini berdoa kepada Tuhan, pasti doanya itu diperkenan Tuhan, sebab ia mau hidup dalam kesucian, mau disembelih dagingnya dan pasti doanya itu bukan perkara-perkara yang dosa.
Amsal 11:23 Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua (TL).
Sebab itu segala kata-kata yang keluar dari mulutnya, lebih-lebih yang ditujukan kepada Tuhan, itu seperti bau Dupa yang harum, yang sangat berkenan kepada Tuhan.
Amsal 15:8 Persembahan orang jahat menjadi kebencian kepada Tuhan, tetapi doa orang yang tulus hatinya menjadi kesukaannya (TL).
Tetapi sebaliknya orang yang tidak mau dagingnya disalibkan, dimatikan, disembelih, maka nafsu dagingnya akan kuat (= hidup dalam kedagingan) dan dengan kuat melawan Roh, melawan Allah. Yang keluar dari mulutnya selalu pemberontakan, persungutan dan permintaan-permintaan daging. Tentu Tuhan tidak suka dan menolak doa semacam ini, sebab itu jahat dan Allah itu suci adanya.
Sekalipun orang seperti ini berdoa, doanya menjadi kebencian kepada Allah.
Amsal 28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, (tidak mau taat, tidak mau hidup dalam mau hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan), juga doanya adalah kekejian.
CONTOH:
Israel tidak mau menyangkal diri, sehingga mereka dikuasai keinginan dagingnya, sebab itu doanya ialah doa minta daging, doa yang kebencian kepada Tuhan, penuh persungutan dan perlawanan.
Bilangan 11:4, 20 Maka bangsa kekacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu (hendak) pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
..melainkan sebulan suntuk, sehingga ia itu keluar pula dari dalam hidungmu dan kamupun jemu akan dia, maka ia itu sebab kamu telah menghinakan Tuhan, yang ada di antara kamu, dan kamu telah menangis di hadapan hadiratNya sambil katamu: Apakah gunanya kami telah keluar dari Mesir? (TL).
Allah marah dan hukuman Allah jatuh ke atas mereka.
Tetapi sebaliknya dengan Ayub sekalipun penderitaan Ayub berat, doanya tetap berkenan kepada Tuhan.
Ayub mengalami "celaka" yang amat dahsyat padahal ia sangat patuh, tertib dan sungguh-sungguh berbakti, sehingga ia tidak habis-habisnya keheranan mengapa segala perkara ini sampai terjadi, bahkan berturut-turut tetapi doanya, kata-katanya tetap benar.
Ayub 1:21 katanya: Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.
Kehendak daging Ayub mau berontak, tetapi Ayub menekannya, menyembelihnya, mematikannya, sehingga apa yang keluar dari mulutnya itu suatu doa yang sangat indah dan berkenan kepada Tuhan.
Sebaliknya, ada orang yang sudah hidup di atas Mezbah, tetapi tidak mau bertekun di dalam doa, tidak mau berseru kepada Tuhan, ini bodoh, sebab ia tidak mendapat segenap pertolongan Tuhan.
Misalnya:
Imam eli dan Hizkia. Mereka tidak mau bertekun berdoa Untuk minta kemurahan dan anugerah Tuhan. Sebab itu mereka tidak mendapat apa-apa selain yang sudah dikatakan lewat nabi-nabi Tuhan.
1Samuel 3:18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia Tuhan, biarlah diperbuatNya apa yang dipandangNya baik."
Hizkia
2Raja-raja 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik Firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
Tuhan Yesus berkata: mintalah, berdoalah, Tuhan pasti mengabulkan doa yang sesuai dengan kehendakNya.
Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Jadi Mezbah Dupa itu mempunyai 2 faktor penting yakni dupa dan mezbah, yaitu orang suci yang pikul salib dan yang suka berdoa senantiasa (terus menerus).
Hidup sebagai Mezbah Dupa itu amat indah, harum sebab ia dihitung, diukur oleh Allah.
Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan Mezbah (ini Mezbah Dupa di dalam Ruangan Suci) dan mereka yang beribadah (TL= sembahyang) di dalamnya.
Inilah hidup yang berharga dan mulia di hadapan Allah. Pasti hidup seperti ini amat indah!
Semua orang yang indah di dalam Alkitab dan di dalam sejarah, adalah orang-orang yang seperti Mezbah Dupa. Mereka suka bersekutu dengan Tuhan di dalam doa dan Tuhan sering berbicara kepada mereka. Tetapi kalau hubungan ini putus, maka daging akan hidup kembali dan bau daging (keinginan-keinginan daging) itu akan menjadi jelas dan nyata sekali, seperti yang ditulis dalam (Gal 3:3-4). Belajarlah tetap hidup sebagai orang suci dan dengan bersukacita, penuh gairah tetap tekun hidup berdoa di dalam kehidupan yang suci ini.
Inilah Mezbah Dupa yang indah-indah dihadapan Allah, dan hidup yang sangat dekat dengan Allah, didepan Tabut Tahta Allah.
Meskipun demikian hubungan orang-orang suci dengan Allah tidak hanya dijalin dalam Mezbah Dupa, tetapi juga di dalam alat-alat Ruangan Suci lainnya.
Alat-alat dalam Ruangan Suci menunjukkan ibadat atau hubungan anak-anak Allah dengan Allah. Pelita Emas dan Meja Roti Pertunjukan menunjukkan hubungan dari Allah kepada manusia. Mezbah Dupa menunjukkan hubungan dari manusia kepada Allah, dan sebaliknya.
Semua alat-alat ini membuat suatu persekutuan yang erat, hidup dan indah antara manusia dan Allah.
Tanpa salah satu alat-alat tersebut, hubungan orang-orang suci dengan Allah akan pincang.
Sebab itu biarlah hidup ini menjadi seperti Ruangan Suci yang penuh dangan ketiga alat ini. Ini baru lengkap, indah dan akan menghasilkan hidup yag berbuah-buah, menyucikan kita (1Tim 4:5), sehingga dapat tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan.
Jadi Mezbah Dupa itu mutlak harus ada dalam kehidupan setiap orang suci, disamping Meja Roti Pertunjukan dan Pelita!
Blessing Family Centre
ARTI ROHANI MEZBAH DUPA
Mezbah Dupa terdiri dari: Mezbah dan Dupa.
Mezbah Dupa dan pendupaan yang mengeluarkan asap yang harum, itu menceritakan tentang dua orang suci.
Wahyu 5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan; itulah doa orang-orang kudus.
A. MEZBAH
dupa --> doa orang suci - kehidupan
/ (Wah 5:8) | doa dari
Mezbah / | orang-orang
Dupa \ | suci yang me-
\ } mikul salib/
mezbah --> orang2 suci. | yang hidup
sebagai "kor- | sebagai kor-
ban sembeli- | ban sembeli-
han" | han
(Rom 8:36) - (Maz 141:2)
Mezbah dalam bahasa Ibrani (Misbeach) = tempat penyembelihan. Mezbah dalam bahasa Gerika (Thusiasterion) = tempat pengorbanan.
Mezbah menceritakan tentang hidup yang dikorbankan (seperti binatang korban yang disembelih) karena Tuhan, untuk kemuliaan nama Tuhan.
Roma 8:36 Seerti yang tersurat: bahwa karena sebab Engkaulah kami dimatikan berhari-hari; maka kami dihisabkan seperti domba yang akan disembelih (TL)
Mezbah di dalam Ruangan Suci menceritakan tentang orang-orang suci (orang suci itu tingkatannya di Ruangan Suci) yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Jadi Mezbah Dupa itu berarti kehidupan doa (yang memperkenankan Tuhan) dari orang-orang suci yang memikul salib yaitu yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Mazmur 141:2 Biarlah selalu doaku seperti bakaran dupa di hadapan hadiratMu dan penadahan tanganku seperti korban pada waktu petang (TL).
Apakah kita hidup sebagai orang dosa atau sebagai orang suci,tebusan Tuhan?
Kalau orang Kristen hidup dalam dosa, apalagi kalau diikat dosa, dengan sengaja, orang seperti ini sekalipun banyak berdoa, ia tidak akan menjadi Mezbah Dupa.
Kalau kita hidup sebagai orang suci (dan itu berarti daging disembelih terus menerus) ada harapan menjadi Mezbah Dupa, yaitu kalau orang-orang suci inin mau berdoa terus menerus di dalam Roh dan kebenaran.
Daging dan Roh itu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Kalau kita hidup dalam kesucian, itu melawan daging, itu seolah-olah mengorbankan daging, daging itu seperti dibuat korban sembelihan bagi Tuhan, itu sakit bagi daging. Ini resikonya kalau kita mau menerima Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberi kuasa kemenangan atas daging sehingga daging ditekan, "disembelih" dan tidak berdaya, tetapi kita harus mau menerima penyembelihan atau kematian daging ini. Untuk orang yang suka hidup menuruti daging, ini terlalu sakit sehingga ia mungkin tidak tahan. Tetapi kalau kita mau meninggalkan hidup dosa, kita pasti dapat menanggungnya, sebab kuasa untuk menang itu sudah kita terima dengan iman dari Tuhan Yesus.
Jadi tiap-tiap orang suci yang hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan itu secara rohani seperti domba yang tersembelih karena Kristus sepanjang hari, setiap hari (Rom 8:36), "setengah mati" terus menerus (untuk dagingnya).
Dengan kata lain kematian Kristus terus menerus bekerja di dalam kita.
2Korintus 4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus (hidup yang suci seperti Yesus) juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
B. DUPA:
Yaitu doa (kata-kata) orang suci. Tanpa penyaliban daging, tidak akan keluar kata-kata doa yang memperkenankan Allah, malah sebaliknya yang akan keluar ialah kata-kata yang menyakiti Tuhan, yang penuh persungutan, pemberontakan dan berbau busuk.
Jadi kalau ada Mezbah yang menyala itu berarti daging dimatikan sehingga kuasa Tuhan bebas bekerja di dalam kita, kita bebas dan kuat menaati Firman Tuhan, dapat hidup dalam kesucian.
Kalau orang-orang seperti ini berdoa kepada Tuhan, pasti doanya itu diperkenan Tuhan, sebab ia mau hidup dalam kesucian, mau disembelih dagingnya dan pasti doanya itu bukan perkara-perkara yang dosa.
Amsal 11:23 Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua (TL).
Sebab itu segala kata-kata yang keluar dari mulutnya, lebih-lebih yang ditujukan kepada Tuhan, itu seperti bau Dupa yang harum, yang sangat berkenan kepada Tuhan.
Amsal 15:8 Persembahan orang jahat menjadi kebencian kepada Tuhan, tetapi doa orang yang tulus hatinya menjadi kesukaannya (TL).
Tetapi sebaliknya orang yang tidak mau dagingnya disalibkan, dimatikan, disembelih, maka nafsu dagingnya akan kuat (= hidup dalam kedagingan) dan dengan kuat melawan Roh, melawan Allah. Yang keluar dari mulutnya selalu pemberontakan, persungutan dan permintaan-permintaan daging. Tentu Tuhan tidak suka dan menolak doa semacam ini, sebab itu jahat dan Allah itu suci adanya.
Sekalipun orang seperti ini berdoa, doanya menjadi kebencian kepada Allah.
Amsal 28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, (tidak mau taat, tidak mau hidup dalam mau hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan), juga doanya adalah kekejian.
CONTOH:
Israel tidak mau menyangkal diri, sehingga mereka dikuasai keinginan dagingnya, sebab itu doanya ialah doa minta daging, doa yang kebencian kepada Tuhan, penuh persungutan dan perlawanan.
Bilangan 11:4, 20 Maka bangsa kekacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu (hendak) pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
..melainkan sebulan suntuk, sehingga ia itu keluar pula dari dalam hidungmu dan kamupun jemu akan dia, maka ia itu sebab kamu telah menghinakan Tuhan, yang ada di antara kamu, dan kamu telah menangis di hadapan hadiratNya sambil katamu: Apakah gunanya kami telah keluar dari Mesir? (TL).
Allah marah dan hukuman Allah jatuh ke atas mereka.
Tetapi sebaliknya dengan Ayub sekalipun penderitaan Ayub berat, doanya tetap berkenan kepada Tuhan.
Ayub mengalami "celaka" yang amat dahsyat padahal ia sangat patuh, tertib dan sungguh-sungguh berbakti, sehingga ia tidak habis-habisnya keheranan mengapa segala perkara ini sampai terjadi, bahkan berturut-turut tetapi doanya, kata-katanya tetap benar.
Ayub 1:21 katanya: Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.
Kehendak daging Ayub mau berontak, tetapi Ayub menekannya, menyembelihnya, mematikannya, sehingga apa yang keluar dari mulutnya itu suatu doa yang sangat indah dan berkenan kepada Tuhan.
Sebaliknya, ada orang yang sudah hidup di atas Mezbah, tetapi tidak mau bertekun di dalam doa, tidak mau berseru kepada Tuhan, ini bodoh, sebab ia tidak mendapat segenap pertolongan Tuhan.
Misalnya:
Imam eli dan Hizkia. Mereka tidak mau bertekun berdoa Untuk minta kemurahan dan anugerah Tuhan. Sebab itu mereka tidak mendapat apa-apa selain yang sudah dikatakan lewat nabi-nabi Tuhan.
1Samuel 3:18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia Tuhan, biarlah diperbuatNya apa yang dipandangNya baik."
Hizkia
2Raja-raja 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik Firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
Tuhan Yesus berkata: mintalah, berdoalah, Tuhan pasti mengabulkan doa yang sesuai dengan kehendakNya.
Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Jadi Mezbah Dupa itu mempunyai 2 faktor penting yakni dupa dan mezbah, yaitu orang suci yang pikul salib dan yang suka berdoa senantiasa (terus menerus).
Hidup sebagai Mezbah Dupa itu amat indah, harum sebab ia dihitung, diukur oleh Allah.
Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan Mezbah (ini Mezbah Dupa di dalam Ruangan Suci) dan mereka yang beribadah (TL= sembahyang) di dalamnya.
Inilah hidup yang berharga dan mulia di hadapan Allah. Pasti hidup seperti ini amat indah!
Semua orang yang indah di dalam Alkitab dan di dalam sejarah, adalah orang-orang yang seperti Mezbah Dupa. Mereka suka bersekutu dengan Tuhan di dalam doa dan Tuhan sering berbicara kepada mereka. Tetapi kalau hubungan ini putus, maka daging akan hidup kembali dan bau daging (keinginan-keinginan daging) itu akan menjadi jelas dan nyata sekali, seperti yang ditulis dalam (Gal 3:3-4). Belajarlah tetap hidup sebagai orang suci dan dengan bersukacita, penuh gairah tetap tekun hidup berdoa di dalam kehidupan yang suci ini.
Inilah Mezbah Dupa yang indah-indah dihadapan Allah, dan hidup yang sangat dekat dengan Allah, didepan Tabut Tahta Allah.
Meskipun demikian hubungan orang-orang suci dengan Allah tidak hanya dijalin dalam Mezbah Dupa, tetapi juga di dalam alat-alat Ruangan Suci lainnya.
Alat-alat dalam Ruangan Suci menunjukkan ibadat atau hubungan anak-anak Allah dengan Allah. Pelita Emas dan Meja Roti Pertunjukan menunjukkan hubungan dari Allah kepada manusia. Mezbah Dupa menunjukkan hubungan dari manusia kepada Allah, dan sebaliknya.
Semua alat-alat ini membuat suatu persekutuan yang erat, hidup dan indah antara manusia dan Allah.
Tanpa salah satu alat-alat tersebut, hubungan orang-orang suci dengan Allah akan pincang.
Sebab itu biarlah hidup ini menjadi seperti Ruangan Suci yang penuh dangan ketiga alat ini. Ini baru lengkap, indah dan akan menghasilkan hidup yag berbuah-buah, menyucikan kita (1Tim 4:5), sehingga dapat tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan.
Jadi Mezbah Dupa itu mutlak harus ada dalam kehidupan setiap orang suci, disamping Meja Roti Pertunjukan dan Pelita!
Blessing Family Centre
PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)
Fatsal III
PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)
Kalau seorang berada jauh dari Kemah Suci, misalnya sejauh 500 hasta, apakah ada tanda-tanda yang membuat orang itu ingat atau berpikir bahwa di dalam Kemah Suci ini ada sebuah Mezbah Dupa? Terangkanlah.
Cocokanlah jawaban saudara dengan Kidung Agung 3:6
- Apa arti mezbah?
Jadi Mezbah Dupa berarti apa?
- Di mana letak Mezbah Dupa?
- Mezbah Dupa ini termasuk satu seri perlengkapan perabotan Ruangan Suci. Apa saja yang lainnya?
- Berapa ukuran-ukurannya? Cobalah untuk mengukur dengan penggaris hasta yang ada.
- Dibuat dari bahan apa sajakah?
- Kira-kira setinggi berapa dari tubuh manusia?
- Apa saja yang ada di atas Mezbah Dupa ini?
- Ada berapa mahkota di atasnya?
Apa bedanya dengan mahkota dari Meja Roti Pertunjukan?
- Berapa tanduknya dan apa sajakah yang saudara ketahui tentang tanduk ini?
Bahan, bentuk, salutan dan di dalam upacara hari Grafirat?
- Bagaimana cara memindahkan Mezbah Dupa ini?
Alat-alat (bagian) apakah yang diperlukan untuk itu?
- Ceritakanlah tentang pendupaanemas yang ada di atasnya.
Dari mana apinya?
Berapa kali ditambahkan rempah-rempah pendupaan dalam satu hari?
Apa hubungannya dengan Pelita Emas?
- Pernahkah pendupaan ini dibawa keluar oleh Imam Besar?
- Apa saja racikan dari rempah-rempah pendupaan ini?
- Siapakah yang pernah melihat malaekat pada waktu membakar dupa? (Luk 1:10-11)
- Siapakah yang pernah menyembuhkan orang sakit pada waktu pembakaran Dupa petang hari? (Kis 3:1).
REMPAH-REMPAH PENDUPAAN
- Apa saja bahan-bahannya?
- Berapa ukuran beratnya masing-masing?
- Cara meracik dan mencampurnya tidak boleh sembarangan, bagaimana caranya dan mengapa demikian?
- perhatikan bahwa resep racikan ini tak boleh ditiru oleh siapapun dengan ancaman dibunuh bagi siapa yang meniru. Mengapa?
Blessing Family Centre
PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)
Kalau seorang berada jauh dari Kemah Suci, misalnya sejauh 500 hasta, apakah ada tanda-tanda yang membuat orang itu ingat atau berpikir bahwa di dalam Kemah Suci ini ada sebuah Mezbah Dupa? Terangkanlah.
Cocokanlah jawaban saudara dengan Kidung Agung 3:6
- Apa arti mezbah?
Jadi Mezbah Dupa berarti apa?
- Di mana letak Mezbah Dupa?
- Mezbah Dupa ini termasuk satu seri perlengkapan perabotan Ruangan Suci. Apa saja yang lainnya?
- Berapa ukuran-ukurannya? Cobalah untuk mengukur dengan penggaris hasta yang ada.
- Dibuat dari bahan apa sajakah?
- Kira-kira setinggi berapa dari tubuh manusia?
- Apa saja yang ada di atas Mezbah Dupa ini?
- Ada berapa mahkota di atasnya?
Apa bedanya dengan mahkota dari Meja Roti Pertunjukan?
- Berapa tanduknya dan apa sajakah yang saudara ketahui tentang tanduk ini?
Bahan, bentuk, salutan dan di dalam upacara hari Grafirat?
- Bagaimana cara memindahkan Mezbah Dupa ini?
Alat-alat (bagian) apakah yang diperlukan untuk itu?
- Ceritakanlah tentang pendupaanemas yang ada di atasnya.
Dari mana apinya?
Berapa kali ditambahkan rempah-rempah pendupaan dalam satu hari?
Apa hubungannya dengan Pelita Emas?
- Pernahkah pendupaan ini dibawa keluar oleh Imam Besar?
- Apa saja racikan dari rempah-rempah pendupaan ini?
- Siapakah yang pernah melihat malaekat pada waktu membakar dupa? (Luk 1:10-11)
- Siapakah yang pernah menyembuhkan orang sakit pada waktu pembakaran Dupa petang hari? (Kis 3:1).
REMPAH-REMPAH PENDUPAAN
- Apa saja bahan-bahannya?
- Berapa ukuran beratnya masing-masing?
- Cara meracik dan mencampurnya tidak boleh sembarangan, bagaimana caranya dan mengapa demikian?
- perhatikan bahwa resep racikan ini tak boleh ditiru oleh siapapun dengan ancaman dibunuh bagi siapa yang meniru. Mengapa?
Blessing Family Centre
Kamis, 23 Agustus 2012
Soal tanya jawab
Jawab PR PA 23 Juli 2012
3.b. MAKSUD TUHAN
1. Mengapa Tuhan membiarkan kita diganggu dengan bermacam-macam kelemahan atau kedagingan ini?
Jawab : Adam Hawa adalah ciptaan Tuhan yang indah dan sebagai ciptaan Allah ia sempurna. Tetapi mereka belum teruji!
Rencana Tuhan ialah membuat manusia menjadi sempurna seperti Dia sendiri (Yoh 10:35, 1 yoh 3:2) seperti Kristus, yang tahan uji dan tidak dapat berbuat dosa lagi. Memang tidak semua orang beriman menjadi sempurna, tetapi semua yang masuk Sorga sudah teruji dalam tingkatannya masing-masing. Untuk inilah Tuhan memberi suatu tubuh yang penuh dengan kelemahan-kelemahan atau kedagingan.
Tuhan Yesus sendiri sudah pernah menerima tubuh semacam ini dari Bapa dan hidup di dalamnya tanpa dosa, dengan kemenangan penuh. Kemenangan ini diberikannya kepada kita.
2. Apakah ini terus menerus menjadi duri dalam hidup kita?
Jawab : Tidak.
Ibrani 10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
Orang percaya juga hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan/ kedagingan ini, tetapi ia hidup dengan kemenangan Anak Manusia Yesus!
Tuhan memperbaharui roh kita. Tuhan memberikan kemenanganNya, Tuhan memberikan Roh KudusNya dan segala fasilitas-fasilitas Sorgawi yang luar biasa sehingga kita dapat mengalahkan daging ini sekaligus mengolah roh kita meningkat menjadi seperti Kristus. Kalau pengolahan ini selesai, tubuh yang penuh kelemahan ini dibuang, digantikan tubuh kemuliaan yang baru yang tidak ada lagi kelemahan-kelemahannya (Pil 3:21) dan roh kita sudah terolah mencapai tingkatan-tingkatan tertentu.
3. Apakah Tuhan tidak bisa membuat manusia tanpa kelemahan/ kedagingan sehingga tidak perlu bergumul dan menderita terus menerus?
Jawab : Jadi pergumulan dengan segala kelemahan-kelemahan tubuh (daging) ini merupakan pengolahan bagi roh kita. Misalnya daging menghendaki perkara-perkara fana, tetapi sebab cinta, setia dan taat, kita menolak menuruti daging, kita matikan, maka roh kita tumbuh dalam cinta, setia dan taat kepada Tuhan. Sesudah masa pengolahan selesai, roh kita kembali kepada Tuhan dengan keadaan yang sudah terolah, sudah teruji dalam tingkatan-tingkatan yang tertentu (ada yang sampai sempurna) dan pada waktu Tuhan Yesus datang kembali, tubuh yang lama (atau sia-sianya) ini berubah dalam sekejab menjadi tubuh kebangkitan yang mulia, yang tidak lagi mengandung kelemahan (daging), betul-betul suatu tubuh yang mulia seperti yang dipakai Tuhan Yesus pada waktu kebangkitanNya Pil 3:21.
4. Apa maksud Tuhan?
Jawab : Maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
Untuk ini Tuhan menyediakan fasilitasnya yaitu dengan alat2 dalam Ruangan Suci.
3.c. KELEMAHAN DITEMPA
5. Mengapa kelemahan kita harus ditempa dan bukankah Tuhan sudah menebus kelemahan kita di atas kayu salib?
Jawab : Sengsara, aniaya dan penderitaan lahir batin yang kita alami bukan karena salah kita, tetapi karena kita hidup benar (melakukan kehendak Bapa) atau godaan-godaan, semua ini adalah tempaan bagi kita.
Misalnya kalau kena fitnah, dipuji atau melihat godaan yang sedap bagi daging. Reaksinya lain kalau seorang menuruti kelemahannya atau menurut Roh.
Galatia 5:16. "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."
Orang yang menuruti daging akan segera berbuat dosa, tetapi yang menuruti Roh akan tinggal dalam kesucian.
Selama kita tidak menuruti kelemahan-kelemahan kita (=daging), kita tetap tinggal dalam kesucian, kita sudah menjadi orang suci, tetapi masih ada kemungkinan untuk berdosa yaitu kalau kita menuruti tabiat daging ini. Memang orang suci itu belum sempurna. Orang yang sempurna Itu segala kelemahan-kelemahannya sudah mati, sudah lenyap, sudah tiada.
6. Masih adakah kelemahan dalam diri orang percaya setelah ia bertobat?
Jawab : Kadang-kadang kita tidak tahu apakah masih ada kelemahan-kelemahan / daging di dalam diri kita ini, atau sampai di mana kelemahan-kelemahan itu.
6a. Bagaimana kita dapat mengetahuinya kelemahan-kelemahan itu?
Jawab : Kita dapat melihat bahkan mengukurnya pada waktu kita menghadapi pencobaan / godaan. Sebuah mesin dari luar nampaknya bagus dan anggun, tidak kelihatan kekurangan-kekurangannya. Tetapi waktu di uji coba, baru nampak kelemahan-kelemahannya.
Begitu pula pada waktu kita (ditempa) kena pencobaan, barulah jelas apakah kita masih mempunyai kelemahan-kelemahan dan sampai di mana kelemahan itu. Kita juga dapat melihat macam-macam kelemahan yang ada, yang timbul, misalnya: kebencian, egois, ingin puji, keinginan sex di luar nikah, tamak dan keinginan-keinginan dosa lainnya.
7. Dapatkan kita mengalahkan kelemahan dan adakah cara-cara praktis dalam mengatasinya?
Jawab : Pada waktu kita di goda, diganggu (ditempa) maka kelemahan tabiat manusiawi ini muncul dengan nyata-nyata. Ini membuat kita sadar akan adanya kelemahan-kelemahan di dalam diri kita, tetapi ini juga merupakan kesempatan untuk menyalibkan/ mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini. Kalau kita mau, mau sakit, mau ditempa, mau sengsara, mau menderita, maka Rohulkudus akan menguatkan kita untuk mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini.
Dengan demikian keinginan-keinginan daging dalam kita di "pancing" keluar oleh tempaan-tempaan itu lalu dilemahkan dan dimatikan dengan bantuan kuasa Roh Kudus.
Roma 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8. Masih mungkinkah orang suci jatuh di dalam kelemahannya? Mengapa?
Jawab : Orang suci masih mungkin jatuh dalam kelemahan-kelemahannya, tetapi jangan lupa bahwa kita sudah bebas dari hukum dosa, kita tidak lagi diperhambakan oleh kelemahan-kelemahan ini sebab itu kalau kita mau kita dapat menolak menuruti kelemahan-kelemahan itu sehingga tidak jatuh ke dalam dosa.
Jadi dalam setiap percobaan/ godaan, setiap kali kita harus memilih untuk menuruti daging atau Roh (Luk 12:57 TL). Kalau kita menurut Roh, Roh Kudus akan menolong kita, dan kita pasti dapat tetap suci, sebab kita ada dalam Hukum Roh yang memberi kemerdekaan. Memang inilah kehendak Tuhan supaya kita tetap tinggal di dalam kesucian (1Petrus 1:15-16).
3.g. PERTOLONGAN TUHAN BAGI ORANG SUCI
9. Bagaimana cara Tuhan menolong kita dari kelemahan-kelemahan ini?
Jawab : Ingat, maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
3.g. 1. FIRMAN TUHAN = MEJA ROTI PERTUNJUKAN
10. Dapatkah Firman Tuhan mengenali kelemahan manusiawi?
Jawab : Dari Firman Tuhan kita dapat mengenal apa itu kelemahan manusiawi dan bagaimana Tuhan menempanya sampai habis semua kelemahan-kelemahan itu. Firman Tuhan menunjukkan cara-cara pertolongan-Nya bagi kita, supaya kita tidak sampai berdosa Maz 119:11, 105. Firman Tuhan juga membongkar segala tipu daya setan supaya jangan kita bodoh dan tersesat dalam jeratnya. Mrk 12:24, 2 Kor 2:11, 2 Tim 2:26.
Dari Firman Tuhan yang dibukakan oleh Roh Kudus kita dapat mengenali setiap-kelemahan kita dalam setiap segi hidup. Sebab itu setiap orang beriman harus terus belajar Firman Tuhan di rumah, di Gereja, dalam setiap kesempatan. Tebuslah waktu untuk mendapatkan banyak waktu untuk belajar Firman Tuhan, sebab selain menunjukkan kelemahan-kelemahan kita dan cara mengalahkannya, Firman Tuhan juga memberi dorongan dan kekuatan dalam batin/ roh kita.
Tetapi ini belum cukup. Kita perlu fasilitas-fasilitas lainnya dari Tuhan.
3.g. 2. PELAYANAN = PELITA
11. Modal & fasilitas apa saja yang perlu disiapkan untuk dapat tetap melayani Tuhan?
Jawab : Belajar tekun melayani Tuhan di dalam kesucian. Ini adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang beriman Mat 28:19-20. Kita harus bersinar di tempat kita masing2 menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita Mat 5:13-16.
Dalam pelayanan, emas itu ditempa sampai keluar bunga buah badam yang indah itu.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tempaan itu terjadi karena timbulnya macam-macam "reaksi-reaksi" dari pelayanan. Reaksi dari setiap orang yang kita layani tidak sama. Ini menempa kita. Ada yang marah, ada yang benci, ada yang sakit hati, ada yang mengancam, ada yang langsung berbuat jahat kepada kita dan lain-lain. Ini semua mengolah kita menjadi sabar, lemah lembut, makin penuh dengan cinta, setia dan seterusnya.
Selain itu dalam pelayanan, keadaan kita diteropong, diuji oleh banyak orang, ditantang, di hadapkan kepada bermacam-macam problem, fitnah, umpat, puji dan sebagainya.
Untuk tindakan yang sama kita akan menerima banyak reaksi-reaksi yang berbeda, dari yang pro dan yang kontra.
Tetapi ini justru memancing segala kelemahan-kelemahan manusiawi kita keluar sehingga kita sadar akan segala kelemahan-kelemahan daging yang masih ada didalam kita, tetapi ini juga sekaligus merupakan suatu kesempatan untuk mengalahkannya.
Ingatlah kita sudah lepas dari semua hukum dosa dan maut, kita dapat menolak keinginan daging/ kelemahan-kelemahan ini. Dengan iman dan kuasa Allah kita justru menyangkali dan mematikan segala kelemahan-kelemahan ini, sehingga daging (kelemahan-kelemahan) ini makin lemah dan akhirnya mati. Sebab itu jangan kecil hati atau putus asa dalam menghadapi macam-macam kesukaran dan penderitaan di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, itu justru berfaedah bagi kita, memancing keluar semua kelemahan kita sehingga dapat dimatikan satu persatu, diganti dengan sifat-sifat Kristus, yaitu sifat-sifat yang baru.
Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran membuat kita limpah dengan kuasa untuk mematikan segala kelemahan/ daging ini.
Sebab itu dalam pelayanan kita perlu banyak mengerti Firman Tuhan dan banyak berdoa, sehingga kita sadar dan dapat melihat kelemahan-kelemahan kita sendiri. Jadi dengan tekun dalam pelayanan kita akan mendapat banyak reaksi-reaksi (= tempaan), suatu kesempatan untuk mematijkan tabiat daging yang muncul. Kalau daging sudah mati, sekalipun diganggu, dicoba, digoda, tidak lagi timbul/ muncul segala macam keinginan daging. Satu persatu kedagingan dalam semua segi hidup kita harus dimatikan semuanya. Roh Kudus akan memimpin kita dan Allah akan mengizinkan macam-macam pencobaan datang satu per satu sesuai dengan jadwal Allah. Jadwal ini khusus untuk mengolah kita sampai seluruh segi hidup kita diolah, dibersihkan dari kelemahan-kelemahan sehingga akhirnya sempurna, mati dari segala keinginan-keinginan daging (harta, uang, dosa sex, sombong, kuasa, dan sebagainya).
3.g. 3. KUASA DOA = MEZBAH DUPA
12. Selain berdoa adakah cara lain untuk mengenali tipu daya iblis?
Jawab : Selain mengenal tipu daya iblis dan semua cara-cara Tuhan untuk mematikan daging, kita juga perlu bertambah-tambah dalam kuasa Allah, supaya kita selalu kuat mematikan segala tabiat daging Mat 26:41.
Petrus jatuh yaitu mengkhianati Gurunya sebab tidak kuat menyangkali kelemahan-kelemahannya, tidak kuat mematikan dagingnya. Mengapa? Karena kurang berdoa.
Anak Manusia mendapat pencobaan yang lebih besar dari Petrus, tetapi Ia menang, Ia dapat mengalahkan kelemahan-kelemahanNya, dagingNya, sebab tekun dalam doa. Petrus kalah, sebab tidak tekun berdoa.
Kita harus bertobat sungguh-sungguh lalu tekun berdoa dalam kebenaran dan Roh (Ef 6:18/ 1Tes 5:17/ Yud 1:20) supaya pengurapan dan kuasa Allah limpah dalam hidup ini, sehingga kita menjadi kuat dan selalu segar.
Lukas 24:49 Dan tengoklah, Aku ini menurunkan keatasmu Perjanjian BapaKu. Tetapi kamu ini nantilah di dalam negeri ini, sehingga kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat Yang Mahatinggi (TL) (Kis 1:8)
Tidak lagi dikuasai kelemahan, tetapi terus kuat Yes 40:31.
Duduk diam-diam itulah kekuatan anak-anak Allah, diam di dalam doa Yes 30:7,15. Jangan lupa bertambah-tambah di dalam Firman Tuhan supaya tidak tertipu oleh iblis dan kuat berjalan dengan iman.
3.g. 4. PERAN DIRI KITA SENDIRI
13. Bagaimana caranya agar kita bisa memaksimalkan kapasitas / kemampuan kita untuk menuruti kehendak Tuhan?
Jawab : Ini sangat menentukan. Kita yang menentukan. Sebab Allah selalu siap sedia menolong kita dalam penempaan ini dengan melepaskan kita dari setiap kelemahan sampai sempurna (Yud 1:24), asalkan kita mau. Orang yang mau itu sungguh-sungguh bertobat, sungguh-sungguh hidup suci serta taat senantiasa (Luk 12:57 TL).
Mau ditempa, mau menyerah pada Tuhan sekalipun kadang-kadang kita tidak mengerti dan belum mendapat jawaban dalam menghadapi segala tipu daya setan (misalnya Ayub). Tetapi tetaplah taat pada pimpinan Tuhan dan jangan menuruti daging/ kelemahan-kelemahan dagingnya (1Pet 4:19).
Percayalah bahwa Allah itu baik. Jangan percaya pada setan. Kita harus percaya pada kebenaran Firman Tuhan bahwa kita sudah mati lepas dari dosa, sudah lepas dari hukum dosa dan hukum maut, dan dapat hidup suci.
Setiap kali kita harus mengambil keputusan untuk mau ditempa, mau sengsara karena pikul salib, karena daging dirugikan, disiksakan.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Tetapi percayalah bahwa menderita untuk Dia yaitu mematikan daging dalam jalan sempit, itulah yang terbaik.
Matius 11:30 Sebab kuk (= salib) yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan. Mat 7:13-14.
Menuruti daging yaitu: benci, sombong, zinah, tamak dan seterusnya nampaknya enak, tetapi sesungguhnya celaka, pasti itu tidak bahagia, sebab itu kesukaan yang sementara yang akan membawa pada kebinasaan kekal (Ams 5:9-11)!
Jadi dari pihak kita harus selalu mau pikul sengsara Salib, yaitu ditempa, maka Roh Kudus akan memberi kekuatan dan kita pasti dapat menang, lepas dari dosa, lepas dari segala kelemahan (Rom 8:13). Allah tak pernah gagal (Luk 1:37).
Kalau kita menuruti cara Firman Tuhan ini (yaitu cara Anak Manusia, yang sudah menjalani untuk kita Ibr 2:10,17, 18) maka dalam tempaan yang terus datang itu (kadang-kadang bertubi-tubi), segala kelemahan kita ini dipancing keluar satu persatu, dan semuanya dimatikan, sampai semua kelemahan-kelemahan itu lenyap!
Dengan demikian kita akan tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan. Lebih "mati daging" ini, Roh Kudus lebih bebas mengurapi dan memakai kita, hidup ini akan lebih lekat kepada Tuhan, lebih berarti, limpah dengan segala berkat dan kemuliaan yang kekal.
Inilah caranya mematikan (menyalibkan) daging sampai betul-betul mati (sampai ke Golgota/ mati betul, mati semua). Di golgota daging mati sepenuhnya, tiada lagi kelemahan-kelemahan. Biarpun digoda, diganggu, dirayu dan sebagainya, tidak lagi timbul keinginan daging. Orang seperti ini masuk dalam kesucian yang sempurna, yang mutlak seperti yang dijanjikan Tuhan (Yoh 10:34-35).
Demikianlah caranya emas itu ditempa sampai keluar bentukan-bentukan yang sempurna seperti Kristus. Jangan takut dengan pencobaan, kesukaran, aniaya dan derita, lebih-lebih dalam pelayanan, itulah "Palunya" untuk menempa orang-orang suci sampai menjadi sempurna.
Tetapi kalau hamba-hamba Tuhan yang bukan emas (misalnya tanah liat atau kayu) melayani, mereka tidak akan sempurna dalam tempaan tetapi justru pecah!
3.h. SAAT LEMAH, JANGAN MENYERAH!
14. Supaya menjadi kuat & tidak mudah menyerah pada kelemahan apa yang perlu kita kerjakan?
Jawab :
Mungkin pada suatu saat kita kurang berdoa (ini tanda tidak baik, jangan diulangi), atau menjadi lemah karena sebab-sebab lainnya. Meskipun rasa-rasanya kita lemah dan kelemahan-kelemahan mau menarik kita dalam dosa, jangan dituruti, jangan menyerah pada kelemahan. Berserulah pada Tuhan untuk menang dan lepas dari kelemahan tabiat daging. Jangan menyerah sehingga berbuat dosa. Roh Kudus selalu siap menolong kita. Tuhan adalah jaminan kita yang kuat, gunung batu kita. Jangan mau berbuat dosa, meskipun di dalam kelemahan, pasti dapat, sebab ini dijanjikan Tuhan.
2 Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Roh Kudus pasti menolong kita. Tetapi begitu kita lepas dari godaan dosa, lekatlah kembali kepada Tuhan, banyak berdoa dan belajar Firman Tuhan supaya jangan lagi "menang tipis" dari tabiat daging, tetapi selalu menang besar atau menang mutlak.
Seorang anak mau dipukul oleh seorang yang lebih besar daripadanya sebab hendak mengambil radionya. Si anak ketakutan mau menyerah. Tentu ketika ia melihat bapaknya (yang seorang Polisi) ia jadi kuat dan menolak untuk menyerah. Ia berteriak dan ia menang.
Begitu juga keadaan orang-orang beriman, kalau ingat Bapaknya yang kuat dan maha kuasa dan janji-janjiNya, tidak perlu kita menyerah. Lawan dan menang, dengan iman!
Juga harus diperhatikan supaya jangan kita kena tipu daya dosa sehingga timbul ingin akan perkara-perkara dosa/ terlarang.
Kedatangan ingin itu sangat kuat menjatuhkan orang. Sebab itu Tuhan menghukum orang-orang Israel dengan hebat di Kiberot taawah sebab mereka kedatangan ingin Bil 11:34 (TL). Jangan sampai tertipu oleh setan.
Banyak berdoa itu mengeluarkan kita sehingga kuat mematikan daging ini, terus sampai Golgota, sampai mati sepenuhnya. Satu persatu kelemahan itu dimatikan, sampai mati semuanya sehingga dalam godaan/ kesukaran, kelemahan itu sudah tidak timbul lagi, sudah tidak ada, sudah mati dan hidup kita tetap suci.
4. TANAH LIAT JANGAN DI TEMPA
15. Mengapa bukan tanah atau kayu yang ditempa & apa yang seharusnya perlu dipahami oleh mereka yang mengalami tempaan?
Jawab : Yang ditempa haruslah emas, jangan tanah atau kayu, tidak tahan nanti hancur. Untuk pelayanan haruslah seorang yang sudah bertobat, sudah lahir baru, menjadi orang suci, yang sungguh-sungguh dengan tulus ingin melayani Tuhan, sudah menjadi anugerah. Orang seperti ini mau korban, mau ditempa dan dapat ditempa, tidak hancur. Kalau yang ditempa seorang yang belum bertobat, belum lahir baru, celaka, hasilnya sangat mengecewakan.
ditempa
Periuk------------> hancur
(tanah)
ditempa
Emas------------> indah, menjadi bunga badam.
Sebab itu seharusnya orang-orang yang tidak bertobat, yang belum menjadi orang suci, masih simpan dosa atau terikat dosa, dilarang untuk ikut dalam pelayanan.
Jangan mengizinkan orang-orang seperti ini melayani sekalipun mau, sekalipun minta sendiri, sekalipun orang besar dan kaya, jangan!
Sebab tanah liat di dalam pelayanan akan kena tempa dan hancur rohaninya, pecah!
Mengapa?
a. Biasanya kalau ada dosa, kondisi rohaninya tidak baik, Tuhan tidak beserta dan akan banyak berbuat kesalahan. Kalau ia dinasehati, apalagi kalau ditegur, seringkali menjadi marah atau dendam sebab tidak mau bertobat (Ams 9:8). Nasehat-nasehat yang diberikan kepadanya malah membuatnya menjadi marah dan berkelahi sebab sombong, apalagi kalau berhasil (Mat 7:5). Orang seperti ini biasanya selalu menimbulkan problem dalam pelayanan, geger, fitnah, benci, berpihak-pihak, rasa tidak puas dan sebagainya dan akhirnya undur dari Tuhan, "ia pecah".
b. Lebih-lebih lagi kalau ia mengalami kesukaran, derita dan sengsara dalam pelayanan, ia bisa meledak dalam kemarahan, perkelahian, kebencian dan semua dosa-dosa lainnya, sehingga pecah berkeping-keping. Memang tanah liat tidak kuat ditempa, makin hancur total!
c. Lagi pula pelayan Tuhan yang simpan dosa, itu pos setan dan membuat hadirat Tuhan lenyap sehingga pekerjaan Tuhan menjadi gagal, rusak karena dosa-dosanya. Ini seperti Akhan yang simpan dosa mengakibatkan 36 orang lain mati dalam perang (Yosua 7:5).
Orang-orang yang sudah terlanjur melayani Tuhan tetapi masih hidup dalam dosa, tanah liat, lebih baik segera bertobat sungguh-sungguh, jangan pura-pura, jangan berkeras hati tetap tinggal dalam dosa, itu hina seperti tanah dan sebentar lagi akan hancur berkeping-keping lalu binasa, kecuali bertobat!
Blessing Family Centre
3.b. MAKSUD TUHAN
1. Mengapa Tuhan membiarkan kita diganggu dengan bermacam-macam kelemahan atau kedagingan ini?
Jawab : Adam Hawa adalah ciptaan Tuhan yang indah dan sebagai ciptaan Allah ia sempurna. Tetapi mereka belum teruji!
Rencana Tuhan ialah membuat manusia menjadi sempurna seperti Dia sendiri (Yoh 10:35, 1 yoh 3:2) seperti Kristus, yang tahan uji dan tidak dapat berbuat dosa lagi. Memang tidak semua orang beriman menjadi sempurna, tetapi semua yang masuk Sorga sudah teruji dalam tingkatannya masing-masing. Untuk inilah Tuhan memberi suatu tubuh yang penuh dengan kelemahan-kelemahan atau kedagingan.
Tuhan Yesus sendiri sudah pernah menerima tubuh semacam ini dari Bapa dan hidup di dalamnya tanpa dosa, dengan kemenangan penuh. Kemenangan ini diberikannya kepada kita.
2. Apakah ini terus menerus menjadi duri dalam hidup kita?
Jawab : Tidak.
Ibrani 10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
Orang percaya juga hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan/ kedagingan ini, tetapi ia hidup dengan kemenangan Anak Manusia Yesus!
Tuhan memperbaharui roh kita. Tuhan memberikan kemenanganNya, Tuhan memberikan Roh KudusNya dan segala fasilitas-fasilitas Sorgawi yang luar biasa sehingga kita dapat mengalahkan daging ini sekaligus mengolah roh kita meningkat menjadi seperti Kristus. Kalau pengolahan ini selesai, tubuh yang penuh kelemahan ini dibuang, digantikan tubuh kemuliaan yang baru yang tidak ada lagi kelemahan-kelemahannya (Pil 3:21) dan roh kita sudah terolah mencapai tingkatan-tingkatan tertentu.
3. Apakah Tuhan tidak bisa membuat manusia tanpa kelemahan/ kedagingan sehingga tidak perlu bergumul dan menderita terus menerus?
Jawab : Jadi pergumulan dengan segala kelemahan-kelemahan tubuh (daging) ini merupakan pengolahan bagi roh kita. Misalnya daging menghendaki perkara-perkara fana, tetapi sebab cinta, setia dan taat, kita menolak menuruti daging, kita matikan, maka roh kita tumbuh dalam cinta, setia dan taat kepada Tuhan. Sesudah masa pengolahan selesai, roh kita kembali kepada Tuhan dengan keadaan yang sudah terolah, sudah teruji dalam tingkatan-tingkatan yang tertentu (ada yang sampai sempurna) dan pada waktu Tuhan Yesus datang kembali, tubuh yang lama (atau sia-sianya) ini berubah dalam sekejab menjadi tubuh kebangkitan yang mulia, yang tidak lagi mengandung kelemahan (daging), betul-betul suatu tubuh yang mulia seperti yang dipakai Tuhan Yesus pada waktu kebangkitanNya Pil 3:21.
4. Apa maksud Tuhan?
Jawab : Maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
Untuk ini Tuhan menyediakan fasilitasnya yaitu dengan alat2 dalam Ruangan Suci.
3.c. KELEMAHAN DITEMPA
5. Mengapa kelemahan kita harus ditempa dan bukankah Tuhan sudah menebus kelemahan kita di atas kayu salib?
Jawab : Sengsara, aniaya dan penderitaan lahir batin yang kita alami bukan karena salah kita, tetapi karena kita hidup benar (melakukan kehendak Bapa) atau godaan-godaan, semua ini adalah tempaan bagi kita.
Misalnya kalau kena fitnah, dipuji atau melihat godaan yang sedap bagi daging. Reaksinya lain kalau seorang menuruti kelemahannya atau menurut Roh.
Galatia 5:16. "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."
Orang yang menuruti daging akan segera berbuat dosa, tetapi yang menuruti Roh akan tinggal dalam kesucian.
Selama kita tidak menuruti kelemahan-kelemahan kita (=daging), kita tetap tinggal dalam kesucian, kita sudah menjadi orang suci, tetapi masih ada kemungkinan untuk berdosa yaitu kalau kita menuruti tabiat daging ini. Memang orang suci itu belum sempurna. Orang yang sempurna Itu segala kelemahan-kelemahannya sudah mati, sudah lenyap, sudah tiada.
6. Masih adakah kelemahan dalam diri orang percaya setelah ia bertobat?
Jawab : Kadang-kadang kita tidak tahu apakah masih ada kelemahan-kelemahan / daging di dalam diri kita ini, atau sampai di mana kelemahan-kelemahan itu.
6a. Bagaimana kita dapat mengetahuinya kelemahan-kelemahan itu?
Jawab : Kita dapat melihat bahkan mengukurnya pada waktu kita menghadapi pencobaan / godaan. Sebuah mesin dari luar nampaknya bagus dan anggun, tidak kelihatan kekurangan-kekurangannya. Tetapi waktu di uji coba, baru nampak kelemahan-kelemahannya.
Begitu pula pada waktu kita (ditempa) kena pencobaan, barulah jelas apakah kita masih mempunyai kelemahan-kelemahan dan sampai di mana kelemahan itu. Kita juga dapat melihat macam-macam kelemahan yang ada, yang timbul, misalnya: kebencian, egois, ingin puji, keinginan sex di luar nikah, tamak dan keinginan-keinginan dosa lainnya.
7. Dapatkan kita mengalahkan kelemahan dan adakah cara-cara praktis dalam mengatasinya?
Jawab : Pada waktu kita di goda, diganggu (ditempa) maka kelemahan tabiat manusiawi ini muncul dengan nyata-nyata. Ini membuat kita sadar akan adanya kelemahan-kelemahan di dalam diri kita, tetapi ini juga merupakan kesempatan untuk menyalibkan/ mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini. Kalau kita mau, mau sakit, mau ditempa, mau sengsara, mau menderita, maka Rohulkudus akan menguatkan kita untuk mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini.
Dengan demikian keinginan-keinginan daging dalam kita di "pancing" keluar oleh tempaan-tempaan itu lalu dilemahkan dan dimatikan dengan bantuan kuasa Roh Kudus.
Roma 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8. Masih mungkinkah orang suci jatuh di dalam kelemahannya? Mengapa?
Jawab : Orang suci masih mungkin jatuh dalam kelemahan-kelemahannya, tetapi jangan lupa bahwa kita sudah bebas dari hukum dosa, kita tidak lagi diperhambakan oleh kelemahan-kelemahan ini sebab itu kalau kita mau kita dapat menolak menuruti kelemahan-kelemahan itu sehingga tidak jatuh ke dalam dosa.
Jadi dalam setiap percobaan/ godaan, setiap kali kita harus memilih untuk menuruti daging atau Roh (Luk 12:57 TL). Kalau kita menurut Roh, Roh Kudus akan menolong kita, dan kita pasti dapat tetap suci, sebab kita ada dalam Hukum Roh yang memberi kemerdekaan. Memang inilah kehendak Tuhan supaya kita tetap tinggal di dalam kesucian (1Petrus 1:15-16).
3.g. PERTOLONGAN TUHAN BAGI ORANG SUCI
9. Bagaimana cara Tuhan menolong kita dari kelemahan-kelemahan ini?
Jawab : Ingat, maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
3.g. 1. FIRMAN TUHAN = MEJA ROTI PERTUNJUKAN
10. Dapatkah Firman Tuhan mengenali kelemahan manusiawi?
Jawab : Dari Firman Tuhan kita dapat mengenal apa itu kelemahan manusiawi dan bagaimana Tuhan menempanya sampai habis semua kelemahan-kelemahan itu. Firman Tuhan menunjukkan cara-cara pertolongan-Nya bagi kita, supaya kita tidak sampai berdosa Maz 119:11, 105. Firman Tuhan juga membongkar segala tipu daya setan supaya jangan kita bodoh dan tersesat dalam jeratnya. Mrk 12:24, 2 Kor 2:11, 2 Tim 2:26.
Dari Firman Tuhan yang dibukakan oleh Roh Kudus kita dapat mengenali setiap-kelemahan kita dalam setiap segi hidup. Sebab itu setiap orang beriman harus terus belajar Firman Tuhan di rumah, di Gereja, dalam setiap kesempatan. Tebuslah waktu untuk mendapatkan banyak waktu untuk belajar Firman Tuhan, sebab selain menunjukkan kelemahan-kelemahan kita dan cara mengalahkannya, Firman Tuhan juga memberi dorongan dan kekuatan dalam batin/ roh kita.
Tetapi ini belum cukup. Kita perlu fasilitas-fasilitas lainnya dari Tuhan.
3.g. 2. PELAYANAN = PELITA
11. Modal & fasilitas apa saja yang perlu disiapkan untuk dapat tetap melayani Tuhan?
Jawab : Belajar tekun melayani Tuhan di dalam kesucian. Ini adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang beriman Mat 28:19-20. Kita harus bersinar di tempat kita masing2 menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita Mat 5:13-16.
Dalam pelayanan, emas itu ditempa sampai keluar bunga buah badam yang indah itu.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tempaan itu terjadi karena timbulnya macam-macam "reaksi-reaksi" dari pelayanan. Reaksi dari setiap orang yang kita layani tidak sama. Ini menempa kita. Ada yang marah, ada yang benci, ada yang sakit hati, ada yang mengancam, ada yang langsung berbuat jahat kepada kita dan lain-lain. Ini semua mengolah kita menjadi sabar, lemah lembut, makin penuh dengan cinta, setia dan seterusnya.
Selain itu dalam pelayanan, keadaan kita diteropong, diuji oleh banyak orang, ditantang, di hadapkan kepada bermacam-macam problem, fitnah, umpat, puji dan sebagainya.
Untuk tindakan yang sama kita akan menerima banyak reaksi-reaksi yang berbeda, dari yang pro dan yang kontra.
Tetapi ini justru memancing segala kelemahan-kelemahan manusiawi kita keluar sehingga kita sadar akan segala kelemahan-kelemahan daging yang masih ada didalam kita, tetapi ini juga sekaligus merupakan suatu kesempatan untuk mengalahkannya.
Ingatlah kita sudah lepas dari semua hukum dosa dan maut, kita dapat menolak keinginan daging/ kelemahan-kelemahan ini. Dengan iman dan kuasa Allah kita justru menyangkali dan mematikan segala kelemahan-kelemahan ini, sehingga daging (kelemahan-kelemahan) ini makin lemah dan akhirnya mati. Sebab itu jangan kecil hati atau putus asa dalam menghadapi macam-macam kesukaran dan penderitaan di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, itu justru berfaedah bagi kita, memancing keluar semua kelemahan kita sehingga dapat dimatikan satu persatu, diganti dengan sifat-sifat Kristus, yaitu sifat-sifat yang baru.
Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran membuat kita limpah dengan kuasa untuk mematikan segala kelemahan/ daging ini.
Sebab itu dalam pelayanan kita perlu banyak mengerti Firman Tuhan dan banyak berdoa, sehingga kita sadar dan dapat melihat kelemahan-kelemahan kita sendiri. Jadi dengan tekun dalam pelayanan kita akan mendapat banyak reaksi-reaksi (= tempaan), suatu kesempatan untuk mematijkan tabiat daging yang muncul. Kalau daging sudah mati, sekalipun diganggu, dicoba, digoda, tidak lagi timbul/ muncul segala macam keinginan daging. Satu persatu kedagingan dalam semua segi hidup kita harus dimatikan semuanya. Roh Kudus akan memimpin kita dan Allah akan mengizinkan macam-macam pencobaan datang satu per satu sesuai dengan jadwal Allah. Jadwal ini khusus untuk mengolah kita sampai seluruh segi hidup kita diolah, dibersihkan dari kelemahan-kelemahan sehingga akhirnya sempurna, mati dari segala keinginan-keinginan daging (harta, uang, dosa sex, sombong, kuasa, dan sebagainya).
3.g. 3. KUASA DOA = MEZBAH DUPA
12. Selain berdoa adakah cara lain untuk mengenali tipu daya iblis?
Jawab : Selain mengenal tipu daya iblis dan semua cara-cara Tuhan untuk mematikan daging, kita juga perlu bertambah-tambah dalam kuasa Allah, supaya kita selalu kuat mematikan segala tabiat daging Mat 26:41.
Petrus jatuh yaitu mengkhianati Gurunya sebab tidak kuat menyangkali kelemahan-kelemahannya, tidak kuat mematikan dagingnya. Mengapa? Karena kurang berdoa.
Anak Manusia mendapat pencobaan yang lebih besar dari Petrus, tetapi Ia menang, Ia dapat mengalahkan kelemahan-kelemahanNya, dagingNya, sebab tekun dalam doa. Petrus kalah, sebab tidak tekun berdoa.
Kita harus bertobat sungguh-sungguh lalu tekun berdoa dalam kebenaran dan Roh (Ef 6:18/ 1Tes 5:17/ Yud 1:20) supaya pengurapan dan kuasa Allah limpah dalam hidup ini, sehingga kita menjadi kuat dan selalu segar.
Lukas 24:49 Dan tengoklah, Aku ini menurunkan keatasmu Perjanjian BapaKu. Tetapi kamu ini nantilah di dalam negeri ini, sehingga kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat Yang Mahatinggi (TL) (Kis 1:8)
Tidak lagi dikuasai kelemahan, tetapi terus kuat Yes 40:31.
Duduk diam-diam itulah kekuatan anak-anak Allah, diam di dalam doa Yes 30:7,15. Jangan lupa bertambah-tambah di dalam Firman Tuhan supaya tidak tertipu oleh iblis dan kuat berjalan dengan iman.
3.g. 4. PERAN DIRI KITA SENDIRI
13. Bagaimana caranya agar kita bisa memaksimalkan kapasitas / kemampuan kita untuk menuruti kehendak Tuhan?
Jawab : Ini sangat menentukan. Kita yang menentukan. Sebab Allah selalu siap sedia menolong kita dalam penempaan ini dengan melepaskan kita dari setiap kelemahan sampai sempurna (Yud 1:24), asalkan kita mau. Orang yang mau itu sungguh-sungguh bertobat, sungguh-sungguh hidup suci serta taat senantiasa (Luk 12:57 TL).
Mau ditempa, mau menyerah pada Tuhan sekalipun kadang-kadang kita tidak mengerti dan belum mendapat jawaban dalam menghadapi segala tipu daya setan (misalnya Ayub). Tetapi tetaplah taat pada pimpinan Tuhan dan jangan menuruti daging/ kelemahan-kelemahan dagingnya (1Pet 4:19).
Percayalah bahwa Allah itu baik. Jangan percaya pada setan. Kita harus percaya pada kebenaran Firman Tuhan bahwa kita sudah mati lepas dari dosa, sudah lepas dari hukum dosa dan hukum maut, dan dapat hidup suci.
Setiap kali kita harus mengambil keputusan untuk mau ditempa, mau sengsara karena pikul salib, karena daging dirugikan, disiksakan.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Tetapi percayalah bahwa menderita untuk Dia yaitu mematikan daging dalam jalan sempit, itulah yang terbaik.
Matius 11:30 Sebab kuk (= salib) yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan. Mat 7:13-14.
Menuruti daging yaitu: benci, sombong, zinah, tamak dan seterusnya nampaknya enak, tetapi sesungguhnya celaka, pasti itu tidak bahagia, sebab itu kesukaan yang sementara yang akan membawa pada kebinasaan kekal (Ams 5:9-11)!
Jadi dari pihak kita harus selalu mau pikul sengsara Salib, yaitu ditempa, maka Roh Kudus akan memberi kekuatan dan kita pasti dapat menang, lepas dari dosa, lepas dari segala kelemahan (Rom 8:13). Allah tak pernah gagal (Luk 1:37).
Kalau kita menuruti cara Firman Tuhan ini (yaitu cara Anak Manusia, yang sudah menjalani untuk kita Ibr 2:10,17, 18) maka dalam tempaan yang terus datang itu (kadang-kadang bertubi-tubi), segala kelemahan kita ini dipancing keluar satu persatu, dan semuanya dimatikan, sampai semua kelemahan-kelemahan itu lenyap!
Dengan demikian kita akan tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan. Lebih "mati daging" ini, Roh Kudus lebih bebas mengurapi dan memakai kita, hidup ini akan lebih lekat kepada Tuhan, lebih berarti, limpah dengan segala berkat dan kemuliaan yang kekal.
Inilah caranya mematikan (menyalibkan) daging sampai betul-betul mati (sampai ke Golgota/ mati betul, mati semua). Di golgota daging mati sepenuhnya, tiada lagi kelemahan-kelemahan. Biarpun digoda, diganggu, dirayu dan sebagainya, tidak lagi timbul keinginan daging. Orang seperti ini masuk dalam kesucian yang sempurna, yang mutlak seperti yang dijanjikan Tuhan (Yoh 10:34-35).
Demikianlah caranya emas itu ditempa sampai keluar bentukan-bentukan yang sempurna seperti Kristus. Jangan takut dengan pencobaan, kesukaran, aniaya dan derita, lebih-lebih dalam pelayanan, itulah "Palunya" untuk menempa orang-orang suci sampai menjadi sempurna.
Tetapi kalau hamba-hamba Tuhan yang bukan emas (misalnya tanah liat atau kayu) melayani, mereka tidak akan sempurna dalam tempaan tetapi justru pecah!
3.h. SAAT LEMAH, JANGAN MENYERAH!
14. Supaya menjadi kuat & tidak mudah menyerah pada kelemahan apa yang perlu kita kerjakan?
Jawab :
Mungkin pada suatu saat kita kurang berdoa (ini tanda tidak baik, jangan diulangi), atau menjadi lemah karena sebab-sebab lainnya. Meskipun rasa-rasanya kita lemah dan kelemahan-kelemahan mau menarik kita dalam dosa, jangan dituruti, jangan menyerah pada kelemahan. Berserulah pada Tuhan untuk menang dan lepas dari kelemahan tabiat daging. Jangan menyerah sehingga berbuat dosa. Roh Kudus selalu siap menolong kita. Tuhan adalah jaminan kita yang kuat, gunung batu kita. Jangan mau berbuat dosa, meskipun di dalam kelemahan, pasti dapat, sebab ini dijanjikan Tuhan.
2 Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Roh Kudus pasti menolong kita. Tetapi begitu kita lepas dari godaan dosa, lekatlah kembali kepada Tuhan, banyak berdoa dan belajar Firman Tuhan supaya jangan lagi "menang tipis" dari tabiat daging, tetapi selalu menang besar atau menang mutlak.
Seorang anak mau dipukul oleh seorang yang lebih besar daripadanya sebab hendak mengambil radionya. Si anak ketakutan mau menyerah. Tentu ketika ia melihat bapaknya (yang seorang Polisi) ia jadi kuat dan menolak untuk menyerah. Ia berteriak dan ia menang.
Begitu juga keadaan orang-orang beriman, kalau ingat Bapaknya yang kuat dan maha kuasa dan janji-janjiNya, tidak perlu kita menyerah. Lawan dan menang, dengan iman!
Juga harus diperhatikan supaya jangan kita kena tipu daya dosa sehingga timbul ingin akan perkara-perkara dosa/ terlarang.
Kedatangan ingin itu sangat kuat menjatuhkan orang. Sebab itu Tuhan menghukum orang-orang Israel dengan hebat di Kiberot taawah sebab mereka kedatangan ingin Bil 11:34 (TL). Jangan sampai tertipu oleh setan.
Banyak berdoa itu mengeluarkan kita sehingga kuat mematikan daging ini, terus sampai Golgota, sampai mati sepenuhnya. Satu persatu kelemahan itu dimatikan, sampai mati semuanya sehingga dalam godaan/ kesukaran, kelemahan itu sudah tidak timbul lagi, sudah tidak ada, sudah mati dan hidup kita tetap suci.
4. TANAH LIAT JANGAN DI TEMPA
15. Mengapa bukan tanah atau kayu yang ditempa & apa yang seharusnya perlu dipahami oleh mereka yang mengalami tempaan?
Jawab : Yang ditempa haruslah emas, jangan tanah atau kayu, tidak tahan nanti hancur. Untuk pelayanan haruslah seorang yang sudah bertobat, sudah lahir baru, menjadi orang suci, yang sungguh-sungguh dengan tulus ingin melayani Tuhan, sudah menjadi anugerah. Orang seperti ini mau korban, mau ditempa dan dapat ditempa, tidak hancur. Kalau yang ditempa seorang yang belum bertobat, belum lahir baru, celaka, hasilnya sangat mengecewakan.
ditempa
Periuk------------> hancur
(tanah)
ditempa
Emas------------> indah, menjadi bunga badam.
Sebab itu seharusnya orang-orang yang tidak bertobat, yang belum menjadi orang suci, masih simpan dosa atau terikat dosa, dilarang untuk ikut dalam pelayanan.
Jangan mengizinkan orang-orang seperti ini melayani sekalipun mau, sekalipun minta sendiri, sekalipun orang besar dan kaya, jangan!
Sebab tanah liat di dalam pelayanan akan kena tempa dan hancur rohaninya, pecah!
Mengapa?
a. Biasanya kalau ada dosa, kondisi rohaninya tidak baik, Tuhan tidak beserta dan akan banyak berbuat kesalahan. Kalau ia dinasehati, apalagi kalau ditegur, seringkali menjadi marah atau dendam sebab tidak mau bertobat (Ams 9:8). Nasehat-nasehat yang diberikan kepadanya malah membuatnya menjadi marah dan berkelahi sebab sombong, apalagi kalau berhasil (Mat 7:5). Orang seperti ini biasanya selalu menimbulkan problem dalam pelayanan, geger, fitnah, benci, berpihak-pihak, rasa tidak puas dan sebagainya dan akhirnya undur dari Tuhan, "ia pecah".
b. Lebih-lebih lagi kalau ia mengalami kesukaran, derita dan sengsara dalam pelayanan, ia bisa meledak dalam kemarahan, perkelahian, kebencian dan semua dosa-dosa lainnya, sehingga pecah berkeping-keping. Memang tanah liat tidak kuat ditempa, makin hancur total!
c. Lagi pula pelayan Tuhan yang simpan dosa, itu pos setan dan membuat hadirat Tuhan lenyap sehingga pekerjaan Tuhan menjadi gagal, rusak karena dosa-dosanya. Ini seperti Akhan yang simpan dosa mengakibatkan 36 orang lain mati dalam perang (Yosua 7:5).
Orang-orang yang sudah terlanjur melayani Tuhan tetapi masih hidup dalam dosa, tanah liat, lebih baik segera bertobat sungguh-sungguh, jangan pura-pura, jangan berkeras hati tetap tinggal dalam dosa, itu hina seperti tanah dan sebentar lagi akan hancur berkeping-keping lalu binasa, kecuali bertobat!
Blessing Family Centre
Rabu, 15 Agustus 2012
Kesaksian Vita
(*)Kesaksian Vita anak saya saat menara doa 7/8'012:
Saya di bawa dalam Roh dan sy melihat Tahta Tuhan penuh kemuliaan bersama 24 org" kudus mengelilingi takhta itu. Terus saya mendengar banyak suara berteriak " Tuhan berapa lama lagi ENGKAU akan datang membalaskan darah kami yg mati bagi Engkau ? Terus sy berkata : "Tidak ada yg tau kpn Tuhan dtg.. Tuhan yg layak menerima segala hormat dan kemuliaan, DIA lah di mana semua hikmat berasal terus saya melihat diriku berenang dgn senang sekali tetapi setelah itu Tuhan memanggil dan DIA mengurapi saya dgn Minyak saat itu juga sy merasa seluruh tubuhku panas sekali dan berMinyak dari kepala hingga kaki.
Tuhan berkata cuma orang yg di urapi dgn Minyak yg akan di terima.
Setelah itu sy melihat ada pintu besar yg terbuka Tuhan berkata kpd ku begitu masuk ke pintu :
"itu adalah tmpt pelatihan" jd saya masuk. Setelah itu Tuhan berkata kpd ku utk disampaikan :
"Carilah hal2 yg diatas, minta hal2 yg dr atas krn hidup mati kita tergantung dr pd itu.
Tuhan meyuruh saya utk sampaikn ke greja. Saya sedih,,,,
Saya melihat banyak yg tdk diurapi, hatiku sedih sekali sampai sakit rasanya.
Banyak org yg tdk minta pengurapan dari Tuhan ttpi hanya minta di urapi oleh pendeta.
Demikianlah kesaksian anak kami Vita saat berdoa.
♡☀Å♏ÎN☀♡
Blessing Family Centre
Saya di bawa dalam Roh dan sy melihat Tahta Tuhan penuh kemuliaan bersama 24 org" kudus mengelilingi takhta itu. Terus saya mendengar banyak suara berteriak " Tuhan berapa lama lagi ENGKAU akan datang membalaskan darah kami yg mati bagi Engkau ? Terus sy berkata : "Tidak ada yg tau kpn Tuhan dtg.. Tuhan yg layak menerima segala hormat dan kemuliaan, DIA lah di mana semua hikmat berasal terus saya melihat diriku berenang dgn senang sekali tetapi setelah itu Tuhan memanggil dan DIA mengurapi saya dgn Minyak saat itu juga sy merasa seluruh tubuhku panas sekali dan berMinyak dari kepala hingga kaki.
Tuhan berkata cuma orang yg di urapi dgn Minyak yg akan di terima.
Setelah itu sy melihat ada pintu besar yg terbuka Tuhan berkata kpd ku begitu masuk ke pintu :
"itu adalah tmpt pelatihan" jd saya masuk. Setelah itu Tuhan berkata kpd ku utk disampaikan :
"Carilah hal2 yg diatas, minta hal2 yg dr atas krn hidup mati kita tergantung dr pd itu.
Tuhan meyuruh saya utk sampaikn ke greja. Saya sedih,,,,
Saya melihat banyak yg tdk diurapi, hatiku sedih sekali sampai sakit rasanya.
Banyak org yg tdk minta pengurapan dari Tuhan ttpi hanya minta di urapi oleh pendeta.
Demikianlah kesaksian anak kami Vita saat berdoa.
♡☀Å♏ÎN☀♡
Blessing Family Centre
Senin, 09 Juli 2012
LUKISAN
Fatsal II
LUKISAN
LETAK DAN KESAN UMUM
Mezbah Dupa terletak di dalam Ruangan Suci. Kalau kita masuk ke dalam Ruangan Suci, maka dari ke 3 alat yang ada di dalamnya, Mezbah Dupalah yang paling jauh ke dalam, tepat di depan tirai. Mezbah ini nampak jelas berkilau-kilauan, sebab dari luar nampaknya seluruhnya dibuat dari emas.
Karena cahaya pelita yang kuning (memakai minyak zaitun) dan karena semua alat-alatnya dari emas, termasuk Mezbah Dupa ini, maka seluruh Ruangan Suci itu berkilau-kilauan warna kuning emas, begitu anggun dan indah.
Selain itu bau harum rempah-rempah pedupaan langsung semerbak di hidung kita.
Tinggi Mezbah Dupa ini kurang lebih sampai di pinggang (2 hasta = -+ 90 cm).
BAHAN
Dibuat dari kayu penaga dan seluruhnya disalut emas sehingga sama sekali dari luar tidak nampak kayu, seolah-olah seluruhnya dari emas, padahal dalamnya kayu.
UKURAN DAN BENTUK
Lebar : 1 hasta bujur
Panjang : 1 hasta sangkar
Tinggi : 2 hasta
Jadi bentuknya itu seolah-olah seperti 2kubus (dengan sisi 1hasta) ditumpuk dengan tepat berimpit menjadi satu.
PERMUKAAN ATASNYA
Rata dan disalut emas.
Ada mahkota emas berkeliling.
Ada 4 tanduk dari kayu yang sama, menjadi satu dengan Mezbah dan disalut dengan emas.
Ada pedupaan (perukupan) emas berisi bara api dari Mezbah Korban Bakaran dan rempah-rempah pedupaan di atasnya, sehingga siang malam terus menerus mengeluarkan asap yang harum, memenuhi seluruh Kemah Perhimpunan.
Pada waktu Imam Besar masuk ke dalam Ruangan Maha Suci satu tahun sekali, ia harus membawa pedupaan emas ini sertanya (Ibr 9:4).
PENGUSUNGNYA
Mezbah ini diangkat dengan pengusungnya. Untuk ini diperlukan:
* 2 tongkat dari kayu penaga yang disalut emas.
* 4 gelang dari emas, masing-masing 2 gelang pada satu sisi, pada sudut-sudutnya.
Tongkat itu dimasukkan ke dalam gelang-gelang ini dan dengan demikian Mezbah Dupa ini diusung para Imam.
GRAFIRAT
Tiap tahun satu kali pada hari Grafirat, Imam besar mengadakan grafirat pada tanduk itudengan darah korban karena dosa.
REMPAH-REMPAH PEDUPAAN
Terdiri dari:
1. Getah mur.
2. Lawang.
3. Ramala.
4. Kemenyan murni.
1. Mur, ialah getah dari pohon mur. Getah itu tidak akan keluar dengan sendirinya, kecuali kalau ada luka atau dilukai. Pohonnya tentu "sakit" kalau keluar getah, seperti manusia yang berdarah.
2. Lawang dan
3. Rasamala.
Hanya disebut satu kali dalam ayat ini, tidak ada keterangan lebih lanjut, tetapi suah pasti bahwa kedua bahan ini termasuk rempah-rempah yang berbau harum.
4. Kemenyan. Inilah bahan yang memberi bau yang khas dari dupa. Seluruh Kemah dipenuhi dengan bau ini, bahkan tentu menjalar sampai di sekitarnya (Syir 3:6).
Garam. Dalam terjemahan bahasa inggris (NKJ) disebutkan bahwa rempa-rempah itu digarami (dengan garam tentuya). Dalam bahasa aslinya (malach) juga berarti digarami.
Dengan garam, pembakaran akan menjadi lebih baik dan sempurna. Garam sendiri kalau dibakar tidak menghasilkan bau harum.
PEMBUATANNYA:
Dari masing-masing bahan itu diambil sama banyak dan sama berat, lalu dicampur, digarami, ditumbuk sampai halus. Serbuk inilah yang disebut dupa, atau rempah-rempah pedupaan yang dibakar di atas Mezbah Dupa (Kel 30:7-8).
Pembuatan rempah-rempah ini menurut cara-cara keahlian tukang rempah-rempah.
Resep racikan dupa ini menjadi barang yang maha kudus!
TEMPATNYA
Dimanakah dupa yang sudah dibuat itu diletakkan? Ingat, ini adalah bahan yang maha suci? Sebab itu tidak boleh diletakkan sembarangan.
Keluaran 30:36 Sebagian dari ukupan (dupa) itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit (kata "sedikit" dalam TL, KJV, YLT, NIV tidak ada) dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.
Dalam ayat ini dikatakan bahwa dupa ini diletakan di depan tabut. Ini bukan berarti di dalam Ruangan Maha Suci, sebab tidak ada Imam yang boleh masuk ke dalamnya (Im 16:2 hanya Imam besar 1 tahun satu kali saja boleh masuk dalam Ruangan Maha Suci). Padahal setiap hari Imam-imam yang masuk Ruangan Suci harus mengambilnya, membakarnya di atas Mezbah Dupa.
Sebab itu letak dari tempat penyimpanan dupa ini ialah di dalam Ruangan Suci di antara tabut dan Mezbah Dupa, yaitu diantara tirai dan Mezbah Dupa.
PEMBAKARAN DUPA
Waktu untuk membakar dupa ialah: pagi dan petang setiap hari.
Pada pagi hari Imam masuk Ruangan Suci untuk membereskan Pelita (memadamkan, mengatur, membersihkan dan lain-lain). Sekaligus dengan ini ia menambahkan rempah-rempah pedupaan ini (dan bara api dari mezbah) di atasnya supaya pembakaran berlangsung terus.
Pada petang hari Imam menyalakan pelita. Juga pada saat ini ia menambahkan rempah-rempah di atas pedupaan itu. Dengan demikian sepanjang hari Mezbah Dupa menyala terus-menerus tanpa berhenti, selalu mengeluarkan asap yang harum di hadapan Tuhan, bahkan begitu seterusnya sepanjang segala turunan Israel (Ingat berdoa di dalam Roh yang non stop!).
LARANGAN
1. Selain daripada yang sudah ditentukan di atas, tidak boleh di bakar dupa asing = dupa yang lain, atau segala macam korban lainnya di atas Mezbah ini!
2. Siapapun juga tidak boleh membuat dupa atau racikan semacam resep ini untuk dirinya sendiri. Orang yang melanggar dihukum mati.
Blessing Family Centre
LUKISAN
LETAK DAN KESAN UMUM
Mezbah Dupa terletak di dalam Ruangan Suci. Kalau kita masuk ke dalam Ruangan Suci, maka dari ke 3 alat yang ada di dalamnya, Mezbah Dupalah yang paling jauh ke dalam, tepat di depan tirai. Mezbah ini nampak jelas berkilau-kilauan, sebab dari luar nampaknya seluruhnya dibuat dari emas.
Karena cahaya pelita yang kuning (memakai minyak zaitun) dan karena semua alat-alatnya dari emas, termasuk Mezbah Dupa ini, maka seluruh Ruangan Suci itu berkilau-kilauan warna kuning emas, begitu anggun dan indah.
Selain itu bau harum rempah-rempah pedupaan langsung semerbak di hidung kita.
Tinggi Mezbah Dupa ini kurang lebih sampai di pinggang (2 hasta = -+ 90 cm).
BAHAN
Dibuat dari kayu penaga dan seluruhnya disalut emas sehingga sama sekali dari luar tidak nampak kayu, seolah-olah seluruhnya dari emas, padahal dalamnya kayu.
UKURAN DAN BENTUK
Lebar : 1 hasta bujur
Panjang : 1 hasta sangkar
Tinggi : 2 hasta
Jadi bentuknya itu seolah-olah seperti 2kubus (dengan sisi 1hasta) ditumpuk dengan tepat berimpit menjadi satu.
PERMUKAAN ATASNYA
Rata dan disalut emas.
Ada mahkota emas berkeliling.
Ada 4 tanduk dari kayu yang sama, menjadi satu dengan Mezbah dan disalut dengan emas.
Ada pedupaan (perukupan) emas berisi bara api dari Mezbah Korban Bakaran dan rempah-rempah pedupaan di atasnya, sehingga siang malam terus menerus mengeluarkan asap yang harum, memenuhi seluruh Kemah Perhimpunan.
Pada waktu Imam Besar masuk ke dalam Ruangan Maha Suci satu tahun sekali, ia harus membawa pedupaan emas ini sertanya (Ibr 9:4).
PENGUSUNGNYA
Mezbah ini diangkat dengan pengusungnya. Untuk ini diperlukan:
* 2 tongkat dari kayu penaga yang disalut emas.
* 4 gelang dari emas, masing-masing 2 gelang pada satu sisi, pada sudut-sudutnya.
Tongkat itu dimasukkan ke dalam gelang-gelang ini dan dengan demikian Mezbah Dupa ini diusung para Imam.
GRAFIRAT
Tiap tahun satu kali pada hari Grafirat, Imam besar mengadakan grafirat pada tanduk itudengan darah korban karena dosa.
REMPAH-REMPAH PEDUPAAN
Terdiri dari:
1. Getah mur.
2. Lawang.
3. Ramala.
4. Kemenyan murni.
1. Mur, ialah getah dari pohon mur. Getah itu tidak akan keluar dengan sendirinya, kecuali kalau ada luka atau dilukai. Pohonnya tentu "sakit" kalau keluar getah, seperti manusia yang berdarah.
2. Lawang dan
3. Rasamala.
Hanya disebut satu kali dalam ayat ini, tidak ada keterangan lebih lanjut, tetapi suah pasti bahwa kedua bahan ini termasuk rempah-rempah yang berbau harum.
4. Kemenyan. Inilah bahan yang memberi bau yang khas dari dupa. Seluruh Kemah dipenuhi dengan bau ini, bahkan tentu menjalar sampai di sekitarnya (Syir 3:6).
Garam. Dalam terjemahan bahasa inggris (NKJ) disebutkan bahwa rempa-rempah itu digarami (dengan garam tentuya). Dalam bahasa aslinya (malach) juga berarti digarami.
Dengan garam, pembakaran akan menjadi lebih baik dan sempurna. Garam sendiri kalau dibakar tidak menghasilkan bau harum.
PEMBUATANNYA:
Dari masing-masing bahan itu diambil sama banyak dan sama berat, lalu dicampur, digarami, ditumbuk sampai halus. Serbuk inilah yang disebut dupa, atau rempah-rempah pedupaan yang dibakar di atas Mezbah Dupa (Kel 30:7-8).
Pembuatan rempah-rempah ini menurut cara-cara keahlian tukang rempah-rempah.
Resep racikan dupa ini menjadi barang yang maha kudus!
TEMPATNYA
Dimanakah dupa yang sudah dibuat itu diletakkan? Ingat, ini adalah bahan yang maha suci? Sebab itu tidak boleh diletakkan sembarangan.
Keluaran 30:36 Sebagian dari ukupan (dupa) itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit (kata "sedikit" dalam TL, KJV, YLT, NIV tidak ada) dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.
Dalam ayat ini dikatakan bahwa dupa ini diletakan di depan tabut. Ini bukan berarti di dalam Ruangan Maha Suci, sebab tidak ada Imam yang boleh masuk ke dalamnya (Im 16:2 hanya Imam besar 1 tahun satu kali saja boleh masuk dalam Ruangan Maha Suci). Padahal setiap hari Imam-imam yang masuk Ruangan Suci harus mengambilnya, membakarnya di atas Mezbah Dupa.
Sebab itu letak dari tempat penyimpanan dupa ini ialah di dalam Ruangan Suci di antara tabut dan Mezbah Dupa, yaitu diantara tirai dan Mezbah Dupa.
PEMBAKARAN DUPA
Waktu untuk membakar dupa ialah: pagi dan petang setiap hari.
Pada pagi hari Imam masuk Ruangan Suci untuk membereskan Pelita (memadamkan, mengatur, membersihkan dan lain-lain). Sekaligus dengan ini ia menambahkan rempah-rempah pedupaan ini (dan bara api dari mezbah) di atasnya supaya pembakaran berlangsung terus.
Pada petang hari Imam menyalakan pelita. Juga pada saat ini ia menambahkan rempah-rempah di atas pedupaan itu. Dengan demikian sepanjang hari Mezbah Dupa menyala terus-menerus tanpa berhenti, selalu mengeluarkan asap yang harum di hadapan Tuhan, bahkan begitu seterusnya sepanjang segala turunan Israel (Ingat berdoa di dalam Roh yang non stop!).
LARANGAN
1. Selain daripada yang sudah ditentukan di atas, tidak boleh di bakar dupa asing = dupa yang lain, atau segala macam korban lainnya di atas Mezbah ini!
2. Siapapun juga tidak boleh membuat dupa atau racikan semacam resep ini untuk dirinya sendiri. Orang yang melanggar dihukum mati.
Blessing Family Centre
Jumat, 06 Juli 2012
MEZBAH DUPA
BAB XIII
MEZBAH DUPA
A. UMUM
Fatsal I
AYAT-AYAT POKOK
1. PERINTAH
Terjemahan lama
Keluaran 30:1-10
1. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan pula sebuah meja akan membakar dupa di atasnya: perbuatkanlah dia dari pada kayu penaga.
2. Sehasta akan panjangnya dan sehasta lebarnya, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta dan tanduknya hendak berhubung dengan dia.
3. Dan salutkanlah dia dengsn emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknya, dan perbuatkanlah dia suatu karangan emas kelilingnya.
4. Dan lagi perbuatkanlah padanya dua bentuk ge-lang emas, di bawah karangan itu pada kedua sisi nya, kiri-kanan, ia itu akan tempat kayu pengusung supaya dapat di usung oranglah akan dia.
5. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga, lalu salutkanlah dia dengan emas.
6. Maka meja itu hendaklah kautaruh di hadapan tirai yang menudungi tabut asyahadat, di hadapan tutup grafirat yang di atas assyahadat itu, yaitu di tempat Aku datang mendapatkan kamu kelak.
7. Maka di atas meja itulah akan dibakar rempah-rempah yang harum baunya oleh Harun pada sebilang pagi, apabila diisinya pelita hendaklah dibakarnya itu.
8. Maka apabila dipasang Harun akan pelita itu pada petang hari, hendaklah ia itupun di bakar olehnya, maka selalu ia itu suatu bau-bauan yang harum di hadapan hadirat Tuhan di antara segala turunanmu.
9. Maka diatas meja itulah jangan engkau membakar dupa yang lain atau korban bakaran atau persembahan makanan dan lagi jangan engkau curahkan kepadanya persembahan minuman.
10. Maka pada setahun sekali hendaklah Harun mengadakan grafirat bagi tanduk-tanduknya dengan darah korban karena dosa yang diampuni; pada setahun sekali hendaklah diadakannya grafirat baginya diantara segala bangsa kamu, maka inilah kesucian segala kesucian bagi Tuhan adanya.
Terjemahan Baru
Keluaran 30:1-10.
1. "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kau buat itu dari kayu penaga;
2. sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu.
3. Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kau buat bingkai emas sekelilingnya.
4. Haruslah kaubuat dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.
5. Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas.
6. Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.
7. Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
8. Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan Tuhan di antara kamu turun-temurun.
9. Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.
10. Sekali setahun haruslah Harun mengadakan pendamaian di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; itulah barang maha kudus bagi Tuhan."
K.J.V
Exodus 30:1-10
1. And thou shalt make an altar to burn incense upon: of shittim wood shalt thou make it.
2. A cubit shall be the length thereof, and a cubit the breadth thereof; four-square shall it be: and two cubits shall be the height thereof: the horns thereof shall be of the same.
3. And thou shalt overlay it with puregold, the top thereof, and the sides thereof round about and the horns thereof; and thou shalt make unto it a crown of gold round about.
4. And two golden rings shalt thou make to it under the crown of it, by the two corner thereof upon the two sides of it shalt thou make it; and they shall be for places for the staves to bear it withal.
5. And thou shalt make the staves of shittim wood, and overlay them with gold.
6. And thou shalt put it before the vail that is by the ark of the testymony, before the mercy seat that is over the testimony, where I will meet wiht thee.
7. And Aar'on shall burn thereon sweet incense every morning: when he dresseth the lamps, he shall burn incense upon it.
8. And when Aar'on lighteth the lamps at even, he shall burn incense upon it, a perpetual incense before the Lord throughout your generations.
9. Ye shall affer no strange incense thereon, nor burnt sacrifice, nor meat offering; neither shall ye pour drink offering thereon.
10. And Aar'on shall make an atonement upon the horns of it once in a year with the blood of the sin offering of atonements: once in the year shall he make atonement upon it throughout your generations: it is most holy unto the Lord.
2. PELAKSANAAN
Terjemahan Lama
Keluaran 37:25-28.
25. Maka diperbuatkannya meja pedupaan itu daripada kayu penaga, panjangnya sehasta, lebarnyapun sehasta, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya adalah berhubung dengan dia.
26. Lalu disalutkannya emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknyapun dan diperbuatnya akan dia suatu karangan emas kelilingnya.
27. Dan lagi diperbuatkannya padanya dua bentuk gelang daripada emas di bawah karangan itu, pada kedua sisinya pada kiri-kanannya, akan tempat kayu pengusung, supaya ia itu dapat diusung oranglah.
28. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya daripada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas.
Terjemahan Baru
Keluaran 37:25-28.
25. Dibuatnyalah mezbah pembakaran ukupan itu dari kayu penaga, sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, empat persegi, tetapi dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya seiras dengan mezbah itu.
26. Disalutnyalah itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya.
27. Dibuatnyalah dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya, pada kedua rusuknya, pada kedua bidang sisinya, sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.
28. Dan dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas.
K.J.V
Exodus 37:25-28.
25. And he made the incense altar of shittim wood: the lenght of it was acubit, and the breadth of it a cubit, it was four square; and two cubits was the height of it; the horns thereof were of the same.
26. And he overlaid it with pure gold, both the top of it, and the sides there of round about, and the horns of it: also he made unto it a crown of gold round about.
27. And he made two rings of gold for it under the crown therof, by the two corners of it, upon the two sides thereof, to be places for the staves to bear it withal.
28. And he made the staves of shittim wood, and overlaid them with gold.
3. TERJEMAHAN PERBANDINGAN
(Diambil dari semua terjemahan yang dicantumkan dalam Daftar Istilah)
PERINTAH:
Keluaran 30:1-10
1. Dan hendaklah engkau membuat sebuah MEZBAH untuk membakar DUPA diatasnya; Hendaklah engkau membuatnya dari kayu penaga.
2. Panjangnya : 1 hasta dan
lebarnya : 1 hasta,
dan tingginya : 2 hasta;
TANDUK-TANDUKNYA:
hendaklah dari yang sama.
3. Hendaklah engkau menyalutkannya dengan emas murni, (bagian) atasnya dan sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya. Dan hendaklah engkau membuatkan untuknya sebuah MAHKOTA dari emas sekelilingnya.
4. Dan hendaklah engkau membuatkan baginya 2 GELANG emas dibawah mahkota itu, di kedua sudutnya, pada kedua sisinya hendaklah kau membuatkannya, yaitu tempat tongkat-tongkat untuk mengusungnya.
5. Dan hendaklah engkau membuat TONGKAT-TONGKAT itu dari kayu penaga dan menyalutkannya dengan emas.
6. Dan hendaklah engkau meletakannya di depan Tirai yang dekat Tabut Perjanjian, di depan kedudukan - rahmat (KJ: Mercy seat, tutup Tabut Perjanjian, TL: Tutupan Grafirat) yang ada di atas perjanjian, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.
7. Dan HARUN akan membakar dupa yang harum di atasnya setiap pagi. Ketika ia mendandani (young: to do good, make right) pelita, hendaklah ia membakar dupa di atasnya.
8. Dan ketika Harun menyalakan pelita pada senja, hendaklah ia membakar dupa di atasnya, suatu pedupaan yang terus menerus di hadapan Allah, sepanjang segala turunanmu.
9. JANGANLAH mempersembahkan dupa yang asing di atasnya, atau korban bakaran, atau persembahan makanan, juga jangan engkau mencurahkan persembahan minuman ke atasnya.
10. Dan hendaklah Harun membuat suatu grafirat di atas tanduk-tanduknya setahun sekali dengan darah dari korban karena dosa yang diampuni (ditebus); satu tahun sekali hendaklah ia membuat grafirat di atasnya sepanjang segala turunanmu. Ini Maha suci kepada Allah.
PELAKSANAAN
Keluaran 37:25-28
25. Maka ia membuat MEZBAH DUPA itu dari kayu penaga,
- panjangnya 1 hasta,
- lebarnya 1 hasta, 4 persegi; dan
- tingginya 2 hasta.
TANDUK-TANDUKNYA itu dari yang sama.
26. Dan ia menyalutnya dengan emas murni, baik (bagian) atas nya, sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya. Ia juga membuat baginya sebuah MAHKOTA EMAS sekelilingnya.
27. Dan ia membuat 2 GELANG dari emas untuk itu dibawah mahkota tersebut, di kedua sudutnya, pada kedua sisinya, yaitu tempat tongkat-tongkat untuk mengusungnya.
28. Dan ia membuat TONGKAT-TONGKAT dari kayu penaga serta menyalutnya dengan emas.
REMPAH-REMPAH KEHIDUPAN
Keluaran 30:34-38
34. Dan Tuhan berkata kepada Musa, ambilah olehmu
REMPAH-REMPAH yang harum:
- GETAH MUR
- LAWANG, dan
- RASAMALA, rempah-rempah yang harum ini dengan
- KEMENYAN yang murni, masing-masing sama beratnya.
35. Dan hendaklah engkau membuatnya menjadi suatu DUPA (NKJ: bau-bauan), suatu perbuatan menurut keahlian tukang rempah-rempah, digarami (NKJ), murni dan suci.
36. Dan hendaklah kau tumbuk sebagian daripadanya sampai sangat kecil-kecil (TL: halus), dan letakkanlah dari padanya di depan Perjanjian (Tabut) dalam Kemah perhimpunan, dimana Aku akan bertemu dengan engkau. Itu akan menjadi Maha kudus kepadamu.
37. Dan tentang dupa (bau-bauan) yang harus kau buat itu, janganlah engkau membuat bagi dirimu seperti racikan tersebut. Itu akan menjadi kepadamu suci bagi Allah.
38. Barangsiapa yang membuat serupa itu, untuk menghirup baunya akan ditumpas dari antara bangsanya.
Blessing Family Centre
MEZBAH DUPA
A. UMUM
Fatsal I
AYAT-AYAT POKOK
1. PERINTAH
Terjemahan lama
Keluaran 30:1-10
1. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan pula sebuah meja akan membakar dupa di atasnya: perbuatkanlah dia dari pada kayu penaga.
2. Sehasta akan panjangnya dan sehasta lebarnya, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta dan tanduknya hendak berhubung dengan dia.
3. Dan salutkanlah dia dengsn emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknya, dan perbuatkanlah dia suatu karangan emas kelilingnya.
4. Dan lagi perbuatkanlah padanya dua bentuk ge-lang emas, di bawah karangan itu pada kedua sisi nya, kiri-kanan, ia itu akan tempat kayu pengusung supaya dapat di usung oranglah akan dia.
5. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga, lalu salutkanlah dia dengan emas.
6. Maka meja itu hendaklah kautaruh di hadapan tirai yang menudungi tabut asyahadat, di hadapan tutup grafirat yang di atas assyahadat itu, yaitu di tempat Aku datang mendapatkan kamu kelak.
7. Maka di atas meja itulah akan dibakar rempah-rempah yang harum baunya oleh Harun pada sebilang pagi, apabila diisinya pelita hendaklah dibakarnya itu.
8. Maka apabila dipasang Harun akan pelita itu pada petang hari, hendaklah ia itupun di bakar olehnya, maka selalu ia itu suatu bau-bauan yang harum di hadapan hadirat Tuhan di antara segala turunanmu.
9. Maka diatas meja itulah jangan engkau membakar dupa yang lain atau korban bakaran atau persembahan makanan dan lagi jangan engkau curahkan kepadanya persembahan minuman.
10. Maka pada setahun sekali hendaklah Harun mengadakan grafirat bagi tanduk-tanduknya dengan darah korban karena dosa yang diampuni; pada setahun sekali hendaklah diadakannya grafirat baginya diantara segala bangsa kamu, maka inilah kesucian segala kesucian bagi Tuhan adanya.
Terjemahan Baru
Keluaran 30:1-10.
1. "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kau buat itu dari kayu penaga;
2. sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu.
3. Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kau buat bingkai emas sekelilingnya.
4. Haruslah kaubuat dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.
5. Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas.
6. Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.
7. Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
8. Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan Tuhan di antara kamu turun-temurun.
9. Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.
10. Sekali setahun haruslah Harun mengadakan pendamaian di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; itulah barang maha kudus bagi Tuhan."
K.J.V
Exodus 30:1-10
1. And thou shalt make an altar to burn incense upon: of shittim wood shalt thou make it.
2. A cubit shall be the length thereof, and a cubit the breadth thereof; four-square shall it be: and two cubits shall be the height thereof: the horns thereof shall be of the same.
3. And thou shalt overlay it with puregold, the top thereof, and the sides thereof round about and the horns thereof; and thou shalt make unto it a crown of gold round about.
4. And two golden rings shalt thou make to it under the crown of it, by the two corner thereof upon the two sides of it shalt thou make it; and they shall be for places for the staves to bear it withal.
5. And thou shalt make the staves of shittim wood, and overlay them with gold.
6. And thou shalt put it before the vail that is by the ark of the testymony, before the mercy seat that is over the testimony, where I will meet wiht thee.
7. And Aar'on shall burn thereon sweet incense every morning: when he dresseth the lamps, he shall burn incense upon it.
8. And when Aar'on lighteth the lamps at even, he shall burn incense upon it, a perpetual incense before the Lord throughout your generations.
9. Ye shall affer no strange incense thereon, nor burnt sacrifice, nor meat offering; neither shall ye pour drink offering thereon.
10. And Aar'on shall make an atonement upon the horns of it once in a year with the blood of the sin offering of atonements: once in the year shall he make atonement upon it throughout your generations: it is most holy unto the Lord.
2. PELAKSANAAN
Terjemahan Lama
Keluaran 37:25-28.
25. Maka diperbuatkannya meja pedupaan itu daripada kayu penaga, panjangnya sehasta, lebarnyapun sehasta, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya adalah berhubung dengan dia.
26. Lalu disalutkannya emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknyapun dan diperbuatnya akan dia suatu karangan emas kelilingnya.
27. Dan lagi diperbuatkannya padanya dua bentuk gelang daripada emas di bawah karangan itu, pada kedua sisinya pada kiri-kanannya, akan tempat kayu pengusung, supaya ia itu dapat diusung oranglah.
28. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya daripada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas.
Terjemahan Baru
Keluaran 37:25-28.
25. Dibuatnyalah mezbah pembakaran ukupan itu dari kayu penaga, sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, empat persegi, tetapi dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya seiras dengan mezbah itu.
26. Disalutnyalah itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya.
27. Dibuatnyalah dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya, pada kedua rusuknya, pada kedua bidang sisinya, sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.
28. Dan dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas.
K.J.V
Exodus 37:25-28.
25. And he made the incense altar of shittim wood: the lenght of it was acubit, and the breadth of it a cubit, it was four square; and two cubits was the height of it; the horns thereof were of the same.
26. And he overlaid it with pure gold, both the top of it, and the sides there of round about, and the horns of it: also he made unto it a crown of gold round about.
27. And he made two rings of gold for it under the crown therof, by the two corners of it, upon the two sides thereof, to be places for the staves to bear it withal.
28. And he made the staves of shittim wood, and overlaid them with gold.
3. TERJEMAHAN PERBANDINGAN
(Diambil dari semua terjemahan yang dicantumkan dalam Daftar Istilah)
PERINTAH:
Keluaran 30:1-10
1. Dan hendaklah engkau membuat sebuah MEZBAH untuk membakar DUPA diatasnya; Hendaklah engkau membuatnya dari kayu penaga.
2. Panjangnya : 1 hasta dan
lebarnya : 1 hasta,
dan tingginya : 2 hasta;
TANDUK-TANDUKNYA:
hendaklah dari yang sama.
3. Hendaklah engkau menyalutkannya dengan emas murni, (bagian) atasnya dan sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya. Dan hendaklah engkau membuatkan untuknya sebuah MAHKOTA dari emas sekelilingnya.
4. Dan hendaklah engkau membuatkan baginya 2 GELANG emas dibawah mahkota itu, di kedua sudutnya, pada kedua sisinya hendaklah kau membuatkannya, yaitu tempat tongkat-tongkat untuk mengusungnya.
5. Dan hendaklah engkau membuat TONGKAT-TONGKAT itu dari kayu penaga dan menyalutkannya dengan emas.
6. Dan hendaklah engkau meletakannya di depan Tirai yang dekat Tabut Perjanjian, di depan kedudukan - rahmat (KJ: Mercy seat, tutup Tabut Perjanjian, TL: Tutupan Grafirat) yang ada di atas perjanjian, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.
7. Dan HARUN akan membakar dupa yang harum di atasnya setiap pagi. Ketika ia mendandani (young: to do good, make right) pelita, hendaklah ia membakar dupa di atasnya.
8. Dan ketika Harun menyalakan pelita pada senja, hendaklah ia membakar dupa di atasnya, suatu pedupaan yang terus menerus di hadapan Allah, sepanjang segala turunanmu.
9. JANGANLAH mempersembahkan dupa yang asing di atasnya, atau korban bakaran, atau persembahan makanan, juga jangan engkau mencurahkan persembahan minuman ke atasnya.
10. Dan hendaklah Harun membuat suatu grafirat di atas tanduk-tanduknya setahun sekali dengan darah dari korban karena dosa yang diampuni (ditebus); satu tahun sekali hendaklah ia membuat grafirat di atasnya sepanjang segala turunanmu. Ini Maha suci kepada Allah.
PELAKSANAAN
Keluaran 37:25-28
25. Maka ia membuat MEZBAH DUPA itu dari kayu penaga,
- panjangnya 1 hasta,
- lebarnya 1 hasta, 4 persegi; dan
- tingginya 2 hasta.
TANDUK-TANDUKNYA itu dari yang sama.
26. Dan ia menyalutnya dengan emas murni, baik (bagian) atas nya, sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya. Ia juga membuat baginya sebuah MAHKOTA EMAS sekelilingnya.
27. Dan ia membuat 2 GELANG dari emas untuk itu dibawah mahkota tersebut, di kedua sudutnya, pada kedua sisinya, yaitu tempat tongkat-tongkat untuk mengusungnya.
28. Dan ia membuat TONGKAT-TONGKAT dari kayu penaga serta menyalutnya dengan emas.
REMPAH-REMPAH KEHIDUPAN
Keluaran 30:34-38
34. Dan Tuhan berkata kepada Musa, ambilah olehmu
REMPAH-REMPAH yang harum:
- GETAH MUR
- LAWANG, dan
- RASAMALA, rempah-rempah yang harum ini dengan
- KEMENYAN yang murni, masing-masing sama beratnya.
35. Dan hendaklah engkau membuatnya menjadi suatu DUPA (NKJ: bau-bauan), suatu perbuatan menurut keahlian tukang rempah-rempah, digarami (NKJ), murni dan suci.
36. Dan hendaklah kau tumbuk sebagian daripadanya sampai sangat kecil-kecil (TL: halus), dan letakkanlah dari padanya di depan Perjanjian (Tabut) dalam Kemah perhimpunan, dimana Aku akan bertemu dengan engkau. Itu akan menjadi Maha kudus kepadamu.
37. Dan tentang dupa (bau-bauan) yang harus kau buat itu, janganlah engkau membuat bagi dirimu seperti racikan tersebut. Itu akan menjadi kepadamu suci bagi Allah.
38. Barangsiapa yang membuat serupa itu, untuk menghirup baunya akan ditumpas dari antara bangsanya.
Blessing Family Centre
Kamis, 05 Juli 2012
FUNGSI PELITA
Bab XII E
FUNGSI PELITA
Fatsal XIV
DI DALAM PERTUMBUHAN IMAN
A. PERTUMBUHAN IMAN
Iman seorang yang percaya itu bertumbuh, dan Alkitab menggambarkan hal ini seperti pertumbuhan manusia biasa.
1. LAHIR BARU, MENJADI ORANG BARU.
Yohanes 3:3,5 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Setiap orang harus dilahirbarukan untuk dapat masuk dalam kerajaan Surga. Ini proses pertama dari hidup rohani kita dari Pintu Gerbang sampai Pintu Kemah. Dengan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi kita, kita dilahir barukan, menjadi orang-orang baru. Kelahiran seorang bayi ditandai dengan air, darah dan roh (tangis si bayi). Begitu juga secara rohani ada tanda atau kesaksian Roh (suara), air dan darah.
1Yohanes 5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Oleh darah Tuhan Yesus dosa kita diampuni dan kita dilepaskan dari ikatan-ikatan dosa.
1Petrus 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau mas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Dalam babtisan air kita bangkit dalam suatu hidup yang baru seperti Kristus.
Roma 6:4 Demikianlah kita dikuburkan sertanya oleh babtisan (air) itu kedalam maut, supaya sebagaimana Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, sedemikian itu juga inipun dapat berjalan dalam suatu hidup yang baharu (TL).
Oleh Rohkudus yang masuk di dalam hati kita, kita berseru-seru "Abba ya Bapa", ini suatu materai dari Allah bahwa kita sekarang sudah disahkan sebagai anak Allah.
Galatia 4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!".
Roma 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Demikianlah proses permulaan ini yaitu kelahiran baru yang dirampungkan dengan babtisan Rohkudus.
2. KANAK-KANAK ROHANI
Semua orang beriman pada permulaannya menjadi kanak-kanak rohani, yang haus akan Firman Tuhan seperti bayi yang haus akan susu.
1Petrus 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi (TL: kanak-kanak) yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani (KJV: susu Firman Allah), supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
Tetapi kita tidak boleh tinggal sebagai kanak-kanak terus.
Efesus 4:14 Supaya jangan lagi kita menjadi kanak-kanak, beralun-alun seperti gelombang, dan ditiup oleh segala jenis angin pengajaran, dengan semu daya manusia dan cerdiknya, yang membawa kepada segala akal yang sesat (TL) (lihat: 1Kor 3:1).
3. DEWASA ROHANI
Setiap orang beriman harus secepatnya menjadi dewasa rohani.
Ibrani 5:12,14 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan azas-azas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai panca indera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (lihat juga Ibr 6:1).
Dalam pertumbuhan jasmani setiap orang memerlukan jangka waktu yang lebih kurang sama untuk menjadi dewasa, yaitu kira-kira 17-20 tahun. Pertumbuhan rohani agak berbeda. Jangka waktu ini dapat jauh lebih pendek (lebih cepat), tergantung dari orangnya masing-masing dan dari gembala yang membimbing sejak dari permulaannya. Seorang yang penuh Rohkudus dan mau sungguh-sungguh dipimpin Roh, dalam 1 atau 2 tahun sudah dapat mulai menjadi dewasa rohani. Tetapi ini belum sampai pada puncak pertumbuhan rohaninya!
4. SEMPURNA SEPERTI KRISTUS
Inilah tujuan akhir pertumbuhan iman kita, menjadi sempurna roh, jiwa dan tubuh.
1Tesalonika 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Sehingga menjadi sempurna seperti Kristus, setara dengan Kristus sebagai mempelainya.
1Yohanes 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diriNya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab, kita akan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya.
Efesus 5:27,32 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan Jemaat.
B. TUMBUH
Ruangan Suci menceritakan tentang pertumbuhan rohani dari bayi/ kanak-kanak sampai menjadi dewasa.
Alat-alat dalam ruangan suci merupakan kunci dan fasilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan iman. Sebab itu kita perlu mengerti dan mengalami hidup yang suci di dalam Roh (ini seperti berjalan di dalam Ruangan Suci), supaya kita tumbuh dengan baik. Baik Meja Roti Pertunjukkan, Pelita dan Mezbah Dupa semuanya merupakan fasilitas atau kunci untuk pertumbuhan yang betul.
Kalau seorang beriman tumbuh, sekalipun belum sampai pada puncaknya (belum sama seperti Kristus), itu sudah berarti banyak. Sebab, sampai di mana ia tumbuh selama di dunia ini, itulah ukuran kemuliaannya di dalam kerajaan Surga untuk kekal selama-lamanya!
Lukas 19:16-17 Maka datanglah yang pertama itu serta menghadap, serta berkata: Ya Tuan, Perak Tuan yang sekati itu menjadi sepuluh kati lebihnya.
Maka kata Tuan itu kepadanya: Sabaslah hai hamba yang baik; oleh sebab engkau setia dengan yang sedikit, engkau diberi kuasa memerintah sepuluh buah negeri (TL).
Hamba ini berhasil mengerjakan harta tuannya dari 1 kati menjadi 10 kati, sebab itu ia diperkenankan menjadi raja dari 10 negeri/ kota. Begitu pula, sampai di mana pertumbuhan kita, itulah ukuran kita di Surga yang kekal.
Sebab itu jangan malas untuk tumbuh, bergairah, sebab ini sangat berarti untuk kekal!
dalam bab ini kita khusus mempelajari pertumbuhan rohani yang terjadi kalau kita hidup sebagai Pelita Emas yang selalu bersinar.
C.PERTUMBUHAN DENGAN PELITA
Selain Tuhan Yesus, kita juga terang dunia.
Matius 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak akan tersembunyi.
Menjadi pelita yang bersinar itu berarti menjadi berkat, melayani jiwa-jiwa dalam pelayanan yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita.
Pelayanan itu besar pengaruhnya bagi pertumbuhan rohani. Tanpa pelayanan seseorang sukar bertumbuh rohaninya. Seorang yang melayani dalam kesucian, sesuai dengan Firman Tuhan, di dalam pengurapan Rohkudus akan bertumbuh dengan pesat.
PETRUS
Seorang nelayan yang sederhana dan tidak terpelajar (Kisah 4:12), itu tidak banyak berarti di dalam masyarakat, juga di dalam kerajaan Surga. Tetapi sebab Petrus bergairah dalam pelayanan dengan tulus, maka dalam waktu yang sangat pendek (kira-kira 3 1/2 tahun) Petrus menjadi seorang yang dewasa rohani, penuh dengan pengurapan Rohkudus dan dapat menanggung pekerjaan Tuhan yang besar-besar.
Coba Petrus tidak mau ikut dalam pelayanan, maka ia tidak akan tumbuh begitu pesat dalam rohaninya dan akan tetap tinggal sebagai seorang nelayan biasa di tasik Galilea, juga seorang yang tidak banyak berarti di dalam rencana pekerjaan Allah. Tetapi sebab Petrus mau meninggalkan jalanya dan mengikut Tuhan Yesus dengan setia dan tulus, maka Petrus bertumbuh begitu cepat sehingga menjadi alat Tuhan yang indah.
MUSA
Musa juga demikian. Sekalipun Musa seorang pembesar istana, seorang yang terdidik dan terkenal, tetapi kebesarannya tidak lebih sampai kuburan saja. Sesudah mati ia hanya dikenal sebagai seorang pembesar Mesir, tetapi dalam alam kekekalan ia bukan apa-apa. Namun waktu Musa mau melayani Tuhan, sekalipun pada permulaannya dengan berat, tetapi Musa pergi dengan tulus, jujur dan dengan hati yang suci, maka dengan cepat Musa bertumbuh menjadi orang yang rohani. Pada waktu ia kembali ke Mesir, tinggkat rohaninya masih sangat rendah, masih bersungut-sungut. Tetapi sesudah dalam pelayanan dalam beberapa bulan saja (belum setahun) Musa meningkat begitu tinggi, sehingga ia bercakap-cakap dengan Tuhan muka dengan muka (Kel 19). Sangat pesat dan indah.
Pelayanan dengan hati yang tulus itu membuat orang-orang suci tumbuh dengan cepat.
Mengapa rohani tumbuh pesat dalam pelayanan yang suci?
Bagaimana prosesnya?
Terlebih dahulu kita harus mengerti apa syarat-syarat pelayanan rohani.
D. SYARAT-SYARAT PELAYANAN ROHANI ADALAH:
1. Pelayanan harus dengan hati yang suci.
Pelayanan dengan dosa (dengan kebencian, dengan iri, dengan prcabulan, dengan pencurian, dengan kesombongan dan dengan dosa-dosa lainnya) tidak akan menghasilkan pertumbuhan rohani tetapi justru mendatangkan hukuman yang dahsyat! Beberapa banyak pelayan-pelayan Tuhan rusak rohaninya, murtad, oleh sebab ikut pelayanan dengan tidak tulus. Mereka menjadi mati rohani, seperti Hofni dan Pinehas yang melayani dengan dosa-dosa percabulan dan bertuhankan perut (1Samuel 2:22-23).
Sebaliknya, kalau seorang melayani dengan hati yang suci (seperti Petrus dan Musa), ia akan tumbuh dengan pesat sekali.
Sebab itu jangan sembarangan melayani, tetapi melayani dalam kesucian, itu membuat pertumbuhan rohani yang amat pesat.
2. Motivasi (maksud hati) yang tulus.
Jangan ada maksud-maksud yang tidak tulus, yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, yang melawan kehendak Allah.
Ada orang yang berapi-api melayani Tuhan, tetapi dengan api yang salah, dengan semangat dan motif yang salah. Misalnya dengan semangat "tidak mau kalah", dengan iri, dengan ingin merebut kepujian, dengan ingin akan uang dan sebagainya. Orwng-orang seperti ini di dalam pelayanan akan menghalalkan banyak cara-cara duniawi dan dosa-dosa, sehingga pelayanan limpah dengan dosa dan melawan Allah!
Mereka justru akan mati dalam pelayanan, dihukum Allah seperti Nadab dan Abihu. Mati dalam pelayanan artinya rusak rohaninya, undur dan murtad, dan itu justru di dalam pelayanan! Mungkin alasannya karena kesalahan pemimpinnya, dituduh atau karena salah faham, atau berkelahi dan persoalan-persoalan lainnya dalam pelayanan sehingga akhirnya undur dan mati rohaninya (orang-orang ini mudah mati rohani sebab penuh dengan dosa dan tidak ada pertolongan Roh Kudus, bahkan setan bekerja di dalam hatinya!).
Imamat 10:1-2 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu.
Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan Tuhan api yang asing (api yang lain) yang tidak diperintahkanNya kepada mereka. Maka keluarlah api dari hadapan Tuhan, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan Tuhan.
Pelayanan kita harus dengan motif yang tulus, yaitu karena mencintai Tuhan!
Yohanes 21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, adakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau" Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu".
3. Melakukan kehendak Allah
Dalam pelayanan kita harus mengetahui bahwa bentuk atau macam pelayanan yang kita kerjakan itu adalah kehendak Allah dan cara-caranyapun adalah cara-cara yang sesuai kehendak Allah. Kita perlu mempunyai ayat-ayat pegangan yang kuat sebagai dasar keyakinan kita bahwa pelayanan yang kita lakukan itu sesuai dengan kehendak Allah, dan cara-cara kerja kita itu berada di dalam pimpinan Roh senantiasa.
Efesus 5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Jangan membuat pelayanan sendiri, apalagi dengan maksud-maksud pribadi, itu bukan pekerjaan Tuhan. Kalaupun memakai nama Tuhan, itu mencatut nama Tuhan, dan ini akan mendapat hukuman dari Tuhan!
Betapa indah kalau kita mengetahui bahwa kita melakukan kehendak Allah, sehingga sekalipun ada halangan, hambatan dan gangguan, kita tidak gentar dan tidak mudah putus asa, sebab kita tahu bahwa kehendak Allah pasti jadi.
Jangan lupa, juga cara-caranya harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Banyak kali karena ambisi atau karena ingin lekas berhasil, maka ia memakai segala macam cara yang ada, dan semua cara duniawi juga dihalalkan. Dengan bohong, tipu, pura-pura, menyanjung-nyanjung suap dan sebagainya.
Sebab itu kita harus memeriksa semuanya supaya pelayanan dan cara-cara melayani ini selalu sesuai dengan Firman Tuhan dan dalam pimpinan RohKudus.
4. Berbuah-buah bagi Tuhan
Jangan asal melayani, tetapi miliki sasaran yang betul yaitu untuk menghasilkan buah-buah bagi Tuhan.
Lukas 13:9 Mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!
Sebab kalau kita berbuah-buah lebat, kita memuliakan Allah.
Yohanes 15:8 Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.
Jangan sampai pelayanan kita bantut (= tidak berbuah-buah). Kalau tidak ada buah, kita harus memeriksa diri dan bertanya-tanya pada Tuhan, supaya kita dapat menemukan sebab-sebabnya, memperbaikinya dan dengan pertolongan Tuhan dapat berbuah-buah.
E. PROSES PERTUMBUHAN DALAM PELAYANAN
1. KELEMAHAN-KELEMAHAN DIKIKIS HABIS
Dalam pelayanan. lebih-lebih dengan banyak kesukaran dan persoalan (menghadapi macam-macam orang dan macam-macam peristiwa) maka segala kelemahan si pelayan Tuhan itu nampak jelas. Misalnya: kurang sabar, mudah marah, kikir, sombong, condong pada percabulan, ingin puji, tidak jujur, sukar mengampuni dan sebagainya.
Kalau kita mau membuang kelemahan-kelemahan itu (dengan iman kita pasti dapat melakukannya, sebab Roh Kudus akan menolong kita!) maka kita akan bertumbuh. Jadi oleh pelayanan segala kelemahan yang ada (yang belum nampak) itu menjadi kentara dan dikikis habis, lalu kita bertumbuh!
2. SIFAT-SIFAT BARU BERTUMBUH
Sifat-sifat baru, terutama kasih akan bertumbuh. Dalam pelayanan, pelayan Tuhan ini dihadapkan (bahkan seringkali dituntut) sudah menjadi seperti Tuhan Yesus. Penuh dengan sifat-sifat yang baru.
Sebab itu dalam pelayanan kita mendapat banyak kesempatan untuk menumbuhkan sifat-sifat yang baru, tentunya dengan iman. (Dengan iman berarti kita menganggap seperti sudah mempunyai semua sifat-sifat ini, lalu bertindak dan hidup dengan sifat-sifat yang baru ini Markus 11:24).
Bahkan dengan banyak gangguan, tantangan, pencobaan dan kesukaran-kesukaran dalam pelayanan, sifat-sifat baru ini dimatangkan dan diuji, hingga dapat bertumbuh dengan subur dan baik!
Justru di dunia yang penuh dengan banyak kejahatan dan dosa inilah sifat-sifat baru itu dapat tumbuh dengan subur.
Di Surga sukar untuk menumbuhkan sifat-sifat baru, misalnya rendah hati, jujur, setia, tulus dan sebagainya, karena di sana semua orangnya baik-baik dan tidak ada kejahatan, sifat-sifat yang baru sulit ditumbuhkan dan dimatangkan.
Demikianlah di dalam pelayanan selama di dunia ini, sifat-sifat baru ini dapat tumbuh dengan baik.
3. MAHIR PIKUL SALIB
Pelayanan berarti korban. Tanpa korban tidak ada pelayanan yang betul. Lebih banyak pelayan, lebih besar mezbahnya, lebih banyak sengsara salib yang harus ditanggung. Dalam pelayanan kita pasti akan menghadapi banyak salib.
Sebab itu kalau dengan tulus, jujur dan suci dalam melakukan pekerjaan Tuhan, maka kita akan mendapat banyak kesempatan mengalami sengsara lahir bathin karena Tuhan (= sengsara salib). Kalau kita bersukacita, mau menanggungnya dengan rela, maka makin lama kita akan makin bertambah mahir memikul salib. Akhirnya seperti Tuhan Yesus, kita akan menjadi orang yang mahir dalam sengsara, mahir pikul salib, "terbiasa dengan sengsara".
Yesaya 53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia dan bagi kitapun Dia tidak masuk hitungan.
Kalau seorang makin mahir menderita bagi Kristus, itu berarti bahwa ia makin tumbuh rohaninya, tumbuh dalam pelayanan.
4. PENGALAMAN-PENGALAMAN BARU DENGAN ALLAH
Dalam pelayanan, Roh Kudus akan memimpin kita dalam banyak perkara-perkara baru. Tuhan tidak terbatas dengan cara-cara tertentu saja. Tuhan yang Mahatahu dan Mahakuasa itu dapat memakai banyak cara-cara yang baru, lebih-lebih pada akhir zaman ini. Sebab itu orang yang taat dan patuh dipimpin Roh akan makin lama makin limpah dengan banyak cara-cara yang baru di dalam pengalamannya berjalan dengan Allah.
Tentu pengalaman-pengalaman ini sesuai dengan Firman Allah sebab Allah tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan FirmanNya sendiri! Allah itu tidak susut dan selalu benar! Pengalaman-pengalaman baru dengan Allah itu selalu cocok dengan Firman Allah, sehingga kita juga makin mengerti kebenaran-kebenaran Firman Tuhan dalam pengalaman-pengalaman ini.
Betapa indah kalau kita melayani dalam pimpinan Tuhan. Setiap persoalan atau gangguan akan menjadi pengalaman baru dengan Allah dan dengan demikian kita makin bertumbuh.
5. HAUS AKAN FIRMAN TUHAN
Orang yang sungguh-sungguh ingin melayani Tuhan dengan syarat-syarat yang betul, sebab rindu melayani dengan baik, ia akan belajar Firman Allah dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Akan ada kehausan dan kerinduan yang besar akan Firman Allah pada orang-orang yang setia melayani.
Belajar Firman Tuhan untuk ditaati, itu sangat efektif. Kita akan lebih cepat mengerti Firman Tuhan kalau langsung dipraktekkan (dengan selalu bersandar pada kuasa Roh Kudus).
Sebab itu kita akan cepat tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dalam menghayatinya, sehingga lebih banyak Firman yang "menjadi daging" dan kita bertumbuh oleh karenanya.
Sangat indah pertumbuhan rohani orang yang suka melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tulus.
6. MAHIR MEMAKAI SENJATA-SENJATA DAN FASILITAS ROHANI
Dalam pelayanan banyak tantangan dan peperangan dengan iblis.
Karena itu kita harus memakai segala alat peperangan rohani yang sudah disediakan Tuhan! Kalau tidak, kita akan kalah, tidak berbuah-buah, bahkan dapat dihancurkan setan. Firman Tuhan dan Rohkudus akan mengajarkan dan memimpin kita memakai segala senjata-senjata peperangan ini!
Karunia-karunia Roh itu salah satu senjata yang sangat kita perlukan untuk pelayanan, supaya dapat berkembang dengan baik dalam pelayanan. Dalam pelayanan ada banyak kesempatan (= latihan) untuk memakai senjata-senjata atau fasilitas-fasilitas dari Allah ini. Mungkin pada permulaan kita belum mahir menyampaikan nubuat atau bertindak dengan kuasa, bahkan mungkin masih canggung dan kurang tepat, tetapi dengan banyak kesempatan (= latihan), kita dapat makin tepat menuruti pimpinan Roh, sehingga makin mahir memakai macam-macam karunia Roh.
Juga jabatan, doa puasa, perisai iman, pedang Roh, bersyukur, lemah lembut dan sebagainya harus kita pergunakan sebab berulang-ulang di dalam pelayanan, kita berada dalam keadaan yang "mendesak", sehingga kita harus memakainya. Semua ini membuat kita makin mahir dan makin tumbuh secara rohani.
7. IMAN TUMBUH
Kesukaran, kekurangan, ketidakmampuan, terjepit dan banyak lagi kesukaran dalam pelayanan membuat kita betul-betul membutuhkan tindakan-tindakan iman sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Sebab itu dalam pelayanan kita lebih banyak harus bertindak dengan iman daripadw dalam segi-segi hidup lainnya. Dengan perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan iman ini, iman kita akan makin bertumbuh dan menjadi besar bahkan sampai akhirnya menjadi sempurna.
Yakobus 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Ini berarti pertumbuhan!
8. MAKIN MAHIR BERJALAN DALAM ROH
Tanpa Roh Kudus, semua pelayanan kita sia-sia dan bantut (= tidak berbuah), bahkan dapat habis! Sebab itu orang yang sungguh-sungguh melayani, lebih-lebih dalam pelayanan yang berat dan padat, akan sangat tergantung dari pimpinan Rohkudus.
Kisah 11:12a Maka Roh menyuruh aku pergi bersama-sama dengan mereka itu dengan tiada syak (TL).
Kita sangat membutuhkan pimpinan Roh Kudus ini. Sebab itu dalam pelayanan yang baik, dengan syarat-syarat yang betul, semua pelayan Tuhan akan makin mahir berjalan dalam Roh, apalagi mahir, maka seperti Henokh, kita akan bertumbuh dengan pesat kepada kesempurnaan Tuhan. Sangat indah dan heran!
Semua hal-hal ini menceritrakan bagaimana proses seorang beriman bertumbuh di dalam pelayanan. Tetapi jangan lupa, ini berlaku untuk pelayanan yang suci, tulus, seperti yang telah diterangkan dalam syarat-syarat pelayanan di atas. Betapa indah pelayanan yang tulus, betapa besar pengaruhnya bagi pertumbuhan rohani. Sebab itu setiap orang beriman harus menjadi saksi-saksi Kristus, Pelita-pelita yang bersinar dalam kesucian, sehingga boleh tumbuh dengan baik dalam hidup rohaninya.
Menjadi Pelita dengan betul berarti bertumbuh dalam pelayanan yang suci.
Blessing Family Centre
FUNGSI PELITA
Fatsal XIV
DI DALAM PERTUMBUHAN IMAN
A. PERTUMBUHAN IMAN
Iman seorang yang percaya itu bertumbuh, dan Alkitab menggambarkan hal ini seperti pertumbuhan manusia biasa.
1. LAHIR BARU, MENJADI ORANG BARU.
Yohanes 3:3,5 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Setiap orang harus dilahirbarukan untuk dapat masuk dalam kerajaan Surga. Ini proses pertama dari hidup rohani kita dari Pintu Gerbang sampai Pintu Kemah. Dengan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi kita, kita dilahir barukan, menjadi orang-orang baru. Kelahiran seorang bayi ditandai dengan air, darah dan roh (tangis si bayi). Begitu juga secara rohani ada tanda atau kesaksian Roh (suara), air dan darah.
1Yohanes 5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Oleh darah Tuhan Yesus dosa kita diampuni dan kita dilepaskan dari ikatan-ikatan dosa.
1Petrus 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau mas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Dalam babtisan air kita bangkit dalam suatu hidup yang baru seperti Kristus.
Roma 6:4 Demikianlah kita dikuburkan sertanya oleh babtisan (air) itu kedalam maut, supaya sebagaimana Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, sedemikian itu juga inipun dapat berjalan dalam suatu hidup yang baharu (TL).
Oleh Rohkudus yang masuk di dalam hati kita, kita berseru-seru "Abba ya Bapa", ini suatu materai dari Allah bahwa kita sekarang sudah disahkan sebagai anak Allah.
Galatia 4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!".
Roma 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Demikianlah proses permulaan ini yaitu kelahiran baru yang dirampungkan dengan babtisan Rohkudus.
2. KANAK-KANAK ROHANI
Semua orang beriman pada permulaannya menjadi kanak-kanak rohani, yang haus akan Firman Tuhan seperti bayi yang haus akan susu.
1Petrus 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi (TL: kanak-kanak) yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani (KJV: susu Firman Allah), supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
Tetapi kita tidak boleh tinggal sebagai kanak-kanak terus.
Efesus 4:14 Supaya jangan lagi kita menjadi kanak-kanak, beralun-alun seperti gelombang, dan ditiup oleh segala jenis angin pengajaran, dengan semu daya manusia dan cerdiknya, yang membawa kepada segala akal yang sesat (TL) (lihat: 1Kor 3:1).
3. DEWASA ROHANI
Setiap orang beriman harus secepatnya menjadi dewasa rohani.
Ibrani 5:12,14 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan azas-azas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai panca indera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (lihat juga Ibr 6:1).
Dalam pertumbuhan jasmani setiap orang memerlukan jangka waktu yang lebih kurang sama untuk menjadi dewasa, yaitu kira-kira 17-20 tahun. Pertumbuhan rohani agak berbeda. Jangka waktu ini dapat jauh lebih pendek (lebih cepat), tergantung dari orangnya masing-masing dan dari gembala yang membimbing sejak dari permulaannya. Seorang yang penuh Rohkudus dan mau sungguh-sungguh dipimpin Roh, dalam 1 atau 2 tahun sudah dapat mulai menjadi dewasa rohani. Tetapi ini belum sampai pada puncak pertumbuhan rohaninya!
4. SEMPURNA SEPERTI KRISTUS
Inilah tujuan akhir pertumbuhan iman kita, menjadi sempurna roh, jiwa dan tubuh.
1Tesalonika 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Sehingga menjadi sempurna seperti Kristus, setara dengan Kristus sebagai mempelainya.
1Yohanes 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diriNya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab, kita akan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya.
Efesus 5:27,32 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan Jemaat.
B. TUMBUH
Ruangan Suci menceritakan tentang pertumbuhan rohani dari bayi/ kanak-kanak sampai menjadi dewasa.
Alat-alat dalam ruangan suci merupakan kunci dan fasilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan iman. Sebab itu kita perlu mengerti dan mengalami hidup yang suci di dalam Roh (ini seperti berjalan di dalam Ruangan Suci), supaya kita tumbuh dengan baik. Baik Meja Roti Pertunjukkan, Pelita dan Mezbah Dupa semuanya merupakan fasilitas atau kunci untuk pertumbuhan yang betul.
Kalau seorang beriman tumbuh, sekalipun belum sampai pada puncaknya (belum sama seperti Kristus), itu sudah berarti banyak. Sebab, sampai di mana ia tumbuh selama di dunia ini, itulah ukuran kemuliaannya di dalam kerajaan Surga untuk kekal selama-lamanya!
Lukas 19:16-17 Maka datanglah yang pertama itu serta menghadap, serta berkata: Ya Tuan, Perak Tuan yang sekati itu menjadi sepuluh kati lebihnya.
Maka kata Tuan itu kepadanya: Sabaslah hai hamba yang baik; oleh sebab engkau setia dengan yang sedikit, engkau diberi kuasa memerintah sepuluh buah negeri (TL).
Hamba ini berhasil mengerjakan harta tuannya dari 1 kati menjadi 10 kati, sebab itu ia diperkenankan menjadi raja dari 10 negeri/ kota. Begitu pula, sampai di mana pertumbuhan kita, itulah ukuran kita di Surga yang kekal.
Sebab itu jangan malas untuk tumbuh, bergairah, sebab ini sangat berarti untuk kekal!
dalam bab ini kita khusus mempelajari pertumbuhan rohani yang terjadi kalau kita hidup sebagai Pelita Emas yang selalu bersinar.
C.PERTUMBUHAN DENGAN PELITA
Selain Tuhan Yesus, kita juga terang dunia.
Matius 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak akan tersembunyi.
Menjadi pelita yang bersinar itu berarti menjadi berkat, melayani jiwa-jiwa dalam pelayanan yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita.
Pelayanan itu besar pengaruhnya bagi pertumbuhan rohani. Tanpa pelayanan seseorang sukar bertumbuh rohaninya. Seorang yang melayani dalam kesucian, sesuai dengan Firman Tuhan, di dalam pengurapan Rohkudus akan bertumbuh dengan pesat.
PETRUS
Seorang nelayan yang sederhana dan tidak terpelajar (Kisah 4:12), itu tidak banyak berarti di dalam masyarakat, juga di dalam kerajaan Surga. Tetapi sebab Petrus bergairah dalam pelayanan dengan tulus, maka dalam waktu yang sangat pendek (kira-kira 3 1/2 tahun) Petrus menjadi seorang yang dewasa rohani, penuh dengan pengurapan Rohkudus dan dapat menanggung pekerjaan Tuhan yang besar-besar.
Coba Petrus tidak mau ikut dalam pelayanan, maka ia tidak akan tumbuh begitu pesat dalam rohaninya dan akan tetap tinggal sebagai seorang nelayan biasa di tasik Galilea, juga seorang yang tidak banyak berarti di dalam rencana pekerjaan Allah. Tetapi sebab Petrus mau meninggalkan jalanya dan mengikut Tuhan Yesus dengan setia dan tulus, maka Petrus bertumbuh begitu cepat sehingga menjadi alat Tuhan yang indah.
MUSA
Musa juga demikian. Sekalipun Musa seorang pembesar istana, seorang yang terdidik dan terkenal, tetapi kebesarannya tidak lebih sampai kuburan saja. Sesudah mati ia hanya dikenal sebagai seorang pembesar Mesir, tetapi dalam alam kekekalan ia bukan apa-apa. Namun waktu Musa mau melayani Tuhan, sekalipun pada permulaannya dengan berat, tetapi Musa pergi dengan tulus, jujur dan dengan hati yang suci, maka dengan cepat Musa bertumbuh menjadi orang yang rohani. Pada waktu ia kembali ke Mesir, tinggkat rohaninya masih sangat rendah, masih bersungut-sungut. Tetapi sesudah dalam pelayanan dalam beberapa bulan saja (belum setahun) Musa meningkat begitu tinggi, sehingga ia bercakap-cakap dengan Tuhan muka dengan muka (Kel 19). Sangat pesat dan indah.
Pelayanan dengan hati yang tulus itu membuat orang-orang suci tumbuh dengan cepat.
Mengapa rohani tumbuh pesat dalam pelayanan yang suci?
Bagaimana prosesnya?
Terlebih dahulu kita harus mengerti apa syarat-syarat pelayanan rohani.
D. SYARAT-SYARAT PELAYANAN ROHANI ADALAH:
1. Pelayanan harus dengan hati yang suci.
Pelayanan dengan dosa (dengan kebencian, dengan iri, dengan prcabulan, dengan pencurian, dengan kesombongan dan dengan dosa-dosa lainnya) tidak akan menghasilkan pertumbuhan rohani tetapi justru mendatangkan hukuman yang dahsyat! Beberapa banyak pelayan-pelayan Tuhan rusak rohaninya, murtad, oleh sebab ikut pelayanan dengan tidak tulus. Mereka menjadi mati rohani, seperti Hofni dan Pinehas yang melayani dengan dosa-dosa percabulan dan bertuhankan perut (1Samuel 2:22-23).
Sebaliknya, kalau seorang melayani dengan hati yang suci (seperti Petrus dan Musa), ia akan tumbuh dengan pesat sekali.
Sebab itu jangan sembarangan melayani, tetapi melayani dalam kesucian, itu membuat pertumbuhan rohani yang amat pesat.
2. Motivasi (maksud hati) yang tulus.
Jangan ada maksud-maksud yang tidak tulus, yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, yang melawan kehendak Allah.
Ada orang yang berapi-api melayani Tuhan, tetapi dengan api yang salah, dengan semangat dan motif yang salah. Misalnya dengan semangat "tidak mau kalah", dengan iri, dengan ingin merebut kepujian, dengan ingin akan uang dan sebagainya. Orwng-orang seperti ini di dalam pelayanan akan menghalalkan banyak cara-cara duniawi dan dosa-dosa, sehingga pelayanan limpah dengan dosa dan melawan Allah!
Mereka justru akan mati dalam pelayanan, dihukum Allah seperti Nadab dan Abihu. Mati dalam pelayanan artinya rusak rohaninya, undur dan murtad, dan itu justru di dalam pelayanan! Mungkin alasannya karena kesalahan pemimpinnya, dituduh atau karena salah faham, atau berkelahi dan persoalan-persoalan lainnya dalam pelayanan sehingga akhirnya undur dan mati rohaninya (orang-orang ini mudah mati rohani sebab penuh dengan dosa dan tidak ada pertolongan Roh Kudus, bahkan setan bekerja di dalam hatinya!).
Imamat 10:1-2 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu.
Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan Tuhan api yang asing (api yang lain) yang tidak diperintahkanNya kepada mereka. Maka keluarlah api dari hadapan Tuhan, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan Tuhan.
Pelayanan kita harus dengan motif yang tulus, yaitu karena mencintai Tuhan!
Yohanes 21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, adakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau" Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu".
3. Melakukan kehendak Allah
Dalam pelayanan kita harus mengetahui bahwa bentuk atau macam pelayanan yang kita kerjakan itu adalah kehendak Allah dan cara-caranyapun adalah cara-cara yang sesuai kehendak Allah. Kita perlu mempunyai ayat-ayat pegangan yang kuat sebagai dasar keyakinan kita bahwa pelayanan yang kita lakukan itu sesuai dengan kehendak Allah, dan cara-cara kerja kita itu berada di dalam pimpinan Roh senantiasa.
Efesus 5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Jangan membuat pelayanan sendiri, apalagi dengan maksud-maksud pribadi, itu bukan pekerjaan Tuhan. Kalaupun memakai nama Tuhan, itu mencatut nama Tuhan, dan ini akan mendapat hukuman dari Tuhan!
Betapa indah kalau kita mengetahui bahwa kita melakukan kehendak Allah, sehingga sekalipun ada halangan, hambatan dan gangguan, kita tidak gentar dan tidak mudah putus asa, sebab kita tahu bahwa kehendak Allah pasti jadi.
Jangan lupa, juga cara-caranya harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Banyak kali karena ambisi atau karena ingin lekas berhasil, maka ia memakai segala macam cara yang ada, dan semua cara duniawi juga dihalalkan. Dengan bohong, tipu, pura-pura, menyanjung-nyanjung suap dan sebagainya.
Sebab itu kita harus memeriksa semuanya supaya pelayanan dan cara-cara melayani ini selalu sesuai dengan Firman Tuhan dan dalam pimpinan RohKudus.
4. Berbuah-buah bagi Tuhan
Jangan asal melayani, tetapi miliki sasaran yang betul yaitu untuk menghasilkan buah-buah bagi Tuhan.
Lukas 13:9 Mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!
Sebab kalau kita berbuah-buah lebat, kita memuliakan Allah.
Yohanes 15:8 Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.
Jangan sampai pelayanan kita bantut (= tidak berbuah-buah). Kalau tidak ada buah, kita harus memeriksa diri dan bertanya-tanya pada Tuhan, supaya kita dapat menemukan sebab-sebabnya, memperbaikinya dan dengan pertolongan Tuhan dapat berbuah-buah.
E. PROSES PERTUMBUHAN DALAM PELAYANAN
1. KELEMAHAN-KELEMAHAN DIKIKIS HABIS
Dalam pelayanan. lebih-lebih dengan banyak kesukaran dan persoalan (menghadapi macam-macam orang dan macam-macam peristiwa) maka segala kelemahan si pelayan Tuhan itu nampak jelas. Misalnya: kurang sabar, mudah marah, kikir, sombong, condong pada percabulan, ingin puji, tidak jujur, sukar mengampuni dan sebagainya.
Kalau kita mau membuang kelemahan-kelemahan itu (dengan iman kita pasti dapat melakukannya, sebab Roh Kudus akan menolong kita!) maka kita akan bertumbuh. Jadi oleh pelayanan segala kelemahan yang ada (yang belum nampak) itu menjadi kentara dan dikikis habis, lalu kita bertumbuh!
2. SIFAT-SIFAT BARU BERTUMBUH
Sifat-sifat baru, terutama kasih akan bertumbuh. Dalam pelayanan, pelayan Tuhan ini dihadapkan (bahkan seringkali dituntut) sudah menjadi seperti Tuhan Yesus. Penuh dengan sifat-sifat yang baru.
Sebab itu dalam pelayanan kita mendapat banyak kesempatan untuk menumbuhkan sifat-sifat yang baru, tentunya dengan iman. (Dengan iman berarti kita menganggap seperti sudah mempunyai semua sifat-sifat ini, lalu bertindak dan hidup dengan sifat-sifat yang baru ini Markus 11:24).
Bahkan dengan banyak gangguan, tantangan, pencobaan dan kesukaran-kesukaran dalam pelayanan, sifat-sifat baru ini dimatangkan dan diuji, hingga dapat bertumbuh dengan subur dan baik!
Justru di dunia yang penuh dengan banyak kejahatan dan dosa inilah sifat-sifat baru itu dapat tumbuh dengan subur.
Di Surga sukar untuk menumbuhkan sifat-sifat baru, misalnya rendah hati, jujur, setia, tulus dan sebagainya, karena di sana semua orangnya baik-baik dan tidak ada kejahatan, sifat-sifat yang baru sulit ditumbuhkan dan dimatangkan.
Demikianlah di dalam pelayanan selama di dunia ini, sifat-sifat baru ini dapat tumbuh dengan baik.
3. MAHIR PIKUL SALIB
Pelayanan berarti korban. Tanpa korban tidak ada pelayanan yang betul. Lebih banyak pelayan, lebih besar mezbahnya, lebih banyak sengsara salib yang harus ditanggung. Dalam pelayanan kita pasti akan menghadapi banyak salib.
Sebab itu kalau dengan tulus, jujur dan suci dalam melakukan pekerjaan Tuhan, maka kita akan mendapat banyak kesempatan mengalami sengsara lahir bathin karena Tuhan (= sengsara salib). Kalau kita bersukacita, mau menanggungnya dengan rela, maka makin lama kita akan makin bertambah mahir memikul salib. Akhirnya seperti Tuhan Yesus, kita akan menjadi orang yang mahir dalam sengsara, mahir pikul salib, "terbiasa dengan sengsara".
Yesaya 53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia dan bagi kitapun Dia tidak masuk hitungan.
Kalau seorang makin mahir menderita bagi Kristus, itu berarti bahwa ia makin tumbuh rohaninya, tumbuh dalam pelayanan.
4. PENGALAMAN-PENGALAMAN BARU DENGAN ALLAH
Dalam pelayanan, Roh Kudus akan memimpin kita dalam banyak perkara-perkara baru. Tuhan tidak terbatas dengan cara-cara tertentu saja. Tuhan yang Mahatahu dan Mahakuasa itu dapat memakai banyak cara-cara yang baru, lebih-lebih pada akhir zaman ini. Sebab itu orang yang taat dan patuh dipimpin Roh akan makin lama makin limpah dengan banyak cara-cara yang baru di dalam pengalamannya berjalan dengan Allah.
Tentu pengalaman-pengalaman ini sesuai dengan Firman Allah sebab Allah tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan FirmanNya sendiri! Allah itu tidak susut dan selalu benar! Pengalaman-pengalaman baru dengan Allah itu selalu cocok dengan Firman Allah, sehingga kita juga makin mengerti kebenaran-kebenaran Firman Tuhan dalam pengalaman-pengalaman ini.
Betapa indah kalau kita melayani dalam pimpinan Tuhan. Setiap persoalan atau gangguan akan menjadi pengalaman baru dengan Allah dan dengan demikian kita makin bertumbuh.
5. HAUS AKAN FIRMAN TUHAN
Orang yang sungguh-sungguh ingin melayani Tuhan dengan syarat-syarat yang betul, sebab rindu melayani dengan baik, ia akan belajar Firman Allah dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Akan ada kehausan dan kerinduan yang besar akan Firman Allah pada orang-orang yang setia melayani.
Belajar Firman Tuhan untuk ditaati, itu sangat efektif. Kita akan lebih cepat mengerti Firman Tuhan kalau langsung dipraktekkan (dengan selalu bersandar pada kuasa Roh Kudus).
Sebab itu kita akan cepat tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dalam menghayatinya, sehingga lebih banyak Firman yang "menjadi daging" dan kita bertumbuh oleh karenanya.
Sangat indah pertumbuhan rohani orang yang suka melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tulus.
6. MAHIR MEMAKAI SENJATA-SENJATA DAN FASILITAS ROHANI
Dalam pelayanan banyak tantangan dan peperangan dengan iblis.
Karena itu kita harus memakai segala alat peperangan rohani yang sudah disediakan Tuhan! Kalau tidak, kita akan kalah, tidak berbuah-buah, bahkan dapat dihancurkan setan. Firman Tuhan dan Rohkudus akan mengajarkan dan memimpin kita memakai segala senjata-senjata peperangan ini!
Karunia-karunia Roh itu salah satu senjata yang sangat kita perlukan untuk pelayanan, supaya dapat berkembang dengan baik dalam pelayanan. Dalam pelayanan ada banyak kesempatan (= latihan) untuk memakai senjata-senjata atau fasilitas-fasilitas dari Allah ini. Mungkin pada permulaan kita belum mahir menyampaikan nubuat atau bertindak dengan kuasa, bahkan mungkin masih canggung dan kurang tepat, tetapi dengan banyak kesempatan (= latihan), kita dapat makin tepat menuruti pimpinan Roh, sehingga makin mahir memakai macam-macam karunia Roh.
Juga jabatan, doa puasa, perisai iman, pedang Roh, bersyukur, lemah lembut dan sebagainya harus kita pergunakan sebab berulang-ulang di dalam pelayanan, kita berada dalam keadaan yang "mendesak", sehingga kita harus memakainya. Semua ini membuat kita makin mahir dan makin tumbuh secara rohani.
7. IMAN TUMBUH
Kesukaran, kekurangan, ketidakmampuan, terjepit dan banyak lagi kesukaran dalam pelayanan membuat kita betul-betul membutuhkan tindakan-tindakan iman sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Sebab itu dalam pelayanan kita lebih banyak harus bertindak dengan iman daripadw dalam segi-segi hidup lainnya. Dengan perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan iman ini, iman kita akan makin bertumbuh dan menjadi besar bahkan sampai akhirnya menjadi sempurna.
Yakobus 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Ini berarti pertumbuhan!
8. MAKIN MAHIR BERJALAN DALAM ROH
Tanpa Roh Kudus, semua pelayanan kita sia-sia dan bantut (= tidak berbuah), bahkan dapat habis! Sebab itu orang yang sungguh-sungguh melayani, lebih-lebih dalam pelayanan yang berat dan padat, akan sangat tergantung dari pimpinan Rohkudus.
Kisah 11:12a Maka Roh menyuruh aku pergi bersama-sama dengan mereka itu dengan tiada syak (TL).
Kita sangat membutuhkan pimpinan Roh Kudus ini. Sebab itu dalam pelayanan yang baik, dengan syarat-syarat yang betul, semua pelayan Tuhan akan makin mahir berjalan dalam Roh, apalagi mahir, maka seperti Henokh, kita akan bertumbuh dengan pesat kepada kesempurnaan Tuhan. Sangat indah dan heran!
Semua hal-hal ini menceritrakan bagaimana proses seorang beriman bertumbuh di dalam pelayanan. Tetapi jangan lupa, ini berlaku untuk pelayanan yang suci, tulus, seperti yang telah diterangkan dalam syarat-syarat pelayanan di atas. Betapa indah pelayanan yang tulus, betapa besar pengaruhnya bagi pertumbuhan rohani. Sebab itu setiap orang beriman harus menjadi saksi-saksi Kristus, Pelita-pelita yang bersinar dalam kesucian, sehingga boleh tumbuh dengan baik dalam hidup rohaninya.
Menjadi Pelita dengan betul berarti bertumbuh dalam pelayanan yang suci.
Blessing Family Centre
Rabu, 04 Juli 2012
PELITA YANG DIPADAMKAN
Fatsal XIII
PELITA YANG DIPADAMKAN
Keluaran 27:20-21 Haruslah kauperintahkan kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang murni untuk lampu (pelita), supaya orang dapat memasang lampu (pelita) agar tetap menyala. Di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir (tirai) yang menutupi tabut hukum, haruslah Harun dan anak-anaknya mengaturnya (menyalakannya) dari petang sampai pagi di hadapan Tuhan. Itulah suatu ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel turun-temurun (lihat juga Imamat 24:2-3).
Pelita ini dinyalakan dari petang sampai pagi hari, sepanjang malam. Biasanya imam yang bertugas, masuk Ruangan Suci sehari dua kali, pagi dan petang. Pada waktu petang hari pelita tersebut dinyalakan oleh imam, supaya menyal terus sepanjang malam, dan pada pagi hari pelita itu dipadamkan. Setiap kali, imam masuk ke dalam Ruangan Suci, ia juga membakar dupa di atas Mezbah dupa.
Kita ini pelita-pelita Tuhan, dan kita harus menjadi pelita yang selalu menyala bagi Tuhan.
A. BILAKAH PELITA KITA DIPADAMKAN?
Jatah umur setiap orang tidaklah sama. Juga masa menyala semua orang tidak sama panjangnya.
1. Ada yang menyala sampai nafas terakhir.
Hamba-hamba Allah yang setia, akan tetap bersinar dan berbuah-buah sampai saat terakhir di atas bumi. Itu amat indah (Maz 92:15). Menyala sampai mati, sebab memang jatah waktunya sudah habis (kecuali bunuh diri, ini dosa rangkap 5, langsung masuk neraka!).
Orang yang sempurna sekalipun belum mati, ia berubah dalam sekejap, naik ke tahta Allah. Ia terus menyala buat Tuhan, tetapi sekarang dengan cara yang lain, yaitu dengan cara pelayanan orang sempurna, seperti pelayanan Tuhan Yesus sesudah kebangkitan (Kis 1:3).
2. Ada yang masih hidup, tetapi pelitanya sudah padam, ini biasanya karena dosa atau percintaannya. Sebab orang yang bersinar dengan tulus dan suci akan penuh dengan sukacita. Jalan dengan Allah itu amat indah. Orang seperti ini tidak ingin berhenti bersinar bagi Tuhan. Tetapi kalau orang itu sudah kena tipu setan, kena tipu daya dosa sehingga ia ingin berbuat dosa (sudah dosa!) atau ada percintaan dosa, maka ia ingin berhenti bersinar sebab ingin melazatkan daging. Celaka!
Wai, kalau ia tidak bertobat, pelitanya akan padam terus. Kalau sampai mati atau sampai Tuhan datang pelitanya tetap padam, maka ia akan ditolak ke luar dari Surga seperti 5 anak dara yang padam pelitanya (Mat 25:11-13).
3. "Pensiun?"
Ada orang yang merasa dirinya sudah cukup lama bersinar bagi Tuhan, mungkin sudah beberapa puluh tahun, lalu sekarang ingin pensiun. Bagaimana?
Hamba-hamba Allah tidak ada yang pensiun.
Sampai rambut putih, tetap bersinar, tetap berbuah-buah (Anak manusia sendiri juga tidak pensiun. Sesudah mati dan bangkit, terus melayani, bahkan sesudah kenaikan ke Surga, Ia terus melayani kita dari sebelah kanan Allah Bapa (Rom 8:34 1Yoh 2:1).
Jabatan-jabatan Gerejani boleh digantikan oleh orang-orang yang lebih muda, tetapi sebagai hamba Allah, ia tetap bersinar sampai nafas terakhir. Jangan tertipu alasan pensiun. Pensiun itu istilah dan cara-cara duniawi. Seorang hamba Allah sepatutnya bersinar terus pelitanya sampai mati.
Ingin pensiun (atau lebih terus terang: berhenti!) dari pelayanan adalah tanda-tanda rohani yang berbahaya sebab:
a. Orang yang cinta Tuhan tetap ingin hidup suci, taat dipimpin Roh, terus memperkenankan Tuhan dan ini berarti bersinar terus. Tidak mau bersinar lagi itu mungkin karena simpan dosa atau ada percintaan perkara-perkara duniawi.
Ada seorang yang menjabat sebagai tua-tua sidang sudah 35 tahun terus menerus. Ia merasa sudah cukup lalu mengundurkan diri. Tetapi sebetulnya ia berhenti itu karena ia kena ikatan Video dan makin lama menjadi makin duniawi. Ia kena tipu setan dan undur.
Jangan sampai tertipu oleh iblis sehingga mati dalam dosa lalu binasa untuk kekal.
b. Pensiun atau menganggur itu berbahaya.
Orang yang menganggur mudah dibujuk setan sehingga dosa dan keduniawian masuk dan pelitanya padam. Selagi tentaranya berperang mati-matian, Daud nganggur, berjalan-jalan di atas atap rumahnya dan setan menerpa hamba Allah yang baik ini tetapi nganggur. Daud kena, pelitanya padam, bahkan menjadi begitu gelap (2Sam 11:2). Jangan ingin atau merencanakan berlibur dari bersinar, itu amat berbahaya, apalagi memadamkannya sendiri, tetapi hiduplah bagi Tuhan dan mati itu untung (Pil 1:21).
B. APA YANG TERJADI WAKTU PELITA PADAM?
1. Padam pada waktu mati atau kedatangan Tuhan, itu sangat indah. Salib akan digantikan mahkota yang mulia dan kekal.
Roma 8:17-18 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Untuk bersinar bagi Tuhan itu memerlukan banyak pengorbanan. Orang yang mau menjadi berkat (menjadi pelita yang bersinar) itu harus mau korban. Tanpa korban, tidak ada sinar yang keluar dari pelita kita. Semua pengorbanan karena Kristus (bukan karena ambisi, puji atau maksud-maksud tersembunyi lainnya), semuanya akan berubah menjadi kemuliaan yang abadi!
2Korintus 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan yang kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Bahkan kita sudah merasakan hal ini sejak di dunia.
1Petrus 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau seorang menderita karena Kristus, itu sakit. Tetapi kalau ia mengambil keputusan bahwa ia mau menanggung derita itu untuk Kristus, maka Rohkudus mengurapinya dengan khusus, yaitu Roh kemuliaan diam di atasnya (lihat terj. KJV). Dan ini membuat orang itu merasakan sukacita yang indah di dalam hatinya.
Sebab itu orang-orang beriman yang mengerti hal itu, sama sekali tidak keberatan menderita sengsara dan "rugi" karena Kristus, bahkan bersukacita (Mat 5:9-11) dan melompat kegirangan (Luk 6:23).
Misalnya waktu Petrus dan Yohanes ditangkap dan dianiaya karena Kristus, mereka bersedia dan rela menderita karena Kristus. Sebab itu waktu mereka dipukul, mereka mau mengalami penderitaan itu, maka Roh kemuliaan turun ke atas mereka sehingga mereka bersukacita! Heran, orang-orang tidak mengerti mengapa mereka dapat bersukacita, padahal mereka dipermalukan dan dianiaya. Ini disebabkan karena oh kemuliaan turun ke atasnya sehingga mereka bersukacita.
Kisah 5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang mahkamah agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Juga pada waktu Paulus dan Silas ditangkap, dipermalukan, dianiaya dan dipasung seperti penjahat kelas berat, padahal mereka justru melakukan kehendak Allah. Tetapi mereka mau menderita karena Tuhan, sehingga mereka bersukacita, sebab Roh kemuliaan turun ke atasnya. Mereka menyanyi-nyanyi memuji nama Tuhan. Orang-orang yang melihatnya menjadi heran, tidak mengerti.
Kisah 16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Mengapa orang-orang ini bersukacita? Sebab Roh kemulian turun ke atasnya, sehingga mereka merasa sukacita, dan Rohkudus mencelikkan mata hatinya sehingga mereka dapat mengerti dengan jelas bahwa semua aniaya ini akan berubah menjadi kemuliaan yang abadi di dalam kerajaan Surga. Betapa indah!
Semua derita karena Kristus akan menjadi mahkota kemuliaan. Segala yang sudah kita buat bagi Tuhan itu akan mengikut menyertai kita sebagai pahala dan kemuliaan untuk kekal (Wah 14:13; 22:12).
Di surga sudah tidak ada salib lagi. Di Surga sudah tidak ada lagi orang yang menghina, menela, mencuri, merugikan, menyakiti hati, dsb.nya. Di Surga tidak ada sengsara Salib, hanya di dunia, sebab itu kita tidak dapat menambahi lagi ukuran kemuliaan kita di Sana.
Oleh karena itulah kita bersedia, rela dan bersukacita menderita karena Tuhan selagi hidup di dunia ini. Orang yang bersungut-sungut karena sengsara Kristus itu buta, tidak mengerti, bodoh dan tertipu oleh iblis. Salib Kristus itu sungguh-sungguh mulia untuk abadi.
2. Padam karena dipadamkan sendiri, ngeri, gelap sekali!
Kalu pelita dipadamkan sendiri, akan terjadi macam-macam celaka, yaitu:
a. Akan menjadi sangat gelap. Setan akan masuk dan dosa akan berkelimpahan.
Matius 6:23b Sebab itu, jikalau terang yang di dalam dirimu menjadi gelap alangkah besarnya gelap itu! (TL)
Ia berhenti bersinar sebab hatinya penuh dengan dosa dan percintaannya. Sebab itu sesudah padam pelitanya, ia akan melazatkan dagingnya, tumbuh dengan cepat dalam dosa-dosa dan kenajisannya sehingga bergelimpangan dengan dosa dan gelap sekali.
Ini seperti anak terhilang, berhenti bersinar dan pergi menuruti nafsunya, hidupnya jadi kotor sekali.
b. Hidup jadi sia-sia, tidak berarti.
Seperti Nuh, sesudah sukses yang sangat besar lalu kena tipu manisnya air anggur, sehingga ia mau melazatkan diri dalam anggur. Ia khusus menjadi peladang untuk menghasilkan air anggur (kesukaan duniawi). Akibatnya ia mabuk dan menjadi telanjang.
Kejadian 9:20-21 Arakian, maka Nuh mulai menjadi seorang peladang, ditanamnyalah pokok anggur satu kebun.
Maka diminum oleh Nuh air anggur itu, lalu iapun mabuklah, maka berbaringlah ia dengan telanjang di tengah-tengah kemahnya (TL).
Sebab itu hidup Nuh menjadi rusak. Sebetulnya ia dapat menjadi sempurna seperti Henokh, tetapi karena suka bahkan mabuk dalam anggur (= kesukaan duniawi), pelitanya padam dan hidupnya menjadi sia-sia.
Dalam 350 tahun sesudah air bah Nuh tidak mempunyai pengalaman apa-apa, apalagi yang indah-indah dengan Allah. Padahal tingkat hidup Nuh sudah begitu tinggi, begitu dekat dengan Allah.
Henokh dalam waktu 300 tahun saja sudah dapat menjadi sempurna. Sebetulnya kalau Nuh terus hidup dengan Allah, mungkin 100 tahun lagi ia sudah menjadi sempurna seperti henokh. Sayang Nuh tertipu oleh anggur sampai mabuk dan meninggalkan cara hidup berjalan dengan Allah.
Hidup Nuh menjadi sia-sia sebab ia mabuk anggur.
Jangan mengejar perkara-perkara dunia yang fana, sebab mau menuruti daging, mau main-main dalam dosa dan keduniawian. Orang seperti ini tidak lagi mau melayani Tuhan, tidak lagi mau pikul salib, pelitanya akan padam dan hidupnya menjadi sia-sia!
Jangan sampai tertipu oleh iblis! Orang yang mau mengicip-icip kesukaan daging, tidak mau bersinar lagi dan pelitanya menjadi padam.
Lukas 5:39 Maka tiada seorangpun yang minum air anggur lama, ingin akan air anggur yang baharu, karena katanya: "Yang lama itulah sedap rasanya" (TL).
c. Semua pahalanya lenyap dan binasa.
Kalau orang ini padam pelitanya, lalu undur dan murtad, maka bukan saja hidupnya menjadi sia-sia dan hina, tetapi juga semua yang sudah dilakukannya dahulu itu hilang dengan sia-sia dan ia binasa di dalam dosanya (kalau tidak bertobat).
Yehezkiel 33:13 Jikalau FirmanKu kepada orang yang banar, bahwa dengan sesungguhnya ia akan hidup, dan ditaruhnya harapnya pada kebenarannya, lalu dibuatnya mana yang tidak betul, maka segala kebenaran tiada akan diingat, melainkan iapun akan mati juga di dalam kejahatan yang dibuatnya (TL).
Betul-betul sia-sia.
Galatia 3:3-4 Adakah kamu sebegitu bodoh? Sedang kamu sudah mulai dengan Roh, sekarang kamu hendak menyudahkan atas peri duniawi? (TB: daging) Sia-siakah kamu menanggung hal yang sekian banyak itu? Jikalau sungguh, ia itu menjadi sia-sia (TL).
Orang yang masuk neraka tidak mempunyai pahala sama sekali. Sekalipun dahulu ia sudah menabung banyak pahala, itu semua lenyap dengan sia-sia. Sangat ngeri dan rugi kekal. Bertahan sampai keakhir, jangan sampai pelitanya padam, itu rugi, hilang semua pahalanya dan binasa.
Jangan berhenti bersinar, jangan dipadamkan sendiri. Bertahanlah sampai Tuhan sendiri yang memadamkan pelita kita (= dipanggil pulang).
Jangan seperti Elia yang minta mati (= minta dipadamkan) pelitanya. Coba kalau Tuhan mengabulkan doa Elia dan ia mati, ia rugi besar. Elia tidak akan mengalami perkara-perkara besar dengan Allah. Bahkan tidak akan mengalami menjadi sempurna. (Kadang-kadang Tuhan tidak mau mengabulkan doa kita seperti disini, sebab itu merugikan kita sendiri!).
Apalagi andaikata Elia putus asa dan bunuh diri, langsung masuk neraka kekal, betul-betul rugi besar dan kekal.
Bunuh diri itu melawan rencana dan kehendak Allah, melawan waktu Allah, merusakkan bait Allah, membunuh, tidak bertobat, dosa rangkap 5, langsung masuk neraka. Jangan tertipu oleh logika setan. Bagaimanapun juga orang bunuh diri akan masuk neraka (bacalah buku kecil tentang bunuh diri).
Jangan memadamkan pelita kita sendiri, sabar, dan harap kekuatan dari Tuhan.
C. SETIA BERSINAR SAMPAI KE AKHIR
Wahyu 2:10c Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bagaimana kita dapat setia bersinar sampai akhir?
Selama kita lekat di dalam Kristus (Yoh 15:1-8) maka kita akan bersinar terus. Lekat dengan Kristus berarti daging mati, sehingga Roh kita hidup dengan Roh Kudus (Roma 8:13-14), tumbuh dalam kesucian, tekun dalam Firman Tuhan, doa, pelayanan dan persekutuan. Ini membuat hidup menjadi segar dan penuh sukacita senantiasa, ini menjadi kekuatan kita.
Nehemia 8:11c Sebab itu janganlah kamu berdukacita karena kesukaan yang daripada Tuhan itulah kekuatanmu! (TL).
Cari dan nikmatilah selalu air anggur baru dari Firman Tuhan dan Rohkudus, dalam persekutuan dan pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci.
Tinggallah teus di dalam kesukaan Tuhan. Pasti tahan, pasti kuat bahkan dapat tumbuh makin tinggi, suci dan mulia.
Jadi orang yang mau diolah, sehingga dagingnya mati sama sekali, segala keinginan-keinginannya sudah dimatikan, akan mudah bersinar sampai akhir, bahkan dengan sukacita.
Tetapi kalau setiap kali datang percobaan ia masih mau menuruti daging, sehingga selalu jatuh bangun dalam keinginan daging, berat bagi orang ini bertahan terus sampai ke akhir, jangan ada percintaan dosa, itu menjadi celaka dan sebab kejatuhan.
Berdiri benar di hadapan Tuhan. Belajar berjalan dalam Roh seperti Henokh, terus menerus setiap saat setiap hari, maka kita akan kuat, bertahan, bahkan hidup menjadi makin berarti, makin lebat berbuah, makin mulia.
Jangan simpan dosa atau keinginan-keinginannya, itu kelemahan yang mematikan/ menjatuhkan banyak orang-orang beriman bahkan orang-orang rohani yang besar-besar.
Jangan merasa sudah cukup pikul Salib, dan mau berhenti, itu masuk jerat maut setan. Kalau belum mati, belum selesai pikul Salib! Jangan berhenti pikul Salib, jangan berhenti bersinar. Salib diganti mahkota bukan di dunia, tetapi di Surga (sekalipun penuaian segala pengorbanan kita sudah kita alami sebagian di dunia (Gal 6:9)) tetapi mahkota kemuliaan itu di Surga, bukan di bumi. Jangan mencari kemuliaan atau kepujian itu di dunia sekarang, nanti keliru, kita harus memegang Luk 17:10, kita ini hamba yang tak berguna, yang tak berlayak akan segala puji dan kemuliaan, semua itu milik Allah.
Seringkali orang-orang yang sudah "senior", tua, lama bersinar dan sukses, lalu merasa patut ditinggikan, dipuji lebih daripada yang lain. Ini berarti tidak lagi mau memikul salib, (menderita karena kebenaran), tidak mau rendah hati lagi, tidak mau direndahkan karena Kristus tetapi minta ditinggikan bahkan menuntut dipuji. Hati-hati, ini tanda kejatuhan tingkat lanjutan! Memang, orang-orang yang setia dan berbuah-buah itu patut diharagai, tetapi jangan dikultuskan, jangan disanjung dan dipuji, itu kebiasaan yang jahat Ams 27:14/ 29:5. Hanyalah Tuhan yang patut dipuji.
Beberapa orang rohani suka memakai cara-cara duniawi. Dengan menerima penghormatan yang berlebih-lebih, ini kepujian manusiawi, apalagi yang terus menerus, melekat atau dilekatkan kepada dirinya sendiri, ini berbahaya!
Roma 2:29b Maka kepujian orang itu bukannya daripada manusia melainkan daripada Allah (TL).
Orang-orang ini akan direndahkan oleh Tuhan (Mat 13:12). Meskipun Tuhan masih dapat memakai hamba-hambaNya yang suka puji ini, tetapi ini tidak betul, ini mendukakan Tuhan dan akhirnya kalau tidak bertobat, dapat padam pelitanya dan menjadi sangat gelap.
Memang sulit untuk berkenan pada Tuhan dan juga ingin menjadi orang besar, tenar dan populer di dunia.
Lukas 16:15b Karena apa yang nampak tinggi kepada manusia, itulah kebencian kepada Allah (TL).
Kepujian kita itu dari Tuhan, bukan dari manusia! Jangan menuntut hak kesenioran, bahkan menikmatinya. Patutlah Tuhan yang selalu disembah, ditinggikan, dipuji-puji dan dipermuliakan, dan kita ini makin berkurang-kurang!
(Daging sakit sekali kalau tidak dipuji-puji dan ditinggikan!). Tetapi selama kita hidup, kita tetap mau memikul salib, tetap bersinar untuk memuliakan nama Tuhan. Bersinarlah terus bagi Tuhan.
D. SAAT PEMADAMAN
1. Untuk anak-anak Allah.
Jatah waktunya habis. Ini sudah ditentukan (Pengkhot 3:2). Allah yang tahu segala perkara lebih dahulu, Dialah yang mengizinkan dan menentukan kematian itu. Inilah "fajar pagi" untuk orang itu, atau hari kedatangan Tuhan. Mati dan kedatangan Tuhan itu praktis nilainya sama untuk orang yang mati.
Allah menentukan kematian untuk anak-anakNya dengan cinta dan kemaha tahuanNya sebab itu saatnya pasti pada waktu yang paling menguntungkan anak-anakNya.
a. Kalau Allah melihat bahwa orang itu masih dapat berbuah dan terus meningkat, ia tidak akan "memetik" anakNya ini, pasti Tuhan akan menyelamatkan dan memberi hidup dan kuasaNya. Tuhan itu baik! Memang di Surga jauh lebih enak daripada di bumi (Pil 1:23), tetapi kesempatan untuk meningkat, mulia dan berbuah-buah itu hanya ada di dunia. BiasanyaTuhan memanggil pulang anak-anakNya pada saat puncak tertinggi.
b. Kalau Allah melihat bahwa anakNya ini akan merosot, tidak kuat bertahan atau akan jatuh, seringkali Tuhan angkat lebih dahulu. Masih ada lagi beberapa faktor lainnya yang diperhitungkan Allah untuk mengakhiri hidupnya, tetapi pasti hal ini dilakukan dengan cinta, di dalam kemaha-tahuanNya dan kemaha-kuasaNya. Sebab itu segala tindakan Allah pasti dilakukannya untuk menjadi keuntungan bagi anak-anakNya. Sebab itu kalau kita masih hidup, percayalah pada Allah bahwa kita pasti menang dan masih akan berbuat beberapa perkara yang indah dengan Tuhan. Jangan putus asa. Berjalanlah dengan Tuhan dan berbuatlah perkara-perkara yang besar dengan Tuhan (maz 60:14); Tuhan memberikan kita kehidupan ini untuk menang, untuk berbuah-buah dan untuk berbuat perkara-perkara besar dengan Allah.
Kadang-kadang kita dapat menemukan bukti-bukti bagaimana orang-orang beriman, lebih-lebih hamba-hambanya, yang dipanggil Tuhan sebelum kejatuhan atau kehancuran pelayanannya. Tuhan pasti akan berbuat yang terbaik bagi kita, sebab Ia cinta, maha tahu dan maha kuasa. Jangan syak akan tindakanNya. Misalnya:
Hizkia dipanggil pulang, sebelum berbuat banyak perkara-perkara yang bodoh, tetapi menolak (2Raj 20:1-2). Di sini jelas kelihatan bahwa dalam 15 tahun extra yang diminta Hizkia tidak ada perkara-perkara rohani yang indah yang dibuat Hizkia, hanyalah hal-hal jasmani (kolam dan saluran air). Justru Hizkia menjadi kutuk bagi orang Israel, sebab membuka diri bagi utusan-utusan Babil. Salah satu akibat kutuk itu ialah Daniel menjai tawanan dan sida-sida di Babil. Coba Hizkia mau "pulang", ia akan senang di Surga dan tidak menjadi laknat bagi Israel dan turunannya.
Tuhan ahu lebih dahulu semua yang akan terjadi, sebab itu jangan kita menolak dan menyesali hal-hal yang dibuat dan di tentukan oleh Tuhan. Kita perlu mengerti kehendak Tuhan dengan baik dan jelas, sebab itulah yang terbaik!
2. Ukuran untuk orang dunia itu lain!
Orang-orang yang tidak akan mau percaya/ selamat, Tuhan sudah tahu lebih dahulu dan bagi Tuhan, mereka tidak berarti, segala saat dapat disuruh pulang. Biasanya orang-orang ini limpah dengan segala dosa dan kejahatannya. Namun seringkali mereka dibiarkan saja oleh Tuhan (sekalipun mendatangkan bencana pada umatNya) untuk menjadi ujian, percobaan, latihan dan berkat bagi umatNya. Kadang-kadang orang-orang ini mempunyai hubungan keluarga, sehingga Tuhan tidak sembarangan mencabutnya, supaya jangan berakibat buruk (yang tidak diharapkan oleh Allah) bagi anak-anakNya (Mat 13:29).
E. KESIMPULAN :
Orang-orang suci sebagai Pelita Tuhan harus bersinar. Orang beriman yang tidak bersinar, tidak berbuah, akan dikerat (Yoh 15:2), inilah hidup yang sia-sia. Tetapi yang berbuah-buah, bersinar, akan makin dibersihkan dan dipelihara Allah. Pasti hidup seperti ini akan makin lama makin indah dan makin berarti.
Jangan ada dosa, keinginan atau percintaan dosa, mematikan roh, dan menguatkan daging, sehingga tidak mau korban, tidak mau pikul Salib melainkan melazatkan daging (=berhenti bersinar). Ini salah satu sebab terbesar mengapa orang-orang beriman memadamkan pelitanya sendiri.
Buanglah setiap dosa dan bersukacitalah selalu dalam Roh dan FirmanNya di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, maka kita akan tahan bersinar terus, bahkan dengan gairah dan sukacita.
Kalau sudah sampai waktunya, Tuhan yang akan memadamkan sendiri pelita kita, bukan kita sendiri! Kalau Tuhan yang memadamkan, itu yang paling indah.
Sabar menunggu kedatangan Tuhan, tetapi jangan dengan percintaan duniawi, melainkan dengan sukacita di dalam RohKudus.
Jangan berlibur atau berhenti bersinar. Sekalipun sudah lama bersinar dan tidak mempunyai jabatan dalam Gereja, tetap tetaplah bersinar, penuh RohKudus (penuh minyak persediaan) menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita.
Satu kali semua sengsara karena Kristus akan diganti dengan mahkota yang mulia dan abadi.
Blessing Family Centre
PELITA YANG DIPADAMKAN
Keluaran 27:20-21 Haruslah kauperintahkan kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang murni untuk lampu (pelita), supaya orang dapat memasang lampu (pelita) agar tetap menyala. Di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir (tirai) yang menutupi tabut hukum, haruslah Harun dan anak-anaknya mengaturnya (menyalakannya) dari petang sampai pagi di hadapan Tuhan. Itulah suatu ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel turun-temurun (lihat juga Imamat 24:2-3).
Pelita ini dinyalakan dari petang sampai pagi hari, sepanjang malam. Biasanya imam yang bertugas, masuk Ruangan Suci sehari dua kali, pagi dan petang. Pada waktu petang hari pelita tersebut dinyalakan oleh imam, supaya menyal terus sepanjang malam, dan pada pagi hari pelita itu dipadamkan. Setiap kali, imam masuk ke dalam Ruangan Suci, ia juga membakar dupa di atas Mezbah dupa.
Kita ini pelita-pelita Tuhan, dan kita harus menjadi pelita yang selalu menyala bagi Tuhan.
A. BILAKAH PELITA KITA DIPADAMKAN?
Jatah umur setiap orang tidaklah sama. Juga masa menyala semua orang tidak sama panjangnya.
1. Ada yang menyala sampai nafas terakhir.
Hamba-hamba Allah yang setia, akan tetap bersinar dan berbuah-buah sampai saat terakhir di atas bumi. Itu amat indah (Maz 92:15). Menyala sampai mati, sebab memang jatah waktunya sudah habis (kecuali bunuh diri, ini dosa rangkap 5, langsung masuk neraka!).
Orang yang sempurna sekalipun belum mati, ia berubah dalam sekejap, naik ke tahta Allah. Ia terus menyala buat Tuhan, tetapi sekarang dengan cara yang lain, yaitu dengan cara pelayanan orang sempurna, seperti pelayanan Tuhan Yesus sesudah kebangkitan (Kis 1:3).
2. Ada yang masih hidup, tetapi pelitanya sudah padam, ini biasanya karena dosa atau percintaannya. Sebab orang yang bersinar dengan tulus dan suci akan penuh dengan sukacita. Jalan dengan Allah itu amat indah. Orang seperti ini tidak ingin berhenti bersinar bagi Tuhan. Tetapi kalau orang itu sudah kena tipu setan, kena tipu daya dosa sehingga ia ingin berbuat dosa (sudah dosa!) atau ada percintaan dosa, maka ia ingin berhenti bersinar sebab ingin melazatkan daging. Celaka!
Wai, kalau ia tidak bertobat, pelitanya akan padam terus. Kalau sampai mati atau sampai Tuhan datang pelitanya tetap padam, maka ia akan ditolak ke luar dari Surga seperti 5 anak dara yang padam pelitanya (Mat 25:11-13).
3. "Pensiun?"
Ada orang yang merasa dirinya sudah cukup lama bersinar bagi Tuhan, mungkin sudah beberapa puluh tahun, lalu sekarang ingin pensiun. Bagaimana?
Hamba-hamba Allah tidak ada yang pensiun.
Sampai rambut putih, tetap bersinar, tetap berbuah-buah (Anak manusia sendiri juga tidak pensiun. Sesudah mati dan bangkit, terus melayani, bahkan sesudah kenaikan ke Surga, Ia terus melayani kita dari sebelah kanan Allah Bapa (Rom 8:34 1Yoh 2:1).
Jabatan-jabatan Gerejani boleh digantikan oleh orang-orang yang lebih muda, tetapi sebagai hamba Allah, ia tetap bersinar sampai nafas terakhir. Jangan tertipu alasan pensiun. Pensiun itu istilah dan cara-cara duniawi. Seorang hamba Allah sepatutnya bersinar terus pelitanya sampai mati.
Ingin pensiun (atau lebih terus terang: berhenti!) dari pelayanan adalah tanda-tanda rohani yang berbahaya sebab:
a. Orang yang cinta Tuhan tetap ingin hidup suci, taat dipimpin Roh, terus memperkenankan Tuhan dan ini berarti bersinar terus. Tidak mau bersinar lagi itu mungkin karena simpan dosa atau ada percintaan perkara-perkara duniawi.
Ada seorang yang menjabat sebagai tua-tua sidang sudah 35 tahun terus menerus. Ia merasa sudah cukup lalu mengundurkan diri. Tetapi sebetulnya ia berhenti itu karena ia kena ikatan Video dan makin lama menjadi makin duniawi. Ia kena tipu setan dan undur.
Jangan sampai tertipu oleh iblis sehingga mati dalam dosa lalu binasa untuk kekal.
b. Pensiun atau menganggur itu berbahaya.
Orang yang menganggur mudah dibujuk setan sehingga dosa dan keduniawian masuk dan pelitanya padam. Selagi tentaranya berperang mati-matian, Daud nganggur, berjalan-jalan di atas atap rumahnya dan setan menerpa hamba Allah yang baik ini tetapi nganggur. Daud kena, pelitanya padam, bahkan menjadi begitu gelap (2Sam 11:2). Jangan ingin atau merencanakan berlibur dari bersinar, itu amat berbahaya, apalagi memadamkannya sendiri, tetapi hiduplah bagi Tuhan dan mati itu untung (Pil 1:21).
B. APA YANG TERJADI WAKTU PELITA PADAM?
1. Padam pada waktu mati atau kedatangan Tuhan, itu sangat indah. Salib akan digantikan mahkota yang mulia dan kekal.
Roma 8:17-18 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Untuk bersinar bagi Tuhan itu memerlukan banyak pengorbanan. Orang yang mau menjadi berkat (menjadi pelita yang bersinar) itu harus mau korban. Tanpa korban, tidak ada sinar yang keluar dari pelita kita. Semua pengorbanan karena Kristus (bukan karena ambisi, puji atau maksud-maksud tersembunyi lainnya), semuanya akan berubah menjadi kemuliaan yang abadi!
2Korintus 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan yang kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Bahkan kita sudah merasakan hal ini sejak di dunia.
1Petrus 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau seorang menderita karena Kristus, itu sakit. Tetapi kalau ia mengambil keputusan bahwa ia mau menanggung derita itu untuk Kristus, maka Rohkudus mengurapinya dengan khusus, yaitu Roh kemuliaan diam di atasnya (lihat terj. KJV). Dan ini membuat orang itu merasakan sukacita yang indah di dalam hatinya.
Sebab itu orang-orang beriman yang mengerti hal itu, sama sekali tidak keberatan menderita sengsara dan "rugi" karena Kristus, bahkan bersukacita (Mat 5:9-11) dan melompat kegirangan (Luk 6:23).
Misalnya waktu Petrus dan Yohanes ditangkap dan dianiaya karena Kristus, mereka bersedia dan rela menderita karena Kristus. Sebab itu waktu mereka dipukul, mereka mau mengalami penderitaan itu, maka Roh kemuliaan turun ke atas mereka sehingga mereka bersukacita! Heran, orang-orang tidak mengerti mengapa mereka dapat bersukacita, padahal mereka dipermalukan dan dianiaya. Ini disebabkan karena oh kemuliaan turun ke atasnya sehingga mereka bersukacita.
Kisah 5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang mahkamah agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Juga pada waktu Paulus dan Silas ditangkap, dipermalukan, dianiaya dan dipasung seperti penjahat kelas berat, padahal mereka justru melakukan kehendak Allah. Tetapi mereka mau menderita karena Tuhan, sehingga mereka bersukacita, sebab Roh kemuliaan turun ke atasnya. Mereka menyanyi-nyanyi memuji nama Tuhan. Orang-orang yang melihatnya menjadi heran, tidak mengerti.
Kisah 16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Mengapa orang-orang ini bersukacita? Sebab Roh kemulian turun ke atasnya, sehingga mereka merasa sukacita, dan Rohkudus mencelikkan mata hatinya sehingga mereka dapat mengerti dengan jelas bahwa semua aniaya ini akan berubah menjadi kemuliaan yang abadi di dalam kerajaan Surga. Betapa indah!
Semua derita karena Kristus akan menjadi mahkota kemuliaan. Segala yang sudah kita buat bagi Tuhan itu akan mengikut menyertai kita sebagai pahala dan kemuliaan untuk kekal (Wah 14:13; 22:12).
Di surga sudah tidak ada salib lagi. Di Surga sudah tidak ada lagi orang yang menghina, menela, mencuri, merugikan, menyakiti hati, dsb.nya. Di Surga tidak ada sengsara Salib, hanya di dunia, sebab itu kita tidak dapat menambahi lagi ukuran kemuliaan kita di Sana.
Oleh karena itulah kita bersedia, rela dan bersukacita menderita karena Tuhan selagi hidup di dunia ini. Orang yang bersungut-sungut karena sengsara Kristus itu buta, tidak mengerti, bodoh dan tertipu oleh iblis. Salib Kristus itu sungguh-sungguh mulia untuk abadi.
2. Padam karena dipadamkan sendiri, ngeri, gelap sekali!
Kalu pelita dipadamkan sendiri, akan terjadi macam-macam celaka, yaitu:
a. Akan menjadi sangat gelap. Setan akan masuk dan dosa akan berkelimpahan.
Matius 6:23b Sebab itu, jikalau terang yang di dalam dirimu menjadi gelap alangkah besarnya gelap itu! (TL)
Ia berhenti bersinar sebab hatinya penuh dengan dosa dan percintaannya. Sebab itu sesudah padam pelitanya, ia akan melazatkan dagingnya, tumbuh dengan cepat dalam dosa-dosa dan kenajisannya sehingga bergelimpangan dengan dosa dan gelap sekali.
Ini seperti anak terhilang, berhenti bersinar dan pergi menuruti nafsunya, hidupnya jadi kotor sekali.
b. Hidup jadi sia-sia, tidak berarti.
Seperti Nuh, sesudah sukses yang sangat besar lalu kena tipu manisnya air anggur, sehingga ia mau melazatkan diri dalam anggur. Ia khusus menjadi peladang untuk menghasilkan air anggur (kesukaan duniawi). Akibatnya ia mabuk dan menjadi telanjang.
Kejadian 9:20-21 Arakian, maka Nuh mulai menjadi seorang peladang, ditanamnyalah pokok anggur satu kebun.
Maka diminum oleh Nuh air anggur itu, lalu iapun mabuklah, maka berbaringlah ia dengan telanjang di tengah-tengah kemahnya (TL).
Sebab itu hidup Nuh menjadi rusak. Sebetulnya ia dapat menjadi sempurna seperti Henokh, tetapi karena suka bahkan mabuk dalam anggur (= kesukaan duniawi), pelitanya padam dan hidupnya menjadi sia-sia.
Dalam 350 tahun sesudah air bah Nuh tidak mempunyai pengalaman apa-apa, apalagi yang indah-indah dengan Allah. Padahal tingkat hidup Nuh sudah begitu tinggi, begitu dekat dengan Allah.
Henokh dalam waktu 300 tahun saja sudah dapat menjadi sempurna. Sebetulnya kalau Nuh terus hidup dengan Allah, mungkin 100 tahun lagi ia sudah menjadi sempurna seperti henokh. Sayang Nuh tertipu oleh anggur sampai mabuk dan meninggalkan cara hidup berjalan dengan Allah.
Hidup Nuh menjadi sia-sia sebab ia mabuk anggur.
Jangan mengejar perkara-perkara dunia yang fana, sebab mau menuruti daging, mau main-main dalam dosa dan keduniawian. Orang seperti ini tidak lagi mau melayani Tuhan, tidak lagi mau pikul salib, pelitanya akan padam dan hidupnya menjadi sia-sia!
Jangan sampai tertipu oleh iblis! Orang yang mau mengicip-icip kesukaan daging, tidak mau bersinar lagi dan pelitanya menjadi padam.
Lukas 5:39 Maka tiada seorangpun yang minum air anggur lama, ingin akan air anggur yang baharu, karena katanya: "Yang lama itulah sedap rasanya" (TL).
c. Semua pahalanya lenyap dan binasa.
Kalau orang ini padam pelitanya, lalu undur dan murtad, maka bukan saja hidupnya menjadi sia-sia dan hina, tetapi juga semua yang sudah dilakukannya dahulu itu hilang dengan sia-sia dan ia binasa di dalam dosanya (kalau tidak bertobat).
Yehezkiel 33:13 Jikalau FirmanKu kepada orang yang banar, bahwa dengan sesungguhnya ia akan hidup, dan ditaruhnya harapnya pada kebenarannya, lalu dibuatnya mana yang tidak betul, maka segala kebenaran tiada akan diingat, melainkan iapun akan mati juga di dalam kejahatan yang dibuatnya (TL).
Betul-betul sia-sia.
Galatia 3:3-4 Adakah kamu sebegitu bodoh? Sedang kamu sudah mulai dengan Roh, sekarang kamu hendak menyudahkan atas peri duniawi? (TB: daging) Sia-siakah kamu menanggung hal yang sekian banyak itu? Jikalau sungguh, ia itu menjadi sia-sia (TL).
Orang yang masuk neraka tidak mempunyai pahala sama sekali. Sekalipun dahulu ia sudah menabung banyak pahala, itu semua lenyap dengan sia-sia. Sangat ngeri dan rugi kekal. Bertahan sampai keakhir, jangan sampai pelitanya padam, itu rugi, hilang semua pahalanya dan binasa.
Jangan berhenti bersinar, jangan dipadamkan sendiri. Bertahanlah sampai Tuhan sendiri yang memadamkan pelita kita (= dipanggil pulang).
Jangan seperti Elia yang minta mati (= minta dipadamkan) pelitanya. Coba kalau Tuhan mengabulkan doa Elia dan ia mati, ia rugi besar. Elia tidak akan mengalami perkara-perkara besar dengan Allah. Bahkan tidak akan mengalami menjadi sempurna. (Kadang-kadang Tuhan tidak mau mengabulkan doa kita seperti disini, sebab itu merugikan kita sendiri!).
Apalagi andaikata Elia putus asa dan bunuh diri, langsung masuk neraka kekal, betul-betul rugi besar dan kekal.
Bunuh diri itu melawan rencana dan kehendak Allah, melawan waktu Allah, merusakkan bait Allah, membunuh, tidak bertobat, dosa rangkap 5, langsung masuk neraka. Jangan tertipu oleh logika setan. Bagaimanapun juga orang bunuh diri akan masuk neraka (bacalah buku kecil tentang bunuh diri).
Jangan memadamkan pelita kita sendiri, sabar, dan harap kekuatan dari Tuhan.
C. SETIA BERSINAR SAMPAI KE AKHIR
Wahyu 2:10c Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bagaimana kita dapat setia bersinar sampai akhir?
Selama kita lekat di dalam Kristus (Yoh 15:1-8) maka kita akan bersinar terus. Lekat dengan Kristus berarti daging mati, sehingga Roh kita hidup dengan Roh Kudus (Roma 8:13-14), tumbuh dalam kesucian, tekun dalam Firman Tuhan, doa, pelayanan dan persekutuan. Ini membuat hidup menjadi segar dan penuh sukacita senantiasa, ini menjadi kekuatan kita.
Nehemia 8:11c Sebab itu janganlah kamu berdukacita karena kesukaan yang daripada Tuhan itulah kekuatanmu! (TL).
Cari dan nikmatilah selalu air anggur baru dari Firman Tuhan dan Rohkudus, dalam persekutuan dan pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci.
Tinggallah teus di dalam kesukaan Tuhan. Pasti tahan, pasti kuat bahkan dapat tumbuh makin tinggi, suci dan mulia.
Jadi orang yang mau diolah, sehingga dagingnya mati sama sekali, segala keinginan-keinginannya sudah dimatikan, akan mudah bersinar sampai akhir, bahkan dengan sukacita.
Tetapi kalau setiap kali datang percobaan ia masih mau menuruti daging, sehingga selalu jatuh bangun dalam keinginan daging, berat bagi orang ini bertahan terus sampai ke akhir, jangan ada percintaan dosa, itu menjadi celaka dan sebab kejatuhan.
Berdiri benar di hadapan Tuhan. Belajar berjalan dalam Roh seperti Henokh, terus menerus setiap saat setiap hari, maka kita akan kuat, bertahan, bahkan hidup menjadi makin berarti, makin lebat berbuah, makin mulia.
Jangan simpan dosa atau keinginan-keinginannya, itu kelemahan yang mematikan/ menjatuhkan banyak orang-orang beriman bahkan orang-orang rohani yang besar-besar.
Jangan merasa sudah cukup pikul Salib, dan mau berhenti, itu masuk jerat maut setan. Kalau belum mati, belum selesai pikul Salib! Jangan berhenti pikul Salib, jangan berhenti bersinar. Salib diganti mahkota bukan di dunia, tetapi di Surga (sekalipun penuaian segala pengorbanan kita sudah kita alami sebagian di dunia (Gal 6:9)) tetapi mahkota kemuliaan itu di Surga, bukan di bumi. Jangan mencari kemuliaan atau kepujian itu di dunia sekarang, nanti keliru, kita harus memegang Luk 17:10, kita ini hamba yang tak berguna, yang tak berlayak akan segala puji dan kemuliaan, semua itu milik Allah.
Seringkali orang-orang yang sudah "senior", tua, lama bersinar dan sukses, lalu merasa patut ditinggikan, dipuji lebih daripada yang lain. Ini berarti tidak lagi mau memikul salib, (menderita karena kebenaran), tidak mau rendah hati lagi, tidak mau direndahkan karena Kristus tetapi minta ditinggikan bahkan menuntut dipuji. Hati-hati, ini tanda kejatuhan tingkat lanjutan! Memang, orang-orang yang setia dan berbuah-buah itu patut diharagai, tetapi jangan dikultuskan, jangan disanjung dan dipuji, itu kebiasaan yang jahat Ams 27:14/ 29:5. Hanyalah Tuhan yang patut dipuji.
Beberapa orang rohani suka memakai cara-cara duniawi. Dengan menerima penghormatan yang berlebih-lebih, ini kepujian manusiawi, apalagi yang terus menerus, melekat atau dilekatkan kepada dirinya sendiri, ini berbahaya!
Roma 2:29b Maka kepujian orang itu bukannya daripada manusia melainkan daripada Allah (TL).
Orang-orang ini akan direndahkan oleh Tuhan (Mat 13:12). Meskipun Tuhan masih dapat memakai hamba-hambaNya yang suka puji ini, tetapi ini tidak betul, ini mendukakan Tuhan dan akhirnya kalau tidak bertobat, dapat padam pelitanya dan menjadi sangat gelap.
Memang sulit untuk berkenan pada Tuhan dan juga ingin menjadi orang besar, tenar dan populer di dunia.
Lukas 16:15b Karena apa yang nampak tinggi kepada manusia, itulah kebencian kepada Allah (TL).
Kepujian kita itu dari Tuhan, bukan dari manusia! Jangan menuntut hak kesenioran, bahkan menikmatinya. Patutlah Tuhan yang selalu disembah, ditinggikan, dipuji-puji dan dipermuliakan, dan kita ini makin berkurang-kurang!
(Daging sakit sekali kalau tidak dipuji-puji dan ditinggikan!). Tetapi selama kita hidup, kita tetap mau memikul salib, tetap bersinar untuk memuliakan nama Tuhan. Bersinarlah terus bagi Tuhan.
D. SAAT PEMADAMAN
1. Untuk anak-anak Allah.
Jatah waktunya habis. Ini sudah ditentukan (Pengkhot 3:2). Allah yang tahu segala perkara lebih dahulu, Dialah yang mengizinkan dan menentukan kematian itu. Inilah "fajar pagi" untuk orang itu, atau hari kedatangan Tuhan. Mati dan kedatangan Tuhan itu praktis nilainya sama untuk orang yang mati.
Allah menentukan kematian untuk anak-anakNya dengan cinta dan kemaha tahuanNya sebab itu saatnya pasti pada waktu yang paling menguntungkan anak-anakNya.
a. Kalau Allah melihat bahwa orang itu masih dapat berbuah dan terus meningkat, ia tidak akan "memetik" anakNya ini, pasti Tuhan akan menyelamatkan dan memberi hidup dan kuasaNya. Tuhan itu baik! Memang di Surga jauh lebih enak daripada di bumi (Pil 1:23), tetapi kesempatan untuk meningkat, mulia dan berbuah-buah itu hanya ada di dunia. BiasanyaTuhan memanggil pulang anak-anakNya pada saat puncak tertinggi.
b. Kalau Allah melihat bahwa anakNya ini akan merosot, tidak kuat bertahan atau akan jatuh, seringkali Tuhan angkat lebih dahulu. Masih ada lagi beberapa faktor lainnya yang diperhitungkan Allah untuk mengakhiri hidupnya, tetapi pasti hal ini dilakukan dengan cinta, di dalam kemaha-tahuanNya dan kemaha-kuasaNya. Sebab itu segala tindakan Allah pasti dilakukannya untuk menjadi keuntungan bagi anak-anakNya. Sebab itu kalau kita masih hidup, percayalah pada Allah bahwa kita pasti menang dan masih akan berbuat beberapa perkara yang indah dengan Tuhan. Jangan putus asa. Berjalanlah dengan Tuhan dan berbuatlah perkara-perkara yang besar dengan Tuhan (maz 60:14); Tuhan memberikan kita kehidupan ini untuk menang, untuk berbuah-buah dan untuk berbuat perkara-perkara besar dengan Allah.
Kadang-kadang kita dapat menemukan bukti-bukti bagaimana orang-orang beriman, lebih-lebih hamba-hambanya, yang dipanggil Tuhan sebelum kejatuhan atau kehancuran pelayanannya. Tuhan pasti akan berbuat yang terbaik bagi kita, sebab Ia cinta, maha tahu dan maha kuasa. Jangan syak akan tindakanNya. Misalnya:
Hizkia dipanggil pulang, sebelum berbuat banyak perkara-perkara yang bodoh, tetapi menolak (2Raj 20:1-2). Di sini jelas kelihatan bahwa dalam 15 tahun extra yang diminta Hizkia tidak ada perkara-perkara rohani yang indah yang dibuat Hizkia, hanyalah hal-hal jasmani (kolam dan saluran air). Justru Hizkia menjadi kutuk bagi orang Israel, sebab membuka diri bagi utusan-utusan Babil. Salah satu akibat kutuk itu ialah Daniel menjai tawanan dan sida-sida di Babil. Coba Hizkia mau "pulang", ia akan senang di Surga dan tidak menjadi laknat bagi Israel dan turunannya.
Tuhan ahu lebih dahulu semua yang akan terjadi, sebab itu jangan kita menolak dan menyesali hal-hal yang dibuat dan di tentukan oleh Tuhan. Kita perlu mengerti kehendak Tuhan dengan baik dan jelas, sebab itulah yang terbaik!
2. Ukuran untuk orang dunia itu lain!
Orang-orang yang tidak akan mau percaya/ selamat, Tuhan sudah tahu lebih dahulu dan bagi Tuhan, mereka tidak berarti, segala saat dapat disuruh pulang. Biasanya orang-orang ini limpah dengan segala dosa dan kejahatannya. Namun seringkali mereka dibiarkan saja oleh Tuhan (sekalipun mendatangkan bencana pada umatNya) untuk menjadi ujian, percobaan, latihan dan berkat bagi umatNya. Kadang-kadang orang-orang ini mempunyai hubungan keluarga, sehingga Tuhan tidak sembarangan mencabutnya, supaya jangan berakibat buruk (yang tidak diharapkan oleh Allah) bagi anak-anakNya (Mat 13:29).
E. KESIMPULAN :
Orang-orang suci sebagai Pelita Tuhan harus bersinar. Orang beriman yang tidak bersinar, tidak berbuah, akan dikerat (Yoh 15:2), inilah hidup yang sia-sia. Tetapi yang berbuah-buah, bersinar, akan makin dibersihkan dan dipelihara Allah. Pasti hidup seperti ini akan makin lama makin indah dan makin berarti.
Jangan ada dosa, keinginan atau percintaan dosa, mematikan roh, dan menguatkan daging, sehingga tidak mau korban, tidak mau pikul Salib melainkan melazatkan daging (=berhenti bersinar). Ini salah satu sebab terbesar mengapa orang-orang beriman memadamkan pelitanya sendiri.
Buanglah setiap dosa dan bersukacitalah selalu dalam Roh dan FirmanNya di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, maka kita akan tahan bersinar terus, bahkan dengan gairah dan sukacita.
Kalau sudah sampai waktunya, Tuhan yang akan memadamkan sendiri pelita kita, bukan kita sendiri! Kalau Tuhan yang memadamkan, itu yang paling indah.
Sabar menunggu kedatangan Tuhan, tetapi jangan dengan percintaan duniawi, melainkan dengan sukacita di dalam RohKudus.
Jangan berlibur atau berhenti bersinar. Sekalipun sudah lama bersinar dan tidak mempunyai jabatan dalam Gereja, tetap tetaplah bersinar, penuh RohKudus (penuh minyak persediaan) menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita.
Satu kali semua sengsara karena Kristus akan diganti dengan mahkota yang mulia dan abadi.
Blessing Family Centre
Langganan:
Postingan (Atom)