BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA

Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.

JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .

"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)

VISI dan MISI Gereja

VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.

MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup

Sabtu, 23 Februari 2013

PERBEDAAN MEZBAH KORBAN BAKARAN DAN MEZBAH DUPA

PERBEDAAN MEZBAH KORBAN BAKARAN DAN MEZBAH DUPA

Mezbah menceritakan tentang hubungan dengan Allah atau doa. Lalu apa bedanya doa di Mezbah Korban Bakaran dan doa di Mezbah Dupa?

A. MINTA-MINTA DAN MEMBERI

Ada beberapa orang membedakannya sebagai berikut:
Doa Mezbah Korban Bakaran itu rendah sebab berisi permintaan-permintaan; Doa Mezbah Dupa itu doa yang lebih tinggi sebab memberi penyembahan, memberi pujian memberi syukur dan tidak boleh minta-minta.
Jadi minta-minta terhadap Tuhan dianggap rendah.

Rupa-rupanya ini berdasar perasaan hati yang merasa lebih tinggi kalau dapat memberi, memuaskan hati sendiri (Kol 2:23).
Minta-minta kepada Tuhan itu bukan hal yang hina atau rendah, tidak salah sebab:

1. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan untuk minta-minta dan sebagai Anak Manusia, Ia sendiri minta-minta kepada Bapa. Misalnya: Yoh 11:41-42; 12:27-28; 14:16; 17:15.

Ibrani 5:7 Maka Iapun, tatkala di dalam keadaan manusia, sudah mempersembahkan doa dan permintaan kepada Yang Berkuasa menyelamatkan Dia daripada maut, dengan teriak yang kuat dan dengan air mataNya, maka doaNya dikabulkan dari sebab ketakutanNya akan Allah (TL).

Tuhan Yesus mengajar demikian misalnya: Mat 7:7-8; 21:22; Yoh 14:13-14; 15:7; Yak 1:5; 1Yoh 3:22; 5:14 dll.

Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Apakah Tuhan Yesus rendah rohani?
Tentu tidak! Sebab itu 'minta-minta' tidak menunjukkan ukuran rohani (kesucian itulah ukuran rohani. Ada kesucian yang rendah, menengah dan tinggi seperti lereng bukit kesucian Tuhan Maz 48:2 lihat Mezbah Dupa, fatsal XIX).

2. Roh Kudus

Juga Roh Kudus memimpin orang-orang beriman di dalam doa 'minta-minta', misalnya:

Roma 8:26-27 demikian juga Roh itupun menolong pada kelemahan kita. Karena tiada kita tahu akan barang yang akan kita pohonkan (minta) dengan sepatutnya; melainkan Roh itu sendiri memohonkan (minta!) karena kita dengan keluh kesah yang tiada terkatakan. Dan Tuhan, yang menyelidiki hati manusia, mengetahui apa maksud Roh itu, sebab Roh itu memoonkan (minta-minta) karena segala orang suci, menurut kehendak Allah (TL).
Pasti ini bukan ukuran rohani yang rendah.

3. Orang-orang suci itu biasanya penuh syukur dan penuh penyembahan kepada Allah. Tetapi kalaupun orang suci minta sesuatu kepada Bapa, mereka tidak akan meminta perkara-perkara dosa atau hal-hal yang najis sebab keinginan/ kerinduannya sudah disucikan sampai dalam batin.

Amsal 11:23 Bahwa kehendak orang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua (TL).

Sebab itu permintaan orang suci kepada Bapa itu sama sekali tidak menyedihkan Bapa, bahkan itu mempermuliakanNya (Yoh 14:13) dan memperkenankan Allah, lebih dari pada penyembahan orang jahat (Ams 15:8). Solaiman yang diperkenankan Tuhan, justru di suruh minta-minta.

1Raja 3:5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Bahkan orang kafir yang jahat sekalipun, itu suka mendengar permintaan anak yang dicintainya (Mark 6:22).

Andaikata ada kanak-kanak berkata kepada bapaknya: "saya tidak akan minta apa-apa sama sekali dari bapak!" bagaimanakah pendapat sang bapak ini terhadap anaknya, apakah ia merasa anaknya ini mulia, terhormat sebab tidak akan pernah minta apa-apa? Apakah si anak tidak butuh apa-apa dari orang tua?
Sekalipun si anak tidak minta apa-apa, ia sudah akan mendapat banyak dari orang tuanya, bahkan semua kebutuhannya.
Lalu mungkinkah kanak-kanak tidak akan minta (membutuhkan) apa-apa dari bapanya? Tidak mungkin!

Begitu pula kita sangat tergantung dan membutuhkan Allah serta mendapatkan segala perkara dari Allah. Kalau kita berkata, bahwa kita tidak akan minta apa-apa dari Allah, itu menyakiti hati Tuhan.

Mintalah kebutuhan kita kepada Allah, itu tidak salah, asalkan sesuai dengan Firman Tuhan (1 Yoh 5:14). Mintalah dengan iman, kita pasti akan memperolehnya, dan itu berkenan kepada Tuhan.

Kita suka dan patut memuji-muji dan menyembah Allah, tetapi minta-minta itu tidak salah, tidak hina atau rendah, sebab memang kita mutlak membutuhkan dan tergantung dari Allah.

B. APAKAH SEBENARNYA PERBEDAAN ANTARA MEZBAH KORBAN BAKARAN DAN MEZBAH DUPA?

Dalam uraian yang Alkitabiah kita akan melihat perbedaan itu sebagai berikut:

I. BAHAN PEMBUATANNYA.

MEZBAH KORBAN BAKARAN = Mezbah Tembaga (Kel 38:30 / 39:39)

MEZBAH DUPA = Mezbah Emas (the golden altar KJ)
(Kel 39:38; 40:5; 26).

Jadi nyata sekali perbedaan kedua mezbah ini ialah Mezbah tembaga dan Mezbah emas.

Tembaga menceritakan tentang pembenaran, disucikan dari dosa, sehingga dapat berdiri benar dihadapan Allah (Ul 28:23 Wah 1:13).

Emas menceritakan tentang sifat-sifat ilahi yang suci (2Tim 2:20-21).

MEZBAH KORBAN BAKARAN itulah Salib Kristus. Di sini orang-orang berdosa diampuni dosanya sehingga menjadi benar di hadapan Allah. Tidak ada tempat lain untuk pengampunan dosa kecuali Mezbah ini. Semua orang Israel yang berdosa harus pergi ke Mezbah Korban Bakaran. Orang-orang Kristen yang berdosa juga harus pergi ke Mezbah Korban Bakaran, yaitu salib Kristus, tidak ada tempat lain. Salib adalah tempat untuk orang berdosa yang mencari pengampunan dan pembenaran.
Jadi doa di Mezbah Korban Bakaran adalah doa orang berdosa yang mencari atau memperbaiki hubungan baik dengan Allah. Misalnya:

Lukas 15:18-19 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
(Inilah doa Mezbah Korban Bakaran).

Juga di sini termasuk segala permintaan doa dan persembahan dari orang-orang berdosa, sebab orang berdosa tidak dapat masuk Ruangan Suci.

Mezbah Dupa adalah doa orang suci.
Sekalipun doanya bagus, cara-caranya betul dan indah, kalau orangnya berdosa, doanya sia-sia. Lebih penting orangnya daripada doanya atau cara-cara berdoa (tentu sesudah orangnya disucikan, cara-cara doanya juga sepatutnya jadi lebih baik, jangan menjadi batu sontohan dan jangan nyata-nyata keliru).
Doa orang berdosa dengan cara-cara yang bagus itu hanya hiasan bibir belaka (Mat 15:8; Yes 29:13), bahkan menjadi dosa (Maz 109:7) dan kebencian Allah (Ams 28:9). Orang yang hanya memperhatikan cara-cara dan bentuk doa, bahasa dan lagunya, itupenyembah murahan, atau lebih tepat suatu Mezbah palsu, bukan Mezbah yang asli (Mat 23:5) (Mezbah Dupa yang betul itulah doa orang suci, bukan doa orang berdosa, biarpun cara-caranya sangat indah!).

Jadi kehidupan yang suci dan sesuai dengan Firman Tuhan itu lebih penting daripada cara-cara dan bentuk kata-kata doanya.

II. PERSEMBAHAN DI ATASNYA

Di atas Mezbah Dupa tidak boleh dibakar korban bakaran, korban makanan, korban minuman dan bahan makanan lainnya, sama sekali tidak boleh, hanya dupa yang dibuat menurut resep monopoli Allah.

Keluaran 30:9 Di atas mezbah itu (Mezbah Dupa!) janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.

Macam-macam korban di atas Mezbah Korban Bakaran itu menceritakan macam-macam doa orang berdosa yang datang kepada Kristus, seperti Luk 15:18-19; 18:13-14. Inilah macam-macam korban yang dipersembahkan dalam doa tersebut.
Lain dengan Mezbah Dupa.
Tidak boleh sembarangan korban diletakkan di atasnya; hanya dupa saja, yang mengeluarkan bau yang harum. Ini kata-kata yang diperkenan Tuhan, yang keluar dari mulut orang-orang suci.

Amsal 15:26b perkataan daripada kasih (dari orang tulus KJ) itulah bagiNya (Tuhan) suatu persembahan yang tulus (TL, NIV).

Orang-orang yang suci dan tulus itu tidak akan mengeluarkan kata-kata atau permintaan yang dosa, tetapi selalu benar dan berkenan di hadapan Allah sebab keinginan dan kerinduannya sudah disucikan (Ams 11:23).
Kalau keluar kata-kata jahat, itu berarti bukan orang suci.

Jadi perbedaan ini ialah:

Mezbah Korban Bakaran-
macam-macam doa yang patut dipersembahkan sebagai akibat pembenaran di hadapan Allah atau sedang dalam usaha untuk dibenarkan di hadapan Allah.
Mezbah Dupa-
Macam-macam doa yang patut dan cocok keluar dari orang yang selalu tinggal di dalam kesucian.

III. ORANG-ORANG YANG MENGGUNAKANNYA

Mezbah Korban Bakaran-
Dapat digunakan oleh semua orang Israel.
Mezbah Dupa-
Hanya boleh digunakan atau dilayani oleh imam-imam.

semua orang Israel boleh masuk di Halaman dan kalau perlu boleh memegang tanduk Mezbah Korban Bakaran (misalnya 1Raj 1:50). Tetapi orang Israel tidak setiap hari masuk ke dalam Bait Allah, tidak setiap hari pergi ke Mezbah, hanya kalau perlu. (Imam-imam setiap hari melayani Mezbah Korban Bakaran an juga kedalam Ruangan Suci).
Sebaliknya orang-orang Israel tidak boleh masuk Ruangan Suci kepada Mezbah Dupa, hanya imam-imam yang boleh masuk dan melayani di sini, mengerjakan Mezbah Dupa ini setiap hari. (Kalau orangorang yang tidak berlayak berani mendekati Mezbah Dupa, mau melayani di sini mereka justru dihukum dan dibunuh oleh Tuhan. Misalnya Bil 16:35).

Jadi Mezbah Korban Bakaran menceritakan doa dari orang beriman yang membutuhkan hubungan dengan Tuhan, istimewa dalam pengampunan dosa.

Mezbah Dupa menceritakan doa orang-orang suci setiap hari, suatu cara hidup orang-orang suci yang selalu berhubungan dengan Allah, selalu bercakap-cakap dengan Tuhan setiap saat, bahkan tanpa berhenti 1Tes 5:17.
Ini seperti bau yang harum bagi Allah yang terus keluar dari orang-orang suci.

IV. PERBEDAAN LETAK

MEZBAH KORBAN BAKARAN
Terletak di halaman, tempat orang-orang Israel.

MEZBAH DUPA
Terletak di Ruangan Suci, hanya imam-imam yang boleh masuk di sini.

Perbedaan ini juga menceritakan tentang perbedaan tinggkat doa orang-orang beriman. Orang "Kristen Halaman" dapat berhubungan dengan Allah dalam doa, tetapi itu tidak seerat seperti doa orang-orang suci yang jatuh dalam dosa harus kembali ke Mezbah Korban Bakaran. Tetapi kalau ia memelihara diri di dalam kesucian, ia tinggal dalam tingkatan Ruangan Suci yaitu Kristen Ruangan Suci atau orang suci. Mereka ini bersekutu dengan Tuhan di dalam doa yang seperti Mezbah Dupa, doa di dalam Roh dan Kebenaran. Orang-orang halaman tidak dapat berdoa seperti ini, sebab mereka hanya berhenti di halaman saja. Mereka dapat berhubungan dan bersekutu dengan Tuhan, tetapi tidak seindah orang-orang suci yang tetap tinggal lekat dengan Tuhan dalam kesucian, berjalan bersama-sama dengan Tuhan dipimpin Roh.

KESIMPULAN

Jadi perbedaan doa Mezbah Korban Bakaran dan Mezbah Dupa adalah:

I. Mezbah Korban Bakaran = Mezbah Tembaga, doa orang berdosa
Mezbah Dupa = Mezbah emas, doa orang suci.

II. Persembahan di atasnya:
Mezbah Korban Bakaran = macam-macam makanan dan binatang.
Macam-macam doa dari pembenaran di hadapan Allah.

Mezbah Dupa = hanya dupa.
Macam-macam doa dan persembahan dari orang-orang yang selalu lekat dengan Tuhan dalam kesucian.

III. Orang yang menghampirinya.
Mezbah Korban Bakaran = Orang Israel, doa orang beriman yang membutuhkan hubungan dengan Tuhan.
Mezbah Dupa = Imam-imam, doa orang beriman yang selalu berhubungan dan melayani Tuhan.

IV. Letaknya:
Mezbah Korban Bakaran = orang Israel = doa orang Kristen Halaman.
Mezbah Dupa = dalam Ruangan Suci = doa orang Ruangan Suci = doa orang yang dipimpin Roh.
(di dalam suatu artikel tersendiri dalam Tulang Elisa no.23, diberikan juga suatu perbedaan cara berdoa menurut tradisi Yerusalem dan tradisi Samaria, yang ada juga hubungannya dengan perbedaan ini. Silahkan mempelajarinya).


Blessing Family Centre

MAHKOTA EMAS

MAHKOTA EMAS

Keluaran 30:3 Hendaklah engkau menyalutkannya dengan emas murni, (bagian) atasnya dan sisi-sisi sekelulingnya dan tanduk-tanduknya. Dan hendaklah engkau membuatkan untuknya sebuah MAHKOTA dari emas sekelilingnya.

Pada permukaan atas dari Mezbah Dupa ini dibuatkan 1 mahkota berkeliling sisi atasnya, sehingga Mezbah Dupa ini bermahkota!
Mahkota ini dibuat dari emas.

1. ARTI ROHANI

MAHKOTA

Heran, Mezbah Dupa mempunyai mahkota.

Inilah mahkota dari kehidupan doa orang-orang suci yang berada di atas mezbah. Doa itu ada mahkotanya!

Inilah hasil doa yang betul yaitu doa didalam Roh dan Kebenaran. Seperti Mezbah Dupa ini selalu memakai mahkota, begitu juga orang-orang suci yang bertekun berdoa itu memakai mahkota di atas kepalanya, sekalipun tidak nampak oleh manusia, tetapi itu nampak jelas oleh Allah dan setan!

EMAS

Emas melambangkan sifat ilahi. Mahkota emas itulah mahkota ilahi, yang diberikan oleh Allah pada orang-orang yang diperkenanNya, yaitu orang-orang suci yang hidup dalam doa, dalam Roh dan Kebenaran.
Mahkota apa yang dimaksudkan disini?

/ Kemenangan
MAHKOTA -
\ Kemuliaan

A. KEMENANGAN DARI DOA

Kemenangan ilahi yang dikaruniakan Tuhan.

Keluaran 17:11 Heran, maka selamanya Musa menadahkan tangannya ke langit, menanglah Israel, tetapi semenjak diturunkannya tangannya, maka menanglah orang Amalek (TL).

Musa berdoa dengan Harun dan Hur.
Harun adalah Imam Besar yang diurapi dengan minyak, lambang Roh.
Hur adalah hakim yang menegakkan kebenaran. Mereka berdoa terus menerus, tidak boleh berhenti menurunkan tangan.

Doa Musa dengan Harun dan Hur itu dapat diartikan sebagai Doa di dalam Roh dan Kebenaran terus menerus. Selama Musa berdoa, maka Israel menang, israel memakai mahkota emas. Mereka bertekun berdoa sehingga kemenangan itu berlangsung terus menerus sampai menang total.
Begitulah doa yang betul di dalam Roh dan Kebenaran dan terus menerus, membuat kita terus menerus memakai mahkota kemenangan dari Tuhan. Asalkan kita berdoa dengan betul, pasti kita memakai mahkota ilahi. Tidak sukar untuk hidup bermahkota, untuk hidup berkemenangan dari Tuhan, baik dalam pencobaan dan pelayanan asalkan kita mau terus bertekun dalam hidup doa yang betul seperti Mezbah Dupa ini.

2Raja 13:19 Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: "Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul (Terjemahan Lama: mengalahkan) Aram".

Anak panah pertolongan yang ditembakkan Elisa ke tempat musuh itulah lambang doa yang berkemenangan! Yoas memukulkan (artinya: bertekun berdoa) hanya 3 kali, sebab itu ia hanya memakai mahkota kemenangan dari Tuhan 3 kali saja, lalu sesudah itu kembali kalah! Jangan berhenti berdoa!
Selama kita terus menerus bertekun berdoa, selama itu ada kemenangan, ada mahkota emas.
Orang yang mengerti hal ini akan selalu merindu untuk terus bertekun berdoa dalam Roh dan Kebenaran.

Ada orang yang hanya berdoa di Gereja, lalu pada waktu pulang, ia berhenti berdoa, tidak lagi berhubungan dengan Roh Kudus. Seolah-olah ia berkata pada Roh Kudus: "selamat tinggal Roh Kudus, sampai berjumpa kembali di Gereja dalam kebaktian yang akan datang!" sebab itu orang-orang semacam ini lemah dan sering jatuh dalam dosa.
Hidupnya seolah-olah mendua atau mirip munafik. Di Gereja menyembah Allah dengan heran tetapi dalam pekerjaan sehari-hari sama seperti orang dunia, limpah dengan akal-akal yang jahat dan tipu daya.
Mengapa?

Sebab ia kembali berjalan sendiri, tidak lagi dipimpin Roh. Ia bertindak hanya dengan akal dan kekuatannya sendiri, tidak bersandar pada pimpinan Roh Kudus. Tidak bersandar pada hikmat dan kuasaNya, sebab itu dengan mudah ia dapat dikalahkan setan dan jatuh dalam dosa, hidup seperti orang dunia.
Ada orang yang berbuat kesalahan ini sebab tidak mengerti. Ada juga yang sudah mengerti, tetapi karena kesibukkannya, atau karena kena tipu daya kesukaan dan kemewahan duniawi ini ia melalaikan bersekutu dengan Tuhan di dalam doa. Ada juga yang berbuat demikian sebab percaya pada diri sendiri, tidak bersandar pada Tuhan.

DIPIMPIN ROH SENANTIASA SEBAB BERTEKUN BERDOA

Jangan berhenti hidup dalam doa sekalipun sudah "amin". Tetap berhubungan dengan Tuhan dalam doa. Belajar terus menerus dipimpin RohNya.

Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Sebentar-sebentar kita berdoa dalam hati kepada Tuhan di dalam RohNya, sebab kita sangat membutuhkan Dia, lebih-lebih dalam saat-saat yang kritis. Kalau kita selalu ada hubungan dengan Tuhan, maka kita tidak mudah ditipu atau dijerat setan, sebab kita selalu diingatkan Roh Kudus dan selalu mempunyai hikmat dan kekuatan yang cukup dari Roh Kudus (Kisah 1:8; Luk 24:49), sehingga selalu hidup berkemenangan dalam segala perkara.
Sebab itu kalau kita selalu hidup dalam doa, (atau sebentar-sebentar berdoa kepada Tuhan, lebih-lebih pada saat-saat yang penting) itu menolong kita untuk dapat hidup dalam pimpinan Roh Kudus senantiasa, sehingga tidak sampai putus hubungan dengan Allah. Inilah cara hidup berkemenangan bagi orang-orang suci, mahkota emas dari orang-orang suci yang hidup di dalam doa.

B. KEMULIAAN HIDUP DOA

Orang-orang suci yang bersekutu dengan Allah di dalam doa, itu berada di dalam kemuliaan ilahi.

Misalnya:

a. Musa

Keluaran 34:29-30 Ketika Musa turun dari gunung Sinai--kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan. Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia (ini suatu kemuliaan 2Kor 3:7).

b. Anak Manusia

Matius 17:1-3 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

Lukas 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

Waktu Anak Manusia berasing dengan ketiga murid-muridNya untuk berdoa maka tiba-tiba rupanya berubah di hadapan murid-muridNya.
Sebetulnya keadaan ini tidak timbul tiba-tiba seperti yang terlihat oleh murid-muridNya, tetapi sudah ada terus menerus di atas hidup anak manusia, hanya saja baru saat itu nampak oleh murid-muridNya (Buktinya: Anak Manusia belum berkata apa-apa iblis sudah ketakutan dan sujud kepadaNya, ia hanya menjamah atau bekata-kata, belum berdoa, orang-orang sakit disembuhkan. Bangun tidur langsung menegur lautan dan angin, semua menjadi teduh dst). Semua ini terjadi sebab kuasa dan kemuliaan Allah sudah ada di atasNya.

Mengapa ada kemuliaan Allah? Sebab Roh Kudus membawa kita masuk di dalam hadirat Tuhan dan hadirat Tuhan ini indah, mulia serta penuh kesukaan (Maz 16:11; Ul 20:1; Yes 43:2; Roma 8:31; 1Yoh 4:4).
Begitu indah persekutuan dengan Allah di dalam doa. Kuasa dan kemulianNya turun ke atas orang-orang suci yang hidup dalam doa, ialah mahkota iahi yang ada di atas kepalanya. Peliharalah persekutuan dengan Tuhan di dalam doa. Jangan berhenti bersekutu dengan Tuhan di dalam doa (1Tes 5:17), sehingga mahkota ilahi yaitu kemuliaan dan kemenanganNya, selalu ada diatas kepala kita.

Kalau kita terus menerus berdoa di dalam Roh dan Kebenaran, sehingga terus menerus jalan di dalam Roh, kita akan terus menerus berkemenangan dalam setiap pencobaan dan ujian, maka kita akan tumbuh terus, meningkat terus, sampai akhirnya menjadi sempurna seperti Henokh. Sebab itu pelihara dan tingkatkanlah selalu persekutuan yang heran dan manis dalam doa ini. Paulus sudah mengalami hal ini, sebab itu ia selalu hidup berkemenangan dan menasehati kita untuk tidak berhenti berdoa di dalam Roh (1Tes 5:17; Ef 6:18; Yhd 20).
Betapa indah, orang yang bertekun berdoa, seperti Mezbah Dupa memakai mahkota di hadapan Allah, mahkota kemenangan dan mahkota kemuliaan.


Blessing Family Centre