BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA

Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.

JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .

"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)

VISI dan MISI Gereja

VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.

MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup

Kamis, 18 September 2014

Kesaksian Erna Tumbelaka

Hari ini jam 6 pagi tgl 16 Sept 2014 , saat saya dibandara Sultan Hasanuddin - Makassar dengan tujuan ke Surabaya. Saat saya ke toilet - koper saya bawa juga ke toilet. Setelah saya keluar toilet saya lupa membawa koper saya keluar. Saya menuju cari makanan. Sekitar 25 menit kemudian panggilan naik pesawat.

 Saya menuju pintu / Gate utk masuk naik pesawat.

 Saya tersadar .......
 Koper saya dimana ? Tiba" saya ingat di toilet --- saya berlari lari menuju toilet, tegang sekali saya. Sampai ngos"an menuju toilet yang kebetulan agak jauh dari pintu tempat saya berdiri tersadar itu. Puji Tuhan,,,,,,,, Koper saya aman - ada ditempat dan tidak ada yang hilang. Sungguh Tuhan terlalu baik kepadaku. DIA sanggup menjaga barang" anak NYA ini yg tanpa sengaja kelupaan. Terimakasih Tuhan Yesus.

 Mazmur 121 : 5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Amin

 Salam Shalom, er

Rabu, 20 Agustus 2014

Panggilan Pelayanan

> PANGGILAN PELAYANAN
>
> Tahun 1984, industri perfilman Indonesia jatuh dan membuat saya harus mencari cara lain untuk tetap mendapatkan penghasilan. Seorang teman mengajak saya untuk berbisnis. Kami kemudian membuka sebuah perusahaan, dengan harapan nama Robby Sugara sebagai direkturnya bisa menjadi hoki dan menarik banyak transaksi bisnis. Akan tetapi, harapan perusahaan itu akan menghasilkan keuntungan besar ternyata tidak terwujud. Waktu berjalan, perusahaan malah menyedot aset pribadi saya untuk membayar gaji karyawan dan biaya-biaya lain dalam menjalankan perusahaan setiap bulannya. Keadaan finansial saya semakin terjepit, menghidupi seorang istri dan 7 orang anak sungguh sulit karena saya tidak memiliki pendapatan, justru pengeluaran sangat besar untuk keluarga dan perusahaan. Di tengah krisis tersebut, rekan bisnis saya mengenalkan saya dengan seorang wanita, yang menurutnya memiliki koneksi dan relasi bisnis luas sampai ke pejabat tinggi dan keluarga Cendana pada waktu itu.
>
> Rekan saya berharap dengan nama besar saya sebagai artis dan wajah ganteng bisa membuat wanita itu tertarik memberikan banyak bisnis besar kepada kami. Harapannya terkabul, wanita itu langsung tertarik kepada saya. Bahkan, bukan hanya urusan bisnis saja, hubungan pribadi kami semakin hari menjadi semakin dekat dan keluarga semakin terabaikan. Nama besar, masalah perusahaan, dan menafkahi keluarga menjadi beban yang sangat berat bagi saya, yang saya rasa sudah tidak sanggup lagi untuk menanggungnya. Dan, tanpa pikir panjang lagi, saya memutuskan untuk meninggalkan istri dan 7 orang anak saya yang masih kecil-kecil (yang paling bungsu berusia 9 bulan), untuk menanggalkan beban saya. Bagaimana nanti anak-anak saya makan, di mana mereka akan tinggal, dan bagaimana mereka akan bersekolah? Saya sudah tidak peduli lagi, hanya satu yang saya pikirkan saat itu, yaitu kebebasan dan kesenangan yang akan saya dapatkan.
>
> Saya pergi jauh dari Jakarta saat itu, meninggalkan semuanya, memulai hidup baru bersama wanita itu. Kami membuka usaha rumah penginapan di pinggir pantai, juga berbisnis batu mulia. Usaha itu berjalan sangat baik sehingga dari hasilnya, kami dapat jalan-jalan keluar negeri setiap tahunnya. Selama lebih dari 10 tahun, saya tidak tahu-menahu mengenai keluarga saya, saya tidak tahu sama sekali mengenai anak-anak saya, apakah mereka masih hidup, apakah mereka masih makan, apakah mereka masih bersekolah, saya tidak tahu sama sekali. Dalam segala kelimpahan yang saya miliki, saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbagi dengan anak-anak saya dan membantu kehidupan mereka.
>
> Dalam satu kesempatan, saya bertemu dengan mereka semua. Mereka sudah besar-besar sehingga saya hampir tidak lagi mengenali mereka. Hati saya seperti teriris-iris saat mengetahui mereka dengan susah payah berhasil bertahan sepeninggal saya. Mereka semua masih bersekolah, bahkan ada yang sudah menyelesaikan sekolahnya dan mulai bekerja.
>
> Apa yang telah saya lakukan, tidak ada satu pun andil saya dalam kehidupan mereka. Namun, yang membuat saya semakin tersentuh adalah tidak ada satu pun kata-kata kebencian keluar dari mereka, kata-kata menyalahkan yang keluar dari mulut mereka. Mereka tidak pernah menyinggung mengapa saya begitu tega menelantarkan dan meninggalkan mereka. Waktu yang ada dimanfaatkan benar-benar oleh mereka untuk melepaskan kerinduannya, yang ada saat itu hanya sukacita luar biasa karena pertemuan itu. Hanya satu kata permintaan yang mereka ucapkan dalam pertemuan itu, "Papi, pulang ...." Sebuah kata sederhana, tetapi sangat sulit untuk saya kabulkan. Seseorang bisa dengan mudah terjerumus dalam perselingkuhan. Hanya butuh semenit untuk ia sudah terikat dalam perselingkuhan, tetapi sangat sulit, kalau bisa dibilang tidak mungkin, untuk lepas dari jerat perselingkuhan.
>
> Namun, setelah pertemuan itu, saat-saat kami bertemu terus mengganggu saya. Begitu indah dan tidak dapat terganti oleh apa pun. Begitu berlimpahnya hidup saya, tetapi tidak dapat menggantikan momen-momen yang indah bersama mereka. Kerinduan saya untuk dapat terus bersama mereka semakin lama semakin besar, hingga membuat saya tidak berdaya dan hanya mampu berdoa, "Tuhan, persatukan saya kembali dengan mereka." Dalam pertemuan berikutnya, dalam haru saya berkata kepada mereka, "Papa janji akan pulang ...." Sebuah janji yang saya tidak tahu bagaimana saya mewujudkannya. Ternyata, janji itu menyalakan kembali harapan mereka yang hampir padam, anak-anak terus dengan gencar mendoakan kepulangan saya. Setiap tahun, mereka membeli hadiah khusus untuk saya, pada hari ulang tahun putri saya yang sulung, karena mereka pikir saya akan memberi kejutan pulang pada hari ulang tahun mereka. Akan tetapi, apa yang terjadi, saya tidak pulang. Mereka tidak putus harapan, berdoa lagi, lalu membeli kado lagi khusus buat saya, siap menghadapi kejutan kepulangan saya. Hal itu terjadi setiap tahun, tahun demi tahun, mereka menanti, dan selalu saya kecewakan.
>
> Januari 1998, peristiwa yang dinanti-nantikan mereka pun terjadi, saya dipulangkan oleh wanita itu, bahkan diantar sampai ke depan rumah saya pada tengah malam. Saya tidak pernah bertemu dengannya lagi sejak saat itu. Peristiwa pemulangan saya itu menunjukkan bahwa bukan kuat dan gagah saya yang bisa melepaskan diri dari jerat itu, tetapi itu semata-mata karya Tuhan yang ajaib. Bukan saya yang berusaha dan pulang sendiri meninggalkan semua kenikmatan duniawi itu, melainkan mukjizat Tuhan yang memulangkan saya. Peristiwa itu disambut sukacita luar biasa oleh anak-anak saya, penuh haru dan kerinduan. Walaupun istri saya tidak merespons kepulangan saya, saya memakluminya. Selama 14 tahun kami terpisah, dan setelah semua kejahatan yang saya lakukan kepadanya, ia butuh waktu untuk menerima saya lagi. Saya tahu bahwa Tuhanlah yang menguasai hati keluarga saya, untuk mau menerima orang yang telah sekian lama menyakiti hati mereka, tidaklah mungkin jikalau bukan karena campur tangan Tuhan. Mereka diberikan-Nya kebesaran hati dan kasih untuk dapat menerima saya lagi. Kalau bukan karena campur tangan Tuhan, itu tidak mungkin.
>
> Setelah kembalinya saya ke rumah, semuanya tidak selesai begitu saja. Saya menghadapi sebuah pergumulan baru. Saya harus mengambil lagi beban yang saya tinggalkan, yaitu menghidupi keluarga saya. Saya sama sekali tidak punya apa-apa saat pulang kepada mereka. Hanya membawa satu kantong plastik kecil berisi baju kotor. Saya memutar otak, bagaimana mendapatkan penghasilan. Kemudian, saya mulai menghubungi teman-teman lama saya dalam dunia film, berharap nama besar Robby Sugara pada masa lalu masih bisa dijual saat ini. Saya menanti-nanti, tidak juga ada jawaban. Sampai akhirnya, Tuhan tegur saya agar saya tidak mengandalkan kekuatan saya, melainkan mengikuti jejak anak-anak saya yang hanya mengharapkan Tuhan untuk memulangkan saya. Saya menyadarinya dan meminta ampun kalau saya masih mengandalkan nama besar. Dan, akhirnya, saya menyerahkan sepenuhnya, segala sesuatunya ke dalam tangan Tuhan.
>
> Tidak lama kemudian, jawaban Tuhan datang, saya mendapat peran dalam sebuah sinetron yang sangat terkenal pada saat itu, yaitu "Tersanjung". Setelah sinetron itu, berkat Tuhan mulai mengalir sehingga saya diizinkan menyelesaikan puluhan judul sinetron. Saya sungguh rindu untuk melayani Tuhan, tetapi pelayanan saya sering kali terhambat oleh jadwal syuting yang sering berubah-ubah. Saat saya sudah dijadwalkan untuk bersaksi di sebuah tempat, jadwal syuting juga mendadak berubah dan bentrok dengan jadwal pelayanan. Dengan sangat terpaksa, saya harus mengikuti syuting karena sudah terikat kontrak. Hal ini membuat saya takut untuk menerima pelayanan kesaksian, saya takut mengecewakan jemaat yang mengundang karena saya tidak bisa datang, bentrok dengan jadwal syuting yang berubah.
>
> Saya berdoa kepada Tuhan untuk kerinduan besar saya untuk melayani Dia, dan keadaan pekerjaan saya saat itu. Dalam sebuah sinetron berjudul "Cintailah Aku" yang saya berperan di dalamnya, saya melihat judul dari sinetron itu memakai huruf besar untuk tulisan AKU. Saya percaya, ini adalah sebuah tanda dari Tuhan, agar saya melayani Dia sepenuhnya. Agar saya betul-betul mencintai hanya Dia saja, meninggalkan segala sesuatu, dan menyerahkan seluruh pemeliharaan hidup saya ke dalam tangan-Nya. Maka, saya memutuskan untuk meninggalkan dunia selebritas, dan terjun sepenuhnya ke dalam pelayanan. Sungguh sebuah sukacita dapat melayani Tuhan Yesus yang telah memulihkan hidup dan keluarga saya. Orang bertanya, lalu dari mana saya memenuhi kebutuhan materi keluarga. Saya hanya tersenyum, Tuhan Yesus pasti mencukupi segala sesuatunya. Saya sudah melihat dan merasakan kebaikan-Nya, Ia selalu mencukupkan apa yang saya butuhkan, terpujilah nama-Nya.
>
> Diambil dari:
> Nama situs: Setangkai Bunga Kehidupan
> Alamat URL: http://setangkaibungakehidupan.blogspot.com/2013/02/panggilan-pelayanan.html
> Penulis: Robby Sugara
> Tanggal akses: 18 Februari 2014

Sabtu, 26 Juli 2014

"TUHAN Telah Membuka Mataku."

"TUHAN Telah Membuka Mataku."

Latar bekakang saya, Saya suka berdebat dengan orang Kristen, Awal saya ke gereja, Saya jatuh sakit, Saya lihat surat Al-Ikhlas, Iman percaya saya "Al-Masih 'Isa".
Kesaksian ini ditulis dengan harapan apa yang saya alami, kiranya bisa menjadi berkat baik bagi mereka yang telah percaya maupun yang belum percaya.

Latar bekakang saya

Sebelum saya percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya adalah seorang Muslimah, berlatar belakang dari keluarga Muslim dan dibesarkan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Sukabumi Jawa Barat. Dari apa yang saya yakini dan pelajari selama itu, saya tumbuh menjadi seorang Muslimah yang fanatik dan anti-Kristen, dan menjebak bahkan mendebat orang Kristen paling hobi.
Berteriak-teriak di depan gereja dengan berkata: "Maria, dipanggil Yesus cuek saja" pun pernah saya lakukan. Karena saya merasa bahwa apa yang saya yakini waktu itu, adalah paling benar dan diridhoi Allah SWT, sesuai dengan Qs. Ali Imran 19 yang berbunyi: Innaddinna indallaahil Islam (Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam).
Di luar Islam semuanya saya anggap sesat, apa lagi orang Kristen, kafir, karena Allahnya ada tiga: Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Tapi alhamdullilah saya tidak pernah sampai membunuh orang Kristen.

Dan mengapa saya bisa percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat?

Walaupun saya bangga dengan apa yang saya yakini dulu, tapi kalau bicara tentang hari penghakiman, itu hal yang paling menakutkan dan paling ngeri buat saya, karena saya tidak tahu pasti, kalau saya mati apakah mendapat rahmat Allah (masuk surga) atau laknat Allah (masuk neraka), karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa.
Saya suka berdebat dengan orang kristen
Dari Sukabumi saya hijrah ke Bandung untuk belajar ketrampilan. Di kota kembang ini saya tinggal di pondokan atau kost. Teman-teman saya kebanyakan orang Kristen dan kebiasaan saya yang dulu tidak pernah berubah, menjebak dan mendebat orang Kristen masih sering saya lakukan dan saya tetap benci pada orang Kristen.
Entah kenapa suatu hari saya ingin membaca Alkitab punya teman, dan ketika membuka kitab Kejadian ada tertulis "Allah menciptakan manusia dari tanah..." Saya heran, kok sama dengan Al Qur'an, padahal Injil itu kan sudah dipalsukan dsbnya, dan bahwa orang Kristen itu adalah orang 'kafir'.

Awal saya ke gereja

Berawal dari penasaran itu saya mencari teman untuk pergi ke gereja. Saya ingin tahu dan ingin menyelidiki bagaimana orang Kristen beribadah. Benar saya masuk gereja dan kali pertama itu saya tidak bisa menahan rasa haru dan sedih, saya menangis hingga kebaktian selesai. Batin saya berontak antara merasa telah melakukan dosa murtad dan percaya, murtad karena masuk gereja dan percaya kepada Tuhan.
Minggu-minggu berikutnya, saya selalu ingin dan rindu untuk datang ke gereja lagi, dan selama empat bulan saya suka ke gereja, tapi selama itu saya tidak mau berdoa dalam nama Yesus atau Isa Al-Masih. Saya percaya kepada Allah tapi tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Anak Allah karena saya punya anggapan yang menyanggah keberadaan itu, yaitu surat Al Ikhlas yang berbunyi:
Qul huwallahu ahad (Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa")
Allaahush shamad (Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu)
Lam yalid wa lain yuulad: (Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan)
Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad: (Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.)
Saya jatuh sakit
Meskipun saya ke gereja tapi kewajiban saya selaku orang Muslim untuk shalat lima waktu tetap saya kerjakan. Hingga pada suatu hari saya jatuh sakit; sesudah dua minggu sakit dan tidak ada tanda-tanda membaik, akhimya pada hari minggu ketiga, ketika seorang hamba Tuhan mengajak berdoa melalui televisi saya spontanitas ambil Alkitab dan tiba-tiba Alkitab terbuka sendiri. Di situ, Tuhan beri ayat untuk saya dan bahkan ketika orang tua saya bilang: "Kamu dikasih apa sih sama mereka, sampai kamu bisa menjual agama kamu dan masuk Kristen?" Saya kaget orang tua saya tahu dari mana? Dan dikiranya saya masuk Kristen dikasih supermi atau dikasih apa saja sama gereja, seperti apa yang mereka sangka selama ini, bahwa orang Islam masuk Kristen dirayu atau dikasih uang atau pula dikasih makanan.
Dan caci maki pun keluar. Ayah saya bilang: "Aku tidak pernah menyangka kamu bisa jadi kayak gini. Kalau kamu berbuat dosa kayak apapun masih bisa diampuni tapi ini dosa murtad, dosa yang tidak bisa diampuni lagi. Dulu aku bangga kamu bisa ngajar ngaji, dipakai di masyarakat tapi sekarang tidak ada artinya lagi. Aku sampai disidang oleh ketua yayasan dan guru-guru disitu dimaki-maki gara-gara kamu masuk Kristen. Kamu benar-benar telah mencemarkan nama baik Pesantren sampai bisa masuk Kristen.
Bagaikan disambar geledek di siang bolong. Kenapa mereka tega seperti itu? Dan lengkaplah sudah penderitaan saya waktu itu, rupanya setelah kejadian legalisasi ijazah, ketua yayasan langsung memanggil orang tua saya, hingga akhirnya mereka sepakat nama saya dimasukkan proposal dan dikirim ke Departemen Agama. Setelah tahu seperti itu, saya tidak ada pilihan lain lagi selain pergi dari rumah dan bertekad dalam hati "Ya Rabboni 'Isa, saya tidak akan meninggalkan Engkau, walau pun orang tua dan saudara saya mengabaikan saya. Hanya padamulah Tuhan aku serahkan segala bebanku ini". Tuhan Allah telah amat baik kepada diri saya. Walau pun saya telah pergi tanpa dibekali apa-apa oleh ibu dan bapa, Tuhan Allah Bapa surgawiku tidak pernah mengabaikan saya! Halleluyah! Alhamdullilah! Sejak saat itu Allah Bapa surgawilah yang telah membekali saya setiap kali baik dari segi rohani dan fisikal, dan Dia tidak pernah mungkiri janji-janjiNya kepada setiap domba-dombanya termasuk saya!
Iman percaya saya "Al-Masih 'Isa"
Sehingga akhirnya tibalah waktunya bagi saya untuk menyatakan iman percaya saya kepada Al-Masih 'Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui Baptisan Kudus di gereja GKI Jabar di Bandung pada bulan Desember 1994, setelah selama sembilan bulan belajar katekisasi. Setelah selesai baptisan itu saya berdoa, "Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memeteraikan saya, tetapi saya tidak ingin hanya saya saja yang selamat, saya pun ingin keluarga dan saudara-saudara saya diselamatkan, dan saya ingin menjadi Penginjil, untuk memberitakan kabar keselamatan yang berasal dari Engkau seperti yang telah saya terima."
Dan ajaib sekali Tuhan kita itu, Dia kirim dua orang ibu dengan membawa buku-buku penginjilan banyak sekali, padahal sebelumnya saya tidak pernah mengenal dan sama sekali belum pernah bertemu dengan dua orang ibu itu, dan itu merupakan sukacita yang sangat besar sekali saya rasakan. Itu sebagai jawaban dari doa saya untuk menjadi penginjil, dan puji Tuhan saya diperkenankan belajar di Pusat Latihan 'Christian Centre Nehemia' Jakarta dan dari apa yang saya alami saya menyimpulkan:
1. Tidak ada kekuatiran dalam nama Rabbi 'Isa.
2. Kita tidak bisa bersandar pada kekuatan manusia sekalipun itu orang tua sendiri.
3. Dan keselamatan tidak bisa kita peroleh dengan amal baik kita atau dengan coba mengumpul pahala sebanyak-banyaknya, karena keselamatan itu suatu anugerah dan hanya ada di dalam nama 'Isa Al-Masih.
Demikianlah kesaksian ini saya tulis, sebagai rasa ucapan syukur saya karena Rabboni Al-Masih 'Isa Putra Maryam telah menyelamatkan saya dari lembah dosa dan kegelapan dan yang telah membawa ke dalam terang Allah yang ajaib.
AMIN.
Sumber Kesaksian : Kartini A.I.


Blessing family centre

Selasa, 13 Mei 2014

Kesaksian

12 Mei 2014 ,,,,,,,,, Kesaksianku,
Tuhan Yesus baik dan sangat mengasihiku - Amin

Kisahnya :
Tgl 10 mei Sabtu, saya balik dari Jakarta menuju Makassar. Sejak di bandara Jakarta itu perasaan saya sudah tidak enak. Terasa tidak kuat mau pingsan saja. Tapi Tuhan masih mampukan saya. Tiba Makassar jam 10 malam itu sudah sangat lemes tapi masih bisa tidur.

Tgl 11 mei Minggu itu tidak kuat untuk ke gereja , pusing, sangat lemes lemah dan perut ini sakit sekali melilit disertai rasa mual mau muntah. Jam 6 sore itu mulai mencrett - tiap 5 menit pasti ke toilet mencrett sampai jam 2 pagi. Rasanya perut sakit sekali tidak kuat berdiri dan muall. Bingunggggg ,,,,,, tidak ada obat dirumah dan tidak tau harus gimana. Rasanya lemesssss ,,,,,,,,,,,,, Benar" tidak tau mau minta tolong pada siapa.

Tgl 12 mei 2014 jam 2 pagi itu saya benar" sdh tidak kuat sebab sudah puluhan kali masuk toilet mencrett ,,,,, Disaat itulah , saya sambil baring berkata dalam hati ( ulang" ) : Tuhan Yesus hanya Engkau yang sayang padaku, Hanya ENGKAU yang peduli padaku, Hanya ENGKAU yang sembuhkanku, Saya capek mau tidur Tuhan , Dalam nama Tuhan Yesus - Amin Tau" nya saya tertidur dan sudah tidak terbangun mencret lagi. Tidur begitu pulasnya sampai jam 7 pagi tadi saya terbangun dan sudah sembuh. Bahkan sepertinya saya tidak pernah sakit , sangat fresh segar dan sehat tanpa rasa apapun. Yg ada hanya rasa badan ini sangat ringan lebih dari pada hari" yg biasanya. Bahkan ajaibnya saya bisa lupa makan sampai jam 3 sore tadi tetapi tetap kuat dan segar saja. Haleluya ......

Tuhan Yesus sangat ajaib - DIA sangat baik - Kuasa NYA dahsyat bagiku.

Terimakasih Tuhan Yesus. I worship YOU all the time. Amin

Salam Shalom, er

Rabu, 30 April 2014

29 April 2014

Tgl 29 April 2014 , jam 2.30 pagi Saya tidak dapat tidur , ROH Tuhan pagi ini meembawaku membaca dari : 2 Petrus 3 : 1 - - - - selesai Saat saya membuka alkitab , ternyata berbicara hal : "HARI TUHAN" ( silahkan dibaca sendiri bagi yang menantikan Tuhan ) Saya tahu Tuhan sedang berbicara padaku dan saya bagikan kepada semua sahabatku. Pastinya , janganlah terlena akan indahnya dunia, Janganlah terbuai akan nikmatnya dosa, Janganlah terperangkap akan jerat iblis, Ay 9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Ay 10. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Bersiaplah hai anak" KU ,, kata Roh Kudus padaku pagi ini. Amin Salam Shalom, er

Selasa, 29 April 2014

Minggu 23 Maret 2014

Minggu 23 Maret 2014 , jam 7.30 malam - 9 malam Dalam Penyembahan yang kuat dengan hadirat NYA, Roh Kudus menyuruhku membacakan dan menyampaikan kepada para Hamba Tuhan dan para Pelayan" Tuhan ,,,,,

1 Timotius 3 : 1 - 7

1. Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."

2. Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

3. bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,

4. seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

5. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?

6. Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.

7. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.

Amin

Saya merasakan dalam penyembahan, Roh Kudus Yesus sangat berdukacita, sebab begitu banyak yang berstatus Pelayan Tuhan bahkan Hamba Tuhan yang tidak memenuhi standar Hati Tuhan ini.

Tuhan, hamba telah menyampaikan pesan MU ini bagi kami semua. Terimaksih Tuhan.

Amin

Salam Shalom, er