(*)Kesaksian Vita menara Doa .... Tgl 28/8/2012
»» Tadi saya menara doa, Hadirat Tuhan kuat sekali, pertama kali saya rasa gereja begitu penuh Urapan, trus di pertengahan doa
sy dapat lagi penglihatan soal : "Telinga yg penuh darah", jadi saya bertanya kpd Tuhan apa yg hrs sy sampaikan, apa saya harus cerita, tetapi Tuhan katakan : Cukup buka mulutmu saja !
» Dan begitu saya buka mulutku kata2 dari Tuhan itu keluar dari mulutku kayak orang kalo muntah, keluar dari dalam tdk habis2nya : "This is for the church of God", saat itu juga sy merasa Tuhan punya KASIH dan KETEGASAN, Tuhan katakan : BERTOBAT !!!
»Kamu berdoa dan AKU mendengar doamu tetapi kamu tidak mendengar FirmanKu - Telingamu penuh dgn darah, Hatimu busuk - Jiwamu kotor , engkau mendengar Kebenaran tetapi mengejek - mendengar tetapi tidak percaya akan kuasaKu, tidak kah engkau malu datang kepadaku dengan jiwa yang kotor setiap saat ?
Demikianlah yang saya vita dapatkan dari Tuhan saat tadi di menara Doa.
»»»BERTOBATLAH !!!
AMEN
Blessing Family Centre
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.
JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
VISI dan MISI Gereja
VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.
MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup
Rabu, 29 Agustus 2012
Minggu, 26 Agustus 2012
MEZBAH DUPA
BAB XIII B
MEZBAH DUPA
Fatsal V
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN
Mezbah ini dibuat dari kayu dan disalut dengan emas, sehingga dari luar nampaknya seperti dari emas saja.
kayu - - 2 unsur ini yang membuat Mezbah
kemanu | Dupa, tetapi kayunya tersembunyi,
siaan. | tidak nampak, "mati"; emasnya yang
} jelas
emas - |
sifat |
ilahi -
A. KAYU
Kayu = kemanusiaan, tabiat manusiawi.
Firman Tuhan mengumpamakan manusia itu seperti pohon Mat 7:16-20, seperti pokok-pokok.
Markus 8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
Jadi kayu itu melambangkan sifat manusiawi yang cenderung kepada dosa.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Tetapi terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Dipotong. Kayu ini berasal dari pohon yang ditebang, lalu dipotong-potong, diolah dan disesuaikan dengan ukuran dari Allah.
Inilah sifat-sifat manusiawi yang dipotong, dicocokkan dengan Firman Tuhan, dalam segala segi hidupnya. Baik dalam hal uang, nikah, pekerjaan, pergaulan, rekreasi dan lain-lain, dalam semua segi hidup. Tidak dicocokkan dengan selera sendiri atau menurut kehendak daging, tetapi dicocokkan dengan Firman Tuhan. Jadi "kayu" itu harus dipotong dan diolah untuk dapat menjadi mezbah dupa, untuk dapat berdoa dengan betul!
Kayu ini dimatikan, disalut dengan emas sehingga sama sekali tidak nampak kayunya, hanya emas semata-mata.
Suara daging tidak boleh bicara, harus dibuang, baru Roh Kudus mendapat kesempatan untuk menutup, menyalut semuanya, baru nampak kehidupan ilahi dalam hidup kita.
Selama daging bersuara dan dituruti, maka tidak akan nampak sifat-sifat ilahi di dalam kita, tetapi sifat daging, kedagingan. Jangan menuruti kehendak daging, hasilnya kematian.
Ini seperti orang-orang Israel yang menuruti kehendaknya sendiri, tidak mau patuh akan Firman Allah (Ul 1:32,41,45), akibatnya mereka binasa. Daging harus dimatikan, jangan berdoa menuruti daging, itu bukan doa yang betul, bukan mezbah dupa.
Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Kalau daging diberi kesempatan bicara, didengar, dituruti, maka orang itu tidak akan dapat berdoa dalam Roh, sebab yang nampak hanya kayu, daging, bukan emas, bukan sifat-sifat ilahi!
Seringkali ada pertanyaan yaitu mengapa mereka yang sudah dibaptis dalam Roh tetapi sukar berdoa dengan bahasa lidah, apalagi berjalan dalam Roh. Mengapa? Salah satu sebab terpenting ialah sebab daging tidak dimatikan, tidak disalut emas.
Suara daging dibiarkan terus bicara di dalam hatinya, tidak dibuang, dan mereka menuruti daging, sehingga hidupnya itu hanya kedagingan saja.
Meskipun sudah dibaptis dalam Roh, tetapi mereka kembali hidup menuruti hawa nafsunya, menuruti daging, (menuruti kemarahannya, percabulannya, ketamakannya, tontonan-tontonan, kebencian, kesombongannya dan sebaginya), itu sebabnya mereka tidak dapat berdoa dalam bahasa lidah lagi. Roh Kudus tidak dapat bekerja sebab orang itu menuruti daging, maka dengan sendirinya tidak ada ilham Roh, tidak ada bahasa lidah dan mereka tidak dapat berjalan dalam Roh sebab jalan dalam daging.
B. EMAS
Emas adalah logam mulia, logam tertinggi dalam Alkitab. Ini adalah bayangan sifat-sifat ilahi, yang tertinggi (2Tim 2:20-21).
Emas = sifat ilahi, suatu hidup yang dipimpin Roh, berjalan dalam Roh.
Salutan emas ini dikerjakan oleh Roh Kudus, yaitu sifat-sifat ilahi yang nampak nyata dalam hidup orang-orang suci yang penuh Roh Kudus dan dipimpin oleh Roh senantiasa. Ini tidak bisa nyata, kalau daging tidak mau "disembunyikan", dimatikan. Kayu atau daging harus mau ditutup seluruhnya, disalut dengan emas, baru nampak pekerjaan Roh Kudus.
Daging dan Roh Kudus itu selalu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Jadi kalau kita mau mematikan kedagingan ini dan menurut pimpinan Roh, baru Roh Kudus dapat bekerja dalam hidup kita dan bau sifat-sifat ilahi itu nyata dalam hidup kita.
Selama daging dituruti, maka Roh Kudus tidak dapat berbuat apa-apa dalam hidup kita dan tanda-tanda atau sifat-sifat ilahi tidak nampak, yang nampak hanya hidup penuh kedagingan.
Jadi peperangan antara daging dan Roh itu ditentukan oleh kita!
Kalau kita memihak daging, mau mendengar suara daging, maka daging yang nyata dalam hidup kita. Roh Kudus sulit bekerja, sebab ada dosa! Roh Kudus adalah Roh yang kudus, yang hanya dapat bekerja dalam sikon yang kudus! Dosa melawan dan mendesak Dia (Kis 7:51).
Tetapi kalau kita mau menuruti atau menaati pimpinan Roh, daging terjepit dan mati. Kalau kita mau mengalami kematian daging (ini namanya salib, menderita karena menaati kebenaran) maka Roh Kudus dapat bekerja dengan leluasa dan sifat-sifat ilahi itu akan nampak. Begitu seterusnya, kalau kita terus mau dipimpin Roh, dan daging atau kayu itu terus dimatikan, terus diisolir, dibungkus, disalut sehingga hanya emas yang nampak, maka akan nampak pekerjaan Roh Kudus, terasa pengurapanNya, terasa pekerjaanNya, sifat-sifatNya, dan berdoa dalam Roh itu menjadi mudah dan indah.
Jadi yang memegang tombol daging atau Roh adalah kita sendiri. Mengerti atau tidak, sengaja atau tidak, tertipu atau dengan pengertian yang jelas, kitalah yang menekan tombol mana yang akan menguasai (mendominir) hidup kita.
Kita bukan robot tetapi makhluk bebas yang harus mempertanggungjawabkan keputusan, tindakan dan perbuatan kita di meja pengadilan Allah (Pkh 9:11; Rum 14:12).
Sebab itu jangan menuruti daging, tetapi menuruti Roh, termasuk di dalamnya pikul salib, (Bagi orang yang sungguh-sungguh mau hidup suci, mau mematikan daging, pikul salib karena menuruti hukum-hukum Tuhan itu tidaklah berat 1Yoh 5:3).
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh (KJ: Berjalanlah di dalam) Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
MEZBAH DUPA
Kehidupan doa orang-orang suci yang memikul salib,
Kayu ~ tabiat daging -\ Kayu ditutup emas
--> sehingga tidak
Emas ~ tabiat ilahi -/ nampak lagi kayunya.
Orang yang mau dipimpin Roh itu, dagingnya terjepit, ditutup, disalut sehingga tidak lagi nampak sifat-sifat kedagingan, hanya sifat-sifat ilahi, antara lain berdoa dalam Roh.
Jadi mezbah dupa itu dibentuk oleh 2 perkara ini, kayu dan emas, yaitu kayu disalut emas. Begitulah doa orang-orang suci di dalam Roh itu didasari oleh 2 perkara ini.
Daging dimatikan ---> hidup benar, punya kebenaran.
Roh bekerja ---> dipimpin Roh pengurapan Roh.
Inilah doa di dalam Roh dan kebenaran yang memperkenankan Allah.
Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Di sini roh (dengan "r" kecil) menunjukkan pada roh manusia. Memang kita berhubungan dengan Allah dengan roh kita. Tetapi tanpa bantuan Roh Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa dan selalu kalah.
Roh Allahlah yang melahirbarukan kita (= menghidupkan roh kita yang mati Ef 2:1) dan Roh Allahlah yang menguatkan kita sehingga kita dapat menyembah Dia (Gal 5:16) di dalam Roh (Ef 6:18 Yud 20).
Menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran.
Kalau kita mau dipimpin Roh sehingga dagingnya dimatikan (mau mengalami kematian daging) inilah yang menjadi meja dari Mezbah Dupa, dasar dari penyembahan yang berkenan pada Tuhan.
Tidaklah heran kalau orang-orang seperti ini akan lancar berdoa dalam Roh (dalam bahasa lidah) dengan manis, sebab ada persekutuan dengan Allah. Allah berkenan dan memberkatinya, Rohkudus makin mengurapinya. Betapa indah kalau kita mau dan dapat terus menerus berdoa dalam Roh, itu hidup yang amat indah, yang membawa kepada kemenangan-kemenangan yang heran seperti yang dinyatakan dalam mahkota dari Mezbah Dupa ini, sangat indah.
Berdoalah tanpa berhenti dalam Roh dan kebenaran, itu seperti Mezbah Dupa di hadapan hadirat Tuhan ini, indah, kuat, heran, dan berkemenangan.
Blessing Family Centre
MEZBAH DUPA
Fatsal V
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN
Mezbah ini dibuat dari kayu dan disalut dengan emas, sehingga dari luar nampaknya seperti dari emas saja.
kayu - - 2 unsur ini yang membuat Mezbah
kemanu | Dupa, tetapi kayunya tersembunyi,
siaan. | tidak nampak, "mati"; emasnya yang
} jelas
emas - |
sifat |
ilahi -
A. KAYU
Kayu = kemanusiaan, tabiat manusiawi.
Firman Tuhan mengumpamakan manusia itu seperti pohon Mat 7:16-20, seperti pokok-pokok.
Markus 8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
Jadi kayu itu melambangkan sifat manusiawi yang cenderung kepada dosa.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Tetapi terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Dipotong. Kayu ini berasal dari pohon yang ditebang, lalu dipotong-potong, diolah dan disesuaikan dengan ukuran dari Allah.
Inilah sifat-sifat manusiawi yang dipotong, dicocokkan dengan Firman Tuhan, dalam segala segi hidupnya. Baik dalam hal uang, nikah, pekerjaan, pergaulan, rekreasi dan lain-lain, dalam semua segi hidup. Tidak dicocokkan dengan selera sendiri atau menurut kehendak daging, tetapi dicocokkan dengan Firman Tuhan. Jadi "kayu" itu harus dipotong dan diolah untuk dapat menjadi mezbah dupa, untuk dapat berdoa dengan betul!
Kayu ini dimatikan, disalut dengan emas sehingga sama sekali tidak nampak kayunya, hanya emas semata-mata.
Suara daging tidak boleh bicara, harus dibuang, baru Roh Kudus mendapat kesempatan untuk menutup, menyalut semuanya, baru nampak kehidupan ilahi dalam hidup kita.
Selama daging bersuara dan dituruti, maka tidak akan nampak sifat-sifat ilahi di dalam kita, tetapi sifat daging, kedagingan. Jangan menuruti kehendak daging, hasilnya kematian.
Ini seperti orang-orang Israel yang menuruti kehendaknya sendiri, tidak mau patuh akan Firman Allah (Ul 1:32,41,45), akibatnya mereka binasa. Daging harus dimatikan, jangan berdoa menuruti daging, itu bukan doa yang betul, bukan mezbah dupa.
Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Kalau daging diberi kesempatan bicara, didengar, dituruti, maka orang itu tidak akan dapat berdoa dalam Roh, sebab yang nampak hanya kayu, daging, bukan emas, bukan sifat-sifat ilahi!
Seringkali ada pertanyaan yaitu mengapa mereka yang sudah dibaptis dalam Roh tetapi sukar berdoa dengan bahasa lidah, apalagi berjalan dalam Roh. Mengapa? Salah satu sebab terpenting ialah sebab daging tidak dimatikan, tidak disalut emas.
Suara daging dibiarkan terus bicara di dalam hatinya, tidak dibuang, dan mereka menuruti daging, sehingga hidupnya itu hanya kedagingan saja.
Meskipun sudah dibaptis dalam Roh, tetapi mereka kembali hidup menuruti hawa nafsunya, menuruti daging, (menuruti kemarahannya, percabulannya, ketamakannya, tontonan-tontonan, kebencian, kesombongannya dan sebaginya), itu sebabnya mereka tidak dapat berdoa dalam bahasa lidah lagi. Roh Kudus tidak dapat bekerja sebab orang itu menuruti daging, maka dengan sendirinya tidak ada ilham Roh, tidak ada bahasa lidah dan mereka tidak dapat berjalan dalam Roh sebab jalan dalam daging.
B. EMAS
Emas adalah logam mulia, logam tertinggi dalam Alkitab. Ini adalah bayangan sifat-sifat ilahi, yang tertinggi (2Tim 2:20-21).
Emas = sifat ilahi, suatu hidup yang dipimpin Roh, berjalan dalam Roh.
Salutan emas ini dikerjakan oleh Roh Kudus, yaitu sifat-sifat ilahi yang nampak nyata dalam hidup orang-orang suci yang penuh Roh Kudus dan dipimpin oleh Roh senantiasa. Ini tidak bisa nyata, kalau daging tidak mau "disembunyikan", dimatikan. Kayu atau daging harus mau ditutup seluruhnya, disalut dengan emas, baru nampak pekerjaan Roh Kudus.
Daging dan Roh Kudus itu selalu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Jadi kalau kita mau mematikan kedagingan ini dan menurut pimpinan Roh, baru Roh Kudus dapat bekerja dalam hidup kita dan bau sifat-sifat ilahi itu nyata dalam hidup kita.
Selama daging dituruti, maka Roh Kudus tidak dapat berbuat apa-apa dalam hidup kita dan tanda-tanda atau sifat-sifat ilahi tidak nampak, yang nampak hanya hidup penuh kedagingan.
Jadi peperangan antara daging dan Roh itu ditentukan oleh kita!
Kalau kita memihak daging, mau mendengar suara daging, maka daging yang nyata dalam hidup kita. Roh Kudus sulit bekerja, sebab ada dosa! Roh Kudus adalah Roh yang kudus, yang hanya dapat bekerja dalam sikon yang kudus! Dosa melawan dan mendesak Dia (Kis 7:51).
Tetapi kalau kita mau menuruti atau menaati pimpinan Roh, daging terjepit dan mati. Kalau kita mau mengalami kematian daging (ini namanya salib, menderita karena menaati kebenaran) maka Roh Kudus dapat bekerja dengan leluasa dan sifat-sifat ilahi itu akan nampak. Begitu seterusnya, kalau kita terus mau dipimpin Roh, dan daging atau kayu itu terus dimatikan, terus diisolir, dibungkus, disalut sehingga hanya emas yang nampak, maka akan nampak pekerjaan Roh Kudus, terasa pengurapanNya, terasa pekerjaanNya, sifat-sifatNya, dan berdoa dalam Roh itu menjadi mudah dan indah.
Jadi yang memegang tombol daging atau Roh adalah kita sendiri. Mengerti atau tidak, sengaja atau tidak, tertipu atau dengan pengertian yang jelas, kitalah yang menekan tombol mana yang akan menguasai (mendominir) hidup kita.
Kita bukan robot tetapi makhluk bebas yang harus mempertanggungjawabkan keputusan, tindakan dan perbuatan kita di meja pengadilan Allah (Pkh 9:11; Rum 14:12).
Sebab itu jangan menuruti daging, tetapi menuruti Roh, termasuk di dalamnya pikul salib, (Bagi orang yang sungguh-sungguh mau hidup suci, mau mematikan daging, pikul salib karena menuruti hukum-hukum Tuhan itu tidaklah berat 1Yoh 5:3).
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh (KJ: Berjalanlah di dalam) Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
MEZBAH DUPA
Kehidupan doa orang-orang suci yang memikul salib,
Kayu ~ tabiat daging -\ Kayu ditutup emas
--> sehingga tidak
Emas ~ tabiat ilahi -/ nampak lagi kayunya.
Orang yang mau dipimpin Roh itu, dagingnya terjepit, ditutup, disalut sehingga tidak lagi nampak sifat-sifat kedagingan, hanya sifat-sifat ilahi, antara lain berdoa dalam Roh.
Jadi mezbah dupa itu dibentuk oleh 2 perkara ini, kayu dan emas, yaitu kayu disalut emas. Begitulah doa orang-orang suci di dalam Roh itu didasari oleh 2 perkara ini.
Daging dimatikan ---> hidup benar, punya kebenaran.
Roh bekerja ---> dipimpin Roh pengurapan Roh.
Inilah doa di dalam Roh dan kebenaran yang memperkenankan Allah.
Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Di sini roh (dengan "r" kecil) menunjukkan pada roh manusia. Memang kita berhubungan dengan Allah dengan roh kita. Tetapi tanpa bantuan Roh Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa dan selalu kalah.
Roh Allahlah yang melahirbarukan kita (= menghidupkan roh kita yang mati Ef 2:1) dan Roh Allahlah yang menguatkan kita sehingga kita dapat menyembah Dia (Gal 5:16) di dalam Roh (Ef 6:18 Yud 20).
Menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran.
Kalau kita mau dipimpin Roh sehingga dagingnya dimatikan (mau mengalami kematian daging) inilah yang menjadi meja dari Mezbah Dupa, dasar dari penyembahan yang berkenan pada Tuhan.
Tidaklah heran kalau orang-orang seperti ini akan lancar berdoa dalam Roh (dalam bahasa lidah) dengan manis, sebab ada persekutuan dengan Allah. Allah berkenan dan memberkatinya, Rohkudus makin mengurapinya. Betapa indah kalau kita mau dan dapat terus menerus berdoa dalam Roh, itu hidup yang amat indah, yang membawa kepada kemenangan-kemenangan yang heran seperti yang dinyatakan dalam mahkota dari Mezbah Dupa ini, sangat indah.
Berdoalah tanpa berhenti dalam Roh dan kebenaran, itu seperti Mezbah Dupa di hadapan hadirat Tuhan ini, indah, kuat, heran, dan berkemenangan.
Blessing Family Centre
ARTI ROHANI MEZBAH DUPA
Fatsal IV
ARTI ROHANI MEZBAH DUPA
Mezbah Dupa terdiri dari: Mezbah dan Dupa.
Mezbah Dupa dan pendupaan yang mengeluarkan asap yang harum, itu menceritakan tentang dua orang suci.
Wahyu 5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan; itulah doa orang-orang kudus.
A. MEZBAH
dupa --> doa orang suci - kehidupan
/ (Wah 5:8) | doa dari
Mezbah / | orang-orang
Dupa \ | suci yang me-
\ } mikul salib/
mezbah --> orang2 suci. | yang hidup
sebagai "kor- | sebagai kor-
ban sembeli- | ban sembeli-
han" | han
(Rom 8:36) - (Maz 141:2)
Mezbah dalam bahasa Ibrani (Misbeach) = tempat penyembelihan. Mezbah dalam bahasa Gerika (Thusiasterion) = tempat pengorbanan.
Mezbah menceritakan tentang hidup yang dikorbankan (seperti binatang korban yang disembelih) karena Tuhan, untuk kemuliaan nama Tuhan.
Roma 8:36 Seerti yang tersurat: bahwa karena sebab Engkaulah kami dimatikan berhari-hari; maka kami dihisabkan seperti domba yang akan disembelih (TL)
Mezbah di dalam Ruangan Suci menceritakan tentang orang-orang suci (orang suci itu tingkatannya di Ruangan Suci) yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Jadi Mezbah Dupa itu berarti kehidupan doa (yang memperkenankan Tuhan) dari orang-orang suci yang memikul salib yaitu yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Mazmur 141:2 Biarlah selalu doaku seperti bakaran dupa di hadapan hadiratMu dan penadahan tanganku seperti korban pada waktu petang (TL).
Apakah kita hidup sebagai orang dosa atau sebagai orang suci,tebusan Tuhan?
Kalau orang Kristen hidup dalam dosa, apalagi kalau diikat dosa, dengan sengaja, orang seperti ini sekalipun banyak berdoa, ia tidak akan menjadi Mezbah Dupa.
Kalau kita hidup sebagai orang suci (dan itu berarti daging disembelih terus menerus) ada harapan menjadi Mezbah Dupa, yaitu kalau orang-orang suci inin mau berdoa terus menerus di dalam Roh dan kebenaran.
Daging dan Roh itu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Kalau kita hidup dalam kesucian, itu melawan daging, itu seolah-olah mengorbankan daging, daging itu seperti dibuat korban sembelihan bagi Tuhan, itu sakit bagi daging. Ini resikonya kalau kita mau menerima Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberi kuasa kemenangan atas daging sehingga daging ditekan, "disembelih" dan tidak berdaya, tetapi kita harus mau menerima penyembelihan atau kematian daging ini. Untuk orang yang suka hidup menuruti daging, ini terlalu sakit sehingga ia mungkin tidak tahan. Tetapi kalau kita mau meninggalkan hidup dosa, kita pasti dapat menanggungnya, sebab kuasa untuk menang itu sudah kita terima dengan iman dari Tuhan Yesus.
Jadi tiap-tiap orang suci yang hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan itu secara rohani seperti domba yang tersembelih karena Kristus sepanjang hari, setiap hari (Rom 8:36), "setengah mati" terus menerus (untuk dagingnya).
Dengan kata lain kematian Kristus terus menerus bekerja di dalam kita.
2Korintus 4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus (hidup yang suci seperti Yesus) juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
B. DUPA:
Yaitu doa (kata-kata) orang suci. Tanpa penyaliban daging, tidak akan keluar kata-kata doa yang memperkenankan Allah, malah sebaliknya yang akan keluar ialah kata-kata yang menyakiti Tuhan, yang penuh persungutan, pemberontakan dan berbau busuk.
Jadi kalau ada Mezbah yang menyala itu berarti daging dimatikan sehingga kuasa Tuhan bebas bekerja di dalam kita, kita bebas dan kuat menaati Firman Tuhan, dapat hidup dalam kesucian.
Kalau orang-orang seperti ini berdoa kepada Tuhan, pasti doanya itu diperkenan Tuhan, sebab ia mau hidup dalam kesucian, mau disembelih dagingnya dan pasti doanya itu bukan perkara-perkara yang dosa.
Amsal 11:23 Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua (TL).
Sebab itu segala kata-kata yang keluar dari mulutnya, lebih-lebih yang ditujukan kepada Tuhan, itu seperti bau Dupa yang harum, yang sangat berkenan kepada Tuhan.
Amsal 15:8 Persembahan orang jahat menjadi kebencian kepada Tuhan, tetapi doa orang yang tulus hatinya menjadi kesukaannya (TL).
Tetapi sebaliknya orang yang tidak mau dagingnya disalibkan, dimatikan, disembelih, maka nafsu dagingnya akan kuat (= hidup dalam kedagingan) dan dengan kuat melawan Roh, melawan Allah. Yang keluar dari mulutnya selalu pemberontakan, persungutan dan permintaan-permintaan daging. Tentu Tuhan tidak suka dan menolak doa semacam ini, sebab itu jahat dan Allah itu suci adanya.
Sekalipun orang seperti ini berdoa, doanya menjadi kebencian kepada Allah.
Amsal 28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, (tidak mau taat, tidak mau hidup dalam mau hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan), juga doanya adalah kekejian.
CONTOH:
Israel tidak mau menyangkal diri, sehingga mereka dikuasai keinginan dagingnya, sebab itu doanya ialah doa minta daging, doa yang kebencian kepada Tuhan, penuh persungutan dan perlawanan.
Bilangan 11:4, 20 Maka bangsa kekacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu (hendak) pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
..melainkan sebulan suntuk, sehingga ia itu keluar pula dari dalam hidungmu dan kamupun jemu akan dia, maka ia itu sebab kamu telah menghinakan Tuhan, yang ada di antara kamu, dan kamu telah menangis di hadapan hadiratNya sambil katamu: Apakah gunanya kami telah keluar dari Mesir? (TL).
Allah marah dan hukuman Allah jatuh ke atas mereka.
Tetapi sebaliknya dengan Ayub sekalipun penderitaan Ayub berat, doanya tetap berkenan kepada Tuhan.
Ayub mengalami "celaka" yang amat dahsyat padahal ia sangat patuh, tertib dan sungguh-sungguh berbakti, sehingga ia tidak habis-habisnya keheranan mengapa segala perkara ini sampai terjadi, bahkan berturut-turut tetapi doanya, kata-katanya tetap benar.
Ayub 1:21 katanya: Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.
Kehendak daging Ayub mau berontak, tetapi Ayub menekannya, menyembelihnya, mematikannya, sehingga apa yang keluar dari mulutnya itu suatu doa yang sangat indah dan berkenan kepada Tuhan.
Sebaliknya, ada orang yang sudah hidup di atas Mezbah, tetapi tidak mau bertekun di dalam doa, tidak mau berseru kepada Tuhan, ini bodoh, sebab ia tidak mendapat segenap pertolongan Tuhan.
Misalnya:
Imam eli dan Hizkia. Mereka tidak mau bertekun berdoa Untuk minta kemurahan dan anugerah Tuhan. Sebab itu mereka tidak mendapat apa-apa selain yang sudah dikatakan lewat nabi-nabi Tuhan.
1Samuel 3:18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia Tuhan, biarlah diperbuatNya apa yang dipandangNya baik."
Hizkia
2Raja-raja 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik Firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
Tuhan Yesus berkata: mintalah, berdoalah, Tuhan pasti mengabulkan doa yang sesuai dengan kehendakNya.
Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Jadi Mezbah Dupa itu mempunyai 2 faktor penting yakni dupa dan mezbah, yaitu orang suci yang pikul salib dan yang suka berdoa senantiasa (terus menerus).
Hidup sebagai Mezbah Dupa itu amat indah, harum sebab ia dihitung, diukur oleh Allah.
Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan Mezbah (ini Mezbah Dupa di dalam Ruangan Suci) dan mereka yang beribadah (TL= sembahyang) di dalamnya.
Inilah hidup yang berharga dan mulia di hadapan Allah. Pasti hidup seperti ini amat indah!
Semua orang yang indah di dalam Alkitab dan di dalam sejarah, adalah orang-orang yang seperti Mezbah Dupa. Mereka suka bersekutu dengan Tuhan di dalam doa dan Tuhan sering berbicara kepada mereka. Tetapi kalau hubungan ini putus, maka daging akan hidup kembali dan bau daging (keinginan-keinginan daging) itu akan menjadi jelas dan nyata sekali, seperti yang ditulis dalam (Gal 3:3-4). Belajarlah tetap hidup sebagai orang suci dan dengan bersukacita, penuh gairah tetap tekun hidup berdoa di dalam kehidupan yang suci ini.
Inilah Mezbah Dupa yang indah-indah dihadapan Allah, dan hidup yang sangat dekat dengan Allah, didepan Tabut Tahta Allah.
Meskipun demikian hubungan orang-orang suci dengan Allah tidak hanya dijalin dalam Mezbah Dupa, tetapi juga di dalam alat-alat Ruangan Suci lainnya.
Alat-alat dalam Ruangan Suci menunjukkan ibadat atau hubungan anak-anak Allah dengan Allah. Pelita Emas dan Meja Roti Pertunjukan menunjukkan hubungan dari Allah kepada manusia. Mezbah Dupa menunjukkan hubungan dari manusia kepada Allah, dan sebaliknya.
Semua alat-alat ini membuat suatu persekutuan yang erat, hidup dan indah antara manusia dan Allah.
Tanpa salah satu alat-alat tersebut, hubungan orang-orang suci dengan Allah akan pincang.
Sebab itu biarlah hidup ini menjadi seperti Ruangan Suci yang penuh dangan ketiga alat ini. Ini baru lengkap, indah dan akan menghasilkan hidup yag berbuah-buah, menyucikan kita (1Tim 4:5), sehingga dapat tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan.
Jadi Mezbah Dupa itu mutlak harus ada dalam kehidupan setiap orang suci, disamping Meja Roti Pertunjukan dan Pelita!
Blessing Family Centre
ARTI ROHANI MEZBAH DUPA
Mezbah Dupa terdiri dari: Mezbah dan Dupa.
Mezbah Dupa dan pendupaan yang mengeluarkan asap yang harum, itu menceritakan tentang dua orang suci.
Wahyu 5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan; itulah doa orang-orang kudus.
A. MEZBAH
dupa --> doa orang suci - kehidupan
/ (Wah 5:8) | doa dari
Mezbah / | orang-orang
Dupa \ | suci yang me-
\ } mikul salib/
mezbah --> orang2 suci. | yang hidup
sebagai "kor- | sebagai kor-
ban sembeli- | ban sembeli-
han" | han
(Rom 8:36) - (Maz 141:2)
Mezbah dalam bahasa Ibrani (Misbeach) = tempat penyembelihan. Mezbah dalam bahasa Gerika (Thusiasterion) = tempat pengorbanan.
Mezbah menceritakan tentang hidup yang dikorbankan (seperti binatang korban yang disembelih) karena Tuhan, untuk kemuliaan nama Tuhan.
Roma 8:36 Seerti yang tersurat: bahwa karena sebab Engkaulah kami dimatikan berhari-hari; maka kami dihisabkan seperti domba yang akan disembelih (TL)
Mezbah di dalam Ruangan Suci menceritakan tentang orang-orang suci (orang suci itu tingkatannya di Ruangan Suci) yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Jadi Mezbah Dupa itu berarti kehidupan doa (yang memperkenankan Tuhan) dari orang-orang suci yang memikul salib yaitu yang hidup sebagai korban sembelihan bagi Tuhan.
Mazmur 141:2 Biarlah selalu doaku seperti bakaran dupa di hadapan hadiratMu dan penadahan tanganku seperti korban pada waktu petang (TL).
Apakah kita hidup sebagai orang dosa atau sebagai orang suci,tebusan Tuhan?
Kalau orang Kristen hidup dalam dosa, apalagi kalau diikat dosa, dengan sengaja, orang seperti ini sekalipun banyak berdoa, ia tidak akan menjadi Mezbah Dupa.
Kalau kita hidup sebagai orang suci (dan itu berarti daging disembelih terus menerus) ada harapan menjadi Mezbah Dupa, yaitu kalau orang-orang suci inin mau berdoa terus menerus di dalam Roh dan kebenaran.
Daging dan Roh itu bertentangan.
Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Kalau kita hidup dalam kesucian, itu melawan daging, itu seolah-olah mengorbankan daging, daging itu seperti dibuat korban sembelihan bagi Tuhan, itu sakit bagi daging. Ini resikonya kalau kita mau menerima Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberi kuasa kemenangan atas daging sehingga daging ditekan, "disembelih" dan tidak berdaya, tetapi kita harus mau menerima penyembelihan atau kematian daging ini. Untuk orang yang suka hidup menuruti daging, ini terlalu sakit sehingga ia mungkin tidak tahan. Tetapi kalau kita mau meninggalkan hidup dosa, kita pasti dapat menanggungnya, sebab kuasa untuk menang itu sudah kita terima dengan iman dari Tuhan Yesus.
Jadi tiap-tiap orang suci yang hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan itu secara rohani seperti domba yang tersembelih karena Kristus sepanjang hari, setiap hari (Rom 8:36), "setengah mati" terus menerus (untuk dagingnya).
Dengan kata lain kematian Kristus terus menerus bekerja di dalam kita.
2Korintus 4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus (hidup yang suci seperti Yesus) juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
B. DUPA:
Yaitu doa (kata-kata) orang suci. Tanpa penyaliban daging, tidak akan keluar kata-kata doa yang memperkenankan Allah, malah sebaliknya yang akan keluar ialah kata-kata yang menyakiti Tuhan, yang penuh persungutan, pemberontakan dan berbau busuk.
Jadi kalau ada Mezbah yang menyala itu berarti daging dimatikan sehingga kuasa Tuhan bebas bekerja di dalam kita, kita bebas dan kuat menaati Firman Tuhan, dapat hidup dalam kesucian.
Kalau orang-orang seperti ini berdoa kepada Tuhan, pasti doanya itu diperkenan Tuhan, sebab ia mau hidup dalam kesucian, mau disembelih dagingnya dan pasti doanya itu bukan perkara-perkara yang dosa.
Amsal 11:23 Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua (TL).
Sebab itu segala kata-kata yang keluar dari mulutnya, lebih-lebih yang ditujukan kepada Tuhan, itu seperti bau Dupa yang harum, yang sangat berkenan kepada Tuhan.
Amsal 15:8 Persembahan orang jahat menjadi kebencian kepada Tuhan, tetapi doa orang yang tulus hatinya menjadi kesukaannya (TL).
Tetapi sebaliknya orang yang tidak mau dagingnya disalibkan, dimatikan, disembelih, maka nafsu dagingnya akan kuat (= hidup dalam kedagingan) dan dengan kuat melawan Roh, melawan Allah. Yang keluar dari mulutnya selalu pemberontakan, persungutan dan permintaan-permintaan daging. Tentu Tuhan tidak suka dan menolak doa semacam ini, sebab itu jahat dan Allah itu suci adanya.
Sekalipun orang seperti ini berdoa, doanya menjadi kebencian kepada Allah.
Amsal 28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, (tidak mau taat, tidak mau hidup dalam mau hidup dalam kesucian sesuai dengan Firman Tuhan), juga doanya adalah kekejian.
CONTOH:
Israel tidak mau menyangkal diri, sehingga mereka dikuasai keinginan dagingnya, sebab itu doanya ialah doa minta daging, doa yang kebencian kepada Tuhan, penuh persungutan dan perlawanan.
Bilangan 11:4, 20 Maka bangsa kekacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu (hendak) pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
..melainkan sebulan suntuk, sehingga ia itu keluar pula dari dalam hidungmu dan kamupun jemu akan dia, maka ia itu sebab kamu telah menghinakan Tuhan, yang ada di antara kamu, dan kamu telah menangis di hadapan hadiratNya sambil katamu: Apakah gunanya kami telah keluar dari Mesir? (TL).
Allah marah dan hukuman Allah jatuh ke atas mereka.
Tetapi sebaliknya dengan Ayub sekalipun penderitaan Ayub berat, doanya tetap berkenan kepada Tuhan.
Ayub mengalami "celaka" yang amat dahsyat padahal ia sangat patuh, tertib dan sungguh-sungguh berbakti, sehingga ia tidak habis-habisnya keheranan mengapa segala perkara ini sampai terjadi, bahkan berturut-turut tetapi doanya, kata-katanya tetap benar.
Ayub 1:21 katanya: Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.
Kehendak daging Ayub mau berontak, tetapi Ayub menekannya, menyembelihnya, mematikannya, sehingga apa yang keluar dari mulutnya itu suatu doa yang sangat indah dan berkenan kepada Tuhan.
Sebaliknya, ada orang yang sudah hidup di atas Mezbah, tetapi tidak mau bertekun di dalam doa, tidak mau berseru kepada Tuhan, ini bodoh, sebab ia tidak mendapat segenap pertolongan Tuhan.
Misalnya:
Imam eli dan Hizkia. Mereka tidak mau bertekun berdoa Untuk minta kemurahan dan anugerah Tuhan. Sebab itu mereka tidak mendapat apa-apa selain yang sudah dikatakan lewat nabi-nabi Tuhan.
1Samuel 3:18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia Tuhan, biarlah diperbuatNya apa yang dipandangNya baik."
Hizkia
2Raja-raja 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik Firman Tuhan yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
Tuhan Yesus berkata: mintalah, berdoalah, Tuhan pasti mengabulkan doa yang sesuai dengan kehendakNya.
Yohanes 16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Jadi Mezbah Dupa itu mempunyai 2 faktor penting yakni dupa dan mezbah, yaitu orang suci yang pikul salib dan yang suka berdoa senantiasa (terus menerus).
Hidup sebagai Mezbah Dupa itu amat indah, harum sebab ia dihitung, diukur oleh Allah.
Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan Mezbah (ini Mezbah Dupa di dalam Ruangan Suci) dan mereka yang beribadah (TL= sembahyang) di dalamnya.
Inilah hidup yang berharga dan mulia di hadapan Allah. Pasti hidup seperti ini amat indah!
Semua orang yang indah di dalam Alkitab dan di dalam sejarah, adalah orang-orang yang seperti Mezbah Dupa. Mereka suka bersekutu dengan Tuhan di dalam doa dan Tuhan sering berbicara kepada mereka. Tetapi kalau hubungan ini putus, maka daging akan hidup kembali dan bau daging (keinginan-keinginan daging) itu akan menjadi jelas dan nyata sekali, seperti yang ditulis dalam (Gal 3:3-4). Belajarlah tetap hidup sebagai orang suci dan dengan bersukacita, penuh gairah tetap tekun hidup berdoa di dalam kehidupan yang suci ini.
Inilah Mezbah Dupa yang indah-indah dihadapan Allah, dan hidup yang sangat dekat dengan Allah, didepan Tabut Tahta Allah.
Meskipun demikian hubungan orang-orang suci dengan Allah tidak hanya dijalin dalam Mezbah Dupa, tetapi juga di dalam alat-alat Ruangan Suci lainnya.
Alat-alat dalam Ruangan Suci menunjukkan ibadat atau hubungan anak-anak Allah dengan Allah. Pelita Emas dan Meja Roti Pertunjukan menunjukkan hubungan dari Allah kepada manusia. Mezbah Dupa menunjukkan hubungan dari manusia kepada Allah, dan sebaliknya.
Semua alat-alat ini membuat suatu persekutuan yang erat, hidup dan indah antara manusia dan Allah.
Tanpa salah satu alat-alat tersebut, hubungan orang-orang suci dengan Allah akan pincang.
Sebab itu biarlah hidup ini menjadi seperti Ruangan Suci yang penuh dangan ketiga alat ini. Ini baru lengkap, indah dan akan menghasilkan hidup yag berbuah-buah, menyucikan kita (1Tim 4:5), sehingga dapat tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan.
Jadi Mezbah Dupa itu mutlak harus ada dalam kehidupan setiap orang suci, disamping Meja Roti Pertunjukan dan Pelita!
Blessing Family Centre
PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)
Fatsal III
PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)
Kalau seorang berada jauh dari Kemah Suci, misalnya sejauh 500 hasta, apakah ada tanda-tanda yang membuat orang itu ingat atau berpikir bahwa di dalam Kemah Suci ini ada sebuah Mezbah Dupa? Terangkanlah.
Cocokanlah jawaban saudara dengan Kidung Agung 3:6
- Apa arti mezbah?
Jadi Mezbah Dupa berarti apa?
- Di mana letak Mezbah Dupa?
- Mezbah Dupa ini termasuk satu seri perlengkapan perabotan Ruangan Suci. Apa saja yang lainnya?
- Berapa ukuran-ukurannya? Cobalah untuk mengukur dengan penggaris hasta yang ada.
- Dibuat dari bahan apa sajakah?
- Kira-kira setinggi berapa dari tubuh manusia?
- Apa saja yang ada di atas Mezbah Dupa ini?
- Ada berapa mahkota di atasnya?
Apa bedanya dengan mahkota dari Meja Roti Pertunjukan?
- Berapa tanduknya dan apa sajakah yang saudara ketahui tentang tanduk ini?
Bahan, bentuk, salutan dan di dalam upacara hari Grafirat?
- Bagaimana cara memindahkan Mezbah Dupa ini?
Alat-alat (bagian) apakah yang diperlukan untuk itu?
- Ceritakanlah tentang pendupaanemas yang ada di atasnya.
Dari mana apinya?
Berapa kali ditambahkan rempah-rempah pendupaan dalam satu hari?
Apa hubungannya dengan Pelita Emas?
- Pernahkah pendupaan ini dibawa keluar oleh Imam Besar?
- Apa saja racikan dari rempah-rempah pendupaan ini?
- Siapakah yang pernah melihat malaekat pada waktu membakar dupa? (Luk 1:10-11)
- Siapakah yang pernah menyembuhkan orang sakit pada waktu pembakaran Dupa petang hari? (Kis 3:1).
REMPAH-REMPAH PENDUPAAN
- Apa saja bahan-bahannya?
- Berapa ukuran beratnya masing-masing?
- Cara meracik dan mencampurnya tidak boleh sembarangan, bagaimana caranya dan mengapa demikian?
- perhatikan bahwa resep racikan ini tak boleh ditiru oleh siapapun dengan ancaman dibunuh bagi siapa yang meniru. Mengapa?
Blessing Family Centre
PENUNTUN PRAKTIKUM (DISKUSI)
Kalau seorang berada jauh dari Kemah Suci, misalnya sejauh 500 hasta, apakah ada tanda-tanda yang membuat orang itu ingat atau berpikir bahwa di dalam Kemah Suci ini ada sebuah Mezbah Dupa? Terangkanlah.
Cocokanlah jawaban saudara dengan Kidung Agung 3:6
- Apa arti mezbah?
Jadi Mezbah Dupa berarti apa?
- Di mana letak Mezbah Dupa?
- Mezbah Dupa ini termasuk satu seri perlengkapan perabotan Ruangan Suci. Apa saja yang lainnya?
- Berapa ukuran-ukurannya? Cobalah untuk mengukur dengan penggaris hasta yang ada.
- Dibuat dari bahan apa sajakah?
- Kira-kira setinggi berapa dari tubuh manusia?
- Apa saja yang ada di atas Mezbah Dupa ini?
- Ada berapa mahkota di atasnya?
Apa bedanya dengan mahkota dari Meja Roti Pertunjukan?
- Berapa tanduknya dan apa sajakah yang saudara ketahui tentang tanduk ini?
Bahan, bentuk, salutan dan di dalam upacara hari Grafirat?
- Bagaimana cara memindahkan Mezbah Dupa ini?
Alat-alat (bagian) apakah yang diperlukan untuk itu?
- Ceritakanlah tentang pendupaanemas yang ada di atasnya.
Dari mana apinya?
Berapa kali ditambahkan rempah-rempah pendupaan dalam satu hari?
Apa hubungannya dengan Pelita Emas?
- Pernahkah pendupaan ini dibawa keluar oleh Imam Besar?
- Apa saja racikan dari rempah-rempah pendupaan ini?
- Siapakah yang pernah melihat malaekat pada waktu membakar dupa? (Luk 1:10-11)
- Siapakah yang pernah menyembuhkan orang sakit pada waktu pembakaran Dupa petang hari? (Kis 3:1).
REMPAH-REMPAH PENDUPAAN
- Apa saja bahan-bahannya?
- Berapa ukuran beratnya masing-masing?
- Cara meracik dan mencampurnya tidak boleh sembarangan, bagaimana caranya dan mengapa demikian?
- perhatikan bahwa resep racikan ini tak boleh ditiru oleh siapapun dengan ancaman dibunuh bagi siapa yang meniru. Mengapa?
Blessing Family Centre
Kamis, 23 Agustus 2012
Soal tanya jawab
Jawab PR PA 23 Juli 2012
3.b. MAKSUD TUHAN
1. Mengapa Tuhan membiarkan kita diganggu dengan bermacam-macam kelemahan atau kedagingan ini?
Jawab : Adam Hawa adalah ciptaan Tuhan yang indah dan sebagai ciptaan Allah ia sempurna. Tetapi mereka belum teruji!
Rencana Tuhan ialah membuat manusia menjadi sempurna seperti Dia sendiri (Yoh 10:35, 1 yoh 3:2) seperti Kristus, yang tahan uji dan tidak dapat berbuat dosa lagi. Memang tidak semua orang beriman menjadi sempurna, tetapi semua yang masuk Sorga sudah teruji dalam tingkatannya masing-masing. Untuk inilah Tuhan memberi suatu tubuh yang penuh dengan kelemahan-kelemahan atau kedagingan.
Tuhan Yesus sendiri sudah pernah menerima tubuh semacam ini dari Bapa dan hidup di dalamnya tanpa dosa, dengan kemenangan penuh. Kemenangan ini diberikannya kepada kita.
2. Apakah ini terus menerus menjadi duri dalam hidup kita?
Jawab : Tidak.
Ibrani 10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
Orang percaya juga hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan/ kedagingan ini, tetapi ia hidup dengan kemenangan Anak Manusia Yesus!
Tuhan memperbaharui roh kita. Tuhan memberikan kemenanganNya, Tuhan memberikan Roh KudusNya dan segala fasilitas-fasilitas Sorgawi yang luar biasa sehingga kita dapat mengalahkan daging ini sekaligus mengolah roh kita meningkat menjadi seperti Kristus. Kalau pengolahan ini selesai, tubuh yang penuh kelemahan ini dibuang, digantikan tubuh kemuliaan yang baru yang tidak ada lagi kelemahan-kelemahannya (Pil 3:21) dan roh kita sudah terolah mencapai tingkatan-tingkatan tertentu.
3. Apakah Tuhan tidak bisa membuat manusia tanpa kelemahan/ kedagingan sehingga tidak perlu bergumul dan menderita terus menerus?
Jawab : Jadi pergumulan dengan segala kelemahan-kelemahan tubuh (daging) ini merupakan pengolahan bagi roh kita. Misalnya daging menghendaki perkara-perkara fana, tetapi sebab cinta, setia dan taat, kita menolak menuruti daging, kita matikan, maka roh kita tumbuh dalam cinta, setia dan taat kepada Tuhan. Sesudah masa pengolahan selesai, roh kita kembali kepada Tuhan dengan keadaan yang sudah terolah, sudah teruji dalam tingkatan-tingkatan yang tertentu (ada yang sampai sempurna) dan pada waktu Tuhan Yesus datang kembali, tubuh yang lama (atau sia-sianya) ini berubah dalam sekejab menjadi tubuh kebangkitan yang mulia, yang tidak lagi mengandung kelemahan (daging), betul-betul suatu tubuh yang mulia seperti yang dipakai Tuhan Yesus pada waktu kebangkitanNya Pil 3:21.
4. Apa maksud Tuhan?
Jawab : Maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
Untuk ini Tuhan menyediakan fasilitasnya yaitu dengan alat2 dalam Ruangan Suci.
3.c. KELEMAHAN DITEMPA
5. Mengapa kelemahan kita harus ditempa dan bukankah Tuhan sudah menebus kelemahan kita di atas kayu salib?
Jawab : Sengsara, aniaya dan penderitaan lahir batin yang kita alami bukan karena salah kita, tetapi karena kita hidup benar (melakukan kehendak Bapa) atau godaan-godaan, semua ini adalah tempaan bagi kita.
Misalnya kalau kena fitnah, dipuji atau melihat godaan yang sedap bagi daging. Reaksinya lain kalau seorang menuruti kelemahannya atau menurut Roh.
Galatia 5:16. "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."
Orang yang menuruti daging akan segera berbuat dosa, tetapi yang menuruti Roh akan tinggal dalam kesucian.
Selama kita tidak menuruti kelemahan-kelemahan kita (=daging), kita tetap tinggal dalam kesucian, kita sudah menjadi orang suci, tetapi masih ada kemungkinan untuk berdosa yaitu kalau kita menuruti tabiat daging ini. Memang orang suci itu belum sempurna. Orang yang sempurna Itu segala kelemahan-kelemahannya sudah mati, sudah lenyap, sudah tiada.
6. Masih adakah kelemahan dalam diri orang percaya setelah ia bertobat?
Jawab : Kadang-kadang kita tidak tahu apakah masih ada kelemahan-kelemahan / daging di dalam diri kita ini, atau sampai di mana kelemahan-kelemahan itu.
6a. Bagaimana kita dapat mengetahuinya kelemahan-kelemahan itu?
Jawab : Kita dapat melihat bahkan mengukurnya pada waktu kita menghadapi pencobaan / godaan. Sebuah mesin dari luar nampaknya bagus dan anggun, tidak kelihatan kekurangan-kekurangannya. Tetapi waktu di uji coba, baru nampak kelemahan-kelemahannya.
Begitu pula pada waktu kita (ditempa) kena pencobaan, barulah jelas apakah kita masih mempunyai kelemahan-kelemahan dan sampai di mana kelemahan itu. Kita juga dapat melihat macam-macam kelemahan yang ada, yang timbul, misalnya: kebencian, egois, ingin puji, keinginan sex di luar nikah, tamak dan keinginan-keinginan dosa lainnya.
7. Dapatkan kita mengalahkan kelemahan dan adakah cara-cara praktis dalam mengatasinya?
Jawab : Pada waktu kita di goda, diganggu (ditempa) maka kelemahan tabiat manusiawi ini muncul dengan nyata-nyata. Ini membuat kita sadar akan adanya kelemahan-kelemahan di dalam diri kita, tetapi ini juga merupakan kesempatan untuk menyalibkan/ mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini. Kalau kita mau, mau sakit, mau ditempa, mau sengsara, mau menderita, maka Rohulkudus akan menguatkan kita untuk mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini.
Dengan demikian keinginan-keinginan daging dalam kita di "pancing" keluar oleh tempaan-tempaan itu lalu dilemahkan dan dimatikan dengan bantuan kuasa Roh Kudus.
Roma 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8. Masih mungkinkah orang suci jatuh di dalam kelemahannya? Mengapa?
Jawab : Orang suci masih mungkin jatuh dalam kelemahan-kelemahannya, tetapi jangan lupa bahwa kita sudah bebas dari hukum dosa, kita tidak lagi diperhambakan oleh kelemahan-kelemahan ini sebab itu kalau kita mau kita dapat menolak menuruti kelemahan-kelemahan itu sehingga tidak jatuh ke dalam dosa.
Jadi dalam setiap percobaan/ godaan, setiap kali kita harus memilih untuk menuruti daging atau Roh (Luk 12:57 TL). Kalau kita menurut Roh, Roh Kudus akan menolong kita, dan kita pasti dapat tetap suci, sebab kita ada dalam Hukum Roh yang memberi kemerdekaan. Memang inilah kehendak Tuhan supaya kita tetap tinggal di dalam kesucian (1Petrus 1:15-16).
3.g. PERTOLONGAN TUHAN BAGI ORANG SUCI
9. Bagaimana cara Tuhan menolong kita dari kelemahan-kelemahan ini?
Jawab : Ingat, maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
3.g. 1. FIRMAN TUHAN = MEJA ROTI PERTUNJUKAN
10. Dapatkah Firman Tuhan mengenali kelemahan manusiawi?
Jawab : Dari Firman Tuhan kita dapat mengenal apa itu kelemahan manusiawi dan bagaimana Tuhan menempanya sampai habis semua kelemahan-kelemahan itu. Firman Tuhan menunjukkan cara-cara pertolongan-Nya bagi kita, supaya kita tidak sampai berdosa Maz 119:11, 105. Firman Tuhan juga membongkar segala tipu daya setan supaya jangan kita bodoh dan tersesat dalam jeratnya. Mrk 12:24, 2 Kor 2:11, 2 Tim 2:26.
Dari Firman Tuhan yang dibukakan oleh Roh Kudus kita dapat mengenali setiap-kelemahan kita dalam setiap segi hidup. Sebab itu setiap orang beriman harus terus belajar Firman Tuhan di rumah, di Gereja, dalam setiap kesempatan. Tebuslah waktu untuk mendapatkan banyak waktu untuk belajar Firman Tuhan, sebab selain menunjukkan kelemahan-kelemahan kita dan cara mengalahkannya, Firman Tuhan juga memberi dorongan dan kekuatan dalam batin/ roh kita.
Tetapi ini belum cukup. Kita perlu fasilitas-fasilitas lainnya dari Tuhan.
3.g. 2. PELAYANAN = PELITA
11. Modal & fasilitas apa saja yang perlu disiapkan untuk dapat tetap melayani Tuhan?
Jawab : Belajar tekun melayani Tuhan di dalam kesucian. Ini adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang beriman Mat 28:19-20. Kita harus bersinar di tempat kita masing2 menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita Mat 5:13-16.
Dalam pelayanan, emas itu ditempa sampai keluar bunga buah badam yang indah itu.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tempaan itu terjadi karena timbulnya macam-macam "reaksi-reaksi" dari pelayanan. Reaksi dari setiap orang yang kita layani tidak sama. Ini menempa kita. Ada yang marah, ada yang benci, ada yang sakit hati, ada yang mengancam, ada yang langsung berbuat jahat kepada kita dan lain-lain. Ini semua mengolah kita menjadi sabar, lemah lembut, makin penuh dengan cinta, setia dan seterusnya.
Selain itu dalam pelayanan, keadaan kita diteropong, diuji oleh banyak orang, ditantang, di hadapkan kepada bermacam-macam problem, fitnah, umpat, puji dan sebagainya.
Untuk tindakan yang sama kita akan menerima banyak reaksi-reaksi yang berbeda, dari yang pro dan yang kontra.
Tetapi ini justru memancing segala kelemahan-kelemahan manusiawi kita keluar sehingga kita sadar akan segala kelemahan-kelemahan daging yang masih ada didalam kita, tetapi ini juga sekaligus merupakan suatu kesempatan untuk mengalahkannya.
Ingatlah kita sudah lepas dari semua hukum dosa dan maut, kita dapat menolak keinginan daging/ kelemahan-kelemahan ini. Dengan iman dan kuasa Allah kita justru menyangkali dan mematikan segala kelemahan-kelemahan ini, sehingga daging (kelemahan-kelemahan) ini makin lemah dan akhirnya mati. Sebab itu jangan kecil hati atau putus asa dalam menghadapi macam-macam kesukaran dan penderitaan di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, itu justru berfaedah bagi kita, memancing keluar semua kelemahan kita sehingga dapat dimatikan satu persatu, diganti dengan sifat-sifat Kristus, yaitu sifat-sifat yang baru.
Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran membuat kita limpah dengan kuasa untuk mematikan segala kelemahan/ daging ini.
Sebab itu dalam pelayanan kita perlu banyak mengerti Firman Tuhan dan banyak berdoa, sehingga kita sadar dan dapat melihat kelemahan-kelemahan kita sendiri. Jadi dengan tekun dalam pelayanan kita akan mendapat banyak reaksi-reaksi (= tempaan), suatu kesempatan untuk mematijkan tabiat daging yang muncul. Kalau daging sudah mati, sekalipun diganggu, dicoba, digoda, tidak lagi timbul/ muncul segala macam keinginan daging. Satu persatu kedagingan dalam semua segi hidup kita harus dimatikan semuanya. Roh Kudus akan memimpin kita dan Allah akan mengizinkan macam-macam pencobaan datang satu per satu sesuai dengan jadwal Allah. Jadwal ini khusus untuk mengolah kita sampai seluruh segi hidup kita diolah, dibersihkan dari kelemahan-kelemahan sehingga akhirnya sempurna, mati dari segala keinginan-keinginan daging (harta, uang, dosa sex, sombong, kuasa, dan sebagainya).
3.g. 3. KUASA DOA = MEZBAH DUPA
12. Selain berdoa adakah cara lain untuk mengenali tipu daya iblis?
Jawab : Selain mengenal tipu daya iblis dan semua cara-cara Tuhan untuk mematikan daging, kita juga perlu bertambah-tambah dalam kuasa Allah, supaya kita selalu kuat mematikan segala tabiat daging Mat 26:41.
Petrus jatuh yaitu mengkhianati Gurunya sebab tidak kuat menyangkali kelemahan-kelemahannya, tidak kuat mematikan dagingnya. Mengapa? Karena kurang berdoa.
Anak Manusia mendapat pencobaan yang lebih besar dari Petrus, tetapi Ia menang, Ia dapat mengalahkan kelemahan-kelemahanNya, dagingNya, sebab tekun dalam doa. Petrus kalah, sebab tidak tekun berdoa.
Kita harus bertobat sungguh-sungguh lalu tekun berdoa dalam kebenaran dan Roh (Ef 6:18/ 1Tes 5:17/ Yud 1:20) supaya pengurapan dan kuasa Allah limpah dalam hidup ini, sehingga kita menjadi kuat dan selalu segar.
Lukas 24:49 Dan tengoklah, Aku ini menurunkan keatasmu Perjanjian BapaKu. Tetapi kamu ini nantilah di dalam negeri ini, sehingga kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat Yang Mahatinggi (TL) (Kis 1:8)
Tidak lagi dikuasai kelemahan, tetapi terus kuat Yes 40:31.
Duduk diam-diam itulah kekuatan anak-anak Allah, diam di dalam doa Yes 30:7,15. Jangan lupa bertambah-tambah di dalam Firman Tuhan supaya tidak tertipu oleh iblis dan kuat berjalan dengan iman.
3.g. 4. PERAN DIRI KITA SENDIRI
13. Bagaimana caranya agar kita bisa memaksimalkan kapasitas / kemampuan kita untuk menuruti kehendak Tuhan?
Jawab : Ini sangat menentukan. Kita yang menentukan. Sebab Allah selalu siap sedia menolong kita dalam penempaan ini dengan melepaskan kita dari setiap kelemahan sampai sempurna (Yud 1:24), asalkan kita mau. Orang yang mau itu sungguh-sungguh bertobat, sungguh-sungguh hidup suci serta taat senantiasa (Luk 12:57 TL).
Mau ditempa, mau menyerah pada Tuhan sekalipun kadang-kadang kita tidak mengerti dan belum mendapat jawaban dalam menghadapi segala tipu daya setan (misalnya Ayub). Tetapi tetaplah taat pada pimpinan Tuhan dan jangan menuruti daging/ kelemahan-kelemahan dagingnya (1Pet 4:19).
Percayalah bahwa Allah itu baik. Jangan percaya pada setan. Kita harus percaya pada kebenaran Firman Tuhan bahwa kita sudah mati lepas dari dosa, sudah lepas dari hukum dosa dan hukum maut, dan dapat hidup suci.
Setiap kali kita harus mengambil keputusan untuk mau ditempa, mau sengsara karena pikul salib, karena daging dirugikan, disiksakan.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Tetapi percayalah bahwa menderita untuk Dia yaitu mematikan daging dalam jalan sempit, itulah yang terbaik.
Matius 11:30 Sebab kuk (= salib) yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan. Mat 7:13-14.
Menuruti daging yaitu: benci, sombong, zinah, tamak dan seterusnya nampaknya enak, tetapi sesungguhnya celaka, pasti itu tidak bahagia, sebab itu kesukaan yang sementara yang akan membawa pada kebinasaan kekal (Ams 5:9-11)!
Jadi dari pihak kita harus selalu mau pikul sengsara Salib, yaitu ditempa, maka Roh Kudus akan memberi kekuatan dan kita pasti dapat menang, lepas dari dosa, lepas dari segala kelemahan (Rom 8:13). Allah tak pernah gagal (Luk 1:37).
Kalau kita menuruti cara Firman Tuhan ini (yaitu cara Anak Manusia, yang sudah menjalani untuk kita Ibr 2:10,17, 18) maka dalam tempaan yang terus datang itu (kadang-kadang bertubi-tubi), segala kelemahan kita ini dipancing keluar satu persatu, dan semuanya dimatikan, sampai semua kelemahan-kelemahan itu lenyap!
Dengan demikian kita akan tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan. Lebih "mati daging" ini, Roh Kudus lebih bebas mengurapi dan memakai kita, hidup ini akan lebih lekat kepada Tuhan, lebih berarti, limpah dengan segala berkat dan kemuliaan yang kekal.
Inilah caranya mematikan (menyalibkan) daging sampai betul-betul mati (sampai ke Golgota/ mati betul, mati semua). Di golgota daging mati sepenuhnya, tiada lagi kelemahan-kelemahan. Biarpun digoda, diganggu, dirayu dan sebagainya, tidak lagi timbul keinginan daging. Orang seperti ini masuk dalam kesucian yang sempurna, yang mutlak seperti yang dijanjikan Tuhan (Yoh 10:34-35).
Demikianlah caranya emas itu ditempa sampai keluar bentukan-bentukan yang sempurna seperti Kristus. Jangan takut dengan pencobaan, kesukaran, aniaya dan derita, lebih-lebih dalam pelayanan, itulah "Palunya" untuk menempa orang-orang suci sampai menjadi sempurna.
Tetapi kalau hamba-hamba Tuhan yang bukan emas (misalnya tanah liat atau kayu) melayani, mereka tidak akan sempurna dalam tempaan tetapi justru pecah!
3.h. SAAT LEMAH, JANGAN MENYERAH!
14. Supaya menjadi kuat & tidak mudah menyerah pada kelemahan apa yang perlu kita kerjakan?
Jawab :
Mungkin pada suatu saat kita kurang berdoa (ini tanda tidak baik, jangan diulangi), atau menjadi lemah karena sebab-sebab lainnya. Meskipun rasa-rasanya kita lemah dan kelemahan-kelemahan mau menarik kita dalam dosa, jangan dituruti, jangan menyerah pada kelemahan. Berserulah pada Tuhan untuk menang dan lepas dari kelemahan tabiat daging. Jangan menyerah sehingga berbuat dosa. Roh Kudus selalu siap menolong kita. Tuhan adalah jaminan kita yang kuat, gunung batu kita. Jangan mau berbuat dosa, meskipun di dalam kelemahan, pasti dapat, sebab ini dijanjikan Tuhan.
2 Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Roh Kudus pasti menolong kita. Tetapi begitu kita lepas dari godaan dosa, lekatlah kembali kepada Tuhan, banyak berdoa dan belajar Firman Tuhan supaya jangan lagi "menang tipis" dari tabiat daging, tetapi selalu menang besar atau menang mutlak.
Seorang anak mau dipukul oleh seorang yang lebih besar daripadanya sebab hendak mengambil radionya. Si anak ketakutan mau menyerah. Tentu ketika ia melihat bapaknya (yang seorang Polisi) ia jadi kuat dan menolak untuk menyerah. Ia berteriak dan ia menang.
Begitu juga keadaan orang-orang beriman, kalau ingat Bapaknya yang kuat dan maha kuasa dan janji-janjiNya, tidak perlu kita menyerah. Lawan dan menang, dengan iman!
Juga harus diperhatikan supaya jangan kita kena tipu daya dosa sehingga timbul ingin akan perkara-perkara dosa/ terlarang.
Kedatangan ingin itu sangat kuat menjatuhkan orang. Sebab itu Tuhan menghukum orang-orang Israel dengan hebat di Kiberot taawah sebab mereka kedatangan ingin Bil 11:34 (TL). Jangan sampai tertipu oleh setan.
Banyak berdoa itu mengeluarkan kita sehingga kuat mematikan daging ini, terus sampai Golgota, sampai mati sepenuhnya. Satu persatu kelemahan itu dimatikan, sampai mati semuanya sehingga dalam godaan/ kesukaran, kelemahan itu sudah tidak timbul lagi, sudah tidak ada, sudah mati dan hidup kita tetap suci.
4. TANAH LIAT JANGAN DI TEMPA
15. Mengapa bukan tanah atau kayu yang ditempa & apa yang seharusnya perlu dipahami oleh mereka yang mengalami tempaan?
Jawab : Yang ditempa haruslah emas, jangan tanah atau kayu, tidak tahan nanti hancur. Untuk pelayanan haruslah seorang yang sudah bertobat, sudah lahir baru, menjadi orang suci, yang sungguh-sungguh dengan tulus ingin melayani Tuhan, sudah menjadi anugerah. Orang seperti ini mau korban, mau ditempa dan dapat ditempa, tidak hancur. Kalau yang ditempa seorang yang belum bertobat, belum lahir baru, celaka, hasilnya sangat mengecewakan.
ditempa
Periuk------------> hancur
(tanah)
ditempa
Emas------------> indah, menjadi bunga badam.
Sebab itu seharusnya orang-orang yang tidak bertobat, yang belum menjadi orang suci, masih simpan dosa atau terikat dosa, dilarang untuk ikut dalam pelayanan.
Jangan mengizinkan orang-orang seperti ini melayani sekalipun mau, sekalipun minta sendiri, sekalipun orang besar dan kaya, jangan!
Sebab tanah liat di dalam pelayanan akan kena tempa dan hancur rohaninya, pecah!
Mengapa?
a. Biasanya kalau ada dosa, kondisi rohaninya tidak baik, Tuhan tidak beserta dan akan banyak berbuat kesalahan. Kalau ia dinasehati, apalagi kalau ditegur, seringkali menjadi marah atau dendam sebab tidak mau bertobat (Ams 9:8). Nasehat-nasehat yang diberikan kepadanya malah membuatnya menjadi marah dan berkelahi sebab sombong, apalagi kalau berhasil (Mat 7:5). Orang seperti ini biasanya selalu menimbulkan problem dalam pelayanan, geger, fitnah, benci, berpihak-pihak, rasa tidak puas dan sebagainya dan akhirnya undur dari Tuhan, "ia pecah".
b. Lebih-lebih lagi kalau ia mengalami kesukaran, derita dan sengsara dalam pelayanan, ia bisa meledak dalam kemarahan, perkelahian, kebencian dan semua dosa-dosa lainnya, sehingga pecah berkeping-keping. Memang tanah liat tidak kuat ditempa, makin hancur total!
c. Lagi pula pelayan Tuhan yang simpan dosa, itu pos setan dan membuat hadirat Tuhan lenyap sehingga pekerjaan Tuhan menjadi gagal, rusak karena dosa-dosanya. Ini seperti Akhan yang simpan dosa mengakibatkan 36 orang lain mati dalam perang (Yosua 7:5).
Orang-orang yang sudah terlanjur melayani Tuhan tetapi masih hidup dalam dosa, tanah liat, lebih baik segera bertobat sungguh-sungguh, jangan pura-pura, jangan berkeras hati tetap tinggal dalam dosa, itu hina seperti tanah dan sebentar lagi akan hancur berkeping-keping lalu binasa, kecuali bertobat!
Blessing Family Centre
3.b. MAKSUD TUHAN
1. Mengapa Tuhan membiarkan kita diganggu dengan bermacam-macam kelemahan atau kedagingan ini?
Jawab : Adam Hawa adalah ciptaan Tuhan yang indah dan sebagai ciptaan Allah ia sempurna. Tetapi mereka belum teruji!
Rencana Tuhan ialah membuat manusia menjadi sempurna seperti Dia sendiri (Yoh 10:35, 1 yoh 3:2) seperti Kristus, yang tahan uji dan tidak dapat berbuat dosa lagi. Memang tidak semua orang beriman menjadi sempurna, tetapi semua yang masuk Sorga sudah teruji dalam tingkatannya masing-masing. Untuk inilah Tuhan memberi suatu tubuh yang penuh dengan kelemahan-kelemahan atau kedagingan.
Tuhan Yesus sendiri sudah pernah menerima tubuh semacam ini dari Bapa dan hidup di dalamnya tanpa dosa, dengan kemenangan penuh. Kemenangan ini diberikannya kepada kita.
2. Apakah ini terus menerus menjadi duri dalam hidup kita?
Jawab : Tidak.
Ibrani 10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
Orang percaya juga hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan/ kedagingan ini, tetapi ia hidup dengan kemenangan Anak Manusia Yesus!
Tuhan memperbaharui roh kita. Tuhan memberikan kemenanganNya, Tuhan memberikan Roh KudusNya dan segala fasilitas-fasilitas Sorgawi yang luar biasa sehingga kita dapat mengalahkan daging ini sekaligus mengolah roh kita meningkat menjadi seperti Kristus. Kalau pengolahan ini selesai, tubuh yang penuh kelemahan ini dibuang, digantikan tubuh kemuliaan yang baru yang tidak ada lagi kelemahan-kelemahannya (Pil 3:21) dan roh kita sudah terolah mencapai tingkatan-tingkatan tertentu.
3. Apakah Tuhan tidak bisa membuat manusia tanpa kelemahan/ kedagingan sehingga tidak perlu bergumul dan menderita terus menerus?
Jawab : Jadi pergumulan dengan segala kelemahan-kelemahan tubuh (daging) ini merupakan pengolahan bagi roh kita. Misalnya daging menghendaki perkara-perkara fana, tetapi sebab cinta, setia dan taat, kita menolak menuruti daging, kita matikan, maka roh kita tumbuh dalam cinta, setia dan taat kepada Tuhan. Sesudah masa pengolahan selesai, roh kita kembali kepada Tuhan dengan keadaan yang sudah terolah, sudah teruji dalam tingkatan-tingkatan yang tertentu (ada yang sampai sempurna) dan pada waktu Tuhan Yesus datang kembali, tubuh yang lama (atau sia-sianya) ini berubah dalam sekejab menjadi tubuh kebangkitan yang mulia, yang tidak lagi mengandung kelemahan (daging), betul-betul suatu tubuh yang mulia seperti yang dipakai Tuhan Yesus pada waktu kebangkitanNya Pil 3:21.
4. Apa maksud Tuhan?
Jawab : Maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
Untuk ini Tuhan menyediakan fasilitasnya yaitu dengan alat2 dalam Ruangan Suci.
3.c. KELEMAHAN DITEMPA
5. Mengapa kelemahan kita harus ditempa dan bukankah Tuhan sudah menebus kelemahan kita di atas kayu salib?
Jawab : Sengsara, aniaya dan penderitaan lahir batin yang kita alami bukan karena salah kita, tetapi karena kita hidup benar (melakukan kehendak Bapa) atau godaan-godaan, semua ini adalah tempaan bagi kita.
Misalnya kalau kena fitnah, dipuji atau melihat godaan yang sedap bagi daging. Reaksinya lain kalau seorang menuruti kelemahannya atau menurut Roh.
Galatia 5:16. "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."
Orang yang menuruti daging akan segera berbuat dosa, tetapi yang menuruti Roh akan tinggal dalam kesucian.
Selama kita tidak menuruti kelemahan-kelemahan kita (=daging), kita tetap tinggal dalam kesucian, kita sudah menjadi orang suci, tetapi masih ada kemungkinan untuk berdosa yaitu kalau kita menuruti tabiat daging ini. Memang orang suci itu belum sempurna. Orang yang sempurna Itu segala kelemahan-kelemahannya sudah mati, sudah lenyap, sudah tiada.
6. Masih adakah kelemahan dalam diri orang percaya setelah ia bertobat?
Jawab : Kadang-kadang kita tidak tahu apakah masih ada kelemahan-kelemahan / daging di dalam diri kita ini, atau sampai di mana kelemahan-kelemahan itu.
6a. Bagaimana kita dapat mengetahuinya kelemahan-kelemahan itu?
Jawab : Kita dapat melihat bahkan mengukurnya pada waktu kita menghadapi pencobaan / godaan. Sebuah mesin dari luar nampaknya bagus dan anggun, tidak kelihatan kekurangan-kekurangannya. Tetapi waktu di uji coba, baru nampak kelemahan-kelemahannya.
Begitu pula pada waktu kita (ditempa) kena pencobaan, barulah jelas apakah kita masih mempunyai kelemahan-kelemahan dan sampai di mana kelemahan itu. Kita juga dapat melihat macam-macam kelemahan yang ada, yang timbul, misalnya: kebencian, egois, ingin puji, keinginan sex di luar nikah, tamak dan keinginan-keinginan dosa lainnya.
7. Dapatkan kita mengalahkan kelemahan dan adakah cara-cara praktis dalam mengatasinya?
Jawab : Pada waktu kita di goda, diganggu (ditempa) maka kelemahan tabiat manusiawi ini muncul dengan nyata-nyata. Ini membuat kita sadar akan adanya kelemahan-kelemahan di dalam diri kita, tetapi ini juga merupakan kesempatan untuk menyalibkan/ mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini. Kalau kita mau, mau sakit, mau ditempa, mau sengsara, mau menderita, maka Rohulkudus akan menguatkan kita untuk mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini.
Dengan demikian keinginan-keinginan daging dalam kita di "pancing" keluar oleh tempaan-tempaan itu lalu dilemahkan dan dimatikan dengan bantuan kuasa Roh Kudus.
Roma 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8. Masih mungkinkah orang suci jatuh di dalam kelemahannya? Mengapa?
Jawab : Orang suci masih mungkin jatuh dalam kelemahan-kelemahannya, tetapi jangan lupa bahwa kita sudah bebas dari hukum dosa, kita tidak lagi diperhambakan oleh kelemahan-kelemahan ini sebab itu kalau kita mau kita dapat menolak menuruti kelemahan-kelemahan itu sehingga tidak jatuh ke dalam dosa.
Jadi dalam setiap percobaan/ godaan, setiap kali kita harus memilih untuk menuruti daging atau Roh (Luk 12:57 TL). Kalau kita menurut Roh, Roh Kudus akan menolong kita, dan kita pasti dapat tetap suci, sebab kita ada dalam Hukum Roh yang memberi kemerdekaan. Memang inilah kehendak Tuhan supaya kita tetap tinggal di dalam kesucian (1Petrus 1:15-16).
3.g. PERTOLONGAN TUHAN BAGI ORANG SUCI
9. Bagaimana cara Tuhan menolong kita dari kelemahan-kelemahan ini?
Jawab : Ingat, maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
Rencana-Nya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
3.g. 1. FIRMAN TUHAN = MEJA ROTI PERTUNJUKAN
10. Dapatkah Firman Tuhan mengenali kelemahan manusiawi?
Jawab : Dari Firman Tuhan kita dapat mengenal apa itu kelemahan manusiawi dan bagaimana Tuhan menempanya sampai habis semua kelemahan-kelemahan itu. Firman Tuhan menunjukkan cara-cara pertolongan-Nya bagi kita, supaya kita tidak sampai berdosa Maz 119:11, 105. Firman Tuhan juga membongkar segala tipu daya setan supaya jangan kita bodoh dan tersesat dalam jeratnya. Mrk 12:24, 2 Kor 2:11, 2 Tim 2:26.
Dari Firman Tuhan yang dibukakan oleh Roh Kudus kita dapat mengenali setiap-kelemahan kita dalam setiap segi hidup. Sebab itu setiap orang beriman harus terus belajar Firman Tuhan di rumah, di Gereja, dalam setiap kesempatan. Tebuslah waktu untuk mendapatkan banyak waktu untuk belajar Firman Tuhan, sebab selain menunjukkan kelemahan-kelemahan kita dan cara mengalahkannya, Firman Tuhan juga memberi dorongan dan kekuatan dalam batin/ roh kita.
Tetapi ini belum cukup. Kita perlu fasilitas-fasilitas lainnya dari Tuhan.
3.g. 2. PELAYANAN = PELITA
11. Modal & fasilitas apa saja yang perlu disiapkan untuk dapat tetap melayani Tuhan?
Jawab : Belajar tekun melayani Tuhan di dalam kesucian. Ini adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang beriman Mat 28:19-20. Kita harus bersinar di tempat kita masing2 menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita Mat 5:13-16.
Dalam pelayanan, emas itu ditempa sampai keluar bunga buah badam yang indah itu.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tempaan itu terjadi karena timbulnya macam-macam "reaksi-reaksi" dari pelayanan. Reaksi dari setiap orang yang kita layani tidak sama. Ini menempa kita. Ada yang marah, ada yang benci, ada yang sakit hati, ada yang mengancam, ada yang langsung berbuat jahat kepada kita dan lain-lain. Ini semua mengolah kita menjadi sabar, lemah lembut, makin penuh dengan cinta, setia dan seterusnya.
Selain itu dalam pelayanan, keadaan kita diteropong, diuji oleh banyak orang, ditantang, di hadapkan kepada bermacam-macam problem, fitnah, umpat, puji dan sebagainya.
Untuk tindakan yang sama kita akan menerima banyak reaksi-reaksi yang berbeda, dari yang pro dan yang kontra.
Tetapi ini justru memancing segala kelemahan-kelemahan manusiawi kita keluar sehingga kita sadar akan segala kelemahan-kelemahan daging yang masih ada didalam kita, tetapi ini juga sekaligus merupakan suatu kesempatan untuk mengalahkannya.
Ingatlah kita sudah lepas dari semua hukum dosa dan maut, kita dapat menolak keinginan daging/ kelemahan-kelemahan ini. Dengan iman dan kuasa Allah kita justru menyangkali dan mematikan segala kelemahan-kelemahan ini, sehingga daging (kelemahan-kelemahan) ini makin lemah dan akhirnya mati. Sebab itu jangan kecil hati atau putus asa dalam menghadapi macam-macam kesukaran dan penderitaan di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, itu justru berfaedah bagi kita, memancing keluar semua kelemahan kita sehingga dapat dimatikan satu persatu, diganti dengan sifat-sifat Kristus, yaitu sifat-sifat yang baru.
Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran membuat kita limpah dengan kuasa untuk mematikan segala kelemahan/ daging ini.
Sebab itu dalam pelayanan kita perlu banyak mengerti Firman Tuhan dan banyak berdoa, sehingga kita sadar dan dapat melihat kelemahan-kelemahan kita sendiri. Jadi dengan tekun dalam pelayanan kita akan mendapat banyak reaksi-reaksi (= tempaan), suatu kesempatan untuk mematijkan tabiat daging yang muncul. Kalau daging sudah mati, sekalipun diganggu, dicoba, digoda, tidak lagi timbul/ muncul segala macam keinginan daging. Satu persatu kedagingan dalam semua segi hidup kita harus dimatikan semuanya. Roh Kudus akan memimpin kita dan Allah akan mengizinkan macam-macam pencobaan datang satu per satu sesuai dengan jadwal Allah. Jadwal ini khusus untuk mengolah kita sampai seluruh segi hidup kita diolah, dibersihkan dari kelemahan-kelemahan sehingga akhirnya sempurna, mati dari segala keinginan-keinginan daging (harta, uang, dosa sex, sombong, kuasa, dan sebagainya).
3.g. 3. KUASA DOA = MEZBAH DUPA
12. Selain berdoa adakah cara lain untuk mengenali tipu daya iblis?
Jawab : Selain mengenal tipu daya iblis dan semua cara-cara Tuhan untuk mematikan daging, kita juga perlu bertambah-tambah dalam kuasa Allah, supaya kita selalu kuat mematikan segala tabiat daging Mat 26:41.
Petrus jatuh yaitu mengkhianati Gurunya sebab tidak kuat menyangkali kelemahan-kelemahannya, tidak kuat mematikan dagingnya. Mengapa? Karena kurang berdoa.
Anak Manusia mendapat pencobaan yang lebih besar dari Petrus, tetapi Ia menang, Ia dapat mengalahkan kelemahan-kelemahanNya, dagingNya, sebab tekun dalam doa. Petrus kalah, sebab tidak tekun berdoa.
Kita harus bertobat sungguh-sungguh lalu tekun berdoa dalam kebenaran dan Roh (Ef 6:18/ 1Tes 5:17/ Yud 1:20) supaya pengurapan dan kuasa Allah limpah dalam hidup ini, sehingga kita menjadi kuat dan selalu segar.
Lukas 24:49 Dan tengoklah, Aku ini menurunkan keatasmu Perjanjian BapaKu. Tetapi kamu ini nantilah di dalam negeri ini, sehingga kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat Yang Mahatinggi (TL) (Kis 1:8)
Tidak lagi dikuasai kelemahan, tetapi terus kuat Yes 40:31.
Duduk diam-diam itulah kekuatan anak-anak Allah, diam di dalam doa Yes 30:7,15. Jangan lupa bertambah-tambah di dalam Firman Tuhan supaya tidak tertipu oleh iblis dan kuat berjalan dengan iman.
3.g. 4. PERAN DIRI KITA SENDIRI
13. Bagaimana caranya agar kita bisa memaksimalkan kapasitas / kemampuan kita untuk menuruti kehendak Tuhan?
Jawab : Ini sangat menentukan. Kita yang menentukan. Sebab Allah selalu siap sedia menolong kita dalam penempaan ini dengan melepaskan kita dari setiap kelemahan sampai sempurna (Yud 1:24), asalkan kita mau. Orang yang mau itu sungguh-sungguh bertobat, sungguh-sungguh hidup suci serta taat senantiasa (Luk 12:57 TL).
Mau ditempa, mau menyerah pada Tuhan sekalipun kadang-kadang kita tidak mengerti dan belum mendapat jawaban dalam menghadapi segala tipu daya setan (misalnya Ayub). Tetapi tetaplah taat pada pimpinan Tuhan dan jangan menuruti daging/ kelemahan-kelemahan dagingnya (1Pet 4:19).
Percayalah bahwa Allah itu baik. Jangan percaya pada setan. Kita harus percaya pada kebenaran Firman Tuhan bahwa kita sudah mati lepas dari dosa, sudah lepas dari hukum dosa dan hukum maut, dan dapat hidup suci.
Setiap kali kita harus mengambil keputusan untuk mau ditempa, mau sengsara karena pikul salib, karena daging dirugikan, disiksakan.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Tetapi percayalah bahwa menderita untuk Dia yaitu mematikan daging dalam jalan sempit, itulah yang terbaik.
Matius 11:30 Sebab kuk (= salib) yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan. Mat 7:13-14.
Menuruti daging yaitu: benci, sombong, zinah, tamak dan seterusnya nampaknya enak, tetapi sesungguhnya celaka, pasti itu tidak bahagia, sebab itu kesukaan yang sementara yang akan membawa pada kebinasaan kekal (Ams 5:9-11)!
Jadi dari pihak kita harus selalu mau pikul sengsara Salib, yaitu ditempa, maka Roh Kudus akan memberi kekuatan dan kita pasti dapat menang, lepas dari dosa, lepas dari segala kelemahan (Rom 8:13). Allah tak pernah gagal (Luk 1:37).
Kalau kita menuruti cara Firman Tuhan ini (yaitu cara Anak Manusia, yang sudah menjalani untuk kita Ibr 2:10,17, 18) maka dalam tempaan yang terus datang itu (kadang-kadang bertubi-tubi), segala kelemahan kita ini dipancing keluar satu persatu, dan semuanya dimatikan, sampai semua kelemahan-kelemahan itu lenyap!
Dengan demikian kita akan tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan. Lebih "mati daging" ini, Roh Kudus lebih bebas mengurapi dan memakai kita, hidup ini akan lebih lekat kepada Tuhan, lebih berarti, limpah dengan segala berkat dan kemuliaan yang kekal.
Inilah caranya mematikan (menyalibkan) daging sampai betul-betul mati (sampai ke Golgota/ mati betul, mati semua). Di golgota daging mati sepenuhnya, tiada lagi kelemahan-kelemahan. Biarpun digoda, diganggu, dirayu dan sebagainya, tidak lagi timbul keinginan daging. Orang seperti ini masuk dalam kesucian yang sempurna, yang mutlak seperti yang dijanjikan Tuhan (Yoh 10:34-35).
Demikianlah caranya emas itu ditempa sampai keluar bentukan-bentukan yang sempurna seperti Kristus. Jangan takut dengan pencobaan, kesukaran, aniaya dan derita, lebih-lebih dalam pelayanan, itulah "Palunya" untuk menempa orang-orang suci sampai menjadi sempurna.
Tetapi kalau hamba-hamba Tuhan yang bukan emas (misalnya tanah liat atau kayu) melayani, mereka tidak akan sempurna dalam tempaan tetapi justru pecah!
3.h. SAAT LEMAH, JANGAN MENYERAH!
14. Supaya menjadi kuat & tidak mudah menyerah pada kelemahan apa yang perlu kita kerjakan?
Jawab :
Mungkin pada suatu saat kita kurang berdoa (ini tanda tidak baik, jangan diulangi), atau menjadi lemah karena sebab-sebab lainnya. Meskipun rasa-rasanya kita lemah dan kelemahan-kelemahan mau menarik kita dalam dosa, jangan dituruti, jangan menyerah pada kelemahan. Berserulah pada Tuhan untuk menang dan lepas dari kelemahan tabiat daging. Jangan menyerah sehingga berbuat dosa. Roh Kudus selalu siap menolong kita. Tuhan adalah jaminan kita yang kuat, gunung batu kita. Jangan mau berbuat dosa, meskipun di dalam kelemahan, pasti dapat, sebab ini dijanjikan Tuhan.
2 Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Roh Kudus pasti menolong kita. Tetapi begitu kita lepas dari godaan dosa, lekatlah kembali kepada Tuhan, banyak berdoa dan belajar Firman Tuhan supaya jangan lagi "menang tipis" dari tabiat daging, tetapi selalu menang besar atau menang mutlak.
Seorang anak mau dipukul oleh seorang yang lebih besar daripadanya sebab hendak mengambil radionya. Si anak ketakutan mau menyerah. Tentu ketika ia melihat bapaknya (yang seorang Polisi) ia jadi kuat dan menolak untuk menyerah. Ia berteriak dan ia menang.
Begitu juga keadaan orang-orang beriman, kalau ingat Bapaknya yang kuat dan maha kuasa dan janji-janjiNya, tidak perlu kita menyerah. Lawan dan menang, dengan iman!
Juga harus diperhatikan supaya jangan kita kena tipu daya dosa sehingga timbul ingin akan perkara-perkara dosa/ terlarang.
Kedatangan ingin itu sangat kuat menjatuhkan orang. Sebab itu Tuhan menghukum orang-orang Israel dengan hebat di Kiberot taawah sebab mereka kedatangan ingin Bil 11:34 (TL). Jangan sampai tertipu oleh setan.
Banyak berdoa itu mengeluarkan kita sehingga kuat mematikan daging ini, terus sampai Golgota, sampai mati sepenuhnya. Satu persatu kelemahan itu dimatikan, sampai mati semuanya sehingga dalam godaan/ kesukaran, kelemahan itu sudah tidak timbul lagi, sudah tidak ada, sudah mati dan hidup kita tetap suci.
4. TANAH LIAT JANGAN DI TEMPA
15. Mengapa bukan tanah atau kayu yang ditempa & apa yang seharusnya perlu dipahami oleh mereka yang mengalami tempaan?
Jawab : Yang ditempa haruslah emas, jangan tanah atau kayu, tidak tahan nanti hancur. Untuk pelayanan haruslah seorang yang sudah bertobat, sudah lahir baru, menjadi orang suci, yang sungguh-sungguh dengan tulus ingin melayani Tuhan, sudah menjadi anugerah. Orang seperti ini mau korban, mau ditempa dan dapat ditempa, tidak hancur. Kalau yang ditempa seorang yang belum bertobat, belum lahir baru, celaka, hasilnya sangat mengecewakan.
ditempa
Periuk------------> hancur
(tanah)
ditempa
Emas------------> indah, menjadi bunga badam.
Sebab itu seharusnya orang-orang yang tidak bertobat, yang belum menjadi orang suci, masih simpan dosa atau terikat dosa, dilarang untuk ikut dalam pelayanan.
Jangan mengizinkan orang-orang seperti ini melayani sekalipun mau, sekalipun minta sendiri, sekalipun orang besar dan kaya, jangan!
Sebab tanah liat di dalam pelayanan akan kena tempa dan hancur rohaninya, pecah!
Mengapa?
a. Biasanya kalau ada dosa, kondisi rohaninya tidak baik, Tuhan tidak beserta dan akan banyak berbuat kesalahan. Kalau ia dinasehati, apalagi kalau ditegur, seringkali menjadi marah atau dendam sebab tidak mau bertobat (Ams 9:8). Nasehat-nasehat yang diberikan kepadanya malah membuatnya menjadi marah dan berkelahi sebab sombong, apalagi kalau berhasil (Mat 7:5). Orang seperti ini biasanya selalu menimbulkan problem dalam pelayanan, geger, fitnah, benci, berpihak-pihak, rasa tidak puas dan sebagainya dan akhirnya undur dari Tuhan, "ia pecah".
b. Lebih-lebih lagi kalau ia mengalami kesukaran, derita dan sengsara dalam pelayanan, ia bisa meledak dalam kemarahan, perkelahian, kebencian dan semua dosa-dosa lainnya, sehingga pecah berkeping-keping. Memang tanah liat tidak kuat ditempa, makin hancur total!
c. Lagi pula pelayan Tuhan yang simpan dosa, itu pos setan dan membuat hadirat Tuhan lenyap sehingga pekerjaan Tuhan menjadi gagal, rusak karena dosa-dosanya. Ini seperti Akhan yang simpan dosa mengakibatkan 36 orang lain mati dalam perang (Yosua 7:5).
Orang-orang yang sudah terlanjur melayani Tuhan tetapi masih hidup dalam dosa, tanah liat, lebih baik segera bertobat sungguh-sungguh, jangan pura-pura, jangan berkeras hati tetap tinggal dalam dosa, itu hina seperti tanah dan sebentar lagi akan hancur berkeping-keping lalu binasa, kecuali bertobat!
Blessing Family Centre
Rabu, 15 Agustus 2012
Kesaksian Vita
(*)Kesaksian Vita anak saya saat menara doa 7/8'012:
Saya di bawa dalam Roh dan sy melihat Tahta Tuhan penuh kemuliaan bersama 24 org" kudus mengelilingi takhta itu. Terus saya mendengar banyak suara berteriak " Tuhan berapa lama lagi ENGKAU akan datang membalaskan darah kami yg mati bagi Engkau ? Terus sy berkata : "Tidak ada yg tau kpn Tuhan dtg.. Tuhan yg layak menerima segala hormat dan kemuliaan, DIA lah di mana semua hikmat berasal terus saya melihat diriku berenang dgn senang sekali tetapi setelah itu Tuhan memanggil dan DIA mengurapi saya dgn Minyak saat itu juga sy merasa seluruh tubuhku panas sekali dan berMinyak dari kepala hingga kaki.
Tuhan berkata cuma orang yg di urapi dgn Minyak yg akan di terima.
Setelah itu sy melihat ada pintu besar yg terbuka Tuhan berkata kpd ku begitu masuk ke pintu :
"itu adalah tmpt pelatihan" jd saya masuk. Setelah itu Tuhan berkata kpd ku utk disampaikan :
"Carilah hal2 yg diatas, minta hal2 yg dr atas krn hidup mati kita tergantung dr pd itu.
Tuhan meyuruh saya utk sampaikn ke greja. Saya sedih,,,,
Saya melihat banyak yg tdk diurapi, hatiku sedih sekali sampai sakit rasanya.
Banyak org yg tdk minta pengurapan dari Tuhan ttpi hanya minta di urapi oleh pendeta.
Demikianlah kesaksian anak kami Vita saat berdoa.
♡☀Å♏έN☀♡
Blessing Family Centre
Saya di bawa dalam Roh dan sy melihat Tahta Tuhan penuh kemuliaan bersama 24 org" kudus mengelilingi takhta itu. Terus saya mendengar banyak suara berteriak " Tuhan berapa lama lagi ENGKAU akan datang membalaskan darah kami yg mati bagi Engkau ? Terus sy berkata : "Tidak ada yg tau kpn Tuhan dtg.. Tuhan yg layak menerima segala hormat dan kemuliaan, DIA lah di mana semua hikmat berasal terus saya melihat diriku berenang dgn senang sekali tetapi setelah itu Tuhan memanggil dan DIA mengurapi saya dgn Minyak saat itu juga sy merasa seluruh tubuhku panas sekali dan berMinyak dari kepala hingga kaki.
Tuhan berkata cuma orang yg di urapi dgn Minyak yg akan di terima.
Setelah itu sy melihat ada pintu besar yg terbuka Tuhan berkata kpd ku begitu masuk ke pintu :
"itu adalah tmpt pelatihan" jd saya masuk. Setelah itu Tuhan berkata kpd ku utk disampaikan :
"Carilah hal2 yg diatas, minta hal2 yg dr atas krn hidup mati kita tergantung dr pd itu.
Tuhan meyuruh saya utk sampaikn ke greja. Saya sedih,,,,
Saya melihat banyak yg tdk diurapi, hatiku sedih sekali sampai sakit rasanya.
Banyak org yg tdk minta pengurapan dari Tuhan ttpi hanya minta di urapi oleh pendeta.
Demikianlah kesaksian anak kami Vita saat berdoa.
♡☀Å♏έN☀♡
Blessing Family Centre
Langganan:
Postingan (Atom)