Fatsal VI B
EMAS YANG DITEMPA
Pelita Tuhan itu emas
Emas bukan Pelita Emas.
---------
belum
ditempa
Emas ----------> Pelita Emas
(tidak (berbentuk)
berbentuk)
Emas bukan (belum) pelita, tetapi Pelita Emas itu emas. Tidak boleh dibalik. Menjadi emas itu belum menjadi pelita Tuhan, tetapi Pelita Tuhan itu sudah harus emas.
Baru sesudah ditempa berulang-ulang kali maka emas itu dapat menjadi Pelita Emas. Harus ada tempaan.
1. APA ARTINYA DITEMPA?
Ditempa itulah sengsara yang datang kepada orang-orang suci bukan karena dosanya.
Kalau orang itu menderita karena dosanya (seharusnya orang Kristen tidak demikian 1 Pet 4:15) maka orang itu bukan emas. Emas itu suci tanpa dosa. Harus tinggal dalam kesucian dan tahan ditempa baru bisa menjadi pelita. Kalau sampai berdosa (orang suci bisa berdosa, sebab belum sempurna), itu berarti tempaan itu gagal. Orang itu harus membereskan dosanya dahulu, lalu kembali disucikan, masuk dalam Ruangan Suci. Sesudah sampai waktunya, ditempa lagi. Memang perlu banyak tempaan!
Biasanya sengsara itu datang dari orang-orang jahat disekitarnya, dari kesalahan-kesalahan saudara seiman, dari sikon, bahkan kadang-kadang langsung dari iblis.
Sengsara yang berlaku pada anak-anak Allah yang berdosa itulah rotan kasih Allah, supaya anak-anaknya bertobat dan berbalik kepada Tuhan lagi.
Tempaan Pelita Emas ini bukan bagi orang berdosa, ini berlaku bagi orang yang sudah disucikan, yang memelihara kesuciaannya, supaya daging atau kelemahan-kelemahan manusiawi yang masih mungkin menimbulkan dosa itu dilenyapkan sama sekali dan tabiat ilahi yang baru tumbuh dengan subur, sehingga akhirnya menjadi sempurna. Ditempa itu sakit, tidak enak bagi daging!, tetapi perlu.
PALU!
Tuhan ijinkan palu itu datang, supaya orang-orang suci (emas) itu dapat berubah menjadi pelita yang makin hari makin indah dan makin mulia, jangan hanya kepingan emas melulu, emas yang tidak berbentuk!
Matius 18:7 Wai atas dunia ini oleh karena mendatangkan kesalahan. Karena tak dapat tiada bahwa kesalahan (=tempaan) itu akan datang, tetapi wai atas orang yang menyebabkan kesalahan itu (TL) (Luk 17:1).
Sabab itu sekalipun kita hidup suci, jangan heran kalau kita masih ditimpa perbuatan dosa, kesalahan-kesalahan, fitnah dan hal-hal lain dari orang lain.
1 Petrus 4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu (1Pet 1:7).
Tentu kita tidak sengaja mencari kesukaran/ celaka, bahkan kita wajib berlaku bijaksana dan baik supaya jangan kena celaka, tetapi kalau toh itu datang, jangan susah, bersuka-citalah sebab kita sedang diolah (Yak 1:2).
Bagi anak-anak Allah hidup ini merupakan sekolah ketaatan dengan Allah sebagai "guru", yang mengenal dan menguasai segala kondisi situasi dari orang itu, juga semua orang dan sikon di sekitarnya bahkan sampai seluruh bumi dan alam yang tidak nampak. Tiap-tiap pukulan yang datang itu diijinkan Allah, dibiarkan dengan maksud untuk menempanya, mengolahnya, supaya dapat menjadi alat yang indah dan mulia.
Pengkhotbah 7:14 Pada hari untung yang baik terimalah olehmu akan yang baik, tetapi ingatlah juga akan hari yang jahat (=tempaan), karena keduanya sudah dijodohkan Allah begitu teguh, sehingga satupun tiada dapat diketahui orang dari pada barang yang berlaku atasnya kemudian kelak (TL).
Palu itu harus datang berulang-ulang kali, banyak kali untuk menjadi baiknya, untuk menyempurnakan kita.
2. MAU DITEMPA
Yohanes 18:11 Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"
Tuhan Yesus sadar bahwa cawan sengsara itu dari Bapa, bukan dari Yudas, bukan dari Pilatus, bukan dari Herodes, bukan dari orang-orang Yahudi dan lain-lainnya. Tuhan Yesus dapat melihat jauh di belakang semua yang nampak seolah-olah ia dipalu oleh Allah (Yes 53:4). Yesus tahu ini dari Bapa, diijinkan oleh Bapa, sebab itu Tuhan Yesus tidak bersungut-sungut maupun benci kepada para penyiksaNya.
Dari tangan Bapa, Tuhan Yesus menerima salib dan mahkota. Mata Anak Manusia celik, sebab itu sekalipun sangat menderita, Ia:
a. Bersyukur pada Tuhan
Matius 26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
Untuk pemecahan daging dan pencurahan darahNya, Tuhan Yesus bersyukur!
Bersyukur selalu! (Ef 5:20). Pasti ini menjadi kebajikan bagi orang-orang yang cinta Tuhan!
b. Bersukacita
Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan (=tempaan).
Pelajar yang diterima di perguruan tinggi bersukacita, meskipun dalam perguruan tinggi itu ia akan diperas keringatnya, tenaganya, otaknya bahkan uangnya. Mengapa bersukacita? Sebab semua "sengsara" ini akan menjadikan keuntungannya yaitu membuat dia menjadi sarjana.
Begitu juga semua "palu" yang kita terima itu akan menjadikan kita sebagai pelita emas, waktu menjadi kebajikan kita (Roma 8:28).
c. Menyerah pada tangan penjunan (Yes 64:8). Percaya bahwa Allah itu baik dan tidak pernah keliru (Ayub 34:12; IKor 10:13). Terimalah segala kesukaran ini dengan penuh penyerahan kepada Tuhan! Jangan bersungut-sungut pada Penjunan. Dia tahu apa yang terbaik bagi kita menjadi yang terbaik.
d. Tetap taat berbuat yang benar, jangan karena sengsara itu lalu berbuat dosa, jangan, itu berarti tempaan itu gagal.
I Petrus 4:19 Sebab itu hendaklah segala orang yang merasai sengsara (sebab tempaan) menurut seperti kehendak Allah menyerahkan jiwanya kepadw Khalik yang setiawan sambil me-lakukan yang benar (TL).
Juga tetap taat dengan aktip berbuat kehendak Tuhan (Pil 2:8).
e. Tidak benci pada "musuh-musuhnya" (Roma 12:21), tetapi malah mencintainya, sebab mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya dan justru itu menjadi pengolahan bagi kita.
Dengan demikian Tuhan Yesus mendapat kemenangan dan lulus (Luk 23:34). Dengan ini neraka dan iblis hilang kemenangan dan kuasanya, bahkan maut hilang sengatnya, sebab sampai matipun Yesus mau ditempa, tetap taat dan tidak mundur.
Lulus
^
| a
| b
| c
| d
| e
|
Mata celik
^
|
Penderitaan
(tempaan)
|
V
Mata buta
|
| mengeluh,
| bersungut-sungut,
| salahkan semua orang,
| melawan Allah,
|
v
Gagal
3. BAGAIMANA TEMPAAN DAPAT MENGOLAH/ MENUMBUHKAN KITA? IBRANI 2:10, 18
Caranya:
Oleh tempaan itu, kelemahan-kelemahan yang ada, terpancing keluar hendak memberi reaksi, tetapi kita justru mematikannya; Lebih banyak tempaan, lebih banyak kelemahan-kelemahan yang terpancing keluar dan dimatikan, sehingga akhirnya habis.
Dengan demikian kita diolah, ditumbuhkan, sehingga makin hari makin menjadi seperti Pelita dengan bunga-bunga buah badam yang heran itu yaitu seperti Tuhan Yesus.
3a. KELEMAHAN MANUSIAWI
APA
Apakah kelemahan manusiawi itu?
Adalah kecenderungan manusia untuk berbuat dosa tetapi ini bukan atau belum dosa. Kalau dituruti, baru menjadi dosa.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Mazmur 78:39a Karena ingatlah Ia akan hal mereka (manusia) itu hawa nafsu jua (TL).
Pada waktu kita lahir baru (kita bertobat, membuang dan membereskan segala dosa kita, kita diampuni dan disucikan) kita sudah menjadi baru, roh kita menjadi baru, hidup. Tetapi kita masih tinggal dalam tubuh yang belum ditebus (Roma 8:23; Ef 4:30) yang mempunyai macam-macam kelemahan manusiawi (=daging).
Anak Manusia pada waktu hidup di atas bumi, juga hidup di dalam tubuh seperti kita sekarang, yaitu tubuh yang banyak kelemahan-kelemahannya seperti setiap manusia pada umumnya. Semua kelemahan-kelemahan ini selalu mau muncul, ingin dituruti, tetapi Anak Manusia tidak pernah menurutinya, sebab itu ia tidak pernah berdosa.
Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Ibrani 4:15 Karena kita bukannya mempunyai Imam Besar yang tidak dapat dijamah oleh perasaan dari kelemahan-kelemahan kita melainkan (Ia) sudah dicobai di dalam segala perkara, sama seperti kita juga, tetapi tiada berdosa (KJV).
PADA MANUSIA LAMA (yang dikuasai hukum dosa dan hukum maut) tidak ada pilihan lain daripada menuruti kelemahan manusiawi = keinginan daging ini.
Sebab itu kalau setiap kali manusia lama digoda atau diganggu (ditempa), reaksinya selalu menuruti daging/ kelemahannya sehingga berdosa (dengan terang-terangan atau sembunyi).
PADA MANUSIA BARU (sudah lahir baru) lain, sebab:
Manusia baru sudah dijadikan baru.
Manusia baru sudah lepas dari hukum dosa dan maut.
Manusia baru ada di dalam hukum Roh (Rom 8:2).
Sebab itu kalau mau,
Manusia baru dapat bereaksi lain,
Manusia baru dapat menolak menuruti kelemahannya,
Manusia baru dapat menyangkal dagingnya,
Manusia baru dapat memilih untuk menuruti daging atau menolak.
(inilah manusia baru dengan hati baru Yeh 36:26 yang bebas dari hukum dosa dan maut oleh pertolongan Rohkudus).
Kalau kita menolak menuruti kelemahan kita, kita akan tetap hidup dalam kesucian.
Memang daging dilawan/ disakiti, tetapi kalau kita mau menderita sedikit, kita akan tetap dalam kesucian. Kita dapat tetap tinggal dalam kesucian dengan pertolongan RohKudus, yang selalu menolong kita (sehingga kita bebas dari hukum dosa dan hukum maut).
Kesimpulan :
Kelemahan # Dosa
Kelemahan jika dituruti menjadi dosa
Kelemahan jika disangkali tidak berdosa
GODAAN --> manusia baru (dikuasai hukum Roh) --> 2 kemungkinan menyangkal diri, tetap suci, dan turuti daging, dosa.
GODAAN --> manusia lama ---> 1 kemungkinan menuruti kelemahan = dosa.
3b. MAKSUD TUHAN
Mengapa Tuhan membiarkan kita diganggu dengan macam-macam kelemahan atau kedagingan ini?
Apakah ini terus menerus menjadi duri dalam hidup kita? Apakah Tuhan tidak bisa membuat manusia tanpa kelemahan/ kedagingan, sehingga tidak perlu bergumul dan menderita terus menerus? Apakah maksud Tuhan?
Adam Hawa adalah ciptaan Tuhan yang indah dan sebagai ciptaan Allah ia sempurna. Tetapi mereka belum teruji!
Rencana Tuhan ialah membuat manusia menjadi sempurna seperti Dia sendiri (Yoh 10:35, 1 yoh 3:2) seperti Kristus, yang tahan uji dan tidak dapat berbuat dosa lagi. Memang tidak semua orang beriman menjadi sempurna, tetapi semua yang masuk Sorga sudah teruji dalam tingkatannya masing-masing. Untuk inilah Tuhan membri suatu tubuh yang penuh dengan kelemahan-kelemahan atau kedagingan.
Tuhan Yesus sendiri sudah pernah menerima tubuh semacam ini dari Bapa dan hidup di dalamnya tanpa dosa, dengan kemenangan penuh. Kemenangan ini diberikannya kepada kita.
Ibrani 10:5b...tetapi Engkau (Allah Bapa) sudah menyediakan bagiKu (Allah Anak) suatu tubuh (TL).
Orang percaya juga hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan/ kedagingan ini, tetapi ia hidup dengan kemenangan Anak Manusia Yesus!
Tuhan memperbaharui roh kita. Tuhan memberikan kemenanganNya, Tuhan memberikan Roh KudusNya dan segala fasilitas-fasilitas Sorgawi yang luar biasa sehingga kita dapat mengalahkan daging ini sekaligus mengolah roh kita meningkat menjadi seperti Kristus. Kalau pengolahan ini selesai, tubuh yang penuh kelemahan ini dibuang, digantikan tubuh kemuliaan yang baru yang tidak ada lagi kelemahan-kelemahannya (Pil 3:21) dan roh kita sudah terolah mencapai tingkatan-tingkatan tertentu.
Jadi pergumulan dengan segala kelemahan-kelemahan tubuh (daging) ini merupakan pengolahan bagi roh kita. Misalnya daging menghendaki perkara-perkara fana, tetapi sebab cinta, setia dan taat, kita menolak menuruti daging, kita matikan, maka roh kita tumbuh dalam cinta, setia dan taat kepada Tuhan. Sesudah masa pengolahan selesai, roh kita kembali kepada Tuhan dengan keadaan yang sudah terolah, sudah teruji dalam tingkatan-tingkatan yang tertentu (ada yang sampai sempurna) dan pada waktu Tuhan Yesus datang kembali, tubuh yang lama (atau sia-sianya) ini berubah dalam sekejab menjadi tubuh kebangkitan yang mulia, yang tidak lagi mengandung kelemahan (daging), betul-betul suatu tubuh yang mulia seperti yang dipakai Tuhan Yesus pada waktu kebangkitanNya Pil 3:21.
_
Roh | Roh sudah
(belum diolah)\ | Diolah
> tempaan--> selesai-|
Tubuh penuh / |_ Tubuh mati.
akan digan-
kelemahan ti tubuh ke-
muliaan,
tanpa ke-
lemahan.
3.c. KELEMAHAN DITEMPA
Sengsara, aniaya dan penderitaan lahir batin yang kita alami bukan karena salah kita, tetapi karena kita hidup benar (melakukan kehendak Bapa) atau godaan-godaan, semua ini adalah tempaan bagi kita.
Misalnya kalau kena fitnah, dipuji atau melihat godaan yang sedap bagi daging. Reaksinya lain kalau seorang menuruti kelemahannya atau menurut Roh.
Galatia 5:16. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Orang yang menuruti daging akan segera berbuat dosa, tetapi yang menuruti Roh akan tinggal dalam kesucian.
Selama kita tidak menuruti kelemahan-kelemahan kita (=daging), kita tetap tinggal dalam kesucian, kita sudah menjadi orang suci, tetapi masih ada kemungkinan untuk berdosa yaitu kalau kita menuruti tabiat daging ini. Memang orang suci itu belum sempurna. Orang yang sempurna Itu segala kelemahan-kelemahannya sudah mati, sudah lenyap, sudah tiada.
3d. MASIH ADA KELEMAHAN?
Kadang-kadang kita tidak tahu apakah masih ada kelemahan-kelemahan/ daging di dalam diri kita ini, atau sampai di mana kelemahan-kelemahan itu.
Bagaimana kita dapat mengetahuinya?
Kita dapat melihat bahkan mengukurnya pada waktu kita menghadapi pencobaan/ godaan.
turut daging benci
akibat sakit ----------------->dendam
Difitnah ------------>sedih / (= dosa)
(# dosa) \ turut Roh
---------------->mengam-
puni(#dosa)
turut daging
Lihat yang akibat --------------->ingin(=dosa)
sedap bagi--------->indah! /
daging (# dosa) \ turut Roh
-------------->lari dari
padanya
Ef 4:27
(#dosa)
turut daging Sombong
akibat Senang ---------------> (=dosa)
Dipuji --------> Roma 12:3 /
(#dosa) \ turut Roh
---------------> mengakui
= rendah
hati
1kor 4:7
(#dosa)
Sebuah mesin dari luar nampaknya bagus dan anggun, tidak kelihatan kekurang-kekurangannya. Tetapi waktu di uji coba, baru nampak kelemahan-kelemahannya.
Begitu pula pada waktu kita (ditempa) kena pencobaan, barulah jelas apakah kita masih mempunyai kelemahan-kelemahan dan sampai di mana kelemahan itu. Kita juga dapat melihat macam-macam kelemahan yang ada, yang timbul, misalnya: kebencian, egois, ingin puji, keinginan sex di luar nikah, tamak dan keinginan-keinginan dosa lainnya.
3.e. KESEMPATAN MENGALAHKAN KELEMAHAN
Pada waktu kita di goda, diganggu (ditempa) maka kelemahan tabiat manusiawi ini muncul dengan nyata-nyata. Ini membuat kita sadar akan adanya kelemahan-kelemahan di dalam diri kita, tetapi ini juga merupakan kesempatan untuk menyalibkan/ mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini. Kalau kita mau, mau sakit, mau ditempa, mau sengsara, mau menderita, maka Rohulkudus akan menguatkan kita untuk mematikan keinginan-keinginan yang sia-sia ini.
Dengan demikian keinginan-keinginan daging dalam kita di "pancing" keluar oleh tempaan-tempaan itu lalu dilemahkan dan dimatikan dengan bantuan kuasa Rohulkudus.
Roma 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
3.f. KALAH ATAU MENANG?
Orang suci masih mungkin jatuh dalam kelemahan-kelemahannya, tetapi jangan lupa bahwa kita sudah bebas dari hukum dosa, kita tidak lagi diperhambakan oleh kelemahan-kelemahan ini sebab itu kalau kita mau kita dapat menolak menuruti kelemahan-kelemahan itu sehingga tidak jatuh ke dalam dosa.
Jadi dalam setiap percobaan/ godaan, setiap kali kita harus memilih untuk menuruti daging atau Roh (Luk 12:57 TL). Kalau kita menurut Roh, Roh Kudus akan menolong kita, dan kita pasti dapat tetap suci, sebab kita ada dalam Hukum Roh yang memberi kemerdekaan. Memang inilah kehendak Tuhan supaya kita tetap tinggal di dalam kesucian (1 Pet 1:15-16).
Tetapi kalau kita menuruti kelemahan itu, kita menjadi lemah dan jatuh ke dalam dosa, Roh Kudus berdukacita. Selama kita tinggal di dalam pimpinan Roh (Rm 8:14 seharusnya setiap anak Allah demikian!) kita dapat tetap hidup suci dan tidak menuruti daging, tidak berdosa lagi.
Ditipu setan
Yang paling sering menyebabkan anak-anak Allah menuruti kelemahannya ialah karena tertipu oleh setan.
Setan dengan lihay membujuk manusia dengan macam-macam cara sehingga manusia yakin bahwa perkara-perkara dosa itu sebetulnya tidak apa-apa, asal sedikit-sedikit, toh semua orang berbuat dan macam-macam alasan lain dibe-rikan sampai orang yang tertipu itu menjadi berani dan sangat merindukan berbuat yang dilarang Tuhan.
Mereka percaya pada kata-kata manis setan (lewat pergaulan, majalah, tontonan-tontonan, dan macam-macam advertensinya yang sangat menyolok, sehingga ingin menuruti daging). Dengan sendirinya mereka jatuh kembali dalam dosa. Bagaimana kita dapat mengalahkan tipu daya setan?
Dengan pengertian Firman Tuhan. Orang yang mengerti Firman Tuhan itu tahu akan tipu daya setan sehingga tidak sampai kena tipu.
2 Korintus 2:11 Supaya jangan kita dialahkan oleh daya Iblis, karena kita mengetahui muslihatnya (TL) (2Tim 2:26).
Orang beriman, dengan imannya ia mudah mematikan dagingnya. Tetapi kalau ia tertipu setan, perkara-perkara yang dilarang Tuhan menjadi indah baginya sehingga timbul keinginan. Makin ingin, makin susah dicegah, akhirnya ia akan menuruti kelemahannya dan jatuh dalam dosa. Hawa mula-mula tidak mau makan buah larangan. Tetapi sesudah kena tipu daya si ular, ia ingin makan buah larangan itu dan tidak lagi kuat menahan diri untuk menolak.
Sebab itu kita harus terus lekat dengan Tuhan, tekun berdoa dan kita harus tumbuh dalam mengerti Firman Tuhan. Jangan sampai tertipu setan sehingga timbul keinginan-keinginan dosa. Jangan sampai timbul keinginan-keinginan duniawi/ dosa, itu sangat jahat dan dihukum Tuhan dengan hebat.
Bilangan 11:34 Maka dinamainya tempat itu Keberot taawah, karena di sanalah ditanamkannyalah segala orang yang telah kedatangan ingin.
3.g. PERTOLONGAN TUHAN BAGI ORANG SUCI
Bagaimana cara Tuhan menolong kita dari kelemahan-kelemahan ini?
Ingat, maksud Tuhan membiarkan kita hidup dalam tubuh yang penuh kelemahan-kelemahan ini ialah supaya roh kita diolah.
RencanaNya ialah hendak menumbuhkan kita dalam kesucian, dengan cara menempa segala kelemahan-kelemahan ini, sampai akhirnya daging dimatikan sepenuh (= Tirai dirobek).
Untuk ini Tuhan menyediakan fasilitasnya yaitu dengan alat2 dalam Ruangan Suci.
3.g.1. FIRMAN TUHAN = MEJA ROTI PERTUNJUKAN
Dari Firman Tuhan kita dapat mengenal apa itu kelemahan manusiawi dan bagaimana Tuhan menempanya sampai habis semua kelemahan-kelemahan itu. Firman Tuhan menunjukkan cara-cara pertolongannya bagi kita, supaya kita tidak sampai berdosa Maz 119:11, 105. Firman Tuhan juga membongkar segala tipu daya setan supaya jangan kita bodoh dan tersesat dalam jeratnya. Mrk 12:24, 2 Kor 2:11, 2 Tim 2:26.
Dari Firman Tuhan yang dibukakan oleh Roh Kudus kita dapat mengenali setiap kelemahan-kelemahan kita dalam setiap segi hidup. Sebab itu setiap orang beriman harus terus belajar Firman Tuhan di rumah, di Gereja, dalam setiap kesempatan. Tebuslah waktu untuk mendapatkan banyak waktu untuk belajar Firman Tuhan, sebab selain menunjukkan kelemahan-kelemahan kita dan cara mengalahkannya, Firman Tuhan juga memberi dorongan dan kekuatan dalam batin/ roh kita.
Tetapi ini belum cukup. Kita perlu fasilitas-fasilitas lainnya dari Tuhan.
3.g.2. PELAYANAN = PELITA
Belajar tekun melayani Tuhan di dalam kesucian. Ini adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang beriman Mat 28:19-20. Kita harus bersinar di tempat kita masing2 menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kita Mat 5:13-16.
Dalam pelayanan, emas itu ditempa sampai keluar bunga buah badam yang indah itu.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tempaan itu terjadi karena timbulnya macam-macam "reaksi-reaksi" dari pelayanan. Reaksi dari setiap orang yang kita layani tidak sama. Ini menempa kita. Ada yang marah, ada yang benci, ada yang sakit hati, ada yang mengancam, ada yang langsung berbuat jahat kepada kita dan lain-lain. Ini semua mengolah kita menjadi sabar, lemah lembut, makin penuh dengan cinta, setia dan seterusnya.
Selain itu dalam pelayanan, keadaan kita diteropong, diuji oleh banyak orang, ditantang, di hadapkan kepada bermacam-macam problem, fitnah, umpat, puji dan sebagainya.
Untuk tindakan yang sama kita akan menerima banyak reaksi-reaksi yang berbeda, dari yang pro dan yang kontra.
Tetapi ini justru memancing segala kelemahan-kelemahan manusiawi kita keluar sehingga kita sadar akan segala kelemahan-kelemahan daging yang masih ada didalam kita, tetapi ini juga sekaligus merupakan suatu kesempatan untuk mengalahkannya.
Ingatlah kita sudah lepas dari semua hukum dosa dan maut, kita dapat menolak keinginan daging/ kelemahan-kelemahan ini. Dengan iman dan kuasa Allah kita justru menyangkali dan mematikan segala kelemahan-kelemahan ini, sehingga daging (kelemahan-kelemahan) ini makin lemah dan akhirnya mati. Sebab itu jangan kecil hati atau putus asa dalam menghadapi macam-macam kesukaran dan penderitaan di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci, itu justru berfaedah bagi kita, memancing keluar semua kelemahan kita sehingga dapat dimatikan satu persatu, diganti dengan sifat-sifat Kristus, yaitu sifat-sifat yang baru.
Banyak berdoa dalam Roh dan kebenaran membuat kita limpah dengan kuasa untuk mematikan segala kelemahan/ daging ini.
Sebab itu dalam pelayanan kita perlu banyak mengerti Firman Tuhan dan banyak berdoa, sehingga kita sadar dan dapat melihat kelemahan-kelemahan kita sendiri. Jadi dengan tekun dalam pelayanan kita akan mendapat banyak reaksi-reaksi (=tempaan), suatu kesempatan untuk mematijkan tabiat daging yang muncul. Kalau daging sudah mati, sekalipun diganggu, dicoba, digoda, tidak lagi timbul/ muncul segala macam keinginan daging. Satu persatu kedagingan dalam semua segi hidup kita harus dimatikan semuanya. Roh Kudus akan memimpin kita dan Allah akan mengizinkan macam-macam pencobaan datang satu per satu sesuai dengan jadwal Allah. Jadwal ini khusus untuk mengolah kita sampai seluruh segi hidup kita diolah, dibersihkan dari kelemahan-kelemahan sehingga akhirnya sempurna, mati dari segala keinginan-keinginan daging (harta, uang, dosa sex, sombong, kuasa, dan sebagainya).
3.g.3. KUASA DOA = MEZBAH DUPA
Selain mengenal tipu daya iblis dan semua cara-cara Tuhan untuk mematikan daging, kita juga perlu bertambah-tambah dalam kuasa Allah, supaya kita selalu kuat mematikan segala tabiat daging Mat 26:41.
Petrus jatuh yaitu mengkhianati Gurunya sebab tidak kuat menyangkali kelemahan-kelemahannya, tidak kuat mematikan dagingnya. Mengapa? Karena kurang berdoa.
Anak Manusia mendapat pencobaan yang lebih besar dari Petrus, tetapi Ia menang, Ia dapat mengalahkan kelemahan-kelemahanNya, dagingNya, sebab tekun dalam doa. Petrus kalah, sebab tidak tekun berdoa.
Kita harus bertobat sungguh-sungguh lalu tekun berdoa dalam kebenaran dan Roh (Ef 6:18/ 1Tes 5:17/ Yud 20) supaya pengurapan dan kuasa Allah limpah dalam hidup ini, sehingga kita menjadi kuat dan selalu segar.
Lukas 24:49 Dan tengoklah, Aku ini menurunkan keatasmu Perjanjian BapaKu. Tetapi kamu ini nantilah di dalam negeri ini, sehingga kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat Yang Mahatinggi (TL) (Kis 1:8)
Tidak lagi dikuasai kelemahan, tetapi terus kuat Yes 40:31.
Duduk diam-diam itulah kekuatan anak-anak Allah, diam di dalam doa Yes 30:7,15. Jangan lupa bertambah-tambah di dalam Firman Tuhan supaya tidak tertipu oleh iblis dan kuat berjalan dengan iman.
3.g.4. PERAN DIRI KITA SENDIRI
Ini sangat menentukan. Kita yang menentukan. Sebab Allah selalu siap sedia menolong kita dalam penempaan ini dengan melepaskan kita dari setiap kelemahan sampai sempurna (Yhd 24), asalkan kita mau. Orang yang mau itu sungguh-sungguh bertobat, sungguh-sungguh hidup suci serta taat senantiasa (Luk 12:57 TL).
Mau ditempa, mau menyerah pada Tuhan sekalipun kadang-kadang kita tidak mengerti dan belum mendapat jawaban dalam menghadapi segala tipudaya setan (misalnya Ayub). Tetapi tetaplah taat pada pimpinan Tuhan dan jangan menuruti daging/ kelemahan-kelemahan dagingnya (1Pet 4:19).
Percayalah bahwa Allah itu baik. Jangan percaya pada setan. Kita harus percaya pada kebenaran Firman Tuhan bahwa kita sudah mati lepas dari dosa, sudah lepas dari hukum dosa dan hukum maut, dan dapat hidup suci.
Setiap kali kita harus mengambil keputusan untuk mau ditempa, mau sengsara karena pikul salib, karena daging dirugikan, disiksakan.
Pilipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Tetapi percayalah bahwa menderita untuk Dia yaitu mematikan daging dalam jalan sempit, itulah yang terbaik.
Matius 11:30 Sebab kuk (= salib) yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan. Mat 7:13-14.
Menuruti daging yaitu: benci, sombong, zinah, tamak dan seterusnya nampaknya enak, tetapi sesungguhnya celaka, pasti itu tidak bahagia, sebab itu kesukaan yang sementara yang akan membawa pada kebinasaan kekal (Ams 5:9-11)!
Jadi dari pihak kita harus selalu mau pikul sengsara Salib, yaitu ditempa, maka RohKudus akan memberi kekuatan dan kita pasti dapat menang, lepas dari dosa, lepas dari segala kelemahan (Rom 8:13). Allah tak pernah gagal (Luk 1:37).
Kalau kita menuruti cara Firman Tuhan ini (yaitu cara Anak Manusia, yang sudah menjalani untuk kita Ibr 2:10,17, 18) maka dalam tempaan yang terus datang itu (kadang-kadang bertubi-tubi), segala kelemahan kita ini dipancing keluar satu persatu, dan semuanya dimatikan, sampai semua kelemahan-kelemahan itu lenyap!
Dengan demikian kita akan tumbuh terus sampai kepada kesempurnaan. Lebih "mati daging" ini, RohKudus lebih bebas mengurapi dan memakai kita, hidup ini akan lebih lekat kepada Tuhan, lebih berarti, limpah dengan segala berkat dan kemuliaan yang kekal.
Inilah caranya mematikan (menyalibkan) daging sampai betul-betul mati (sampai ke Golgota/ mati betul, mati semua). Di golgota daging mati sepenuhnya, tiada lagi kelemahan-kelemahan. Biarpun digoda, diganggu, dirayu dan sebagainya, tidak lagi timbul keinginan daging. Orang seperti ini masuk dalam kesucian yang sempurna, yang mutlak seperti yang dijanjikan Tuhan (Yoh 10:34-35).
Demikianlah caranya emas itu ditempa sampai keluar bentukan-bentukan yang sempurna seperti Kristus. Jangan takut dengan pencobaan, kesukaran, aniaya dan derita, lebih-lebih dalam pelayanan, itulah "Palunya" untuk menempa orang-orang suci sampai menjadi sempurna.
Tetapi kalau hamba-hamba Tuhan yang bukan emas (misalnya tanah liat atau kayu) melayani, mereka tidak akan sempurna dalam tempaan tetapi justru pecah!
3.h. SAAT LEMAH, JANGAN MENYERAH!
Mungkin pada suatu saat kita kurang berdoa (ini tanda tidak baik, jangan diulangi), atau menjadi lemah karena sebab-sebab lainnya. Meskipun rasa-rasanya kita lemah dan kelemahan-kelemahan mau menarik kita dalam dosa, jangan dituruti, jangan menyerah pada kelemahan. Berserulah pada Tuhan untuk menang dan lepas dari kelemahan tabiat daging. Jangan menyerah sehingga berbuat dosa. Roh Kudus selalu siap menolong kita. Tuhan adalah jaminan kita yang kuat, gunung batu kita. Jangan mau berbuat dosa, meskipun di dalam kelemahan, pasti dapat, sebab ini dijanjikan Tuhan.
2 Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Roh Kudus pasti menolong kita. Tetapi begitu kita lepas dari godaan dosa, lekatlah kembali kepada Tuhan, banyak berdoa dan belajar Firman Tuhan supaya jangan lagi "menang tipis" dari tabiat daging, tetapi selalu menang besar atau menang mutlak.
Seorang anak mau dipukul oleh seorang yang lebih besar daripadanya sebab hendak mengambil radionya. Si anak ketakutan mau menyerah. Tentu ketika ia melihat bapaknya (yang seorang Polisi) ia jadi kuat dan menolak untuk menyerah. Ia berteriak dan ia menang.
Begitu juga keadaan orang-orang beriman, kalau ingat Bapaknya yang kuat dan maha kuasa dan janji-janjiNya, tidak perlu kita menyerah. Lawan dan menang, dengan iman!
Juga harus diperhatikan supaya jangan kita kena tipudaya dosa sehingga timbul ingin akan perkara-perkara dosa/ terlarang.
Kedatangan ingin itu sangat kuat menjatuhkan orang. Sebab itu Tuhan menghukum orang-orang Israel dengan hebat di Kiberot taawah sebab mereka kedatangan ingin Bil 11:34 (TL). Jangan sampai tertipu oleh setan.
Banyak berdoa itu mengeluarkan kita sehingga kuat mematikan daging ini, terus sampai Golgota, sampai mati sepenuhnya. Satu persatu kelemahan itu dimatikan, sampai mati semuanya sehingga dalam godaan/ kesukaran, kelemahan itu sudah tidak timbul lagi, sudah tidak ada, sudah mati dan hidup kita tetap suci.
4. TANAH LIAT JANGAN DITEMPA
Yang ditempa haruslah emas, jangan tanah atau kayu, tidak tahan nanti hancur. Untuk pelayanan haruslah seorang yang sudah bertobat, sudah lahir baru, menjadi orang suci, yang sungguh-sungguh dengan tulus ingin melayani Tuhan, sudah menjadi anugerah. Orang seperti ini mau korban, mau ditempa dan dapat ditempa, tidak hancur. Kalau yang ditempa seorang yang belum bertobat, belum lahir baru, celaka, hasilnya sangat mengecewakan.
ditempa
Periuk------------> hancur
(tanah)
ditempa
Emas------------> indah, menjadi bunga badam.
Sebab itu seharusnya orang-orang yang tidak bertobat, yang belum menjadi orang suci, masih simpan dosa atau terikat dosa, dilarang untuk ikut dalam pelayanan.
Jangan mengizinkan orang-orang seperti ini melayani sekalipun mau, sekalipun minta sendiri, sekalipun orang besar dan kaya, jangan!
Sebab tanah liat di dalam pelayanan akan kena tempa dan hancur rohaninya, pecah!
Mengapa?
a. Biasanya kalau ada dosa, kondisi rohaninya tidak baik, Tuhan tidak beserta dan akan banyak berbuat kesalahan. Kalau ia dinasehati, apalagi kalau ditegur, seringkali menjadi marah atau dendam sebab tidak mau bertobat (Ams 9:8). Nasehat-nasehat yang diberikan kepadanya malah membuatnya menjadi marah dan berkelahi sebab sombong, apalagi kalau berhasil (Mat 7:5). Orang seperti ini biasanya selalu menimbulkan problem dalam pelayanan, geger, fitnah, benci, berpihak-pihak, rasa tidak puas dan sebagainya dan akhirnya undur dari Tuhan, "ia pecah".
b. Lebih-lebih lagi kalau ia mengalami kesukaran, derita dan sengsara dalam pelayanan, ia bisa meledak dalam kemarahan, perkelahian, kebencian dan semua dosa-dosa lainnya, sehingga pecah berkeping-keping. Memang tanah liat tidak kuat ditempa, makin hancur total!
c. Lagi pula pelayan Tuhan yang simpan dosa, itu pos setan dan membuat hadirat Tuhan lenyap sehingga pekerjaan Tuhan menjadi gagal, rusak karena dosa-dosanya. Ini seperti Akhan yang simpan dosa mengakibatkan 36 orang lain mati dalam perang (Yosua 7:5).
Orang-orang yang sudah terlanjur melayani Tuhan tetapi masih hidup dalam dosa, tanah liat, lebih baik segera bertobat sungguh-sungguh, jangan pura-pura, jangan berkeras hati tetap tinggal dalam dosa, itu hina seperti tanah dan sebentar lagi akan hancur berkeping-keping lalu binasa, kecuali bertobat!
Blessing Family Centre
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.
JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
VISI dan MISI Gereja
VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.
MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar