TONGKAT MEZBAH
Keluaran 37:27-28 Dan ia membuat 2 gelang dari emas untuk itu di bawah mahkota tersebut, di kedua sudutnya, pada kedua sisinya, yaitu tempat taongkat-tongkat untuk mengusungnya.
Dan ia membuat TONGKAT-TONGKAT dari kayu penaga serta menyalutnya dengan emas (T.P.)
Jadi ada 2 tongkat pengusung yang dibuat dari kayu penaga disalut emas, yang dimasukkan dalam 4 buah gelang dari emas. Gelang-gelang ini ada pada keempat sudutnya pada keempat sisinya.
Dengan adanya tongkat dan gelang-gelang ini Mezbah Dupa ini dapat diusung, sehingga dapat dibawa kesana kemari menurut pimpinan Tuhan.
1. ARTI ROHANI
Kemana Tuhan ingin orang Israel berjalan, kesana juga perkakas Ruangan Suci harus dibawa termasuk Mezbah Dupa ini. Untuk maksud inilah tongkat itu dipergunakan.
Mezbah Dupa yang kita pikul kemana-mana itulah:
- Kehidupan doa kita sendiri.
-pengajaran tentang kuasa doa.
Ini yang kita bawa kemana saja Tuhan menghendaki kita pergi. Kita ke sekolah, ke tempat bekerja, ke tempat pelayanan dan juga di dalam keluarga dan di mana-mana saja, kita tetap tinggal dalam hidup doa yang manis ini.
Memang kita berdoa senantiasa tanpa berkeputusan (1Tes 5:17). Hidup semacam ini akan penuh dengan kuasa dan kemenangan, sehingga menjadi kesaksian yang indah-indah.
Gereja Tuhan, termasuk setiap anggota tubuh Kristus harus menjadi rumah doa, selalu hidup dalam doa di mana-mana saja, berdoa seperti Mezbah Dupa.
Sedikit-sedikit, berdoa! Ada apa-apa berdoa! Tidak ada apa-apapun, berdoa! Terus berdoa! Dengan kehidupan doa yang seperti Mezbah Dupa ini kita memasuki segala segi hidup, segala tempat dan waktu. Kita menjadi rumah doa di mana-mana saja. Sebaliknya, jangan menjadi gua penyamun.
Matius 21:13 Dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang (TL: goa) penyamun."
Harus pilih:
- mau menjadi rumah doa
- atau goa penyamun.
Kalau tidak mengambil keputusan yang tegas untuk memilih, maka kecenderungan yang biasa yang berlaku yaitu menjadi goa penyamun.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Sebab itu ambilah keputusan untuk tetap menjadi rumah doa di mana manapun kita pergi dan berada.
Jadi arti rohani tongkat Mezbah Dupa ini ialah:
a. Membawa cara hidup sebagai rumah doa (Mezbah Dupa)
- kapan saja
- di mana-mana saja kita pergi, dan
- dalam segala segi hidup kita.
Kehidupan seperti ini (Mezbah Dupa) akan selalu limpah dengan kuasa dan kemenangan, sehingga penug kesegaran dan kesaksian yang indah-indah untuk memuliakan Tuhan.
b. Menyaksikan faedah doa yang seperti Mezbah Dupa dengan bukti nyata dalam hidup kita sendiri, supaya orang-orang beriman lain juga boleh menjadi Mezbah Dupa atau rumah tempat berdoa yang penuh berkat ilahi.
2. DUA TONGKAT
2 = angka kesaksian (2Kor 13:1). Orang yang berdoa seperti Mezbah Dupa, yang selalu dibawa dalam hidupnya kemana-mana saja, maka dalam hidupnya akan ada banyak kesaksian-kesaksian tentang kuasa doa. Orang yang berdoa seperti Mezbah Dupa pasti akan mengalami perkara-perkara yang indah-indah dalam hidupnya, sebab kuasa doa itu nyata dan besar.
Jadi dua tongkat berarti kesaksian-kesaksian tentang hidup doa. Kemana-mana kita pergi dengan Mezbah Dupa, selalu ada kemenangan-kemenangan dan kesaksian-kesaksian yang indah-indah sebab ada kuasa yang besar dalam hidup orang-orang suci yang bertekun dalam berdoa.
3. KAYU
Kayu adalah lambang kemanusiaan atau sifat tubuh yang lemah.
Kalau orang-orang beriman tidak mempunyai kehidupan doa yang penuh kuasa (doa seperti Mezbah dupa), maka:
a. Daging akan hidup, tabiat daginglah yang dipikirkan terus menerus sehingga timbul macam-macam keinginan dan pikiran daging. Sebab itu akan timbul banyak pikiran jahat, seperti: mencuri, menipu, cabul, sombong dan lain-lain sehingga pikiran ini menjadi goa penyamun.
b. Setan akan bekerja menggunakan kesempatan ini baik-baik. Tidak ada perlawanan yang berarti, sebab tidak ada kuasa ilahi karena tidak ada doa! (kekuatan atau keuletan manusia bagi iblis tidak berarti). Jangan heran kalau dahulu 1 setan diusir keluar, sehingga ia akan kembali dengan 7 setan lainnya, sehingga akhirnya orang ini menjadi lebih jahat dari semula. Lama-lama hidup ini betul-betul menjadi goa penyamun, 8 kali lebih jahat dari semula.
Matius 12:43-45 Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini.
4. DISALUT EMAS
Emas adalah lambang keilahian. Kayu disalut emas, itu berarti daging dimatikan dan ditutup dengan sifat-sifat ilahi yang indah.
Caranya: berdoa terus menerus di dalam kesucian di atas mezbah Tuhan. Orang seperti ini akan dapat tetap hidup suci (sesuai dengan Firman Tuhan) kemana saja ia pergi, sebab Roh Kudus bebas bekerja di dalam hatinya, sehingga ada kuasa yang limpah, yang cukup untuk mematikan daging dan melakukan kehendak Tuhan.
Sebab itu kemulian Allah akan nyata di dalam hidupnya. Indah! Allah selalu siap menolong kita, Roh Kudus selalu siap menguatkan kita dan memberi limpah sifat-sifat, kuasa dan kenyataan-kenyataan ilahi.
Undang dan ajaklah ia selalu berjalan bersama-sama memimpin kita sehingga selalu nyata persalutan emas ilahi yang mulia itu.
5. GELANG EMAS
Gelang-gelang ini mengangkat berat Mezbah Dupa, lalu diteruskan kepada kayu pengusung.
Jadi gelang-gelang ini menceritakan tentang beban untuk berdoa istimewa doa syafaat. Biasanya para pemimpin dari Tuhan itu terbeban mendoakan domba-domba Tuhan yang dipercayakan kepadanya.
Misalnya nabi Samuel.
1Samuel 12:23 Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.
Oleh doa Samuel Israel banyak tertolong misalnya di Ebenhaesar (1Sam 7:9) dan lain-lain.
Juga Musa terbeban untuk berdoa bagi bangsa Israel pada waktu orang Amalek menyerang dan oleh doa Musa, Harun dan Hur Israel tertolong dengan heran.
Keluaran 17:11 Heran, maka selamanya Musa menadahkan tangannya ke langit, menanglah Israel, tetapi semenjak diturunkannya tangannya, maka menanglah orang Amalek (TL).
Paulus yang membangunkan banyak sidang Jemaat dalam pelayanannya, ia juga selalu terbeban untuk mendoakan gereja-gereja dan orang-orang beriman tersebut, misalnya:
1Tesalonika 1:2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam (TL: dalam segala) doa kami.
Juga Tuhan Yesus di Sorga tidak berhenti dan relax, tetapi bekerja keras mendoakan semua orang-orang beriman.
Roma 8:34b ... dan yang ada di sebelah kanan Allah, dan yang memohonkan karena kita (TL).
Para pemimpin yang bertanggung jawab dan mengerti, akan banyak berdoa bagi kepentingan domba-domba Tuhan yang ditanggungnya sebab mereka bersandar penuh kepada kuasa dan pertolongan Tuhan. Mereka punya gelang-gelang dari Mezbah untuk memikul Mezbah itu.
DARI EMAS
Emas = sifat ilahi,suci.
Gelang emas = memikul beban doa dengan hati yang tulus dan suci karena kasih akan Tuhan.
Orang-orang ini semua terbeban bukan karena dibayar, atau dipuji, tetapi karena cinta Tuhan dengan hati yang tulus, mau terbeban untuk mendoakan domba-domba Tuhan ini.
Musa selama hidup banyak disakiti hatinya oleh orang-orang Israel. Bahkan beberapa kali mereka berontak kepada kepemimpinan Musa, beberapa kali hendak merajam Musa. Btul-betul suatu bangsa yang tidak tahu berterima kasih, padahal Musa cinta mereka, bahkan mau mati untuk mereka.
Keluaran 32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
Dengan hati yang tulus dan suci Musa berdoa mengangkat beban bangsa Israel yang diserahkan Tuhan di dalam tangannya.
Biarlah kita belajar dengan tulus dan suci memikul beben doa ini.
Bukan karena popularitas, karena uang atau sebab-sebab lain, tetapi dengan tulus dan suci karena cinta Tuhan dan jiwa-jiwa yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
6. EMPAT GELANG DAN EMPAT ORANG PENGUSUNG
4 melambangkan empat penjuru alam Wah 7:1 (seperti pada tanduk).
Di seluruh dunia, dalam segala peradaban dan kebudayaan, dalam segala sikon dan waktu, kehidupan orang-orang suci akan tetap nyata faedah dan kuasanya!
Jangan ragu-ragu sebab Tuhan yang kita sembah dan doakan itu sama di mana-mana saja.
Beritakanlah kehidupan doa ini dimana saja di seluruh dunia, pasti akan nyata kuasaNya, sehingga nampak kemenangan dan kemuliaan Allah. Tidak ada halangan, pencobaan dan musuh yang tidak dapat dihancurkan oleh kuasa doa orang-orang suci di mana-mana saja, di kota dan di desa, di negara yang bebas maupun yang terancam, Tuhan tetap sama (Luk 10:19). Dengan Tuhan kita pasti menang, sebab Allah sendiri ada di pihak kita (Rom 8:31; 1Yoh 4:4).
Kalau seluruh dunia bisa berdoa bersama-sama di dalam Roh dan kebenaran, maka tubuh Kristus global (sedunia) pasti juga akan mulai berdiri. Dan itu berarti Dia sudah hampir datang!
Blessing Family Centre
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.
JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
VISI dan MISI Gereja
VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.
MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup
Selasa, 15 Januari 2013
TANDUK
TANDUK
Keluaran 37:25 Maka ia membuat Mezbah doa itu dari kayu penaga (T.P)..........tanduk-tanduknya itu dari yang sama.
Keluaran 37:26a Dan ia menyalutnya dengan emas murni, baik (bagian) atasnya, sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya (T.P).
Jadi tanduk ini dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas. Ada 4 tanduk yang ada di keempat sudut atas Mezbah Dupa.
Dalam ayat-ayat tentang Mezbah Dupa tidak disebutkan bahwa jumlah tanduknya empat, tetapi kita dapat menyimpulkan hal ini dari:
a. Permukaan atas Mezbah Dupa berupa 4 persegi sama sisi (bujur sangkar) jadi ada 4 sudut untuk tempat tanduk (tempat tanduk itu di sudutnya Kel 27:2; 38:2).
b. Mezbah yang asli di Sorga yang di hadapan Allah itu mempunyai 4 tanduk.
Wahyu 9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah.
c. Semua mezbah-mezbah lain yang disebutkan dalam Alkitab mempunyai 4 tanduk misalnya Kel 27:2; Yehz 43:15.
Jadi tanduk Mezbah Dupa itu ada 4 buah.
1. ARTI ROHANI
Tanduk melambangkan kuasa dan kekuatan.
Mazmur 75:11 Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkanNya, tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan (lihat juga 2Raj 22:11; Dan 8:11; Ul 33:17; Wah 17:12).
Jadi tanduk mezbah ialah kuasa doa orang-orang suci.
Kalau orang-orang suci berdoa dengan betul seperti yang diajarkan dalam Firman Tuhan, maka pasti mereka akan limpah dengan kuasa, sebab doa orang benar itu besar kuasanya.
Yakobus 5:16b Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Lebih lama orang-orang suci bertekun dalam doa, lebih banyak pengurapan Roh Kudus di atasnya dan lebih besar kuasanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Ini terbukti dalam seluruh Alkitab. Orang-orang yang biasa, tetapi bertekun di dalam doa, diperlengkapi Allah dengan kuasanya yang amat besar.
Beberapa contoh:
a. Rasul-rasul Tuhan Yesus. Mereka adalah orang-orang sederhana dan sama sekali bukan orang-orang penting. Tetapi sebab mereka bertekun di dalam doa, sebagaimana yang dinasehatkan Tuhan Yesus, maka mereka diperlengkapi dengan begitu banyak kuasa.
Lukas 24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.
Oleh pelayanan Rasul-rasul yang sederhana dan tidak terpelajar ini (Kis 4:13), maka gereja Tuhan ditanamkan di dunia dengan kuasa yang amat besar. Waktu aniaya datang menekan, justru Gereja berkembang pesat, sebab Tuhan menyertai mereka dengan kuasa dari Sorga! Tidak ada otak yang genius, tidak ada dana raksasa, tidak ada kekuatan senjata, atau kekuatan politik, tidak ada dukungan manusiawi, tetapi mereka maju terus dengan hasil yang gilang gemilang memperkembangkan gereja Tuhan di seluruh dunia.
b. Elia, orang biasa yang putus asa, tetapi sebab tekun berdoa menjadi luar biasa dan limpah dengan kuasa!
Yakobus 5:17-18 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Bagaimana caranya doa dapat menghasilkan kuasa yang besar?
Hal ini dengan jelas diterangkan dalam konstruksi tanduk Mezbah Dupa ini.
2. KONSTRUKSI TANDUK
Tanduk ini dibuat dari bahan yang sama seperti Mezbah Dupa yaitu dari kayu yang disalut emas.
Kayu = sifat mausiawi, dari manusia yang berdoa,
Emas = sifat ilahi penuh kuasa ilahi
Kayu melambangkan sifat dan keadaan manusia yang lemah dalam dosa dan serba terbatas. Tetapi kalau kayu ini mau dipotong, dimatikan, diolah dan di bentuk menjadi tanduk, lalu dilapisi dengan emas, hasilnya luar biasa, ada kuasa doa yang besar.
Begitu seperti Elia, manusia yang biasa tetapi sebab ia mau menerima kuasa Allah yang mematikan dagingnya maka ia dapat hidup dalam kesucian (= emas) dihadapan Allah sehingga Allah menyertainyadengan kuasa yang amat besar.
Sebab itu:
Jangan ragu-ragu akan kuasa doa.
Jangan melihat keadaan kita yang secara duniawi kecil dan lemah, itu tidak mempengaruhi.
Jangan tertuduh oleh pengalaman-pengalaman kegagalan masa yang lalu.
Allah sanggup memakai orang biasa, orang yang lemah, asal mau menyerah dan mau diolah. Allah akan memimpinnya dengan kuasa yang amat besar.
Asalkan orang-orang suci mau bertekun berdoa, ia akan diurapi dengan limpah, sehingga kuasa Allah limpah mengalir dalam kehidupannya, seperti di dalam Elia.
Sebaliknya kalau kita sudah diperlengkapi Allah dengan kuasa doa yang besar, jangan sombong, jangan bertindak sewenang-wenang sesuka hati.
Ingatlah bahwa kuasa doa itu berasal dari Allah, bukan dari kita, tetaplah rendah hati. Pakailah kuasa Allah itu untuk terus menerus mematikan daging baik-baik, sehingga tidak terhalang dan tidak terganggu oleh daging dalam memuliakan Allah dengan tulus. Kita memakai seluruh hidup kita dengan kelimpahan kuasaNya untuk melaksanakan kehendak Allah senantiasa, sehingga memperkenankan dan memuliakan nama Tuhan! (1Kor 6:20b).
Lebih-lebih dalam akhir zaman yang banyak tantangan dan godaan, orang-orang beriman perlu diperlengkapi dengan kuasa yang besar, yaitu dari dalam Firman Tuhan dan doa. Sebab itu orang-orang suci perlu selalu bertekun dalam doa, supaya kuasa itu selalu berada di atas kehidupannya.
Ini juga nampak jelas pada waktu anak manusia akan dikorbankan. Ia berdoa di taman Getsemani begitu bersungguh-sungguh sehingga kuasa Allah mengalir begitu limpah di dalam diriNya dan ia dikuatkan. Pada waktu ini kita mendengar permohonanNya minta lepas dari cawan murka ini, sebab dagingnya dijepit luar biasa, kematian itu mulai dirasakannya Mat 26:39. Ia melihat hebatnya sengsara salib yang dahsyat itu. Pada waktu itu juga keringatnya menetes seperti darah.
Lukas 22:43-44 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Ia mendapat kekuatan dalam berdoa itu (punya tanduk Mezbah Dupa) dan tetesan-tetesan yang seperti darah itu menunjukkan sengsara dan penderitaanNya yang hebat, kemudian itu sudah mulai bekerja di dalam diriNya. Inilah darah yang ada di atas tanduk Mezbah Dupa. (tidak lama kemudian sesudah ini, betul-betul darahNya mengalir dengan deras dari semua luka-luka di tubuhNya).
3. EMPAT TANDUK
Apakah arti 4 tanduk ini?
4 berarti seluruh dunia yang diwakili oleh keempat mata angin.
Wahyu 7:1 Kemudian daripada itu aku tampak 4 malaekat terdiri pada keempat penjuru alam, memegang keempat mata angin, supaya jangan angin bertiup di bumi atau di laut atau di atas sesuatu pohon kayu (TL).
Kuasa doa orang-orang suci ini berlaku di mana-mana di seluruh dunia, bahkan dalam segala generasi dan segala zaman. Di mana-mana saja di seluruh dunia Tuhan berkuasa, sebab segala kuasa di seluruh dunia ada dalam tangan Tuhan Yesus.
Matius 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."
Kadang-kadang di beberapa daerah yang penuh dengan kuasa-kuasa gelap, tantangan dan perlawanan terhadap kuasa umat Tuhan sangat terasa. Bahkan beberapa banyak orang mengatakan bahwa ini tempat-tempat yang gelap dan berat untuk umat Tuhan. Jangan percaya mulut setan. Percayalah akan Firman Tuhan. Jangan mau ditipu setan.
Kuasa Allah berlaku di mana-mana, sebab Tuhan menguasai semua-Nya!
Inilah darah dari korban karena dosa, (yaitu korban atau sengsara sebab daging disalibkan supaya daging tidak lagi memproduksi dosa, sehingga orang itu tinggal tetap di dalam kesucian, lihat Majalah Tulang Elisa no.1 tentang 5 macam korban).
Jadi kita melihat darah di atas tanduk Mezbah Dupa, ini berarti bahwa meskipun ada kuasa yang limpah tetapi kita tetap merasa sakit, sengsara karena daging dimatikan. Selama belum diangkat ke Sorga, daging yang disalibkan itu tetap merasa sakit. Kita harus mau menerimanya, tetapi dengan kuasa Tuhan kita pasti kuat menanggungnya, bahkan menjadi kesukaan, sebab kita mengerti faedahnya. Mat 11:30/ 5:10-12; Kis 5:41 dan lain-lain.
"Darah" di atas tanduk ini membuat kuasa Tuhan makin bertambah-tambah dalam hidup kita dan juga daging tetap dimatikan, supaya jangan sesudah memperoleh kuasa yang limpah, kembali menuruti daging.
Memang Mezbah Dupa ini menceritakan orang-orang suci yang senantiasa hidup di atas salib, kematian Kristus senantiasa bekerja di dalamnya.
2Korintus 4:10-12 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat (bekerja) di dalam diri kami dan hidup giat bekerja di dalam kamu.
Ini juga nampak jelas pada waktu Anak manusia akan dikorbankan. Ia berdoa di taman Getsemani begitu bersungguh-sungguh sehingga kuasa Allah mengalir begitu limpah di dalam diriNya dan ia dikuatkan. Pada waktu ini kita mendengar permohonanNya minta lepas dari cawan murka ini, sebab dagingnya dijepit luar biasa, kematian itu mulai dirasakannya Mat 26:39. Ia melihat hebatnya sengsara salib yang dahsyat itu. Pada waktu itu juga keringatnya menetes seperti darah.
Lukas 22:43-44 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Ia mendapat kekuatan dalam berdoa itu (punya tanduk Mezbah Dupa) dan tetesan-tetesan yang seperti darah itu menunjukkan sengsara dan penderitaanNya yang hebat, kemudian itu sudah mulai bekerja di dalam diriNya. Inilah darah yang ada di atas tanduk Mezbah Dupa. (tidak lama kemudian sesudah ini, betul-betul darahNya mengalir dengan deras dari semua luka-luka di tubuhNya).
Hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat (bekerja) di dalam diri kami dan hidup giat bekerja di dalam kamu.
Doa orang-orang suci yang menghasilkan banyak kuasa ibu seperti ini. Tuhan dapat memberi KuasaNya dengan limpah dan mudah, baik untuk menghadapi setan, dunia dan daging, tetapi tetap ada darah di atas tanduk, ada sengsara kematian bekerja di dala diri kita.
Sampai kita disempurnakan atau masuk dalam Sorga, menyangkal diri tetap sakit bagi daging (tanda darah), tetapi justru ini mengolah roh kita (Ibr 2:10) menjadi setia, taat, penuh syukur dan lain-lain, sehingga makin lama makin indah, sampai tidak lagi dapat berdosa sekalipun ada kesempatan.
Inilah tanda darah pada tanduk, sengsara kematian daging di dalam ketekunan berdoa dari orang-orang suci.
Blessing Family Centre
Keluaran 37:25 Maka ia membuat Mezbah doa itu dari kayu penaga (T.P)..........tanduk-tanduknya itu dari yang sama.
Keluaran 37:26a Dan ia menyalutnya dengan emas murni, baik (bagian) atasnya, sisi-sisi sekelilingnya dan tanduk-tanduknya (T.P).
Jadi tanduk ini dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas. Ada 4 tanduk yang ada di keempat sudut atas Mezbah Dupa.
Dalam ayat-ayat tentang Mezbah Dupa tidak disebutkan bahwa jumlah tanduknya empat, tetapi kita dapat menyimpulkan hal ini dari:
a. Permukaan atas Mezbah Dupa berupa 4 persegi sama sisi (bujur sangkar) jadi ada 4 sudut untuk tempat tanduk (tempat tanduk itu di sudutnya Kel 27:2; 38:2).
b. Mezbah yang asli di Sorga yang di hadapan Allah itu mempunyai 4 tanduk.
Wahyu 9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah.
c. Semua mezbah-mezbah lain yang disebutkan dalam Alkitab mempunyai 4 tanduk misalnya Kel 27:2; Yehz 43:15.
Jadi tanduk Mezbah Dupa itu ada 4 buah.
1. ARTI ROHANI
Tanduk melambangkan kuasa dan kekuatan.
Mazmur 75:11 Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkanNya, tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan (lihat juga 2Raj 22:11; Dan 8:11; Ul 33:17; Wah 17:12).
Jadi tanduk mezbah ialah kuasa doa orang-orang suci.
Kalau orang-orang suci berdoa dengan betul seperti yang diajarkan dalam Firman Tuhan, maka pasti mereka akan limpah dengan kuasa, sebab doa orang benar itu besar kuasanya.
Yakobus 5:16b Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Lebih lama orang-orang suci bertekun dalam doa, lebih banyak pengurapan Roh Kudus di atasnya dan lebih besar kuasanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Ini terbukti dalam seluruh Alkitab. Orang-orang yang biasa, tetapi bertekun di dalam doa, diperlengkapi Allah dengan kuasanya yang amat besar.
Beberapa contoh:
a. Rasul-rasul Tuhan Yesus. Mereka adalah orang-orang sederhana dan sama sekali bukan orang-orang penting. Tetapi sebab mereka bertekun di dalam doa, sebagaimana yang dinasehatkan Tuhan Yesus, maka mereka diperlengkapi dengan begitu banyak kuasa.
Lukas 24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.
Oleh pelayanan Rasul-rasul yang sederhana dan tidak terpelajar ini (Kis 4:13), maka gereja Tuhan ditanamkan di dunia dengan kuasa yang amat besar. Waktu aniaya datang menekan, justru Gereja berkembang pesat, sebab Tuhan menyertai mereka dengan kuasa dari Sorga! Tidak ada otak yang genius, tidak ada dana raksasa, tidak ada kekuatan senjata, atau kekuatan politik, tidak ada dukungan manusiawi, tetapi mereka maju terus dengan hasil yang gilang gemilang memperkembangkan gereja Tuhan di seluruh dunia.
b. Elia, orang biasa yang putus asa, tetapi sebab tekun berdoa menjadi luar biasa dan limpah dengan kuasa!
Yakobus 5:17-18 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Bagaimana caranya doa dapat menghasilkan kuasa yang besar?
Hal ini dengan jelas diterangkan dalam konstruksi tanduk Mezbah Dupa ini.
2. KONSTRUKSI TANDUK
Tanduk ini dibuat dari bahan yang sama seperti Mezbah Dupa yaitu dari kayu yang disalut emas.
Kayu = sifat mausiawi, dari manusia yang berdoa,
Emas = sifat ilahi penuh kuasa ilahi
Kayu melambangkan sifat dan keadaan manusia yang lemah dalam dosa dan serba terbatas. Tetapi kalau kayu ini mau dipotong, dimatikan, diolah dan di bentuk menjadi tanduk, lalu dilapisi dengan emas, hasilnya luar biasa, ada kuasa doa yang besar.
Begitu seperti Elia, manusia yang biasa tetapi sebab ia mau menerima kuasa Allah yang mematikan dagingnya maka ia dapat hidup dalam kesucian (= emas) dihadapan Allah sehingga Allah menyertainyadengan kuasa yang amat besar.
Sebab itu:
Jangan ragu-ragu akan kuasa doa.
Jangan melihat keadaan kita yang secara duniawi kecil dan lemah, itu tidak mempengaruhi.
Jangan tertuduh oleh pengalaman-pengalaman kegagalan masa yang lalu.
Allah sanggup memakai orang biasa, orang yang lemah, asal mau menyerah dan mau diolah. Allah akan memimpinnya dengan kuasa yang amat besar.
Asalkan orang-orang suci mau bertekun berdoa, ia akan diurapi dengan limpah, sehingga kuasa Allah limpah mengalir dalam kehidupannya, seperti di dalam Elia.
Sebaliknya kalau kita sudah diperlengkapi Allah dengan kuasa doa yang besar, jangan sombong, jangan bertindak sewenang-wenang sesuka hati.
Ingatlah bahwa kuasa doa itu berasal dari Allah, bukan dari kita, tetaplah rendah hati. Pakailah kuasa Allah itu untuk terus menerus mematikan daging baik-baik, sehingga tidak terhalang dan tidak terganggu oleh daging dalam memuliakan Allah dengan tulus. Kita memakai seluruh hidup kita dengan kelimpahan kuasaNya untuk melaksanakan kehendak Allah senantiasa, sehingga memperkenankan dan memuliakan nama Tuhan! (1Kor 6:20b).
Lebih-lebih dalam akhir zaman yang banyak tantangan dan godaan, orang-orang beriman perlu diperlengkapi dengan kuasa yang besar, yaitu dari dalam Firman Tuhan dan doa. Sebab itu orang-orang suci perlu selalu bertekun dalam doa, supaya kuasa itu selalu berada di atas kehidupannya.
Ini juga nampak jelas pada waktu anak manusia akan dikorbankan. Ia berdoa di taman Getsemani begitu bersungguh-sungguh sehingga kuasa Allah mengalir begitu limpah di dalam diriNya dan ia dikuatkan. Pada waktu ini kita mendengar permohonanNya minta lepas dari cawan murka ini, sebab dagingnya dijepit luar biasa, kematian itu mulai dirasakannya Mat 26:39. Ia melihat hebatnya sengsara salib yang dahsyat itu. Pada waktu itu juga keringatnya menetes seperti darah.
Lukas 22:43-44 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Ia mendapat kekuatan dalam berdoa itu (punya tanduk Mezbah Dupa) dan tetesan-tetesan yang seperti darah itu menunjukkan sengsara dan penderitaanNya yang hebat, kemudian itu sudah mulai bekerja di dalam diriNya. Inilah darah yang ada di atas tanduk Mezbah Dupa. (tidak lama kemudian sesudah ini, betul-betul darahNya mengalir dengan deras dari semua luka-luka di tubuhNya).
3. EMPAT TANDUK
Apakah arti 4 tanduk ini?
4 berarti seluruh dunia yang diwakili oleh keempat mata angin.
Wahyu 7:1 Kemudian daripada itu aku tampak 4 malaekat terdiri pada keempat penjuru alam, memegang keempat mata angin, supaya jangan angin bertiup di bumi atau di laut atau di atas sesuatu pohon kayu (TL).
Kuasa doa orang-orang suci ini berlaku di mana-mana di seluruh dunia, bahkan dalam segala generasi dan segala zaman. Di mana-mana saja di seluruh dunia Tuhan berkuasa, sebab segala kuasa di seluruh dunia ada dalam tangan Tuhan Yesus.
Matius 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."
Kadang-kadang di beberapa daerah yang penuh dengan kuasa-kuasa gelap, tantangan dan perlawanan terhadap kuasa umat Tuhan sangat terasa. Bahkan beberapa banyak orang mengatakan bahwa ini tempat-tempat yang gelap dan berat untuk umat Tuhan. Jangan percaya mulut setan. Percayalah akan Firman Tuhan. Jangan mau ditipu setan.
Kuasa Allah berlaku di mana-mana, sebab Tuhan menguasai semua-Nya!
Inilah darah dari korban karena dosa, (yaitu korban atau sengsara sebab daging disalibkan supaya daging tidak lagi memproduksi dosa, sehingga orang itu tinggal tetap di dalam kesucian, lihat Majalah Tulang Elisa no.1 tentang 5 macam korban).
Jadi kita melihat darah di atas tanduk Mezbah Dupa, ini berarti bahwa meskipun ada kuasa yang limpah tetapi kita tetap merasa sakit, sengsara karena daging dimatikan. Selama belum diangkat ke Sorga, daging yang disalibkan itu tetap merasa sakit. Kita harus mau menerimanya, tetapi dengan kuasa Tuhan kita pasti kuat menanggungnya, bahkan menjadi kesukaan, sebab kita mengerti faedahnya. Mat 11:30/ 5:10-12; Kis 5:41 dan lain-lain.
"Darah" di atas tanduk ini membuat kuasa Tuhan makin bertambah-tambah dalam hidup kita dan juga daging tetap dimatikan, supaya jangan sesudah memperoleh kuasa yang limpah, kembali menuruti daging.
Memang Mezbah Dupa ini menceritakan orang-orang suci yang senantiasa hidup di atas salib, kematian Kristus senantiasa bekerja di dalamnya.
2Korintus 4:10-12 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat (bekerja) di dalam diri kami dan hidup giat bekerja di dalam kamu.
Ini juga nampak jelas pada waktu Anak manusia akan dikorbankan. Ia berdoa di taman Getsemani begitu bersungguh-sungguh sehingga kuasa Allah mengalir begitu limpah di dalam diriNya dan ia dikuatkan. Pada waktu ini kita mendengar permohonanNya minta lepas dari cawan murka ini, sebab dagingnya dijepit luar biasa, kematian itu mulai dirasakannya Mat 26:39. Ia melihat hebatnya sengsara salib yang dahsyat itu. Pada waktu itu juga keringatnya menetes seperti darah.
Lukas 22:43-44 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Ia mendapat kekuatan dalam berdoa itu (punya tanduk Mezbah Dupa) dan tetesan-tetesan yang seperti darah itu menunjukkan sengsara dan penderitaanNya yang hebat, kemudian itu sudah mulai bekerja di dalam diriNya. Inilah darah yang ada di atas tanduk Mezbah Dupa. (tidak lama kemudian sesudah ini, betul-betul darahNya mengalir dengan deras dari semua luka-luka di tubuhNya).
Hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat (bekerja) di dalam diri kami dan hidup giat bekerja di dalam kamu.
Doa orang-orang suci yang menghasilkan banyak kuasa ibu seperti ini. Tuhan dapat memberi KuasaNya dengan limpah dan mudah, baik untuk menghadapi setan, dunia dan daging, tetapi tetap ada darah di atas tanduk, ada sengsara kematian bekerja di dala diri kita.
Sampai kita disempurnakan atau masuk dalam Sorga, menyangkal diri tetap sakit bagi daging (tanda darah), tetapi justru ini mengolah roh kita (Ibr 2:10) menjadi setia, taat, penuh syukur dan lain-lain, sehingga makin lama makin indah, sampai tidak lagi dapat berdosa sekalipun ada kesempatan.
Inilah tanda darah pada tanduk, sengsara kematian daging di dalam ketekunan berdoa dari orang-orang suci.
Blessing Family Centre
Minggu, 13 Januari 2013
PEDUPAAN MEZBAH DUPA
PEDUPAAN MEZBAH DUPA
Pedupaan ini dibuat dari emas, diisi dengan api dari Mezbah Korban Bakaran.
Diberi rempah-rempah pedupaan sehingga mengeluarkan asap yang harum terus menerus siang malam, memenuhi seluruh Kemah Suci ini, bahkan baunya tercium sampai jauh di sekitar Kemah Suci ini (Kid 3:6).
Imamat 16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang Tabir.
ARTI ROHANI
Tubuh kita adalah rumah Allah
1Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Rumah Allah ini adalah rumah tempat berdoa.
Matius 21:13 Serta berkata kepada mereka itu, "telah tersurat : Bahwa rumahKu akan disebut rumah tempat berdoa, tetapi kamu ini menjadikan dia gua penyamun (TL)
Pedupaan = Rumah tempat berdoa
Hidup orang beriman itu seolah-olah disimpulkan dalam satu fungsi ini saja yaitu seperti pedupaan (=tempat orang berdoa).
Kalau orang beriman sungguh-sungguh hidup sebagai rumah doa yang suci dan berkenan pada Tuhan, maka Tuhan akan nyata dalam hidupnya dan hidupnya menjadi indah, suatu riwayat hidup yang heran di dunia ini sampai kekal.
Kalau hidup kita tidak dipelihara sebagai rumah doa, maka jadilah gua penyamun, tidak ada pilihan lain.
Kalau hidup penuh dengan dosa seperti gua penyamun, riwayat hidup ini akan penuh dengan perkara-perkara yang najis dan rusak sampai ke Neraka, kecuali bertobat!
Sebab itu setiap orang beriman hidupnya harus menjadi rumah tempat doa seperti pedupaan ini, baru riwayat hidupnya akan menjadi indah dan mulia sampai kekal.
Dalam rumah doa ini kita melihat beberapa hal yang berhubungan erat dengan pedupaan yaitu:
1. Diletakan diatas Mezbah Dupa, merupakan bagian dari Mezbah Dupa.
2. Adanya pedupaan dari emas.
3. Adanya api dari Mezbah Korban Bakaran
4. Adanya rempah-rempah pedupaan yang tertabur diatas api ini
5. Dilayani oleh Imam Besar dan Imam-imam.
6. Dinyalakan terus menerus.
7. Dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci.
Proses penyembahan yang benar itu baru terjadi kalau semua yang berhubungan dengan penyembahan ini diatur sesuai dengan Firman Tuhan.
1. DI ATAS MEZBAH DUPA.
Pedupaan ini diletakan di atas mezbah yaitu Mezbah Dupa, tidak boleh diletakan di tempat lain, kecuali pada waktu dibawa Imam besar ke dalam Ruangan Maha Suci (Im 16, Ibr 9:4).
Doa itu tidak dapat lepas dari Mezbah. (Mezbah: Daging dikorbankan, menyangkal diri, Salib).
Orang yang tidak mau menyangkal diri, tidak akan dapat menyembah Allah dengan betul. Sebab tanpa mau mematikan dagingnya, daging akan hidup (kembali dan) limpah dengan macam-macam dosa dan kenajisan sehingga kita tidak mungkin dapat menyembah Allah dengan betul.
Tetapi kalau kita mau menyalibkan daging, meskipun sakit, namun daging dimatikan maka Roh Kudus dapat bebas bekerja di dalam kita, sehingga kita dapat hidup dalam kesucian, dipimpin Roh dan menyembah Allah dengan betul, dalam Roh dan Kebenaran (Yoh 4:23).
Satu kali akan datang saatnya, kita pindah ke dalam Ruangan Maha Suci (atau pada waktu pengangkatan, pindah ke dalam Kerajaan Surga); maka di sana tidak ada lagi penyangkalan diri, daging sudah tidak ada, sudah mati total, dan kita hidup penuh dengan syukur, puji-pujian dan penyembahan kepada Allah di dalam Surga.
Zaman sekarang, penyembahan itu erat hubungannya dengan kematian daging. Orang yang tidak mau mematikan daging (tidak punya mezbah), tidak akan dapat menyembah dengan betul. Tetapi kalau punya mezbah dan mau bertekun, itu akan menghasilkan kemuliaan yang abadi. Inilah pedupaan di atas Mezbah Dupa.
2. PEDUPAAN DARI EMAS.
Ibrani 9:4 Di dalamnya itu ada perukupan (=pedupaan) emas, dan peti perjanjian yang bersalut kelilingnya dengan emas, di dalamnya itu ada bokor emas yang berisi manna, dan tongkat Harun yang sudah bertunas, dan kedua Loh Batu perjanjian. (TL).
Tempat pelayanan pedupaan ini ialah Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci (pada hari grafirat), sebab itu ia harus dibuat dari emas.
Emas = Kesucian, sifat Ilahi.
Orang yang menyembah Allah harus memperhatikan kehidupannya supaya tetap terpelihara di dalam kesucian, bahkan meningkat terus sampai suci seperti Allah.
Justru di dalam penyembahan yang betul, kita makin meningkat di dalam kesucian.
Jangan ada dosa-dosa atau keadaan yang najis seperti Korah cs yang penuh dengan nafsu2 yang rendah dan keji. Ini gua penyamun dan ini tidak akan diberkati, malahan dihukum dengan dahsyat.
Biar kita berdoa dan menyembah Tuhan dengan pedupaan dari emas, dengan keadaan yang suci dihadapan Allah (Yes 1:11,15; Ams 28:9; Maz 80:5;109:7 dll).
250 Imam palsu yang memberontak kepada Musa membuat pedupaan dari tembaga dan mereka ditolak oleh Allah bahkan dihukum dengan api dari Tuhan sehingga mati hangus.
Bilangan 16: 35 Lagi keluarlah api, berasal dari pada Tuhan, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.
Akhirnya pendupaan tembaga ini ditempatkan Allah pada Mezbah Korban Bakaran, ditempat yang sesuai, sebab semua perkakas dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci haruslah dari emas.
Berdoa dan menyembah Tuhan di dalam kesucian itu indah sekali, hasilnya sangat besar dan kita tumbuh di dalam kesucian. Kalau seseorang tidak suka berdoa, hidupnya tidak akan berubah terus, tidak meningkat dalam kesucian, itu bukan pendupaan emas.
Ada orang tekun berdoa untuk mendapat uang lebih banyak, untuk kesembuhan, untuk berkat-berkat jasmani lainnya tetapi tidak tumbuh dalam kesucian, itu bukan pendupaan emas. Musa bersekutu dengan Tuhan, ia berubah bahkan tubuhnya berubah (Ul 34:7; Kel 34:30), juga rohnya makin suci seperti Tuhan, sehingga ia tumbuh kepada kesempurnaan.
Justru pendupaan emas inilah yang dibawa Imam Besar ke dalam Ruangan Maha Suci pada hari grafirat, suatu tanda pertumbuhan yang pesat sampai sempurna dalam kesucian karena doa di dalam Roh dan Kebenaran (Im 16:12; Ibr 9:3-4). Tumbuhlah di dalam kesucian, di dalam doa yang betul.
3. API DARI MEZBAH KORBAN BAKARAN
Api ini yang menyalakan rempah-rempah pendupaan itu sehingga terbakar dan mengeluarkan asap yang harum. Api inilah yang menggerakan seluruh proses pembakaran rempah-rempah ini.
Tidak boleh memakai api yang lain, itu berbahaya.
Nadab dan Abihu, imam-imam resmi, ia diangkat oleh Allah dan sudah diurapi, tetapi memalsu api dalam pendupaan yang dibawanya. Mereka memberi api yang lain, Tuhan marah luarbiasa dan langsung membunuhnya.
Imamat 10:1-2 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan Tuhan api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka. Maka keluarlah api dari hadapan Tuhan, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan Tuhan.
Begitu pula di dalam penyembahan jangan ada api yang lain yaitu motif atau maksud-maksud tersembunyi yang dosa, sebagai pendorongnya, misalnya:
a. Jangan sebab ingin puji lalu rajin menyembah, itu sia-sia bahkan akan direndahkan Tuhan seperti yang terjadi pada orang-orang Parisi.
Matius 23:5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. (lihat juga Luk 18:9-14).
b. Jangan menaikan penyembahan, dengan doa yang panjang-panjang dan dibuat-buat untuk memberi kesan "rohani" sehingga dipercayai, tetapi hatinya ada maksud pemerasan dan penipuan, ingin milik orang lain. Ini munafik dan jahat dihadapan Tuhan.
Matius 23:14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
c. Jangan ramai-ramai berdoa menyembah Tuhan tetapi sebetulnya hanya kerena ingin bersama-sama untuk kemudian mendapatkan kesempatan mengulurkan hawa nafsu sex di luar pernikahan.
Ini cara-cara orang dunia yang menyembah berhala-berhalanya lalu duduk makan minum dan bermain macam-macam adegan sex.
1Korintus 10:7 dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (KJV: And rose up to play, TL: lalu bangkit bermain. Ini main-main perkara hawa nafsu yang najis, lihat juga Kel 32:6; Bil 25:5 dan lain-lain).
Dalam agama-agama berhala mereka mempunyai alasan-alasan agama yang menyucikan (mensahkan) segala percabulan itu dengan upacara-upacaranya. Tetapi dihadapan Tuhan dosa tetap dosa sekalipun diberi banyak dupa penyembahan pada Allah, malahan Allah marah akan segala kemunafikan yang keji itu.
Motif-motif doa penyembahan kita harus suci, yaitu hanya dengan api Mezbah Korban Bakaran, yaitu penyembahan yang keluar dari hidup yang disucikan oleh salib Kristus, dari suatu hidup yang kedagingannya sudah disalibkan, dimatikan.
Sebab daging disalibkan, timbul gairah yang besar untuk berdoa. Inilah api salib Mezbah Korban Bakaran yang membakar dupa itu dan menghasilkan asap dupa yang harum, yang naik dalam penyembahan kepada Allah.
Di dalam orang yang sungguh-sungguh mau menyalibkan/ mematikan segala kedagingannya, Roh Kudus dapat bekerja dengan bebas dalam hatinya, sehingga ada gairah yang besar dalam doa dan keluar suatu penyembahan yang penuh dengan pengurapan dan manis terus menerus kepada Allah.
Inilah api dari Mezbah Korban Bakaran, gairah dari salib (yang mematikan daging bukan melazatkannya).
Ini akan berkenan kepada Tuhan sehingga doanya naik dan dijawab Tuhan, dan itu berarti segala-galanya. Luarbiasa!
Segala kemurahan, anugerah dan berkat-berkatnya dicurahkanNya dengan limpah pada orang-orang ini. Jangan memakai api, motif, penggerak lain yang najis dan dosa, tetapi hanya api mezbah yang suci ini.
4. REMPAH-REMPAH PEDUPAAN
Beri sebanyak-banyaknya rempah-rempah pedupaan dalam doa kita kepada Allah. Jangan bisu, buka mulut ini untuk menyembah Dia, ini cara yang terbaik.
Baik dengan kata-kata iman, ucapan syukur, kata-kata penyerahan dan ketaatan, pujian dan pengagungan. Sembahlah Dia terus.
Ketiga hal ini, yaitu:
- hidup sebagai rumah doa = pedupaan emas.
- gairah dari salib = api Mezbah Korban Bakaran yang mematikan daging.
- kata-kata penyembahan kepada Tuhan = rempah-rempah pedupaan.
Semua ini membentuk suatu penyembahan yang indah yang diukur oleh Tuhan.
Justru bagian inilah yang masuk hitungan Tuhan.
5. DILAYANI IMAM BESAR DAN IMAM-IMAM
Mezbah Dupa, istimewa pedupaan ini dilayani oleh Harun (Imam Besar) dan anak-anaknya (imam-imam, Kel 27:21, Bil 16:40, 2Taw 26:18, Luk 1:9).
a. Harun (atau imam-imam) mengisinya dengan api dan rempah-rempah pedupaan setiap pagi dan petang (Kel 30:7-8). Ini menghasilkan asap dupa yang harum yang naik dihadapan hadirat Tuhan siang malam tanpa berhenti (1Tes 5:17, Yud 20, Ef 6:18).
b. Begitu pula hamba-hamba Tuhan harus melayani sidang Tuhan sedemikian rupa sampai keluar doa puji-pujian dan penyembahan yang terus menerus dari umat Tuhan tanpa berhenti, sehingga Allah berkenan akan umatNya.
Kalau pemimpin-pemimpin Gereja sungguh-sungguh bertekun dalam doa Mezbah Dupa, pasti anggota-anggota akan cepat belajar dari mereka, juga meniru doanya (1Kor 11:1). Maka jemaat juga tahu berdoa dengan baik. Tetapi kalau Gembala Sidang atau pemimpin tidak tahu berdoa, begitu juga sidangnya.
Imam-imam harus memberi api dari Mezbah Korban Bakaran dan rempah-rempah, memberi teladan hidup di atas mezbah dan berdoa serta memberi pengajaran yang cukup tentang berdoa, maka Mezbah Dupa dari jemaat akan menyala dengan baik dan Tuhan berkenan sehingga Sidang itu bertumbuh dengan baik.
c. Satu tahun satu kali Imam Besar membawa pendupaan ini masuk ke dalam Ruangan Maha Suci seperti yang diuraikan dalam Im 16:12-13.
Ini suatu pelayanan tingkat tinggi bahkan sempurna. Jadi pelayanan doa ini akan membawa Imam besar ke dalam Ruangan Maha Suci.
Sebab itu setiap orang suci harus benar-benar memperhatikan kehidupn doanya (disamping Meja Roti Pertunjukan dan Pelita), supaya boleh terus meninggkat sampai masuk ke dalam Ruangan Maha Suci yaitu kesempurnaan.
6. PEDUPAAN DINYALAKAN TERUS-MENERUS
Keluaran 30:7-8 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian (dupa); tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu (pelita), haruslah ia membakarnya.
Juga apabila Harun memasang lampu-lampu (pelita) itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan (dupa) yang tetap (KJV: terus menerus) di hadapan Tuhan di antara kamu turun-temurun.
Setiap pagi dan petang pada waktu imam-imam datang melayani pedupaan, imam-imam ini juga menambahkan bara api dari Mezbah Korban Bakaran dan dupa yang di dalam Pedupaan di atas Mezbah Dupa ini. Sebab itu pedupaan ini menyala terus serta mengeluarkan asap dupa yang harum terus menerus sepanjang masa.
Dari Mezbah itu asap dupa yang harum terus menerus mengepul-ngepul naik ke atas, memenuhi segenap ruangan dengan bau yang semerbak dan naik ke hadirat Allah. Asap dupa yang terus menerus keluar itulah doa orang suci yang terus menerus.
Inilah doa yang menurut pola Firman Allah ialah DOA ORANG SUCI TANPA BERHENTI.
1Tesalonika 5:17 Dan berdoa dengan tiada berkeputusan (TB: Tetaplah berdoa, KJ: tanpa berhenti)(TL).
Mengapa sebagian orang Kristen tidak berdoa dengan tiada berkeputusan?
Sebab kurang mengerti, sebab kurang/ tidak percaya, sehingga tidak mau mencoba.
Apakah artinya berdoa dengan tidak berhenti?
Artinya tidaklah sukar, tidaklah tersembunyi, tetapi sangatlah sederhana dan jelas. Berdoa tanpa berhenti berarti berdoa 24 jam dalam 1 hari yang juga 24 jam lamanya!
Biasanya dalam jadwal kebaktian Gereja-gereja kita mempunyai hari-hari dan jam-jam doa. Ini mutlak perlu. Kita harus mendisiplinkan diri kita untuk dengan setia untuk datang dalam kebaktian-kebaktian doa bersama. Tetapi ini belum mencakup "berdoa tanpa berhenti!"
Ada yang menambah dengan jam-jam doa di rumah sendirian. Ini baik, ini juga termasuk kebutuhan-kebutuhan dasar seorang Kristen! Tapi ini belum mencakup pengertian "berdoa tanpa berhenti!". Misalnya tiap pagi kita berdoa 1 jam, dimulai jam 04:00, maka jam 05.00 kita berhenti!
Berdoa setiap pagi (satu jam) itu sangat baik, tetapi ini belum mencakup doa "dengan tanpa berhenti!"
meskipun sore kita berdoa lagi satu jam misalnya, dimulai jam 21:00, tetapi jam 22:00 kita ucapkan amin dan berhenti lagi! Tuhan berkata berdoalah tanpa berhenti!
Aneh? Mustahil?
Tidak!
Memang, kadang-kadang perkara rohani yang paling sederhana pun sudah mustahil bagi otak yang manusiawi ini sehingga Nikodemus keheran-heranan, hanya untuk langkah permulaan hidup iman: Lahir Baru.
Apa mungkin kita berdoa 24 jam sehari? Tanpa bekerja, tanpa tidur, tanpa makan dan tanpa berbuat perkara-perkara yang lain?
Mungkin, karena:
1. Firman Tuhan tiada yang mustahil. Tuhan tidak akan terlalu bodoh sehingga menyuruh mengerjakan hal-hal yang tidak mungkin. Tuhan tidak bodoh dan tidak kusut (1Kor 1:25; 14:33).
2. Ini dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah dewasa rohani yaitu yang sudah mahir berjalan dalam Roh. Sebab dengan berdoa di dalam Roh, pikiran kita tidak bekerja (1Kor 14:14) sehingga kita dapat memikirkan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain sambil berdoa.
3. Berdoa itu bukan hanya berkata-kata dengan Allah, tetapi juga berhubungan, bersekutu selalu dengan Tuhan, sementara Roh Kudus berdoa lewat kita, kita bersekutu dengan Allah, jadi di dalam berdoa senantiasa kita berhubungan senantiasa dengan Tuhan.
Dr. John Sung dan banyak hamba-hamba Tuhan menyamakan berdoa itu dengan bernafas! Jelas...?
Bukankah kita bernafas 24 jam sehari juga? Dan sekaligus juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lain?
Begitu juga dengan berdoa.
Berdoa adalah bercakap-cakap dalam berhubungan dengan Tuhan. Bercakap-cakap dengan Tuhan itu memang terbatas, meskipun sangat perlu, tetapi berhubungan dengan Tuhan itu tidak terbatas! Dapat 24 jam sehari!
Pada waktunya, sesudah dewasa rohani, mahir berjalan dalam Roh,hal ini akan dapat kita lakukan. Dan setiap kali kita belajar ke arah ini. Selain berdoa senantiasa kita juga melakukan yang lainnya yaitu:
a. Berdoa dalam bilik tertutup (Mat 6:6), mutlak diperlukan setiap hari. Ini juga berdoa, bahkan berjam-jam. Ini sangat baik, tetapitidak cukup hanya ini.
Kalau hanya dalam jam-jam doa ini kita berdoa pada Tuhan dan di luar jam-jam ini kita tidak ada hubungan dengan Tuhan, maka hanya dalam jam-jam itu kita dekat dan erat dalam persekutuan dengan Tuhan, tetapi di luar waktu itu mungkin dapat jauh dari Tuhan, sehingga timbul macam-macam keganjilan dalam hidup anak-anak Allah.
Kadang-kadang ditemukan orang-orang Kristen yang "bisa" berdoa satu jam setiap hari, tetapi perbuatannya masih kejam, kotor dan memalukan nama Tuhan.
Mengapa?
Sebab dalam waktu jam-jam doa ini, mereka ada hubungan dengan Tuhan, berkata-kata dalam bahasa lidah, mungkin dengan hancur hati dan air mata. Dalam waktu ini hubungan dengan Allah begitu erat, nyata dan manis. Ini memang waktu-waktu yang luar biasa! Setanpun sangat takut dan gemetar terhadap waktu-waktu ini; dia sama sekali tidak berani menyerang kita dan dia tak berdaya. Kalau waktu-waktu seperti ini dikurangi, tentu setan sangat berterima kasih!
Sungguh ini waktu "berjalan dengan Allah". Tetapi di luar jam-jam sembahyang, seringkali hubungan dengan Allah diputus! Karena sudah merasa cukup 1-2 jam bercakap-cakap terus dengan Tuhan. Sekarang mendengar "yang lain!" Dalam pekerjaan, dalam makanan, dalam rumah tangga, dalam hobby-hobby dan lain-lain.
Ingat Setan selalu siap menyerang kita 24 jam setiap hari,dia selalu mengamat-amati kita, dia selalu mencari kesempatan, seperti singa yang buas mengaum-aum TAK PERNAH BERHENTI hendak mencari barang siapa yang dapat dilulurya (1Pet 5:8).
Kelangsungan hidup rohani kita ini sangat tergantung dari Allah.
Tanpa Dia, kita bukan apa-apa.
Tanpa Dia, kita tak berdaya.
Tanpa Dia, kita akan jatuh dan dikalahkan si setan.
Bukan oleh kuat dan gagah, melainkan oleh Roh Tuhan saja semua (kemenangan) boleh jadi (Zak 4:6).
Kita sangat bergantung pada Tuhan, sebab Dialah kekuatan kita. Selekasnya kita putus hubungan dengan Tuhan, berjalan sendiri, dengan kekuatan dan pikiran sendiri,waktu itu juga setan mulai menyerang dan menerkam kita, lalu kita berbuat dosa, macam-macam perbuatan yang bukan dikehendaki Tuhan.
Tuhan mengerti hal ini, sebab itu Tuhan berkata harus berdoa tanpa berhenti, kita harus selalu berhubungan dengan Dia terus menerus.
Sesudah berdiri dari berlutut berdoa di dalam kamar atau di dalam Gereja, jangan kita berhenti berdoa! Terus berhubungan dalam doa.
b. Waktu berkata-kata, dalam hati kita harus tetap terus berdoa, sehingga kata-kata kita yang keluar, bukannya dari diri kita, tapi dari hasil perhubungan dengan Tuhan, dimasinkan dengan garam (Kol 4:6). Kalau dalam setiap berkata-kata berdoa, maka tidak perlu kita berbuat begitu banyak kesalahan, sehingga kemudian menimbulkan banyak penyesalan dan kepahitan.
Kalau setiap kali mendengar perkataan yang menyakitkan hati, yang menuduh, yang merendahkan, kita terima dengan berdoa dan mau menunggu jawaban dari hasil dialog kita dengan Tuhan di dalam hati, maka tidak akan begitu banyak kemarahan, fitnah dusta, kebencian dan macam-macam kata-kata jahat yang keluar dari mulut kita.
Lebih indah kalau kita mendapat karunia bahasa lidah. Sambil bercakap-cakap dengan orang, di dalam hati kita terus berdoa dalam bahasa lidah, lebih-lebih dalam percakapan atau hal-hal penting! Iman kita dikuatkan (1Kor 14:4) dan kita mendapat hikmat, kuasa dan karunia-karunia lain yang diperlukan.
Hubungan dengan Tuhan tidak boleh putus! Ini berbahaya.
Kalau sebelum berdusta, sebelum memfitnah atau sebelum berkata-kata jahat tentang seorang lain kita terus berdoa pada Tuhan, maka kita akan batal untuk berdosa, kita akan melihat hasil yang lain! Sedangkan Balhum yang hatinya penuh tamak akan uang dan ingin menurut Balak, tetapi karena ia berdoa lebih dulu pada Allah sebelum mengutuki bangsa Israel, maka batallah rencana dosanya.
Heran, bukan kutuk yang ke luar, tetapi berkat untuk umat Allah.
Oh, heran! Balhum sendiri heran!
Begitu juga kita sendiri akan heran, dan akan bersyukur pada Tuhan, kalau mau berhubungan dengan Tuhan lebih dahulu sebelum berkata-kata, berencana atau bertindak. Tuhan dapat memberi hikmat, kekuatan dan perubahan dalam kata-kata kita, asalkan kita mempunyai hubungan dengan Tuhan dan mau menunggu dengan sabar "kata-kata dari Tuhan". Memang kadang-kadang Tuhan suruh kita tutup mulut, tapi ada kalanya kita tak mau menurut dan melawan menyerang dengan hujan kata-kata. Ini akan memutuskan hubungan dengan Tuhan dan membuka kesempatan pada iblis dan... celaka hasilnya.
Tinggallah tetap berdoa, berdoa saja terus, pertahankan hubungan dengan Tuhan.
c. Sambil berjalan di jalan atau di mana saja, kita perlu selalu berhubungan dengan Tuhan. Dalam perjalanan ada banyak perkara yang mata harus melihat, telinga mendengar dan hati merasakan.
Dalam perkara-perkara ini selalu terselip panah-panah berapi dari si setan. Kalau dalam waktu-waktu ini tidak ada hubungan dengan Allah, kita tidak berdoa senantiasa, maka biarpun kita penuh dengan pengertian-pengertian Firman Tuhan, seringkali panah-panah berapi setan itu akan mengena di tempat-tempat yang lemah.
Selalu harus dijaga supaya ada hubungan dengan Allah. Lebih menguntungkan untuk terus menerus menggunakan karunia bahasa lidah yang Tuhan berikan, karena ini meneguhkan iman kita sendiri (1Kor 14:4a). Sehingga perisai iman kita jadi lebih effectif menggugurkan panah-panah berapi si setan.
d. Dalam bekerja, belajar dan berpikir, biar semua ini dialaskan selalu dengan doa tanpa berhenti. Ini tidak akan mengurangi konsentrasi kita sehingga mengurangi mutu pekerjaan kita, tapi dengan heran akan memeliharakan keutuhan kesucian kita dari semua yang jahat, dan justru meningkatkan hasil kerja kita, sebab kita bekerja dengan Allah!
e. Dalam saat-saat menunggu, seperti di dalam bis, menunggu cukur rambut, antri minyak dan lain-lain, jangan kita membuang waktu yang sia-sia, melainkan selalu meneguhkan iman sendiri dengan berdoa di dalam hati dengan bahasa lidah (1Kor 14:4a). Dengan demikian waktu-watu cukur, waktu di dalam mobil, cuci pakaian, mengapur atau mengecat rumah dan lain-lain dapat kita ubah menjadi jam-jam sembahyang di hadapan Allah! Indah!
Terus-menerus berdoa secara demikian ternyata tidak membosankan,malah membuat hidup ini lebih indah, berhasil dalam segala perkara dan kepuasan.
Daud menggunakan waktu di atas kamar loteng dengan sia-sia dan jahatlah akibatnya. Jikalau saja waktu itu dia ada hubungan terus dengan Tuhan, maka dia akan menolehkan matanya dari Betsyeba, memarahi dirinya, minta ampun dari Tuhan, lalu lekas berpakaian perang dan pergi ke medan pertempuran. Jikalau ia waktu itu ada hubungan dengan Tuhan, tentu ada nasehat-nasehat Roh Kudus dalam hatinya, karena paling sedikit Roh Tuhan akan menasehatinya lebih baik berperang dan mati untuk Tuhan daripada menyukakan kesukaan yang berdosa seketika lamanya.
- Kita dapat menikmati percakapan-percakapan dengan istri dan anak-anak kita, bersuka-suka dengan mereka, tertawa-tertawa, menyanyi dan bersenang-senang, tetapi biarlah tetap dalam hubungan dengan Tuhan, sehingga segala kesukaan-kesukaan itu bertambah sedap dan tahan lama.
Kejadian 5:22 Kemudian daripada beroleh Metusalah itu, Henokh hidup dengan Allah tiga ratus tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan (TL).
Sewaktu Henokh berjalan dengan Allah, dia tidak bertapa menyendiri dalam goa yang sepi, tetapi hidup biasa di tengah-tengah keluarga dan masyarakatnya, bahkan dalam waktu tiga ratus tahun itu dia masih sempat memperoleh banyak anak laki-laki dan perempuan!
Begitu juga Nuh dalam Kej 6:9 disaksikan oleh Allah bahwa ia tulus, benar dan hidup (berjalan) dengan Allah meskipun ia sehari-hari ada di tengah-tengah keluarga dan masyarakatnya. Penjelasan ini mungkin sukar dimengerti kecuali kita mau mencoba melakukannya. Ini suatu perkara yang indah, cobalah!, sebab inilah kehendak Allah.
Berdoa senantiasa dan berjalan dengan Allah itu erat hubungannya, sebab dalam keduanya ada hubungan dengan Allah terus-menerus.
Memang dengan doa-doa seperti biasanya, kita sudah mencapai banyak, tapi dalam hari-hari yang gelap dan malang ini kita harus lebih banyak diperlegkapi daripada hari-hari yang lalu.
Biasanya sesudah berdoa dengan sungguh-sungguh selama 1-2 jam, sesudah "amin", kita masih merasa hadirat dan hubungan dengan Tuhan. Hendaknya ini dipertahankan terus sepanjang hari, dengan (cara) sebentar-sebentar berdoa, berhubungan terus dengan Tuhan. Jangan putus hubungan dengan Tuhan. Sekalipun bekerja, sekolah dan lain-lain, kita masih dapat berhubungan terus dengan "doa senantiasa ini".
Jangan hanya ada hubungan dengan Tuhan dalam 1-2 jam, lalu 22-23 jam lainnya tidak ada hubungan sama sekali. Di sinilah mudah terjadi macam-macam keanehan, kekalahan dan kejatuhan.
Memang biasanya kerusakan-kerusakan atau kekalahan-kekalahan (dosa-dosa) terjadi dalam 22 jam (yang) tanpa berhubungan dengan Tuhan itu. Meskipun dosa-dosa dan kekalahan itu dapat dibereskan dan diperbaiki dalam 2 jam berdoa berikutnya; tapi ini bukan maksud Allah. Dengan cara ini kita masih mengalami kekalahan, kelemahan dan kepahitan-kepahitan dalam 22 jam tersebut, jatuh bangun, panas dingin.
Juga kelemahan-kelemahan dan kejatuhan-kejatuhan dalam 22 jam tersebut, selalu menambah bahan-bahan bagi setan untuk terus menuduh kita dan tidak jarang merusakkan nama baik (1Tim 3:7).
Betul Tuhan mengampuni kita dengan sempurna, Dia menghapus sampai bersih dan Dia melupakannya, tetapi setan akan terus menuduh kita dengan gencar dan manusia selalu membeber kesalahan-kesalahan kita, menguatkan tuduhan-tuduhan setan (diperalat setan). Jangan lupa setiap dosa dapat merusak banyak perkara yang baik, istimewa rencana Allah yang indah-indah bagi kita dapat batal!
Cara demikian bukan kehendak Allah. Tuhan ingin lebih dari ini. Tuhan menghendaki supaya kita jadi suci di dalam segala perkara kehidupan kita (1Pet 1:15; Ef 5:27; 1Tes 5:23), dan selalu menjadi contoh teladan setiap waktu (1Kor 11:1; 1Tim 4:12; Tit 2:7).
Jangan waktu-waktu "kosong" kita penuh dengan perkara-perkara yang jelek, sehingga meskipun kita ingin memberitakan kebenaran Firman Tuhan, tapi perbuatan dan kelemahan-kelemahan kita meniadakan pemberitaan kita dan akhirnya kita jadi munafik = pura-pura (Tit 1:16).
Tuhan mempunyai cara yang lebih baik dari cara ini, yaitu: berdoa senantiasa!
Tentu pola ini dapat bermacam-macam, tetapi prinsipnya "tidak pernah berhenti berdoa", berdoa senantiasa.
Dengan demikian kita selalu berjaga-jaga (Mat 26:41) dan selalu siuman (1Tim 3:2; 2Tim 2:26) dalam menghadapi si singa yang juga tidak pernah mengantuk atau tidur itu.
Berdoa dalam bilik perlu ditingkatkan dan terus bertambah, tetapi diluar itu jangan berhenti berdoa tetapi terus berhubungan dengan Allah (baik di dalam hati maupun dengan suara yang terdengar dengan bahasa biasa atau bahasa lidah, atau hanya dengan iman di waktu tidur, sampai mimpi-mimpi kita disucikan!).
Pertahankan hubungan dengan Tuhan senantiasa dengan berdoa senantiasa, baik dalam hati atau dengan kata-kata, terus bersekutu dan lekat dengan Tuhan.
1Korintus 6:17 Tetapi orang yang melekat kepada Tuhan menjadi satu roh (TL). (Yoh 15:1-8).
Dengan demikian, maka perlahan-lahan kita akan mulai mengalami kebenaran ayat-ayat yang "mustahil buat manusia", yaitu "tiada berbuat dosa".
1Yohanes 3:6 Barangsiapa yang tinggal di dalam Dia, tiadalah berbuat dosa; maka barangsiapa yang berbuat dosa, belum nampak Dia dan belum kenal Dia (1Yoh 3:9; 1Tes 5:23; Ef 5:27; 1Pet 1:15 dan lain-lain).
Lebih lama kita mempertahankan hubungan dengan Tuhan, kita akan lebih sering mengalami "tiada berbuat dosa", bahkan akan datang waktunya, bahwa kita dapat terus menerus, berhari-hari mengalaminya, TIDAK DAPAT BERBUAT DOSA!
Bukan saja itu, pengurapan Roh Allah makin bertambah-tambah dalam hidup dan pelayanan kita menuju pengurapan yang tak terbatas (Yoh 3:34 seperti anak manusia).
Semua perjanjian-perjanjian Tuhan lainnya akan beruntun-runtun digenapi, hidup penuh dengan kemenangan atas iblis, dan damai dalam hati. Sejahtera Allah yang melebihi segala akal itu akan selalu mengawali hati dan pikiran kita di dalam Kristus Yesus (Pil 4:7).
Inilah hidup yang melekat kepada Allah terus menerus di dalam Allah dan Allah di dalam kita.
Inilah carang yang terus menerus berhubungan di dalam pokok yang benar (bukan sebentar lekat dan sebentar lepas!).
Inilah hidup menurut kehendak Allah yang berkenan kepada Allah dan kepada manusia.
Inilah hidup yang akan berbuah-buah lebat mempermuliakan nama Tuhan.
Haleluyah! Bertekunlah di dalam doa yang suci yang tanpa stop.
7. DIBAWA MASUK KE DALAM RUANGAN MAHA SUCI.
Hanya pedupaaan inilah yang dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci oleh Imam Besar (Meja atau mezbahnya tidak).
Imamat 16:12-13 Setelah itu hendaklah diambilnya akan pedupaan (TB: perbaraan, KJV: censer) penuh dengan bara api daripada mezbah, yang di hadapan hadirat Tuhan, dan kedua genggamannya (TB: serangkup penuh) penuh dengan dupa (TB: ukupan) daripada rempah-rempah harum (TB: wangi-wangian) yang tertumbuk halus-halus, lalu hendaklah dibawanya sekaliannya itu masuk ke belakang tirai dinding itu (TL).
Di dalam Ruangan Maha Suci, Imam Besar mencurahkan rempah-rempah pedupaan 2 genggam penuh di atas api dalam pedupaan itu, sehingga timbul asap yang amat tebal menutupi seluruh tabut dan Ruangan Maha Suci.
Ini merupakan nubuatan tentang apa yang akan terjadi pada akhir zaman ini, yaitu pada waktu hujan akhir. Pada waktu ini Roh Kudus bekerja begitu nyata dan kuat sehingga penyembahan umat Tuhan meningkat luar biasa dan sangkakala/ nafiri siap dibunyikan (Wah 8:3-6).
Wahyu 8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Lihat juga Wah 5:7-9
Jadi doa orang-orang suci yang hidup di atas mezbah inilah yang diukur oleh Tuhan. Dan kalau sudah cukup ukuran penyebahan atau pedupaan ini, pedupaan ini dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci.
Sebab itu letak pedupaan ini tidak lagi di dalam Ruangan suci seperti biasanya, tetapi di dalam Ruangan Maha Suci.
Inilah pedupaan yang sudah mencapai ukuran yang penuh (pada hari grafirat).
Ibrani 9:3-4 Dan dibalik tirai yang kedua itulah kemah yang dinamakan Maha Kudus (Ruangan Maha Suci).
Di dalamnya itu ada perukupan mas (KJV,Y: Golden Censer. TB: Mezbah pembakaran ukupan, istilah dari TB ini kurang tepat, sebab yang ada di dalam Ruangan Maha Suci bukan seluruh mezbahnya, hanya pedupaannya saja) dan peti perjanjian yang tersalut kelilingnya dengan mas, di dalamnya itu ada bokor mas yang berisi manna, dan tongkat Harun yang sudah bertunas, dan kedua loh batu perjanjian (TL).
Penyembahan yang dihitung/ diukur Tuhan
Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah (yaitu Mezbah Dupa) dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Mezbah yang dimaksudkan disini adalah Mezbah Dupa.
Sebab:
1. Terletak di dalam bait Allah (dalam Ruangan Suci).
2. Halaman itu tidak diukur, sudah diserahkan kepada orang kafir (Antikris) untuk diinjak-injak 31/2 tahun (Wah 11:2).
Mezbah Korban Bakaran itu ada di halaman, jadi tidak termasuk yang diukur. Mezbah hanya ada dua, Mezbah Korban Bakaran dan Mezbah Dupa di dalam Bait Allah. Jadi yang diukur hanyalah Mezbah Dupa dan orang-orang yang berdoa pada Mezbah ini.
Pada waktu ini (beberapa saat sebelum zaman antikris) Tuhan akan mengukur, menghitung seperti orang-orang yang dapat berdoa seperti Mezbah Dupa. Jadi yang diukur atau di hitung oleh Tuhan itulah doa orang-orang suci yang hidup di atas mezbah, yaitu doa dalam Roh dan Kebenaran.
Doa halaman tidak diukur Oleh Tuhan. Orang halaman itulah orang yang masih selalu jatuh bangun dalam dosa, belum sungguh-sungguh bertobat/ lepas dari dosa. Sebab itu seringkali doa-doanya itu bercampur dengan motif-motif diniawi/ daging, doa-doa yang munafik seperti orang Parisi dan sebagainya.
Doa-doa "orang-orang halaman" ini tidak berkenan pada Tuhan, kecuali doa tobat (pertobatan), untuk minta ampun, doa anak terhilang yang mau pulang kembali, itu diterima Tuhan.
Kelak datang masanya bahwa semua doa semacam ini tidak dihitung oleh Tuhan (yaitu pada masa menjelang zaman Antikris, dalam 3,5 tahun pertama dari minggu 70 nubuatan Daniel).
Doa yang diukur itulah "Doa Mezbah Dupa", bukan doa di Mezbah Korban Bakaran atau halaman, apalagi doa di luar halaman. Beberapa orang bangga dengan jumlah yang besar yang hadir dalam kebaktian-kebaktian umum (apalagi angka kehadiran hari Natal, amboi!).
Biasanya dalam semua Gereja, kebaktian Doa jumlahnya paling sedikit dibandingkan yang lain.
Lebih-lebih lagi tidak semua orang yang datang dalam kebaktian doa itu sudah sampai tingkatannya di Mezbah Dupa.
Yang diukur ialah tingkatan Mezbah Dupa, yaitu doa orang-orang suci yang hidup di atas Mezbah, doa di dalam Roh dan Kebenaran.
Kita melihat ada cukup banyak orang yang bertekun berdoa menyembah Tuhan, suatu keadaan yang menggembirakan.
Tetapi tidak semua yang berdoa itu dapat bertahan terus.
Mereka yang berdoa hanya karena ikut-ikutan, akan cepat berhenti.
Mereka yang berdoa hanya karena terdesak atau karena terkena pencobaan, seringkali sangat bertekun dengan gairah selama masa-masa kesukaran, tetapi sesudah semua menjadi aman, baik dan pulih kembali, mereka berhenti berdoa.
Orang datang berdoa karena kesukaran itu baik, sebab minta tolong dan lari kepada Tuhan Yesus itulah yang terbaik. Tetapi dalam kesempatan-kesempatan seperti ini, orang-orang ini perlu diisi dengan Firman Tuhan yang cukup (Mat 7:24:-27) supaya mempunyai pengertian, memaksa diri, kalau perlu bertobat, sehingga dapat berakar dengan baik di dalam Firman Tuhan dan Tumbuh rohaninya. Kalau ia bertumbuh terus sampai Mezbah Dupa, ia akan terus bertekun dalam doa.
Mezbah Dupa itulah orang-orang suci yang selalu hidup di atas mezbah dan selalu bertekun dalam doa dan penyembahan sekalipun tidak ada apa-apa. Tentu kalau ada ujian ia lebih tekun berdoa, tetapi juga di dalam keadaan limpah dan tenang, orang-orang ini terus berdoa menyembah Tuhan dengan bergairah, penuh syukur dan sukacita di dalam Roh dan Kebenaran, inilah Mezbah Dupa.
Orang-orang seperti inilah yang diukur oleh Tuhan, yang masuk dalam hirungan Tuhan.
Betapa sedikit jumlah orang-orang seperti ini. Sebab itu orang-orang beriman harus belajar untuk tumbuh terus sampai pada tingkatan ini!
APAKAH PELITA DAN MEJA ROTI PERTUNJUKKAN TIDAK MASUK HITUNGAN?
Tetap dihitung, tetap perlu, bahkan amat perlu!
Meja Roti Pertunjukan
Orang yang mengerti Firman Tuhan akan makin merindu dan terus bertekun menyembah Tuhan, sebab ia mengerti apa faedahnya dan bagaimana melakukannya.
Justru orang yang berakar dalam Firman Tuhan itu mempunyai dasar yang kuat untuk bertekun di dalam doa yang betul, doa di dalam Roh dan Kebenaran, dalam segala keadaan. Dan ia dapat bertekun terus untuk waktu yang lama bahkan meningkat dalam kesucian makin hari makin suci seperti Kristus.
Pelita
Orang suci yang mengerti dan mempunyai persekutuan tubuh Kristus dan pelayanan yang manis, akan selalu kuat sebab saling menguatkan satu sama lain. Orang-orang ini juga akan saling dikuatkan dalam doa bersama sehingga dapat bertekun dalam doa seperti Musa, Harun dan Hur.
Jadi ketiga alat ini saling berkaitan erat satu sama lain. Andil Meja Roti Pertunjukan dan Pelita di dalam penyembahan itu besar sekali dan tidak dapat diabaikan.
Tetapi mengapa yang diukur oleh Tuhan hanya Mezbah Dupa saja?
Sebab:
1. Ini adalah untuk zaman pra anikris (Wah 11:1-2).
2. Meja Roti Pertunjukan dan Pelita tetap diukur juga. Tetapi dalam ayat ini tidak diukur sebab sudah ada di dalam Ruangan Maha Suci.
3. Dalam zaman ini atau dalam tingkatan kesempurnaan, kelanjutannya dari Meja Roti Pertunjukan dan Pelita sudah ada di dalam tabut.
Dengan kata lain seolah-olah tingkat kesempurnaan dari Meja Roti Petunjukan dan Pelita sudah ada di dalam tabut:
2 loh batu ~ FT -
Buli-buli emas ~ PS | Meja Roti Pertunjukan
Berisi manna -
Tongkat Harun \_ ~ Pelita
Yang berbunga /
Tetapi Mezbah Dupa belum ada di dalam Tabut, sebab itu pada hari grafirat, pedupaan yang di atas mezbah ini dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci, sehingga kelanjutan ketiga alat dalam Ruangan Suci itu digenapkan dalam Ruangan Maha Suci.
Jadi Meja Roti Pertunjukan dan Pelita juga diukur, mutlak perlu dan tidak mungkin dapat dibuang, harus ada dalam hidup masing-masing kita dan Jemaat Tuhan.
Tetapi yang mendorong orang-orang suci meningkat makin suci dan masuk dalam kesempurnaan itulah Kuasa Roh Kudus yang makin berlimpah sampai tidak terbatas, dan ini ada di atas Mezbah Dupa. Orang yang bertekun berdoa di Mezbah Dupa akan makin penuh dengan pengurapan Roh Kudus sampai tidak terbatas seperti Anak Manusia yang (Yoh 3:34) sehingga masuk dalam kesempurnaan, dalam Ruangan Maha Suci.
Sesudah mengerti proses penyembahan orang-orang suci kepada Allah, biarlah kita meningkatkan kehidupan doa kita sehingga makin meningkat dalam ukuran Allah, dan satu kali boleh dibawa masuk dalam kesempurnaan Allah di dalam Ruangan Maha Suci.
Blessing Family Centre
Pedupaan ini dibuat dari emas, diisi dengan api dari Mezbah Korban Bakaran.
Diberi rempah-rempah pedupaan sehingga mengeluarkan asap yang harum terus menerus siang malam, memenuhi seluruh Kemah Suci ini, bahkan baunya tercium sampai jauh di sekitar Kemah Suci ini (Kid 3:6).
Imamat 16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang Tabir.
ARTI ROHANI
Tubuh kita adalah rumah Allah
1Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Rumah Allah ini adalah rumah tempat berdoa.
Matius 21:13 Serta berkata kepada mereka itu, "telah tersurat : Bahwa rumahKu akan disebut rumah tempat berdoa, tetapi kamu ini menjadikan dia gua penyamun (TL)
Pedupaan = Rumah tempat berdoa
Hidup orang beriman itu seolah-olah disimpulkan dalam satu fungsi ini saja yaitu seperti pedupaan (=tempat orang berdoa).
Kalau orang beriman sungguh-sungguh hidup sebagai rumah doa yang suci dan berkenan pada Tuhan, maka Tuhan akan nyata dalam hidupnya dan hidupnya menjadi indah, suatu riwayat hidup yang heran di dunia ini sampai kekal.
Kalau hidup kita tidak dipelihara sebagai rumah doa, maka jadilah gua penyamun, tidak ada pilihan lain.
Kalau hidup penuh dengan dosa seperti gua penyamun, riwayat hidup ini akan penuh dengan perkara-perkara yang najis dan rusak sampai ke Neraka, kecuali bertobat!
Sebab itu setiap orang beriman hidupnya harus menjadi rumah tempat doa seperti pedupaan ini, baru riwayat hidupnya akan menjadi indah dan mulia sampai kekal.
Dalam rumah doa ini kita melihat beberapa hal yang berhubungan erat dengan pedupaan yaitu:
1. Diletakan diatas Mezbah Dupa, merupakan bagian dari Mezbah Dupa.
2. Adanya pedupaan dari emas.
3. Adanya api dari Mezbah Korban Bakaran
4. Adanya rempah-rempah pedupaan yang tertabur diatas api ini
5. Dilayani oleh Imam Besar dan Imam-imam.
6. Dinyalakan terus menerus.
7. Dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci.
Proses penyembahan yang benar itu baru terjadi kalau semua yang berhubungan dengan penyembahan ini diatur sesuai dengan Firman Tuhan.
1. DI ATAS MEZBAH DUPA.
Pedupaan ini diletakan di atas mezbah yaitu Mezbah Dupa, tidak boleh diletakan di tempat lain, kecuali pada waktu dibawa Imam besar ke dalam Ruangan Maha Suci (Im 16, Ibr 9:4).
Doa itu tidak dapat lepas dari Mezbah. (Mezbah: Daging dikorbankan, menyangkal diri, Salib).
Orang yang tidak mau menyangkal diri, tidak akan dapat menyembah Allah dengan betul. Sebab tanpa mau mematikan dagingnya, daging akan hidup (kembali dan) limpah dengan macam-macam dosa dan kenajisan sehingga kita tidak mungkin dapat menyembah Allah dengan betul.
Tetapi kalau kita mau menyalibkan daging, meskipun sakit, namun daging dimatikan maka Roh Kudus dapat bebas bekerja di dalam kita, sehingga kita dapat hidup dalam kesucian, dipimpin Roh dan menyembah Allah dengan betul, dalam Roh dan Kebenaran (Yoh 4:23).
Satu kali akan datang saatnya, kita pindah ke dalam Ruangan Maha Suci (atau pada waktu pengangkatan, pindah ke dalam Kerajaan Surga); maka di sana tidak ada lagi penyangkalan diri, daging sudah tidak ada, sudah mati total, dan kita hidup penuh dengan syukur, puji-pujian dan penyembahan kepada Allah di dalam Surga.
Zaman sekarang, penyembahan itu erat hubungannya dengan kematian daging. Orang yang tidak mau mematikan daging (tidak punya mezbah), tidak akan dapat menyembah dengan betul. Tetapi kalau punya mezbah dan mau bertekun, itu akan menghasilkan kemuliaan yang abadi. Inilah pedupaan di atas Mezbah Dupa.
2. PEDUPAAN DARI EMAS.
Ibrani 9:4 Di dalamnya itu ada perukupan (=pedupaan) emas, dan peti perjanjian yang bersalut kelilingnya dengan emas, di dalamnya itu ada bokor emas yang berisi manna, dan tongkat Harun yang sudah bertunas, dan kedua Loh Batu perjanjian. (TL).
Tempat pelayanan pedupaan ini ialah Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci (pada hari grafirat), sebab itu ia harus dibuat dari emas.
Emas = Kesucian, sifat Ilahi.
Orang yang menyembah Allah harus memperhatikan kehidupannya supaya tetap terpelihara di dalam kesucian, bahkan meningkat terus sampai suci seperti Allah.
Justru di dalam penyembahan yang betul, kita makin meningkat di dalam kesucian.
Jangan ada dosa-dosa atau keadaan yang najis seperti Korah cs yang penuh dengan nafsu2 yang rendah dan keji. Ini gua penyamun dan ini tidak akan diberkati, malahan dihukum dengan dahsyat.
Biar kita berdoa dan menyembah Tuhan dengan pedupaan dari emas, dengan keadaan yang suci dihadapan Allah (Yes 1:11,15; Ams 28:9; Maz 80:5;109:7 dll).
250 Imam palsu yang memberontak kepada Musa membuat pedupaan dari tembaga dan mereka ditolak oleh Allah bahkan dihukum dengan api dari Tuhan sehingga mati hangus.
Bilangan 16: 35 Lagi keluarlah api, berasal dari pada Tuhan, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.
Akhirnya pendupaan tembaga ini ditempatkan Allah pada Mezbah Korban Bakaran, ditempat yang sesuai, sebab semua perkakas dalam Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci haruslah dari emas.
Berdoa dan menyembah Tuhan di dalam kesucian itu indah sekali, hasilnya sangat besar dan kita tumbuh di dalam kesucian. Kalau seseorang tidak suka berdoa, hidupnya tidak akan berubah terus, tidak meningkat dalam kesucian, itu bukan pendupaan emas.
Ada orang tekun berdoa untuk mendapat uang lebih banyak, untuk kesembuhan, untuk berkat-berkat jasmani lainnya tetapi tidak tumbuh dalam kesucian, itu bukan pendupaan emas. Musa bersekutu dengan Tuhan, ia berubah bahkan tubuhnya berubah (Ul 34:7; Kel 34:30), juga rohnya makin suci seperti Tuhan, sehingga ia tumbuh kepada kesempurnaan.
Justru pendupaan emas inilah yang dibawa Imam Besar ke dalam Ruangan Maha Suci pada hari grafirat, suatu tanda pertumbuhan yang pesat sampai sempurna dalam kesucian karena doa di dalam Roh dan Kebenaran (Im 16:12; Ibr 9:3-4). Tumbuhlah di dalam kesucian, di dalam doa yang betul.
3. API DARI MEZBAH KORBAN BAKARAN
Api ini yang menyalakan rempah-rempah pendupaan itu sehingga terbakar dan mengeluarkan asap yang harum. Api inilah yang menggerakan seluruh proses pembakaran rempah-rempah ini.
Tidak boleh memakai api yang lain, itu berbahaya.
Nadab dan Abihu, imam-imam resmi, ia diangkat oleh Allah dan sudah diurapi, tetapi memalsu api dalam pendupaan yang dibawanya. Mereka memberi api yang lain, Tuhan marah luarbiasa dan langsung membunuhnya.
Imamat 10:1-2 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan Tuhan api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka. Maka keluarlah api dari hadapan Tuhan, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan Tuhan.
Begitu pula di dalam penyembahan jangan ada api yang lain yaitu motif atau maksud-maksud tersembunyi yang dosa, sebagai pendorongnya, misalnya:
a. Jangan sebab ingin puji lalu rajin menyembah, itu sia-sia bahkan akan direndahkan Tuhan seperti yang terjadi pada orang-orang Parisi.
Matius 23:5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. (lihat juga Luk 18:9-14).
b. Jangan menaikan penyembahan, dengan doa yang panjang-panjang dan dibuat-buat untuk memberi kesan "rohani" sehingga dipercayai, tetapi hatinya ada maksud pemerasan dan penipuan, ingin milik orang lain. Ini munafik dan jahat dihadapan Tuhan.
Matius 23:14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
c. Jangan ramai-ramai berdoa menyembah Tuhan tetapi sebetulnya hanya kerena ingin bersama-sama untuk kemudian mendapatkan kesempatan mengulurkan hawa nafsu sex di luar pernikahan.
Ini cara-cara orang dunia yang menyembah berhala-berhalanya lalu duduk makan minum dan bermain macam-macam adegan sex.
1Korintus 10:7 dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (KJV: And rose up to play, TL: lalu bangkit bermain. Ini main-main perkara hawa nafsu yang najis, lihat juga Kel 32:6; Bil 25:5 dan lain-lain).
Dalam agama-agama berhala mereka mempunyai alasan-alasan agama yang menyucikan (mensahkan) segala percabulan itu dengan upacara-upacaranya. Tetapi dihadapan Tuhan dosa tetap dosa sekalipun diberi banyak dupa penyembahan pada Allah, malahan Allah marah akan segala kemunafikan yang keji itu.
Motif-motif doa penyembahan kita harus suci, yaitu hanya dengan api Mezbah Korban Bakaran, yaitu penyembahan yang keluar dari hidup yang disucikan oleh salib Kristus, dari suatu hidup yang kedagingannya sudah disalibkan, dimatikan.
Sebab daging disalibkan, timbul gairah yang besar untuk berdoa. Inilah api salib Mezbah Korban Bakaran yang membakar dupa itu dan menghasilkan asap dupa yang harum, yang naik dalam penyembahan kepada Allah.
Di dalam orang yang sungguh-sungguh mau menyalibkan/ mematikan segala kedagingannya, Roh Kudus dapat bekerja dengan bebas dalam hatinya, sehingga ada gairah yang besar dalam doa dan keluar suatu penyembahan yang penuh dengan pengurapan dan manis terus menerus kepada Allah.
Inilah api dari Mezbah Korban Bakaran, gairah dari salib (yang mematikan daging bukan melazatkannya).
Ini akan berkenan kepada Tuhan sehingga doanya naik dan dijawab Tuhan, dan itu berarti segala-galanya. Luarbiasa!
Segala kemurahan, anugerah dan berkat-berkatnya dicurahkanNya dengan limpah pada orang-orang ini. Jangan memakai api, motif, penggerak lain yang najis dan dosa, tetapi hanya api mezbah yang suci ini.
4. REMPAH-REMPAH PEDUPAAN
Beri sebanyak-banyaknya rempah-rempah pedupaan dalam doa kita kepada Allah. Jangan bisu, buka mulut ini untuk menyembah Dia, ini cara yang terbaik.
Baik dengan kata-kata iman, ucapan syukur, kata-kata penyerahan dan ketaatan, pujian dan pengagungan. Sembahlah Dia terus.
Ketiga hal ini, yaitu:
- hidup sebagai rumah doa = pedupaan emas.
- gairah dari salib = api Mezbah Korban Bakaran yang mematikan daging.
- kata-kata penyembahan kepada Tuhan = rempah-rempah pedupaan.
Semua ini membentuk suatu penyembahan yang indah yang diukur oleh Tuhan.
Justru bagian inilah yang masuk hitungan Tuhan.
5. DILAYANI IMAM BESAR DAN IMAM-IMAM
Mezbah Dupa, istimewa pedupaan ini dilayani oleh Harun (Imam Besar) dan anak-anaknya (imam-imam, Kel 27:21, Bil 16:40, 2Taw 26:18, Luk 1:9).
a. Harun (atau imam-imam) mengisinya dengan api dan rempah-rempah pedupaan setiap pagi dan petang (Kel 30:7-8). Ini menghasilkan asap dupa yang harum yang naik dihadapan hadirat Tuhan siang malam tanpa berhenti (1Tes 5:17, Yud 20, Ef 6:18).
b. Begitu pula hamba-hamba Tuhan harus melayani sidang Tuhan sedemikian rupa sampai keluar doa puji-pujian dan penyembahan yang terus menerus dari umat Tuhan tanpa berhenti, sehingga Allah berkenan akan umatNya.
Kalau pemimpin-pemimpin Gereja sungguh-sungguh bertekun dalam doa Mezbah Dupa, pasti anggota-anggota akan cepat belajar dari mereka, juga meniru doanya (1Kor 11:1). Maka jemaat juga tahu berdoa dengan baik. Tetapi kalau Gembala Sidang atau pemimpin tidak tahu berdoa, begitu juga sidangnya.
Imam-imam harus memberi api dari Mezbah Korban Bakaran dan rempah-rempah, memberi teladan hidup di atas mezbah dan berdoa serta memberi pengajaran yang cukup tentang berdoa, maka Mezbah Dupa dari jemaat akan menyala dengan baik dan Tuhan berkenan sehingga Sidang itu bertumbuh dengan baik.
c. Satu tahun satu kali Imam Besar membawa pendupaan ini masuk ke dalam Ruangan Maha Suci seperti yang diuraikan dalam Im 16:12-13.
Ini suatu pelayanan tingkat tinggi bahkan sempurna. Jadi pelayanan doa ini akan membawa Imam besar ke dalam Ruangan Maha Suci.
Sebab itu setiap orang suci harus benar-benar memperhatikan kehidupn doanya (disamping Meja Roti Pertunjukan dan Pelita), supaya boleh terus meninggkat sampai masuk ke dalam Ruangan Maha Suci yaitu kesempurnaan.
6. PEDUPAAN DINYALAKAN TERUS-MENERUS
Keluaran 30:7-8 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian (dupa); tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu (pelita), haruslah ia membakarnya.
Juga apabila Harun memasang lampu-lampu (pelita) itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan (dupa) yang tetap (KJV: terus menerus) di hadapan Tuhan di antara kamu turun-temurun.
Setiap pagi dan petang pada waktu imam-imam datang melayani pedupaan, imam-imam ini juga menambahkan bara api dari Mezbah Korban Bakaran dan dupa yang di dalam Pedupaan di atas Mezbah Dupa ini. Sebab itu pedupaan ini menyala terus serta mengeluarkan asap dupa yang harum terus menerus sepanjang masa.
Dari Mezbah itu asap dupa yang harum terus menerus mengepul-ngepul naik ke atas, memenuhi segenap ruangan dengan bau yang semerbak dan naik ke hadirat Allah. Asap dupa yang terus menerus keluar itulah doa orang suci yang terus menerus.
Inilah doa yang menurut pola Firman Allah ialah DOA ORANG SUCI TANPA BERHENTI.
1Tesalonika 5:17 Dan berdoa dengan tiada berkeputusan (TB: Tetaplah berdoa, KJ: tanpa berhenti)(TL).
Mengapa sebagian orang Kristen tidak berdoa dengan tiada berkeputusan?
Sebab kurang mengerti, sebab kurang/ tidak percaya, sehingga tidak mau mencoba.
Apakah artinya berdoa dengan tidak berhenti?
Artinya tidaklah sukar, tidaklah tersembunyi, tetapi sangatlah sederhana dan jelas. Berdoa tanpa berhenti berarti berdoa 24 jam dalam 1 hari yang juga 24 jam lamanya!
Biasanya dalam jadwal kebaktian Gereja-gereja kita mempunyai hari-hari dan jam-jam doa. Ini mutlak perlu. Kita harus mendisiplinkan diri kita untuk dengan setia untuk datang dalam kebaktian-kebaktian doa bersama. Tetapi ini belum mencakup "berdoa tanpa berhenti!"
Ada yang menambah dengan jam-jam doa di rumah sendirian. Ini baik, ini juga termasuk kebutuhan-kebutuhan dasar seorang Kristen! Tapi ini belum mencakup pengertian "berdoa tanpa berhenti!". Misalnya tiap pagi kita berdoa 1 jam, dimulai jam 04:00, maka jam 05.00 kita berhenti!
Berdoa setiap pagi (satu jam) itu sangat baik, tetapi ini belum mencakup doa "dengan tanpa berhenti!"
meskipun sore kita berdoa lagi satu jam misalnya, dimulai jam 21:00, tetapi jam 22:00 kita ucapkan amin dan berhenti lagi! Tuhan berkata berdoalah tanpa berhenti!
Aneh? Mustahil?
Tidak!
Memang, kadang-kadang perkara rohani yang paling sederhana pun sudah mustahil bagi otak yang manusiawi ini sehingga Nikodemus keheran-heranan, hanya untuk langkah permulaan hidup iman: Lahir Baru.
Apa mungkin kita berdoa 24 jam sehari? Tanpa bekerja, tanpa tidur, tanpa makan dan tanpa berbuat perkara-perkara yang lain?
Mungkin, karena:
1. Firman Tuhan tiada yang mustahil. Tuhan tidak akan terlalu bodoh sehingga menyuruh mengerjakan hal-hal yang tidak mungkin. Tuhan tidak bodoh dan tidak kusut (1Kor 1:25; 14:33).
2. Ini dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah dewasa rohani yaitu yang sudah mahir berjalan dalam Roh. Sebab dengan berdoa di dalam Roh, pikiran kita tidak bekerja (1Kor 14:14) sehingga kita dapat memikirkan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain sambil berdoa.
3. Berdoa itu bukan hanya berkata-kata dengan Allah, tetapi juga berhubungan, bersekutu selalu dengan Tuhan, sementara Roh Kudus berdoa lewat kita, kita bersekutu dengan Allah, jadi di dalam berdoa senantiasa kita berhubungan senantiasa dengan Tuhan.
Dr. John Sung dan banyak hamba-hamba Tuhan menyamakan berdoa itu dengan bernafas! Jelas...?
Bukankah kita bernafas 24 jam sehari juga? Dan sekaligus juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lain?
Begitu juga dengan berdoa.
Berdoa adalah bercakap-cakap dalam berhubungan dengan Tuhan. Bercakap-cakap dengan Tuhan itu memang terbatas, meskipun sangat perlu, tetapi berhubungan dengan Tuhan itu tidak terbatas! Dapat 24 jam sehari!
Pada waktunya, sesudah dewasa rohani, mahir berjalan dalam Roh,hal ini akan dapat kita lakukan. Dan setiap kali kita belajar ke arah ini. Selain berdoa senantiasa kita juga melakukan yang lainnya yaitu:
a. Berdoa dalam bilik tertutup (Mat 6:6), mutlak diperlukan setiap hari. Ini juga berdoa, bahkan berjam-jam. Ini sangat baik, tetapitidak cukup hanya ini.
Kalau hanya dalam jam-jam doa ini kita berdoa pada Tuhan dan di luar jam-jam ini kita tidak ada hubungan dengan Tuhan, maka hanya dalam jam-jam itu kita dekat dan erat dalam persekutuan dengan Tuhan, tetapi di luar waktu itu mungkin dapat jauh dari Tuhan, sehingga timbul macam-macam keganjilan dalam hidup anak-anak Allah.
Kadang-kadang ditemukan orang-orang Kristen yang "bisa" berdoa satu jam setiap hari, tetapi perbuatannya masih kejam, kotor dan memalukan nama Tuhan.
Mengapa?
Sebab dalam waktu jam-jam doa ini, mereka ada hubungan dengan Tuhan, berkata-kata dalam bahasa lidah, mungkin dengan hancur hati dan air mata. Dalam waktu ini hubungan dengan Allah begitu erat, nyata dan manis. Ini memang waktu-waktu yang luar biasa! Setanpun sangat takut dan gemetar terhadap waktu-waktu ini; dia sama sekali tidak berani menyerang kita dan dia tak berdaya. Kalau waktu-waktu seperti ini dikurangi, tentu setan sangat berterima kasih!
Sungguh ini waktu "berjalan dengan Allah". Tetapi di luar jam-jam sembahyang, seringkali hubungan dengan Allah diputus! Karena sudah merasa cukup 1-2 jam bercakap-cakap terus dengan Tuhan. Sekarang mendengar "yang lain!" Dalam pekerjaan, dalam makanan, dalam rumah tangga, dalam hobby-hobby dan lain-lain.
Ingat Setan selalu siap menyerang kita 24 jam setiap hari,dia selalu mengamat-amati kita, dia selalu mencari kesempatan, seperti singa yang buas mengaum-aum TAK PERNAH BERHENTI hendak mencari barang siapa yang dapat dilulurya (1Pet 5:8).
Kelangsungan hidup rohani kita ini sangat tergantung dari Allah.
Tanpa Dia, kita bukan apa-apa.
Tanpa Dia, kita tak berdaya.
Tanpa Dia, kita akan jatuh dan dikalahkan si setan.
Bukan oleh kuat dan gagah, melainkan oleh Roh Tuhan saja semua (kemenangan) boleh jadi (Zak 4:6).
Kita sangat bergantung pada Tuhan, sebab Dialah kekuatan kita. Selekasnya kita putus hubungan dengan Tuhan, berjalan sendiri, dengan kekuatan dan pikiran sendiri,waktu itu juga setan mulai menyerang dan menerkam kita, lalu kita berbuat dosa, macam-macam perbuatan yang bukan dikehendaki Tuhan.
Tuhan mengerti hal ini, sebab itu Tuhan berkata harus berdoa tanpa berhenti, kita harus selalu berhubungan dengan Dia terus menerus.
Sesudah berdiri dari berlutut berdoa di dalam kamar atau di dalam Gereja, jangan kita berhenti berdoa! Terus berhubungan dalam doa.
b. Waktu berkata-kata, dalam hati kita harus tetap terus berdoa, sehingga kata-kata kita yang keluar, bukannya dari diri kita, tapi dari hasil perhubungan dengan Tuhan, dimasinkan dengan garam (Kol 4:6). Kalau dalam setiap berkata-kata berdoa, maka tidak perlu kita berbuat begitu banyak kesalahan, sehingga kemudian menimbulkan banyak penyesalan dan kepahitan.
Kalau setiap kali mendengar perkataan yang menyakitkan hati, yang menuduh, yang merendahkan, kita terima dengan berdoa dan mau menunggu jawaban dari hasil dialog kita dengan Tuhan di dalam hati, maka tidak akan begitu banyak kemarahan, fitnah dusta, kebencian dan macam-macam kata-kata jahat yang keluar dari mulut kita.
Lebih indah kalau kita mendapat karunia bahasa lidah. Sambil bercakap-cakap dengan orang, di dalam hati kita terus berdoa dalam bahasa lidah, lebih-lebih dalam percakapan atau hal-hal penting! Iman kita dikuatkan (1Kor 14:4) dan kita mendapat hikmat, kuasa dan karunia-karunia lain yang diperlukan.
Hubungan dengan Tuhan tidak boleh putus! Ini berbahaya.
Kalau sebelum berdusta, sebelum memfitnah atau sebelum berkata-kata jahat tentang seorang lain kita terus berdoa pada Tuhan, maka kita akan batal untuk berdosa, kita akan melihat hasil yang lain! Sedangkan Balhum yang hatinya penuh tamak akan uang dan ingin menurut Balak, tetapi karena ia berdoa lebih dulu pada Allah sebelum mengutuki bangsa Israel, maka batallah rencana dosanya.
Heran, bukan kutuk yang ke luar, tetapi berkat untuk umat Allah.
Oh, heran! Balhum sendiri heran!
Begitu juga kita sendiri akan heran, dan akan bersyukur pada Tuhan, kalau mau berhubungan dengan Tuhan lebih dahulu sebelum berkata-kata, berencana atau bertindak. Tuhan dapat memberi hikmat, kekuatan dan perubahan dalam kata-kata kita, asalkan kita mempunyai hubungan dengan Tuhan dan mau menunggu dengan sabar "kata-kata dari Tuhan". Memang kadang-kadang Tuhan suruh kita tutup mulut, tapi ada kalanya kita tak mau menurut dan melawan menyerang dengan hujan kata-kata. Ini akan memutuskan hubungan dengan Tuhan dan membuka kesempatan pada iblis dan... celaka hasilnya.
Tinggallah tetap berdoa, berdoa saja terus, pertahankan hubungan dengan Tuhan.
c. Sambil berjalan di jalan atau di mana saja, kita perlu selalu berhubungan dengan Tuhan. Dalam perjalanan ada banyak perkara yang mata harus melihat, telinga mendengar dan hati merasakan.
Dalam perkara-perkara ini selalu terselip panah-panah berapi dari si setan. Kalau dalam waktu-waktu ini tidak ada hubungan dengan Allah, kita tidak berdoa senantiasa, maka biarpun kita penuh dengan pengertian-pengertian Firman Tuhan, seringkali panah-panah berapi setan itu akan mengena di tempat-tempat yang lemah.
Selalu harus dijaga supaya ada hubungan dengan Allah. Lebih menguntungkan untuk terus menerus menggunakan karunia bahasa lidah yang Tuhan berikan, karena ini meneguhkan iman kita sendiri (1Kor 14:4a). Sehingga perisai iman kita jadi lebih effectif menggugurkan panah-panah berapi si setan.
d. Dalam bekerja, belajar dan berpikir, biar semua ini dialaskan selalu dengan doa tanpa berhenti. Ini tidak akan mengurangi konsentrasi kita sehingga mengurangi mutu pekerjaan kita, tapi dengan heran akan memeliharakan keutuhan kesucian kita dari semua yang jahat, dan justru meningkatkan hasil kerja kita, sebab kita bekerja dengan Allah!
e. Dalam saat-saat menunggu, seperti di dalam bis, menunggu cukur rambut, antri minyak dan lain-lain, jangan kita membuang waktu yang sia-sia, melainkan selalu meneguhkan iman sendiri dengan berdoa di dalam hati dengan bahasa lidah (1Kor 14:4a). Dengan demikian waktu-watu cukur, waktu di dalam mobil, cuci pakaian, mengapur atau mengecat rumah dan lain-lain dapat kita ubah menjadi jam-jam sembahyang di hadapan Allah! Indah!
Terus-menerus berdoa secara demikian ternyata tidak membosankan,malah membuat hidup ini lebih indah, berhasil dalam segala perkara dan kepuasan.
Daud menggunakan waktu di atas kamar loteng dengan sia-sia dan jahatlah akibatnya. Jikalau saja waktu itu dia ada hubungan terus dengan Tuhan, maka dia akan menolehkan matanya dari Betsyeba, memarahi dirinya, minta ampun dari Tuhan, lalu lekas berpakaian perang dan pergi ke medan pertempuran. Jikalau ia waktu itu ada hubungan dengan Tuhan, tentu ada nasehat-nasehat Roh Kudus dalam hatinya, karena paling sedikit Roh Tuhan akan menasehatinya lebih baik berperang dan mati untuk Tuhan daripada menyukakan kesukaan yang berdosa seketika lamanya.
- Kita dapat menikmati percakapan-percakapan dengan istri dan anak-anak kita, bersuka-suka dengan mereka, tertawa-tertawa, menyanyi dan bersenang-senang, tetapi biarlah tetap dalam hubungan dengan Tuhan, sehingga segala kesukaan-kesukaan itu bertambah sedap dan tahan lama.
Kejadian 5:22 Kemudian daripada beroleh Metusalah itu, Henokh hidup dengan Allah tiga ratus tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan (TL).
Sewaktu Henokh berjalan dengan Allah, dia tidak bertapa menyendiri dalam goa yang sepi, tetapi hidup biasa di tengah-tengah keluarga dan masyarakatnya, bahkan dalam waktu tiga ratus tahun itu dia masih sempat memperoleh banyak anak laki-laki dan perempuan!
Begitu juga Nuh dalam Kej 6:9 disaksikan oleh Allah bahwa ia tulus, benar dan hidup (berjalan) dengan Allah meskipun ia sehari-hari ada di tengah-tengah keluarga dan masyarakatnya. Penjelasan ini mungkin sukar dimengerti kecuali kita mau mencoba melakukannya. Ini suatu perkara yang indah, cobalah!, sebab inilah kehendak Allah.
Berdoa senantiasa dan berjalan dengan Allah itu erat hubungannya, sebab dalam keduanya ada hubungan dengan Allah terus-menerus.
Memang dengan doa-doa seperti biasanya, kita sudah mencapai banyak, tapi dalam hari-hari yang gelap dan malang ini kita harus lebih banyak diperlegkapi daripada hari-hari yang lalu.
Biasanya sesudah berdoa dengan sungguh-sungguh selama 1-2 jam, sesudah "amin", kita masih merasa hadirat dan hubungan dengan Tuhan. Hendaknya ini dipertahankan terus sepanjang hari, dengan (cara) sebentar-sebentar berdoa, berhubungan terus dengan Tuhan. Jangan putus hubungan dengan Tuhan. Sekalipun bekerja, sekolah dan lain-lain, kita masih dapat berhubungan terus dengan "doa senantiasa ini".
Jangan hanya ada hubungan dengan Tuhan dalam 1-2 jam, lalu 22-23 jam lainnya tidak ada hubungan sama sekali. Di sinilah mudah terjadi macam-macam keanehan, kekalahan dan kejatuhan.
Memang biasanya kerusakan-kerusakan atau kekalahan-kekalahan (dosa-dosa) terjadi dalam 22 jam (yang) tanpa berhubungan dengan Tuhan itu. Meskipun dosa-dosa dan kekalahan itu dapat dibereskan dan diperbaiki dalam 2 jam berdoa berikutnya; tapi ini bukan maksud Allah. Dengan cara ini kita masih mengalami kekalahan, kelemahan dan kepahitan-kepahitan dalam 22 jam tersebut, jatuh bangun, panas dingin.
Juga kelemahan-kelemahan dan kejatuhan-kejatuhan dalam 22 jam tersebut, selalu menambah bahan-bahan bagi setan untuk terus menuduh kita dan tidak jarang merusakkan nama baik (1Tim 3:7).
Betul Tuhan mengampuni kita dengan sempurna, Dia menghapus sampai bersih dan Dia melupakannya, tetapi setan akan terus menuduh kita dengan gencar dan manusia selalu membeber kesalahan-kesalahan kita, menguatkan tuduhan-tuduhan setan (diperalat setan). Jangan lupa setiap dosa dapat merusak banyak perkara yang baik, istimewa rencana Allah yang indah-indah bagi kita dapat batal!
Cara demikian bukan kehendak Allah. Tuhan ingin lebih dari ini. Tuhan menghendaki supaya kita jadi suci di dalam segala perkara kehidupan kita (1Pet 1:15; Ef 5:27; 1Tes 5:23), dan selalu menjadi contoh teladan setiap waktu (1Kor 11:1; 1Tim 4:12; Tit 2:7).
Jangan waktu-waktu "kosong" kita penuh dengan perkara-perkara yang jelek, sehingga meskipun kita ingin memberitakan kebenaran Firman Tuhan, tapi perbuatan dan kelemahan-kelemahan kita meniadakan pemberitaan kita dan akhirnya kita jadi munafik = pura-pura (Tit 1:16).
Tuhan mempunyai cara yang lebih baik dari cara ini, yaitu: berdoa senantiasa!
Tentu pola ini dapat bermacam-macam, tetapi prinsipnya "tidak pernah berhenti berdoa", berdoa senantiasa.
Dengan demikian kita selalu berjaga-jaga (Mat 26:41) dan selalu siuman (1Tim 3:2; 2Tim 2:26) dalam menghadapi si singa yang juga tidak pernah mengantuk atau tidur itu.
Berdoa dalam bilik perlu ditingkatkan dan terus bertambah, tetapi diluar itu jangan berhenti berdoa tetapi terus berhubungan dengan Allah (baik di dalam hati maupun dengan suara yang terdengar dengan bahasa biasa atau bahasa lidah, atau hanya dengan iman di waktu tidur, sampai mimpi-mimpi kita disucikan!).
Pertahankan hubungan dengan Tuhan senantiasa dengan berdoa senantiasa, baik dalam hati atau dengan kata-kata, terus bersekutu dan lekat dengan Tuhan.
1Korintus 6:17 Tetapi orang yang melekat kepada Tuhan menjadi satu roh (TL). (Yoh 15:1-8).
Dengan demikian, maka perlahan-lahan kita akan mulai mengalami kebenaran ayat-ayat yang "mustahil buat manusia", yaitu "tiada berbuat dosa".
1Yohanes 3:6 Barangsiapa yang tinggal di dalam Dia, tiadalah berbuat dosa; maka barangsiapa yang berbuat dosa, belum nampak Dia dan belum kenal Dia (1Yoh 3:9; 1Tes 5:23; Ef 5:27; 1Pet 1:15 dan lain-lain).
Lebih lama kita mempertahankan hubungan dengan Tuhan, kita akan lebih sering mengalami "tiada berbuat dosa", bahkan akan datang waktunya, bahwa kita dapat terus menerus, berhari-hari mengalaminya, TIDAK DAPAT BERBUAT DOSA!
Bukan saja itu, pengurapan Roh Allah makin bertambah-tambah dalam hidup dan pelayanan kita menuju pengurapan yang tak terbatas (Yoh 3:34 seperti anak manusia).
Semua perjanjian-perjanjian Tuhan lainnya akan beruntun-runtun digenapi, hidup penuh dengan kemenangan atas iblis, dan damai dalam hati. Sejahtera Allah yang melebihi segala akal itu akan selalu mengawali hati dan pikiran kita di dalam Kristus Yesus (Pil 4:7).
Inilah hidup yang melekat kepada Allah terus menerus di dalam Allah dan Allah di dalam kita.
Inilah carang yang terus menerus berhubungan di dalam pokok yang benar (bukan sebentar lekat dan sebentar lepas!).
Inilah hidup menurut kehendak Allah yang berkenan kepada Allah dan kepada manusia.
Inilah hidup yang akan berbuah-buah lebat mempermuliakan nama Tuhan.
Haleluyah! Bertekunlah di dalam doa yang suci yang tanpa stop.
7. DIBAWA MASUK KE DALAM RUANGAN MAHA SUCI.
Hanya pedupaaan inilah yang dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci oleh Imam Besar (Meja atau mezbahnya tidak).
Imamat 16:12-13 Setelah itu hendaklah diambilnya akan pedupaan (TB: perbaraan, KJV: censer) penuh dengan bara api daripada mezbah, yang di hadapan hadirat Tuhan, dan kedua genggamannya (TB: serangkup penuh) penuh dengan dupa (TB: ukupan) daripada rempah-rempah harum (TB: wangi-wangian) yang tertumbuk halus-halus, lalu hendaklah dibawanya sekaliannya itu masuk ke belakang tirai dinding itu (TL).
Di dalam Ruangan Maha Suci, Imam Besar mencurahkan rempah-rempah pedupaan 2 genggam penuh di atas api dalam pedupaan itu, sehingga timbul asap yang amat tebal menutupi seluruh tabut dan Ruangan Maha Suci.
Ini merupakan nubuatan tentang apa yang akan terjadi pada akhir zaman ini, yaitu pada waktu hujan akhir. Pada waktu ini Roh Kudus bekerja begitu nyata dan kuat sehingga penyembahan umat Tuhan meningkat luar biasa dan sangkakala/ nafiri siap dibunyikan (Wah 8:3-6).
Wahyu 8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Lihat juga Wah 5:7-9
Jadi doa orang-orang suci yang hidup di atas mezbah inilah yang diukur oleh Tuhan. Dan kalau sudah cukup ukuran penyebahan atau pedupaan ini, pedupaan ini dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci.
Sebab itu letak pedupaan ini tidak lagi di dalam Ruangan suci seperti biasanya, tetapi di dalam Ruangan Maha Suci.
Inilah pedupaan yang sudah mencapai ukuran yang penuh (pada hari grafirat).
Ibrani 9:3-4 Dan dibalik tirai yang kedua itulah kemah yang dinamakan Maha Kudus (Ruangan Maha Suci).
Di dalamnya itu ada perukupan mas (KJV,Y: Golden Censer. TB: Mezbah pembakaran ukupan, istilah dari TB ini kurang tepat, sebab yang ada di dalam Ruangan Maha Suci bukan seluruh mezbahnya, hanya pedupaannya saja) dan peti perjanjian yang tersalut kelilingnya dengan mas, di dalamnya itu ada bokor mas yang berisi manna, dan tongkat Harun yang sudah bertunas, dan kedua loh batu perjanjian (TL).
Penyembahan yang dihitung/ diukur Tuhan
Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah (yaitu Mezbah Dupa) dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Mezbah yang dimaksudkan disini adalah Mezbah Dupa.
Sebab:
1. Terletak di dalam bait Allah (dalam Ruangan Suci).
2. Halaman itu tidak diukur, sudah diserahkan kepada orang kafir (Antikris) untuk diinjak-injak 31/2 tahun (Wah 11:2).
Mezbah Korban Bakaran itu ada di halaman, jadi tidak termasuk yang diukur. Mezbah hanya ada dua, Mezbah Korban Bakaran dan Mezbah Dupa di dalam Bait Allah. Jadi yang diukur hanyalah Mezbah Dupa dan orang-orang yang berdoa pada Mezbah ini.
Pada waktu ini (beberapa saat sebelum zaman antikris) Tuhan akan mengukur, menghitung seperti orang-orang yang dapat berdoa seperti Mezbah Dupa. Jadi yang diukur atau di hitung oleh Tuhan itulah doa orang-orang suci yang hidup di atas mezbah, yaitu doa dalam Roh dan Kebenaran.
Doa halaman tidak diukur Oleh Tuhan. Orang halaman itulah orang yang masih selalu jatuh bangun dalam dosa, belum sungguh-sungguh bertobat/ lepas dari dosa. Sebab itu seringkali doa-doanya itu bercampur dengan motif-motif diniawi/ daging, doa-doa yang munafik seperti orang Parisi dan sebagainya.
Doa-doa "orang-orang halaman" ini tidak berkenan pada Tuhan, kecuali doa tobat (pertobatan), untuk minta ampun, doa anak terhilang yang mau pulang kembali, itu diterima Tuhan.
Kelak datang masanya bahwa semua doa semacam ini tidak dihitung oleh Tuhan (yaitu pada masa menjelang zaman Antikris, dalam 3,5 tahun pertama dari minggu 70 nubuatan Daniel).
Doa yang diukur itulah "Doa Mezbah Dupa", bukan doa di Mezbah Korban Bakaran atau halaman, apalagi doa di luar halaman. Beberapa orang bangga dengan jumlah yang besar yang hadir dalam kebaktian-kebaktian umum (apalagi angka kehadiran hari Natal, amboi!).
Biasanya dalam semua Gereja, kebaktian Doa jumlahnya paling sedikit dibandingkan yang lain.
Lebih-lebih lagi tidak semua orang yang datang dalam kebaktian doa itu sudah sampai tingkatannya di Mezbah Dupa.
Yang diukur ialah tingkatan Mezbah Dupa, yaitu doa orang-orang suci yang hidup di atas Mezbah, doa di dalam Roh dan Kebenaran.
Kita melihat ada cukup banyak orang yang bertekun berdoa menyembah Tuhan, suatu keadaan yang menggembirakan.
Tetapi tidak semua yang berdoa itu dapat bertahan terus.
Mereka yang berdoa hanya karena ikut-ikutan, akan cepat berhenti.
Mereka yang berdoa hanya karena terdesak atau karena terkena pencobaan, seringkali sangat bertekun dengan gairah selama masa-masa kesukaran, tetapi sesudah semua menjadi aman, baik dan pulih kembali, mereka berhenti berdoa.
Orang datang berdoa karena kesukaran itu baik, sebab minta tolong dan lari kepada Tuhan Yesus itulah yang terbaik. Tetapi dalam kesempatan-kesempatan seperti ini, orang-orang ini perlu diisi dengan Firman Tuhan yang cukup (Mat 7:24:-27) supaya mempunyai pengertian, memaksa diri, kalau perlu bertobat, sehingga dapat berakar dengan baik di dalam Firman Tuhan dan Tumbuh rohaninya. Kalau ia bertumbuh terus sampai Mezbah Dupa, ia akan terus bertekun dalam doa.
Mezbah Dupa itulah orang-orang suci yang selalu hidup di atas mezbah dan selalu bertekun dalam doa dan penyembahan sekalipun tidak ada apa-apa. Tentu kalau ada ujian ia lebih tekun berdoa, tetapi juga di dalam keadaan limpah dan tenang, orang-orang ini terus berdoa menyembah Tuhan dengan bergairah, penuh syukur dan sukacita di dalam Roh dan Kebenaran, inilah Mezbah Dupa.
Orang-orang seperti inilah yang diukur oleh Tuhan, yang masuk dalam hirungan Tuhan.
Betapa sedikit jumlah orang-orang seperti ini. Sebab itu orang-orang beriman harus belajar untuk tumbuh terus sampai pada tingkatan ini!
APAKAH PELITA DAN MEJA ROTI PERTUNJUKKAN TIDAK MASUK HITUNGAN?
Tetap dihitung, tetap perlu, bahkan amat perlu!
Meja Roti Pertunjukan
Orang yang mengerti Firman Tuhan akan makin merindu dan terus bertekun menyembah Tuhan, sebab ia mengerti apa faedahnya dan bagaimana melakukannya.
Justru orang yang berakar dalam Firman Tuhan itu mempunyai dasar yang kuat untuk bertekun di dalam doa yang betul, doa di dalam Roh dan Kebenaran, dalam segala keadaan. Dan ia dapat bertekun terus untuk waktu yang lama bahkan meningkat dalam kesucian makin hari makin suci seperti Kristus.
Pelita
Orang suci yang mengerti dan mempunyai persekutuan tubuh Kristus dan pelayanan yang manis, akan selalu kuat sebab saling menguatkan satu sama lain. Orang-orang ini juga akan saling dikuatkan dalam doa bersama sehingga dapat bertekun dalam doa seperti Musa, Harun dan Hur.
Jadi ketiga alat ini saling berkaitan erat satu sama lain. Andil Meja Roti Pertunjukan dan Pelita di dalam penyembahan itu besar sekali dan tidak dapat diabaikan.
Tetapi mengapa yang diukur oleh Tuhan hanya Mezbah Dupa saja?
Sebab:
1. Ini adalah untuk zaman pra anikris (Wah 11:1-2).
2. Meja Roti Pertunjukan dan Pelita tetap diukur juga. Tetapi dalam ayat ini tidak diukur sebab sudah ada di dalam Ruangan Maha Suci.
3. Dalam zaman ini atau dalam tingkatan kesempurnaan, kelanjutannya dari Meja Roti Pertunjukan dan Pelita sudah ada di dalam tabut.
Dengan kata lain seolah-olah tingkat kesempurnaan dari Meja Roti Petunjukan dan Pelita sudah ada di dalam tabut:
2 loh batu ~ FT -
Buli-buli emas ~ PS | Meja Roti Pertunjukan
Berisi manna -
Tongkat Harun \_ ~ Pelita
Yang berbunga /
Tetapi Mezbah Dupa belum ada di dalam Tabut, sebab itu pada hari grafirat, pedupaan yang di atas mezbah ini dibawa masuk ke dalam Ruangan Maha Suci, sehingga kelanjutan ketiga alat dalam Ruangan Suci itu digenapkan dalam Ruangan Maha Suci.
Jadi Meja Roti Pertunjukan dan Pelita juga diukur, mutlak perlu dan tidak mungkin dapat dibuang, harus ada dalam hidup masing-masing kita dan Jemaat Tuhan.
Tetapi yang mendorong orang-orang suci meningkat makin suci dan masuk dalam kesempurnaan itulah Kuasa Roh Kudus yang makin berlimpah sampai tidak terbatas, dan ini ada di atas Mezbah Dupa. Orang yang bertekun berdoa di Mezbah Dupa akan makin penuh dengan pengurapan Roh Kudus sampai tidak terbatas seperti Anak Manusia yang (Yoh 3:34) sehingga masuk dalam kesempurnaan, dalam Ruangan Maha Suci.
Sesudah mengerti proses penyembahan orang-orang suci kepada Allah, biarlah kita meningkatkan kehidupan doa kita sehingga makin meningkat dalam ukuran Allah, dan satu kali boleh dibawa masuk dalam kesempurnaan Allah di dalam Ruangan Maha Suci.
Blessing Family Centre
Jumat, 04 Januari 2013
UKURAN MEZBAH DUPA
UKURAN MEZBAH DUPA
Hanya ada 2 ukuran, yaitu 1 hasta dan 2 hasta panjang, lebar dan luas permukaan atas Mezbah Dupa adalah 1 hasta (persegi). Ini menceritakan tentang doa dengan segenap hati.
A. Hati 1
Yeremia 29:13 Maka kamu akan mencahari dan mendapat Aku, apabila kamu bertanya akan Daku dengan segenap hatimu (TL).
A.I. DOA DENGAN SEGENAP HATI
Jangan berdoa dengan setengah hati, Tuhan tahu dan itu sia-sia. Berdoa hanya di mulut tetapi hatinya lain, itu tidak akan mendatangkan hasil, bahkan itu tidak baik. Orang berdoa semacam ini karena :
1. Segan akan orang yang mendengarkan doanya, atau karena
2. Ada maksud-maksud yang tidak tulus kepada orang-orang yang mendengar doanya.
3. Berdoa menurut cara-cara atau hukum hukum akal manusiawi, sehingga kering dan kosong (tidak dipimpin Roh, tidak bisa dengan segenap hati), sehingga apa yang dikatakan itu hanya sekedar memperkenankan para pendengarnya, tetapi hatinya berbeda. Allah tahu dan tidak berkenan.
Matius 15:8 Orang-orang ini menghampiri Aku (berdoa kepadaKu) dengan mulutnya dan menghormati Aku dengan bibirnya, tetapi hatinya jauh dari padaKu (KJV).
Allah tidak suka kalau orang-orang menghampiri Dia (berdoa kepadaNya) dengan cara seperti ini, cara-cara yang tidak tulus, yang munafik.
Matius 5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Jangan membiasakan diri berdoa seperti ini, tidak dengan segenap hati! Ini doa yang sia-sia, tidak ada hasilnya.
Orang-orang seperti ini tidak mendapat apa-apa dari Tuhan, sebab berdoa tidak dengan segenap hati, hanya dengan setengah hati atau dengan pura-pura saja.
Memang ini bukan doa orang-orang suci. Orang-orang yang hidup dalam kesucian tidak akan berdoa semacam ini, tetapi dengan tulus, jujur dan dengan segenap hati.
A.II. BERDOA BERSAMA DENGAN SEHATI
Begitu pula kalau kita berdoa bersama-sama, biarlah kita betul-betul sehati, semua sama-sama terbeban, bersatu hati berdoa. Hasilnya akan besar.
Matius 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat (TL: satu hati) meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga.
Misalnya:
Kisah Rasul 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Kisah Rasul 4:24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama (TL: dengan sehati) kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
Baik sendirian atau bersama, kita semua perlu berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan dengan sehati.
Orang-orang yang tidak dapat sehati itu biasanya karena tidak sepaham atau karena ada dosa (misalnya benci, iri, tidak suka, sombong dan sebagainya).
Allah senang jikalau anak-anakNya dapat sehati (Pil 2:2). Mungkin pengertiannya atau fahamnya belum sama, tetapi jangan ada dosa sombong, benci, iri dan sebagainya.
Kalau di dalam berdoa tentang sesuatu hal, kita berdoa dengan segenap hati dan bersehati, maka Tuhan akan menjawab dengan heran.
B. Hati 2
B.I. KOMBINASI DUA OKNUM DALAM DOA (DOA DALAM ROH)
Kita sudah belajar bahwa doa 2 orang atau lebih dengan sehati itu besar kuasanya (Mat 18:19). Suami isteri di dalam Tuhan (atau sekeluarga) harus memanfaatkan faedah ini sebaik-baiknya. Lebih-lebih suami isteri yang hidup dalam Tuhan (dalam kesucianNya), itu biasanya betul-betul sehati, lebih erat dibandingkan antara saudara seiman. (Tentu juga ada banyak saudara-saudara seiman yang sungguh-sungguh sehati, tetapi suami isteri itu memang dari permulaan sudah harus sehati, bahkan keduanya itu bukannya lagi 2 orang, tetapi 1 orang adanya Mat 19:6).
Tetapi ada lagi suatu kombinasi khusus, kombinasi istimewa dari 2 oknum dalam doa, yang menghasilkan suatu doa yang istimewa dan sangat kuat bahkan hampir sempurna, yaitu doa di dalam Roh. Itulah doa dari:
- orang itu sendiri,
- bersama-sama dengan Roh Kudus yang ada di dalamnya.
Doa dalam roh.
Ini doa yang luar biasa.
Kita tidak dapat selalu dapat berdoa bersama-sama dengan orang lain, kita tidak selalu dapat berdoa dan berpuasa, tetapi kita dapat selalu berdoa dalam Roh, bahkan ini yang diharapkan Tuhan!
Efesus 6:18 Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.
Yudas 1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Doa dua oknum ini luar biasa khasiatnya, sebab itu kita harus belajar sampai mahir berdoa di dalam Roh.
B.I.a. BAGAIMANA CARANYA BERDOA DI DALAM ROH
Ini hanya mungkin kalau kita berdoa dengan memakai bahasa lidah! Ini berarti bahwa kita harus sudah dipenuhi atau dibabtis dengan Roh Kudus seperti Rasul-rasul (versi PB).
Tanda orang yang dibaptis (atau penuh) dengan Roh Kudus itu ialah berkata-kata bahasa lidah (Kis 2:4).
Percaya dan penuh dengan Roh Kudus, itu lain. 120 orang di kamar loteng Yerusalem, orang-orang di Samaria, Efesus, Kornelius dan lain-lain sudah percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi belum penuh Roh Kudus. Baru sesudah mereka didoakan (atau langsung) mereka penuh Roh Kudus dan berkata-kata dengan bahasa lidah (Roh). Periksalah Kis 1:14 (sudah percaya, sudah dapat bertekun berdoa, tetapi belum penuh Roh Kudus, baru dalam Kis 2:4/ 8:12-17/ 10/ 19:1-2,6 dan sebagainya.
Jadi berdoa di dalam Roh itulah berdoa dengan bahasa lidah.
Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut
1Korintus 14:14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa (TL: "akalku tiada mendatangkan faedah").
Biasanya kita berdoa dengan akal. Tidak mungkin berdoa tanpa akal. Tetapi di sini waktu berdoa dalam Roh, salah satu tanda khasnya ialah: berdoa tiada akal, akalku tidak mendatangkan faedah". Bagimana hal ini dapat terjadi?
Ini dimungkinkan kalau kita berdoa dengan bahasa lidah, sebab pada waktu kita berdoa dengan bahasa lidah, akal kita tidak berfungsi, sebab kita tidak mengerti apa yang kita katakan. Kita hanya mengucapkan kata-kata menurut ilham (Kis 2:4) Roh tanpa mengerti artinya.
1Korintus 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah, sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Jadi orang yang berdoa dengan bahasa lidah itu berdoa kepada Allah, tetapi pikirannya tidak berfungsi. Tentu pikiran ini tidak kita biarkan melamun kemana-mana, tetapi kita arahkan kepada Tuhan juga, lebih-lebih di dalam pengurapan Roh Kudus, ada kuasa yang dapat kita pergunakan untuk ini.
Jadi ada perbedaan yang nyata sekali antara berdoa dengan Roh dan berdoa dengan akal.
1Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
Meskipun kata-kata bahasa lidah yang kita ucapkan itu tidak kita mengerti, tetapi kata-kata itu bukan sembarangan kata-kata, bukan sembarangan rahasia. Pasti kata-kata itu berhubungan langsung dengan diri kita!
Sebab Roh Kudus mengangkat doa kepada Bapa itu untuk kepentingan kita, bukan untuk hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya bagi kita (bisa juga itu berupa doa syafaat untuk orang lain, tetapi tentu syafaat itu berhubungan langsung dengan kita, syafaat yang dibebankan Roh Kudus kepada kita).
Jadi kata-kata atau rahasia yang terdapat dalam doa bahasa lidah itu berhubungan langsung dengan kebutuhan/ keadaan kita.
Roma 8:26-27 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita (yaitu bagi pribadi kita atau semua yang ada sangkut pautnya dengan kita yang berdoa) kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Kadang-kadang kalau perlu, sebagian dari rahasia yang dikatakan dalam bahasa lidah itu diterjemahkan oleh Roh Kudus di dalam pikiran kita, sehingga kita mengerti apa yang sedang didoakan Roh Kudus lewat mulut kita kepada Allah. Kita mengetahui hal-hal yang perlu kita ketahui (Roh Kudus tahu mana yang perlu kita ketahui atau tidak), maka justru dengan berdoa dalam bahasa lidah kita akan mengerti bagaimana dan apa yang sebaiknya kita doakan kepada Allah, yang sesuai dengan kehendak Allah. Ini diilhamkan (diartikan, diterjemahkan) Roh Kudus ke dalam pikiran kita.
Jadi Roh Kudus berdoa untuk kita lewat mulut kita dengan bahasa yang tidak kita mengerti dan bersamaan dengan itu di dalam pikiran kita, kita sendiri dapat berdoa kepada Tuhan di dalam pikiran kita. Ini sudah merupakan suatu doa tersendiri. (Doa itu tidak mutlak memerlukan kata-kata yang kedengaran, sebab Allah dapat mendengar doa yang ada dalam pikiran kita!). Jadi dengan pikiran kita, kita juga berdoa kepada Allah.
Jadi kalau kita berdoa dalam Roh, itu sebenarnya ada 2 oknum yang berdoa, yaitu:
- kita sendiri,
- Roh Kudus di dalam kita yang mendoakan kita kepada Allah.
Demikianlah caranya orang berdoa dalam Roh dan ini suatu persekutuan yang indah dalam doa oleh 2 oknum.
Hasilnya pasti lebih hebat dan indah, sebab oknum yang satu itulah Allah sendiri (yaitu Roh Kudus), sehingga doa yang dipanjatkan bagi kita itu sesuai dengan kehendak Allah (Rom 8:27b). Bukankah ini suatu perkara yang unik, indah dan luar biasa. Sangat indah dan sangat besar faedahnya kalau kita berdoa dalam Roh. Sebab itu Tuhan selalu mendorong kita untuk terus menerus berdoa dalam Roh tanpa berhenti!
B.I.b. FAEDAH DOA 2 OKNUM INI (DOA "OTOMATIS")
Bagaimana hasil doa 2 oknum ini? Luar biasa. Kita akan sangat kagum akan hasilnya dan terheran-heran akan cara Allah yang begitu "canggih", yang memberikan kita suatu fasilitas (atau senjata melawan iblis dan setan-setannya) yang begitu heran, tidak kalah dengan semua cara-cara teknologi akhir zaman yang hebat-hebat itu. Doa yang semacam ini dapat dikatakan doa otomatis yang sangat luar biasa disediakan Allah bagi anak-anakNya pada akhir zaman ini.
Roma 8:26-27 Demikian juga Roh itupun menolong pada kelemahan kita. Karena tiada kita tahu akan barang yang hendak kita pohonkan dengan sepatutnya; melainkan Roh itu sendiri memohonkan kepada kita dengan keluh kesah, yang tiada tekatakan. Dan Tuhan, yang menyelidiki hati manusia, mengetahui apa maksud Roh itu, sebab Roh itu memohonkan karena segala orang suci menurut kehendak Allah (TL).
Berdoa di dalam Roh, dengan pertolongan Roh Kudus itu seperti tekan tombol saja. Kalau kita tekan tombol mesin cuci, kita tidak berbuat apa-apa lagi, mesin itu sendiri yang bekerja, mencuci, membersihkan, kemudian memerasnya sampai akhirnya bersih dan siap untuk dijemur. Begitu berdoa dengan Allah, yaitu Roh Kudus, itu luar biasa. Ini doa otomatis seperti tekan tombol. Sangat kuat, sangat indah, mintalah Roh Penolong itu, sangat besar pertolonganNya, bahkan tanpa Dia kita mati, kosong, tidak bisa apa-apa, nol!
Seringkali kita tidak tahu, apa yang harus kita pohonkan kepada Tuhan. Misalnya:
1. Dalam kesukaran atau jalan buntu. Kita tidak tahu bagimana caranya mengatasi persoalan itu. Waktu kita berdoa, kita tidak tahu apa yang harus kita mintakan kepada Tuhan, sebab bingung atau tidak tahu bagaimana jalan keluarnya, buntu! Kalau kita minta ngawur, itu belum tentu menjadi faedah bagi kita, mungkin saja malahan menjadi celaka. Kita hanya dapat berdoa secara umum, misalnya: "O Tuhan, tolong persoalanku ini Tuhan, ruwet, aku tidak tahu harus dipengapakan?" Dalam hal ini kita berdoa dalam Roh, kita pasrahkan semuanya kepada Roh Kudus, maka Roh Kuduslah yang akan memohonkan kepada Bapa segala perkara yang kita perlukan untuk problem ini dengan tepat. Kita tidak tahu, tetapi Allah, yaitu Roh Allah yang di dalam kita itu tahu dengan tepat segala persoalan kita dan bagaimana memecahkannya. Kita harus berdoa dengan bahasa lidah, dan bahasa lidah itu otomatis sudah berisi suatu permohonan yang jelas, terpimpin dan tepat tentang segala sesuatu yang kita perlukan. Luar biasa!
Jadi segala keperluan kita secara terpimpin dan tepat sudah disampaikan oleh Roh Kudus lewat mulut kita kepada Allah! (Kalau dirasa kalau perlu oleh Allah, sebagian dari doa itu diterjemahkan dalam pikiran kita, sehingga kita mengerti apa yang harus kita pohonkan dari Allah).
Jadi dalam berdoa seperti ini, kita cukup menaruh problem itu dalam pikiran kita, kita persembahkan, kita doakan kepada Allah, tetapi dengan lidah kita mengatakan beribu-ribu kata dalam bahasa lidah dalam ilham Roh, maka naiklah suatu doa yang sempurna oleh Roh Kudus dengan mulut kita kepada Allah. Bukan main!
Bukankah ini doa otomatis yang sungguh-sungguh "canggih" dan tepat sekali?
2. Dalam kesukaran dengan seseorang (atau orang-orang) tertentu.
Misalnya dengan:
- orang yang membenci atau merugikan kita
- salah faham dengan seseorang
- berdoa syafaat untuk orang-orang tertentu
- dan lain-lain.
Barangkali kita tidak tahu apa yang paling tepat kita pohonkan dari Allah tentang atau untuk orang itu. Kita tidak perlu pusing. Dengan yakin kita memakai doa otomatis ini, yaitu berdoa bersama-sama Roh Kudus, doa dalam Roh. Dalam pikiran kita, kita sebutkan orang itu kehadapan hadirat Allah, Allah langsung mengetahui, lalu dengan ilham Roh kira berkata-kata dengan bahasa lidah suatu rahasia yang tidak kita mengerti, tetapi Roh Kudus menyampaikan doa tentang orang itu dengan tepat dan terperinci ke hadirat Allah.
Bukankah ini doa otomatis yang pasti mengenai sasarannya? Luar biasa!
Seorang tiba-tiba bangun tengah malam dan terus teringat akan seorang kawannya yang menjadi utusan Injil di Afrika. Ia bangun dan langsung berdoa bagi sahabatnya ini. Tetapi sebab ia tidak tahu apa-apa tentang keadaannya pada waktu itu, ia hanya berdoa dalam bahasa Roh. Ia terus berdoa dengan gigih, sampai akhirnya Roh Kudus memberi keyakinan dalam hatinya bahwa doanya sudah diterima. Ia lega dan kembali tidur. Lewat beberapa tahun kemudian kawannya cuti, pulang kembali ke negerinya dan menceriterakan kesaksiannya bagaimana ia terlepas dengan cara yang ajaib, dengan tiba-tiba pada waktu ia di dalam bahaya. Ternyata saat itu adalah tepat sama dengan saat orang ini dibangunkan Allah tengah malam untuk berdoa baginya. Luarbiasa!
Tuhan itu luarbiasa dan doa dalam bahasa lidah itu ampuh, hebat dan otomatis!
Bahkan dalam menghadapi orang-orang penting atau orang jahat, kita terus dalam keadaan seperti ini, lekat dengan Allah, sehingga ilham, pertolongan dan pimpinan Allah nyata terus mengalir dengan limpah ke dalam diri kita, sehingga kita dapat berlaku dengan bijaksana! Dan orang-orang dapat merasakan dan melihat bahwa kita tidak sendirian, tetapi mereka selalu melihat Tuhan di dalam kita! Ini suatu cara hidup yang luar biasa.
3. Kadang-kadang kita tidak mengerti apa lagi yang harus kita doakan.
Ada beberapa orang yang baru percaya mengajukan pertanyaan: "Kalau kita berdoa berjam-jam itu apa yang kita katakan?" Memang berdoa panjang itu sulit dan seringkali membosankan bagi "orang baru", apalagi kalau tidak boleh diulang-ulang seperti yang dikatakan dalam Mat 6:7.
Tetapi orang-orang yang penuh dengan Roh Kudus dapat berdoa berjam-jam lamanya dengan pertolongan Roh Kudus, bahkan dapat berdoa senantiasa, terus menerus sepanjang hari dengan pertolongan Roh Kudus.
Mengapa bisa begitu?
a. Hati penuh cinta dan rindu akan Allah.
Mazmur 42:2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Untuk orang yang jatuh cinta kepada Tuhan lebih-lebih yang penuh dengan Roh Kudus, tidaklah sukar untuk terus memuji-muji Tuhan, membesarkan dan menyembah Tuhan sepanjang hari.
b. Hati merasa sukacita, puas, penuh kesukaan di dalam hadirat Tuhan.
Mazmur 16:11 Maka Engkau memberitahu aku jalan yang menuju kehidupan; kekenyangan dengan sukacita adalah di hadapan hadiratMu dan kesedapan pada kananMu sampai selama-lamanya. (TL). (Roma 14:17).
c. Pikiran kita sadar bahwa berdoadalam Roh itu sangat berfaedah, tidak sia-sia.
d. Kita patut bersyukur terus menerus kepada Allah yang kasih dan baik itu, tidak pernah habis-habisnya ucapan syukur kita untuk segala yang sudah dan yang akan diperbuat Tuhan bagi kita.
e. Patut Ia disembah dan dipuji sepanjang waktu terus menerus selama-lamanya.
Wahyu 5:13b Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!
Kita cukup bersyukur dan memuji-muji Tuhan terus-menerus dengan penuh sukacita dan bergairah.
Dengan demikian setiap kali kita dapat berdoa panjang yang amat berfaedah itu.
4. Bahkan kadang-kadang kalau ada hal-hal darurat, hal-hal genting yang berbahaya (yang kita hadapi/ ketahui) atau yang tidak kita ketahui sama sekali, tetapi Roh Kudus sudah tahu terlebih dahulu dan Roh Kudus sudah mendoakannya bagi kita dengan cara yang tepat dan hebat sementara kita hanya bersyukur dan memuji-muji Tuhan. Bukankah ini suatu penjagaan yang sangat efektif?! Luar biasa, suatu doa yang tiada taranya.
Ada seorang gadis yang piatu (ibunya sudah meninggal). Ia tinggal di luar kota, dan ia sangat mencintai bapaknya, meskipun tidak tinggal serumah. Suatu kali di dalam doa, Roh Kudus membawanya berdoa syafaat begitu dalam dengan keluh kesah yang tidak terkatakan. Ia tidak mengerti mengapa, tetapi ia merasa terdorong untuk terus berdoa, bahkan dengan keluh kesah sampai menangis. Tiba-tiba Roh Kudus memberi ilham tentang ayahnya dalam pikirannya. Ia terkejut dan makin mendoakan dengan segenap hatinya. Sesudah beberapa jam berdoa, hatinya merasa lega dan ia merasa (Roh Kudus yang meyakinkannya) bahwa ia sudah cukup berdoa dan timbulah keinginan yang kuat untuk segera pulang kerumah ayahnya (Roh Kudus yang memberi kehendak dan usaha (Fil 2:13)). Waktu sampai tiba di rumah, ayahnya meninggal dunia. Tetapi anak ini sudah dikuatkan sebelumnya oleh Roh Kudus sehingga ia dapat tahan dan tidak putus asa. Coba Roh Kudus tidak menguatkan hatinya lebih dahulu, ia mungkin tidak tahan melihat kematian ayahnya.
Roh Kudus tahu hal-hal yang akan terjadi, sebab Dia Allah, Ia dapat mempersiapkan anak-anak Allah, kalau saja kita mau terus menerus hidup dipimpin oleh Roh. Sangat penting berdoa senantiasa di dalam Roh, ini doa 2 oknum bersama-sama dan ini amat heran.
1Tesalonika 5:17 Dan berdoa dengan tiada berkeputusan (KJ : tanpa stop) (Yud 20/ Ef 6:18).
Sebab itu orang yang berdoa dalam Roh itu selalu kuat, segar dan terpelihara, terjaga dengan sempurna oleh kuasa Allah.
Yesaya 28:11-12 Maka sebab itu Iapun akan berfirman kepada bangsa ini dengan lidah yang ajaib dan dengan bahasa yang lain.
Ia yang sudah berfirman kepada mereka itu demikian : bahwa inilah perhentian (bahasa atau lidah ajaib itulah perhentian); berikanlah perhentian kepada orang yang lelah; dan di sini adalah kesenangan ! Tetapi tiada mereka itu (sebagian orang Kristen) mau mendengar (TL).
Karena itu tidak salah kalau Tuhan memerintahkan atau mendorong kita untuk berdoa nonstop setiap hari di dalam Roh, itu sangat vital untuk kita sendiri!
5. Berdoa sambil Bekerja.
Ini dapat dikerjakan kalau kita berdoa dalam Roh. Sebab pada waktu kita berdoa dalam Roh, pikiran kita bebas, hanya mulut kita berdoa (atau berkata-kata dalam hati), tetapi pikiran kita bebas. Kita dapat mencuci pakaian, mengendarai mobil, menggergaji, mencangkul, memasak, dsb, melakukan semua ini sambil tetap dan terus berdoa di dalam Roh. Pikiran dapat kita pakai untuk menjalankan mobil dan lain-lainnya, tetapi dengan mulut kita (atau berkata-kata dalam hati), kita terus berdoa dalam Roh! Bukankah ini sangat canggih?
Sebab itu, meskipun orang-orang beriman sedang bekerja sehari-hari (kebanyakan mereka dalam keadaan demikian), kita bisa terus berdoa, terus diurapi, terus dikuatkan dan terus menerus dalam keadaan yang fit secara rohani. Ini membuat kita selalu "Stand-by" dalam hubungan dengan Roh Kudus. Sewaktu-waktu Roh Kudus memberi kita ilham atau kata-kata maka kita dapat lebih peka dan lebih cepat menerimanya, sehingga komunikasi kita dengan Allah terus lancar. Luar biasa! 2 (dua) oknum berdoa dengan sehati yaitu kita dan Roh Kudus di dalam kita. (Tentu kita harus taat pada pimpinanNya Rom 8:14.
Kalau kita menuruti daging, hubungan ini akan rusak, sampai akhirnya putus! Jadi kita harus selalu dalam kehendakNya. Memang daging terjepit, sakit bahkan terus menerus dimatikan, tetapi ini luar biasa indahnya dan membuat hati kita penuh kesukaan, damai sejahtera dan bahagia).
Beginilah caranya dan hasil dari kombinasi 2 oknum yang berdoa bersama, suatu cara yang canggih yang disediakan Allah bagi umatNya di akhir zaman ini.
B.b. KOMBINASI DOA PUASA.
Salah satu cara lain untuk meningkatkan kuasa doa kita ialah dengan kombinasi doa puasa.
Matius 17:21 Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa
Hasil doa puasa itu lebih besar.
Sebelum Tuhan Yesus keluar melayani, Ia berdoa puasa 40 hari 40 malam dan itu membawa pengurapan yang amat limpah, yaitu kuasa yang besar untuk pelayanan memuliakan nama Tuhan.
Lukas 4:14 Kemudian baliklah Yesus (dari berpuasa di padang belantara) ke Galilea dengan kuasa Roh; maka masyurlah kabarNya di seluruh jajahan itu (TL)
Tentu selain doanya harus benar, juga puasanya harus benar.
Jangan berpuasa untuk show (supaya diketahui atau ditonton orang banyak/ orang lain Mat 6:16), jangan untuk kemegahan (Luk 18:12 dalam doa orang Parisi bersama-sama pemungut cukai).
Jangan untuk maksud-maksud yang tidak tulus/ jahat seperti Kis 23:12 (rencana jahat hendak membunuh Paulus) 1Raj 21:9 (niat jahat Izebel hendak merampas kebun anggur Nabot dan membunuhnya).
Puasa dan doa semacam ini menjadi kebencian pada Allah dan pasti akan kena hukuman yang adil (Yes 1:13-14 Ams 28:9).
Kita harus tetap hidup sebagai orang suci.
Di hadapan Allah, dan sebagai orang-orang suci kita bertekun dalam doa, kalau perlu dengan kombinasi puasa.
Kita berdoa senantiasa tetapi kita tidak berpuasa senantiasa. Tuhan tidak menuntut kita berpuasa terus menerus, melainkan kalau perlu, misalnya dalam menghadapi pelayanan (Mat 4) dalam mengusir setan (Mat 17:21), kalau pengantin (hadirat Tuhan tidak beserta lagi) hilang (Luk 5:33-35) dan sebagainya.
Blessing Family Centre
Hanya ada 2 ukuran, yaitu 1 hasta dan 2 hasta panjang, lebar dan luas permukaan atas Mezbah Dupa adalah 1 hasta (persegi). Ini menceritakan tentang doa dengan segenap hati.
A. Hati 1
Yeremia 29:13 Maka kamu akan mencahari dan mendapat Aku, apabila kamu bertanya akan Daku dengan segenap hatimu (TL).
A.I. DOA DENGAN SEGENAP HATI
Jangan berdoa dengan setengah hati, Tuhan tahu dan itu sia-sia. Berdoa hanya di mulut tetapi hatinya lain, itu tidak akan mendatangkan hasil, bahkan itu tidak baik. Orang berdoa semacam ini karena :
1. Segan akan orang yang mendengarkan doanya, atau karena
2. Ada maksud-maksud yang tidak tulus kepada orang-orang yang mendengar doanya.
3. Berdoa menurut cara-cara atau hukum hukum akal manusiawi, sehingga kering dan kosong (tidak dipimpin Roh, tidak bisa dengan segenap hati), sehingga apa yang dikatakan itu hanya sekedar memperkenankan para pendengarnya, tetapi hatinya berbeda. Allah tahu dan tidak berkenan.
Matius 15:8 Orang-orang ini menghampiri Aku (berdoa kepadaKu) dengan mulutnya dan menghormati Aku dengan bibirnya, tetapi hatinya jauh dari padaKu (KJV).
Allah tidak suka kalau orang-orang menghampiri Dia (berdoa kepadaNya) dengan cara seperti ini, cara-cara yang tidak tulus, yang munafik.
Matius 5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Jangan membiasakan diri berdoa seperti ini, tidak dengan segenap hati! Ini doa yang sia-sia, tidak ada hasilnya.
Orang-orang seperti ini tidak mendapat apa-apa dari Tuhan, sebab berdoa tidak dengan segenap hati, hanya dengan setengah hati atau dengan pura-pura saja.
Memang ini bukan doa orang-orang suci. Orang-orang yang hidup dalam kesucian tidak akan berdoa semacam ini, tetapi dengan tulus, jujur dan dengan segenap hati.
A.II. BERDOA BERSAMA DENGAN SEHATI
Begitu pula kalau kita berdoa bersama-sama, biarlah kita betul-betul sehati, semua sama-sama terbeban, bersatu hati berdoa. Hasilnya akan besar.
Matius 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat (TL: satu hati) meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga.
Misalnya:
Kisah Rasul 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Kisah Rasul 4:24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama (TL: dengan sehati) kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
Baik sendirian atau bersama, kita semua perlu berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan dengan sehati.
Orang-orang yang tidak dapat sehati itu biasanya karena tidak sepaham atau karena ada dosa (misalnya benci, iri, tidak suka, sombong dan sebagainya).
Allah senang jikalau anak-anakNya dapat sehati (Pil 2:2). Mungkin pengertiannya atau fahamnya belum sama, tetapi jangan ada dosa sombong, benci, iri dan sebagainya.
Kalau di dalam berdoa tentang sesuatu hal, kita berdoa dengan segenap hati dan bersehati, maka Tuhan akan menjawab dengan heran.
B. Hati 2
B.I. KOMBINASI DUA OKNUM DALAM DOA (DOA DALAM ROH)
Kita sudah belajar bahwa doa 2 orang atau lebih dengan sehati itu besar kuasanya (Mat 18:19). Suami isteri di dalam Tuhan (atau sekeluarga) harus memanfaatkan faedah ini sebaik-baiknya. Lebih-lebih suami isteri yang hidup dalam Tuhan (dalam kesucianNya), itu biasanya betul-betul sehati, lebih erat dibandingkan antara saudara seiman. (Tentu juga ada banyak saudara-saudara seiman yang sungguh-sungguh sehati, tetapi suami isteri itu memang dari permulaan sudah harus sehati, bahkan keduanya itu bukannya lagi 2 orang, tetapi 1 orang adanya Mat 19:6).
Tetapi ada lagi suatu kombinasi khusus, kombinasi istimewa dari 2 oknum dalam doa, yang menghasilkan suatu doa yang istimewa dan sangat kuat bahkan hampir sempurna, yaitu doa di dalam Roh. Itulah doa dari:
- orang itu sendiri,
- bersama-sama dengan Roh Kudus yang ada di dalamnya.
Doa dalam roh.
Ini doa yang luar biasa.
Kita tidak dapat selalu dapat berdoa bersama-sama dengan orang lain, kita tidak selalu dapat berdoa dan berpuasa, tetapi kita dapat selalu berdoa dalam Roh, bahkan ini yang diharapkan Tuhan!
Efesus 6:18 Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.
Yudas 1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Doa dua oknum ini luar biasa khasiatnya, sebab itu kita harus belajar sampai mahir berdoa di dalam Roh.
B.I.a. BAGAIMANA CARANYA BERDOA DI DALAM ROH
Ini hanya mungkin kalau kita berdoa dengan memakai bahasa lidah! Ini berarti bahwa kita harus sudah dipenuhi atau dibabtis dengan Roh Kudus seperti Rasul-rasul (versi PB).
Tanda orang yang dibaptis (atau penuh) dengan Roh Kudus itu ialah berkata-kata bahasa lidah (Kis 2:4).
Percaya dan penuh dengan Roh Kudus, itu lain. 120 orang di kamar loteng Yerusalem, orang-orang di Samaria, Efesus, Kornelius dan lain-lain sudah percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi belum penuh Roh Kudus. Baru sesudah mereka didoakan (atau langsung) mereka penuh Roh Kudus dan berkata-kata dengan bahasa lidah (Roh). Periksalah Kis 1:14 (sudah percaya, sudah dapat bertekun berdoa, tetapi belum penuh Roh Kudus, baru dalam Kis 2:4/ 8:12-17/ 10/ 19:1-2,6 dan sebagainya.
Jadi berdoa di dalam Roh itulah berdoa dengan bahasa lidah.
Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut
1Korintus 14:14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa (TL: "akalku tiada mendatangkan faedah").
Biasanya kita berdoa dengan akal. Tidak mungkin berdoa tanpa akal. Tetapi di sini waktu berdoa dalam Roh, salah satu tanda khasnya ialah: berdoa tiada akal, akalku tidak mendatangkan faedah". Bagimana hal ini dapat terjadi?
Ini dimungkinkan kalau kita berdoa dengan bahasa lidah, sebab pada waktu kita berdoa dengan bahasa lidah, akal kita tidak berfungsi, sebab kita tidak mengerti apa yang kita katakan. Kita hanya mengucapkan kata-kata menurut ilham (Kis 2:4) Roh tanpa mengerti artinya.
1Korintus 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah, sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Jadi orang yang berdoa dengan bahasa lidah itu berdoa kepada Allah, tetapi pikirannya tidak berfungsi. Tentu pikiran ini tidak kita biarkan melamun kemana-mana, tetapi kita arahkan kepada Tuhan juga, lebih-lebih di dalam pengurapan Roh Kudus, ada kuasa yang dapat kita pergunakan untuk ini.
Jadi ada perbedaan yang nyata sekali antara berdoa dengan Roh dan berdoa dengan akal.
1Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
Meskipun kata-kata bahasa lidah yang kita ucapkan itu tidak kita mengerti, tetapi kata-kata itu bukan sembarangan kata-kata, bukan sembarangan rahasia. Pasti kata-kata itu berhubungan langsung dengan diri kita!
Sebab Roh Kudus mengangkat doa kepada Bapa itu untuk kepentingan kita, bukan untuk hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya bagi kita (bisa juga itu berupa doa syafaat untuk orang lain, tetapi tentu syafaat itu berhubungan langsung dengan kita, syafaat yang dibebankan Roh Kudus kepada kita).
Jadi kata-kata atau rahasia yang terdapat dalam doa bahasa lidah itu berhubungan langsung dengan kebutuhan/ keadaan kita.
Roma 8:26-27 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita (yaitu bagi pribadi kita atau semua yang ada sangkut pautnya dengan kita yang berdoa) kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Kadang-kadang kalau perlu, sebagian dari rahasia yang dikatakan dalam bahasa lidah itu diterjemahkan oleh Roh Kudus di dalam pikiran kita, sehingga kita mengerti apa yang sedang didoakan Roh Kudus lewat mulut kita kepada Allah. Kita mengetahui hal-hal yang perlu kita ketahui (Roh Kudus tahu mana yang perlu kita ketahui atau tidak), maka justru dengan berdoa dalam bahasa lidah kita akan mengerti bagaimana dan apa yang sebaiknya kita doakan kepada Allah, yang sesuai dengan kehendak Allah. Ini diilhamkan (diartikan, diterjemahkan) Roh Kudus ke dalam pikiran kita.
Jadi Roh Kudus berdoa untuk kita lewat mulut kita dengan bahasa yang tidak kita mengerti dan bersamaan dengan itu di dalam pikiran kita, kita sendiri dapat berdoa kepada Tuhan di dalam pikiran kita. Ini sudah merupakan suatu doa tersendiri. (Doa itu tidak mutlak memerlukan kata-kata yang kedengaran, sebab Allah dapat mendengar doa yang ada dalam pikiran kita!). Jadi dengan pikiran kita, kita juga berdoa kepada Allah.
Jadi kalau kita berdoa dalam Roh, itu sebenarnya ada 2 oknum yang berdoa, yaitu:
- kita sendiri,
- Roh Kudus di dalam kita yang mendoakan kita kepada Allah.
Demikianlah caranya orang berdoa dalam Roh dan ini suatu persekutuan yang indah dalam doa oleh 2 oknum.
Hasilnya pasti lebih hebat dan indah, sebab oknum yang satu itulah Allah sendiri (yaitu Roh Kudus), sehingga doa yang dipanjatkan bagi kita itu sesuai dengan kehendak Allah (Rom 8:27b). Bukankah ini suatu perkara yang unik, indah dan luar biasa. Sangat indah dan sangat besar faedahnya kalau kita berdoa dalam Roh. Sebab itu Tuhan selalu mendorong kita untuk terus menerus berdoa dalam Roh tanpa berhenti!
B.I.b. FAEDAH DOA 2 OKNUM INI (DOA "OTOMATIS")
Bagaimana hasil doa 2 oknum ini? Luar biasa. Kita akan sangat kagum akan hasilnya dan terheran-heran akan cara Allah yang begitu "canggih", yang memberikan kita suatu fasilitas (atau senjata melawan iblis dan setan-setannya) yang begitu heran, tidak kalah dengan semua cara-cara teknologi akhir zaman yang hebat-hebat itu. Doa yang semacam ini dapat dikatakan doa otomatis yang sangat luar biasa disediakan Allah bagi anak-anakNya pada akhir zaman ini.
Roma 8:26-27 Demikian juga Roh itupun menolong pada kelemahan kita. Karena tiada kita tahu akan barang yang hendak kita pohonkan dengan sepatutnya; melainkan Roh itu sendiri memohonkan kepada kita dengan keluh kesah, yang tiada tekatakan. Dan Tuhan, yang menyelidiki hati manusia, mengetahui apa maksud Roh itu, sebab Roh itu memohonkan karena segala orang suci menurut kehendak Allah (TL).
Berdoa di dalam Roh, dengan pertolongan Roh Kudus itu seperti tekan tombol saja. Kalau kita tekan tombol mesin cuci, kita tidak berbuat apa-apa lagi, mesin itu sendiri yang bekerja, mencuci, membersihkan, kemudian memerasnya sampai akhirnya bersih dan siap untuk dijemur. Begitu berdoa dengan Allah, yaitu Roh Kudus, itu luar biasa. Ini doa otomatis seperti tekan tombol. Sangat kuat, sangat indah, mintalah Roh Penolong itu, sangat besar pertolonganNya, bahkan tanpa Dia kita mati, kosong, tidak bisa apa-apa, nol!
Seringkali kita tidak tahu, apa yang harus kita pohonkan kepada Tuhan. Misalnya:
1. Dalam kesukaran atau jalan buntu. Kita tidak tahu bagimana caranya mengatasi persoalan itu. Waktu kita berdoa, kita tidak tahu apa yang harus kita mintakan kepada Tuhan, sebab bingung atau tidak tahu bagaimana jalan keluarnya, buntu! Kalau kita minta ngawur, itu belum tentu menjadi faedah bagi kita, mungkin saja malahan menjadi celaka. Kita hanya dapat berdoa secara umum, misalnya: "O Tuhan, tolong persoalanku ini Tuhan, ruwet, aku tidak tahu harus dipengapakan?" Dalam hal ini kita berdoa dalam Roh, kita pasrahkan semuanya kepada Roh Kudus, maka Roh Kuduslah yang akan memohonkan kepada Bapa segala perkara yang kita perlukan untuk problem ini dengan tepat. Kita tidak tahu, tetapi Allah, yaitu Roh Allah yang di dalam kita itu tahu dengan tepat segala persoalan kita dan bagaimana memecahkannya. Kita harus berdoa dengan bahasa lidah, dan bahasa lidah itu otomatis sudah berisi suatu permohonan yang jelas, terpimpin dan tepat tentang segala sesuatu yang kita perlukan. Luar biasa!
Jadi segala keperluan kita secara terpimpin dan tepat sudah disampaikan oleh Roh Kudus lewat mulut kita kepada Allah! (Kalau dirasa kalau perlu oleh Allah, sebagian dari doa itu diterjemahkan dalam pikiran kita, sehingga kita mengerti apa yang harus kita pohonkan dari Allah).
Jadi dalam berdoa seperti ini, kita cukup menaruh problem itu dalam pikiran kita, kita persembahkan, kita doakan kepada Allah, tetapi dengan lidah kita mengatakan beribu-ribu kata dalam bahasa lidah dalam ilham Roh, maka naiklah suatu doa yang sempurna oleh Roh Kudus dengan mulut kita kepada Allah. Bukan main!
Bukankah ini doa otomatis yang sungguh-sungguh "canggih" dan tepat sekali?
2. Dalam kesukaran dengan seseorang (atau orang-orang) tertentu.
Misalnya dengan:
- orang yang membenci atau merugikan kita
- salah faham dengan seseorang
- berdoa syafaat untuk orang-orang tertentu
- dan lain-lain.
Barangkali kita tidak tahu apa yang paling tepat kita pohonkan dari Allah tentang atau untuk orang itu. Kita tidak perlu pusing. Dengan yakin kita memakai doa otomatis ini, yaitu berdoa bersama-sama Roh Kudus, doa dalam Roh. Dalam pikiran kita, kita sebutkan orang itu kehadapan hadirat Allah, Allah langsung mengetahui, lalu dengan ilham Roh kira berkata-kata dengan bahasa lidah suatu rahasia yang tidak kita mengerti, tetapi Roh Kudus menyampaikan doa tentang orang itu dengan tepat dan terperinci ke hadirat Allah.
Bukankah ini doa otomatis yang pasti mengenai sasarannya? Luar biasa!
Seorang tiba-tiba bangun tengah malam dan terus teringat akan seorang kawannya yang menjadi utusan Injil di Afrika. Ia bangun dan langsung berdoa bagi sahabatnya ini. Tetapi sebab ia tidak tahu apa-apa tentang keadaannya pada waktu itu, ia hanya berdoa dalam bahasa Roh. Ia terus berdoa dengan gigih, sampai akhirnya Roh Kudus memberi keyakinan dalam hatinya bahwa doanya sudah diterima. Ia lega dan kembali tidur. Lewat beberapa tahun kemudian kawannya cuti, pulang kembali ke negerinya dan menceriterakan kesaksiannya bagaimana ia terlepas dengan cara yang ajaib, dengan tiba-tiba pada waktu ia di dalam bahaya. Ternyata saat itu adalah tepat sama dengan saat orang ini dibangunkan Allah tengah malam untuk berdoa baginya. Luarbiasa!
Tuhan itu luarbiasa dan doa dalam bahasa lidah itu ampuh, hebat dan otomatis!
Bahkan dalam menghadapi orang-orang penting atau orang jahat, kita terus dalam keadaan seperti ini, lekat dengan Allah, sehingga ilham, pertolongan dan pimpinan Allah nyata terus mengalir dengan limpah ke dalam diri kita, sehingga kita dapat berlaku dengan bijaksana! Dan orang-orang dapat merasakan dan melihat bahwa kita tidak sendirian, tetapi mereka selalu melihat Tuhan di dalam kita! Ini suatu cara hidup yang luar biasa.
3. Kadang-kadang kita tidak mengerti apa lagi yang harus kita doakan.
Ada beberapa orang yang baru percaya mengajukan pertanyaan: "Kalau kita berdoa berjam-jam itu apa yang kita katakan?" Memang berdoa panjang itu sulit dan seringkali membosankan bagi "orang baru", apalagi kalau tidak boleh diulang-ulang seperti yang dikatakan dalam Mat 6:7.
Tetapi orang-orang yang penuh dengan Roh Kudus dapat berdoa berjam-jam lamanya dengan pertolongan Roh Kudus, bahkan dapat berdoa senantiasa, terus menerus sepanjang hari dengan pertolongan Roh Kudus.
Mengapa bisa begitu?
a. Hati penuh cinta dan rindu akan Allah.
Mazmur 42:2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Untuk orang yang jatuh cinta kepada Tuhan lebih-lebih yang penuh dengan Roh Kudus, tidaklah sukar untuk terus memuji-muji Tuhan, membesarkan dan menyembah Tuhan sepanjang hari.
b. Hati merasa sukacita, puas, penuh kesukaan di dalam hadirat Tuhan.
Mazmur 16:11 Maka Engkau memberitahu aku jalan yang menuju kehidupan; kekenyangan dengan sukacita adalah di hadapan hadiratMu dan kesedapan pada kananMu sampai selama-lamanya. (TL). (Roma 14:17).
c. Pikiran kita sadar bahwa berdoadalam Roh itu sangat berfaedah, tidak sia-sia.
d. Kita patut bersyukur terus menerus kepada Allah yang kasih dan baik itu, tidak pernah habis-habisnya ucapan syukur kita untuk segala yang sudah dan yang akan diperbuat Tuhan bagi kita.
e. Patut Ia disembah dan dipuji sepanjang waktu terus menerus selama-lamanya.
Wahyu 5:13b Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!
Kita cukup bersyukur dan memuji-muji Tuhan terus-menerus dengan penuh sukacita dan bergairah.
Dengan demikian setiap kali kita dapat berdoa panjang yang amat berfaedah itu.
4. Bahkan kadang-kadang kalau ada hal-hal darurat, hal-hal genting yang berbahaya (yang kita hadapi/ ketahui) atau yang tidak kita ketahui sama sekali, tetapi Roh Kudus sudah tahu terlebih dahulu dan Roh Kudus sudah mendoakannya bagi kita dengan cara yang tepat dan hebat sementara kita hanya bersyukur dan memuji-muji Tuhan. Bukankah ini suatu penjagaan yang sangat efektif?! Luar biasa, suatu doa yang tiada taranya.
Ada seorang gadis yang piatu (ibunya sudah meninggal). Ia tinggal di luar kota, dan ia sangat mencintai bapaknya, meskipun tidak tinggal serumah. Suatu kali di dalam doa, Roh Kudus membawanya berdoa syafaat begitu dalam dengan keluh kesah yang tidak terkatakan. Ia tidak mengerti mengapa, tetapi ia merasa terdorong untuk terus berdoa, bahkan dengan keluh kesah sampai menangis. Tiba-tiba Roh Kudus memberi ilham tentang ayahnya dalam pikirannya. Ia terkejut dan makin mendoakan dengan segenap hatinya. Sesudah beberapa jam berdoa, hatinya merasa lega dan ia merasa (Roh Kudus yang meyakinkannya) bahwa ia sudah cukup berdoa dan timbulah keinginan yang kuat untuk segera pulang kerumah ayahnya (Roh Kudus yang memberi kehendak dan usaha (Fil 2:13)). Waktu sampai tiba di rumah, ayahnya meninggal dunia. Tetapi anak ini sudah dikuatkan sebelumnya oleh Roh Kudus sehingga ia dapat tahan dan tidak putus asa. Coba Roh Kudus tidak menguatkan hatinya lebih dahulu, ia mungkin tidak tahan melihat kematian ayahnya.
Roh Kudus tahu hal-hal yang akan terjadi, sebab Dia Allah, Ia dapat mempersiapkan anak-anak Allah, kalau saja kita mau terus menerus hidup dipimpin oleh Roh. Sangat penting berdoa senantiasa di dalam Roh, ini doa 2 oknum bersama-sama dan ini amat heran.
1Tesalonika 5:17 Dan berdoa dengan tiada berkeputusan (KJ : tanpa stop) (Yud 20/ Ef 6:18).
Sebab itu orang yang berdoa dalam Roh itu selalu kuat, segar dan terpelihara, terjaga dengan sempurna oleh kuasa Allah.
Yesaya 28:11-12 Maka sebab itu Iapun akan berfirman kepada bangsa ini dengan lidah yang ajaib dan dengan bahasa yang lain.
Ia yang sudah berfirman kepada mereka itu demikian : bahwa inilah perhentian (bahasa atau lidah ajaib itulah perhentian); berikanlah perhentian kepada orang yang lelah; dan di sini adalah kesenangan ! Tetapi tiada mereka itu (sebagian orang Kristen) mau mendengar (TL).
Karena itu tidak salah kalau Tuhan memerintahkan atau mendorong kita untuk berdoa nonstop setiap hari di dalam Roh, itu sangat vital untuk kita sendiri!
5. Berdoa sambil Bekerja.
Ini dapat dikerjakan kalau kita berdoa dalam Roh. Sebab pada waktu kita berdoa dalam Roh, pikiran kita bebas, hanya mulut kita berdoa (atau berkata-kata dalam hati), tetapi pikiran kita bebas. Kita dapat mencuci pakaian, mengendarai mobil, menggergaji, mencangkul, memasak, dsb, melakukan semua ini sambil tetap dan terus berdoa di dalam Roh. Pikiran dapat kita pakai untuk menjalankan mobil dan lain-lainnya, tetapi dengan mulut kita (atau berkata-kata dalam hati), kita terus berdoa dalam Roh! Bukankah ini sangat canggih?
Sebab itu, meskipun orang-orang beriman sedang bekerja sehari-hari (kebanyakan mereka dalam keadaan demikian), kita bisa terus berdoa, terus diurapi, terus dikuatkan dan terus menerus dalam keadaan yang fit secara rohani. Ini membuat kita selalu "Stand-by" dalam hubungan dengan Roh Kudus. Sewaktu-waktu Roh Kudus memberi kita ilham atau kata-kata maka kita dapat lebih peka dan lebih cepat menerimanya, sehingga komunikasi kita dengan Allah terus lancar. Luar biasa! 2 (dua) oknum berdoa dengan sehati yaitu kita dan Roh Kudus di dalam kita. (Tentu kita harus taat pada pimpinanNya Rom 8:14.
Kalau kita menuruti daging, hubungan ini akan rusak, sampai akhirnya putus! Jadi kita harus selalu dalam kehendakNya. Memang daging terjepit, sakit bahkan terus menerus dimatikan, tetapi ini luar biasa indahnya dan membuat hati kita penuh kesukaan, damai sejahtera dan bahagia).
Beginilah caranya dan hasil dari kombinasi 2 oknum yang berdoa bersama, suatu cara yang canggih yang disediakan Allah bagi umatNya di akhir zaman ini.
B.b. KOMBINASI DOA PUASA.
Salah satu cara lain untuk meningkatkan kuasa doa kita ialah dengan kombinasi doa puasa.
Matius 17:21 Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa
Hasil doa puasa itu lebih besar.
Sebelum Tuhan Yesus keluar melayani, Ia berdoa puasa 40 hari 40 malam dan itu membawa pengurapan yang amat limpah, yaitu kuasa yang besar untuk pelayanan memuliakan nama Tuhan.
Lukas 4:14 Kemudian baliklah Yesus (dari berpuasa di padang belantara) ke Galilea dengan kuasa Roh; maka masyurlah kabarNya di seluruh jajahan itu (TL)
Tentu selain doanya harus benar, juga puasanya harus benar.
Jangan berpuasa untuk show (supaya diketahui atau ditonton orang banyak/ orang lain Mat 6:16), jangan untuk kemegahan (Luk 18:12 dalam doa orang Parisi bersama-sama pemungut cukai).
Jangan untuk maksud-maksud yang tidak tulus/ jahat seperti Kis 23:12 (rencana jahat hendak membunuh Paulus) 1Raj 21:9 (niat jahat Izebel hendak merampas kebun anggur Nabot dan membunuhnya).
Puasa dan doa semacam ini menjadi kebencian pada Allah dan pasti akan kena hukuman yang adil (Yes 1:13-14 Ams 28:9).
Kita harus tetap hidup sebagai orang suci.
Di hadapan Allah, dan sebagai orang-orang suci kita bertekun dalam doa, kalau perlu dengan kombinasi puasa.
Kita berdoa senantiasa tetapi kita tidak berpuasa senantiasa. Tuhan tidak menuntut kita berpuasa terus menerus, melainkan kalau perlu, misalnya dalam menghadapi pelayanan (Mat 4) dalam mengusir setan (Mat 17:21), kalau pengantin (hadirat Tuhan tidak beserta lagi) hilang (Luk 5:33-35) dan sebagainya.
Blessing Family Centre
Langganan:
Postingan (Atom)