Fatsal IV
ARTI ROHANI
Apakah arti rohani dari Pelita? Menjadi Pelita itu berarti menjadi berkat dengan cara memberikan cahayanya. Siapakah Pelita ini?
Alkitab menyebutkan 3 orang / kelompok sebagai Pelita yaitu :
1. Tuhan Yesus = Terang Dunia
Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Tuhan Yesus itulah terang hidup bagi manusia.
Di dalam Tuhan Yesus ada hidup yang menjadi terang bagi manusia yang mau percaya.
Secara lahiriah Tuhan menciptakan matahari yang bersinar itu manjadi kehidupan bumi. Andaikata matahari berhenti bersinar, seluruh kehidupan di bumi akan mati kata para ahli. Air laut akan membeku karena es kutub utara dan selatan makin meluas. Semua menjadi gelap sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dan tidak dapat menghasilkan buah, bahkan mati. Akibatnya manusia dan binatangpun akan mati. Cahaya matahari yang menjadi sumber tenaga bagi alam dan makhluk hidup lenyap dan akhirnya semua kehidupan akan mati.
Begitu juga Tuhan Yesus adalah terang hidup manusia. Tanpa Yesus, manusia mati di dalam dosanya (Yoh 8:24).
Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, mendapat hidup yang kekal sebab mereka dilepaskan dari dosa-dosanya dan rohnya menjadi hidup. Hanya di dalam Tuhan Yesus ada pengampunan dosa dan kehidu-pan. Tanpa Yesus semua binasa di dalam dosanya. Tuhan Yesus adalah terang hidup bagi manusia.
Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
dalam Yesaya 9:1 sudah dinu-buat-kan bahwa yang dalam kegelapan bayang-bayang maut akan melihat terang hidup yaitu Kristus. Ini digenapkan sejak Tuhan Yesus datang ke dunia Mat 9:16-17.
Yesus itulah terang hidup bagi kita yang mau percaya. Orang yang menerima Tuhan Yesus, jiwanya menjadi segar, ada gairah hidup sebab ia bebas dari dosa dan kutuk dosa, dan kehidupan Yesus mengalir kedalamnya, hubungan dengan Allah kembali dipulihkan, dan rohnya menjadi hidup. Bukan nasi, bukan uang, bukan kesehatan, bukan pangkat atau kedudukan, bukan kesukaan dunia dan lain-lain yang menghidupkan kita tetapi Tuhan Yesus dan hanya Tuhan Yesus yang dapat melepaskan kita dari dosa dan hukumannya. Yesus yang memerdekakan kita dari dosa dan menghidupkan roh kita. Tuhan Yesus itulah terang hidup kita.
2. Kita.
Kalau ada Tuhan Yesus dalam hidup kita, maka terang itu juga akan bersinar melalui kita, sehingga kita juga menjadi terang dunia ini.
Matius 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Orang-orang yang sudah mati lepas dari dosa karena percaya pada Tuhan Yesus, dan mau hidup bagi Tuhan, menurut kehendak Tuhan, tidak lagi menurut kehendak daging, akan menjadi berkat bagi sekitarnya. Ia menjadi Pelita bagi sekitarnya. Kata-kata, tindakan, doa, karunia-karunia Roh dan kuasa Allah akan mengalir keluar dari dirinya seperti sinar keluar dari Pelita.
Orang-orang mendapat berkat hidup dan pelayanannya, orang-orang mendapat terang sinar kehidupan yang keluar daripadanya. Pelayanan orang-orang yang ada Yesus di dalam hidupnya ini seperti Yesus, akan dapat melepaskan orang lain dari ikatan-ikatan dosanya. Inilah orang-orang yang menjadi terang dunia, sebab Yesus ada di dalamnya dan ia hidup untuk Yesus.
Kalau tidak ada Yesus yang memerintah dan menguasai hidupnya, maka daging yang akan bekerja. Orang-orang seperti ini sekalipun Kristen tidak akan menjadi berkat, sebab perbuatan daging yang keluar. Misalnya jumawa, benci, iri, tipu daya, zinah, cabul, bohong, perseteruan, tamak dan sebagainya. Perbuatan-perbuatan menuruti daging/ kehendak sendiri itu merangsang atau mendorong orang juga untuk berbuat perkara-perkara daging sehingga mematikan imannya. Lebih-lebih kalau ia mengakui sebagai orang Kristen, apalagi hamba-hamba Tuhan, justru ia menjadi batu sontohnan bagi sekitarnya, bukan menjadi berkat/ pelita, bahkan menjadi laknat.
3. Gereja.
Secara perseorangan kita adalah pelita, tetapi juga persekutuan dari orang-orang beriman dengan sendirinya juga menjadi pelita yang memancarkan sinar kehidupan Kristus. Memang gereja itu juga pelita.
Wahyu 1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat (= Gereja).
Gereja itu menjadi berkat dalam masyarakat. Gereja memberi berkat secara jamani itu baik, tapi itu belum menjadi pelita yang benar. Terang yang harus diberikan itulah terang hidup dari Yesus, yang melepaskan dari dosa dan kutuk dosa, sehingga selamat untuk kekal.
Memberi materi itu bukan tugas utama Gereja. Orang-orang Yahudi ikut Tuhan Yesus karena mendapat roti, sebab itu mereka mau mengangkat Yesus sebagai raja, tetapi Tuhan Yesus menolak, sebab tujuan atau maksud utama Tuhan Yesus ialah memberi Roti Sorga yaitu terang hidup bagi keselamatan manusia. (kadang-kadang, hanya 2 kali, Tuhan Yesus memberi roti bagi orang banyak, tetapi itu bukan tujuan utamanya).
Orang-orang Yahudi mencari roti untuk mengenyangkan perut, mereka menolak roti Sorga karena itu mereka mulai meninggalkan Tuhan Yesus. Memang orang-orang yang tidak mengerti akan memilih roti biasa.
Gereja harus memberikan roti, terang hidup supaya orang yang mau percaya, beroleh hidup kekal dan merdeka dari dosa, baru dengan demikian Gereja menjadi pelita. Gereja boleh memberi roti biasa (materi, bantuan sosial), tetapi bukan ini tujuannya. Gereja yang betul, menjadi pelita, itu berarti memberi terang hidup Kristus yang menyelamatkan manusia dari dosa dan neraka.
Jadi tujuan utama Gereja ialah menjadi Pelita, yaitu melepaskany manusia dari penjajahan setan, dari ikatan dosa. Ini menjadi prioritas utama.
Prioritas utama berarti segala dana, tenaga, kesempatan yang ada itu terutama diberikan untuk memberitakan Injil, menjadi Pelita, yaitu melepaskan manusia dari dosa, baru prioritas yang selanjutnya untuk yang lain-lain! Jangan tenaga full time untuk pelayanan rohani (kecuali yang sudah cacat) dipakai untuk pelayanan materi, lebih baik diserahkan pada anggota-anggota yang memang bidangnya di sana. Ingat, ladang Tuhan yang suci masih memerlukan banyak tenaga (Mat 9:37).
Beberapa orang keliru mendorong Gereja untuk terutama memberikan roti, materi. Kadang-kadang nampak jelas bahwa Gereja-gereja yang mengutamakan memberi materi, itu sebab tidak mempunyai terang hidup Kristus, seperti Wah 3:1.
Kalau Gereja betul-betul mempunyai terang hidup itu yang bersinar dengan limpah di dalam dirinya, pasti terang hidup itu akan juga memancar dengan spontan keluar kepada kegelapan orang berdosa. Gereja yang memberi roti sorga, terang hidup ini, biasanya juga memberi roti biasa, tetapi itu bukan yang utama.
Kesaksian: seorang pendeta Negro Amerika; ia menginjil di Ghetto orang-orang Negro. Ini adalah daerah yang miskin, penuh kekerasan dan budi pekertinya rendah. Ia memberitakan Injil dengan pengurapan kuasa Allah, maka banyak orang bertobat. Pertumbuhan Gerejanya luar biasa, sehingga mencapai 10.000 orang. Mereka masuk Gereja dengan antre satu per satu, tetapi teratur dan sukacita. Karena sudah dilepaskan dari ikatan-ikatan dosa, maka kejahatan di daerah itu menurun, status ekonomi mereka naik dan banyak perubahan-perubahan yang nyata terjadi dalam masyarakat. Yang sakit disembuhkan, rumah tangga menjadi harmonis, daya kerja meningkat, berkat-berkat jasmani juga melimpah.
Gereja harus menjadi pelita, harus memikirkan untuk memberi roti Sorga, melepaskan orang dari ikatan-ikatan dosanya!
Yudas memberi roti biasa dengan hati curang. Memberi roti hidup tidak boleh dengan curang, tidak akan berhasil. Memberi roti biasa mudah, tetapi kalau memberi roti hidup, kuasa injil, hidup kita sendiri harus berubah, mati lepas dari dosa dan diurapi Roh Kudus. Memberi roti biasa itu baik, tetapi lebih indah memberi Firman Tuhan. Di dalam roti hidup juga ada roti, berkat-berkat jasmani dan rohani, tetapi di dalam roti biasa seringkali tidak ada kuasa injil.
Jangan kita tertipu oleh setan menjadi seperti Yudas yang pelayanannya hanya memberi roti biasa, sebab tidak mempunyai roti Sorgawi, tidak punya terang hidup itu (Yoh 12:6-8). Menangkan jiwa-jiwa, lepaskanlah dari tangan iblis dengan Injil dan kuasa Allah (I Kor 2-4-5).
Masing-masing kita sendiri dan bersama-sama dalam Gereja harus menjadi pelita, yang limpah memancarkan terang hidup itu. Jangan menjadi pelita yang padam (sebab tidak mempunyai terang hidup itu, karena hidup di dalam dosa, jatuh, kalah, ditawan). Hidup semacam ini tidak akan menjadi berkat, tetapi menjadi batu sontohan.
Blessing Family Centre
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.
JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
VISI dan MISI Gereja
VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.
MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar