Bagaimana sikap kita terhadap Firman Tuhan?
Apakah arti Alkitab bagi kita? Manna atau Roti?
Orang yang tidak mempunyai piring rohani, tidak mau bertekun dalam Firman Tuhan, tidak akan dkikenyangkan / dipuaskan oleh Firman Tuhan. Hatinya akan kosong & suka mencari kepuasan dari tempat-tempat lain (dunia). Terhadap orang-orang seperti ini, kesukaan dunia akan sangat menggodanya, sehingga timbul keinginan.
Kedatangan ingin itu sudah merupakan suatu kejatuhan bagi anak-anak Allah. Itu sudah dosa & pada akhirnya akan berakibatkan kematian rohani! Orang-orang Israel mati di Kiberot Taawah bukan karena dosa-dosa yang besar, hanya oleh karena "kedatangan ingin", kata Firman Tuhan (Amsal 27:7).
Bilangan 11:34 "Maka dinamainya tempat itu Kiberot Taawah , karena di sanalah ditanamkannyalah segala orang yang telah kedatangan ingin." (TL)
Firman Tuhan itu makanan jiwa kita, kita harus mempunyai Piring rohani.
Sadarilah bahwa Firman Tuhan itu makanan jiwa kita.
Makanlah sampai kenyang dan puas, sejahtera, sehingga tidak mudah kedatangan ingin perkara-perkara duniawi yang berdosa (Amsal 27:7).
ORANG YANG KEDATANGAN INGIN ITU AKAN :
a. Bersungut-sungut terhadap perkara-perkara rohani, karena di dalam hatinya Ia ingin dunia, minta "daging", bukan perkara-perkara rohani.
Kalau diajak ke Gereja Bersungut-sungut, kalau diajak piknik tertawa lebar.
Kalau disuruh pelayanan Bersungut-sungut, kalau disuruh olah raga, bergairah.
Kalau Firman terlambat, marah-marah; kalau TV sampai larut (tengah) malam, tidak mengeluh. Orang ini sudah bercintakan dunia!
Tidak. Lapar. Godaan. Ingin. Minta. Mati
= Manna -------------> (tidak. ------------> bil 11:34 --------->
Makan. Puas). Dunia. Sungut2. Daging. Bantut
FT
Makan. Kenyang. Tekun. Kuat. Dewasa
= Roti -----------> (puas). ----------> tumbuh---------->. Mulia
Sejahtera. Sempurna
b. Bosan dengan Manna yang tidak dikenal. Di Gereja nampak jelas. Kalau tidak ngantuk pada setiap kali pemberitaan Firman, ya bisik-bisik atau duduk di tempat paling belakang, atau di Kolportasi / tempat penjualan buku, atau di halaman belakang, di tempat-tempat di mana khotbah tidak kedengaran jelas. Inilah orang yang bosan akan Firman Tuhan & penuh dengan keinginan akan perkara dosa.
Kalau mendengar Firman Tuhan itu rasanya seperti penghukuman, dilarang ini, dilarang itu. Justru perkara yang dia ingini, itu yang dilarang (Yesaya 28:13).
Kerinduan yang di dalam, permintaan hati, sekalipun di tanam rapat-rapat, tetap mendesak, lambat atau cepat keinginan itu akan "masak" & lahirlah perbuatan "daging" (Yakobus 1:14). Dan ini akhirnya membawa kematian (Roma 6:23).
Begitulah dengan orang-orang Israel. Mereka bosan dengan Manna lalu minta daging. Memang akhirnya toh mereka mendapat daging, lalu makan dengan rakusnya. Sementara daging itu masih terselip diantara gigi-giginya, dalam mulutnya, kematian sudah datang (Bilangan 11:33).
Begitulah orang-orang yang rakus dengan perkara-perkara kedagingan (sebab kedatangan ingin), rohaninya mati (murtad), undur. Atau kalau tidak mati, Bantut (macet), suatu bentuk Kekristenan yang tidak puas, penuh persungutan-sungutan & tidak dapat berbuah-buah.
Bantut itu tidak mati; tetapi tidak mengeluarkan buah / Sebagian orang Israel tidak mati, masih hidup tetapi tidak masuk Kanaan. Tidak mati mungkin berdaun rindang tetapi tidak berbuah (Matius 21:19).
Begitulah orang-orang yang bosan akan Firman Tuhan dengan tekun setiap hari, maka keinginannya akan dosa makin lama makin kuat, tidak lagi suka pikul salib, tidak lagi berdoa, & akhirnya tidak lagi ke Gereja, undur & mati rohani. Jadi, orang Kristen yang "makan daging", yaitu menurut hawa nafsunya mereka jatuh dalam dosa, tidak lagi kembali kepada Tuhan, binasa! Sebagian orang masih terus makan "daging", belum mati, masih terus ke Gereja, tetapi rohaninya Bantut (macet / tidak bertumbuh).
Semua ini disebabkan karena Firman Tuhan bukan roti baginya, mereka tidak mempunyai piring rohani.
TETAPI bagi orang yang sungguh-sungguh mau bertobat, mau pikul salib, tinggal dalam kesucian, hidup dipimpin Roh & bukan dipimpin daging, maka Firman Tuhan baginya menjadi roti. Kalau jiwanya kosong & lapar, Ia lari kepada Firman Tuhan & mendapatkan Firman Tuhan sebagai Makanan jiwa. Ia mempunyai piring di atas meja hatinya.
B. KHUSUS MAKANAN IMAM-IMAM.
Mengapa untuk sebagian orang Firman Tuhan itu seperti Manna, untuk sebagian orang yang lain, Firman Tuhan itu seperti Roti? Bagaimana caranya supaya orang-orang beriman boleh selalu mendapatkan Firman Tuhan itu seperti Roti bagi jiwanya?
Jadilah Imam-imam!
Sebab bagi Imam-imam, Roti pada Meja Roti Pertunjukan itu makanannya, tetapi bagi orang lain roti pertunjukan itu bukan makanannya.
Imamat 24:9 "Maka inilah menjadi bahagian Harun dan anak-anaknya, yang patut makan dia dalam tempat yang suci itu, karena inilah kesucian segala kesucian baginya dari pada segala persembahan bakaran yang kepada Tuhan; suatu hukum yang kekal selama-lamanya."
Hanya Imam-imam yang boleh makan dari Meja Roti Pertunjukan, & lagi harus dimakan di tempat yang suci.
Imam-imam ialah orang-orang boleh masuk ke dalam Ruang Suci, sesudah dilantik.
Dalam pelantikan (Imamat fatsal 8) ada 3 perkara :
Air (Imamat 8:6) = hidup benar
Minyak (Imamat 8:12) = Roh, &
Darah (Imamat 8:23) = salib
Inilah 3 tanda hidup benar dihadapan Allah Bapa (II Timotius 2:15).
Hidup benar sampai di dalam hati, pikiran & angan-angannya. Selalu benar di hadapan Tuhan. Orang yang sungguh-sungguh lahir baru itu hatinya benci dosa & cinta Allah seperti Ibrani 1:9. Kalau toh jatuh dalam dosa, segeralah bertobat & kembali ke dalam kesucian Tuhan & jangan berbuat dosa lagi (Yohanes 5:14; Yohanes 8:11).
DARAH
Inilah tanda sengsara karena Kristus, Salib! Dengan senang hati memikul salib yaitu berani menderita karena taat akan Tuhan. Tiap hari menyangkal diri, pikul Salib iring Tuhan dan jalan sempit (Lukas 9:23). Tiap hari naik di atas mezbah (Roma 12:1), tiap hari seperti......domba yang sedang di sembelih (Roma 8:36-37).
ROH
Inilah tanda taat dipimpin Roh (Roma 8:14), bukannya berjalan menurut hawa nafsu. Jangan keras tengkuk terhadap pimpinan & suara Roh, tetapi dengar-dengaran. Berjalanlah dalam Roh selalu, itu seperti mempunyai 3 tanda ini: Air; Darah & Minyak, maka kita boleh makan daripada Meja Roti Pertunjukan ini.
Inilah caranya supaya Firman Tuhan menjadi makanan kita! (Yesaya 33:16).
Memang sesudah lahir baru, dihadapan Allah (Wahyu 1:5b; I Petrus 2:9). Bukan hanya Pendeta itu Imam, tetapi setiap orang yang sungguh-sungguh bertobat / lahir baru, Ia juga menjadi Imam-imam dihadapan Allah (I Petrus 2:9).
Sesudah itu tinggallah tetap di dalam kesucian dengan 3 tanda ini, (itu seperti Imam-imam yang masuk & tinggal dalam Ruangan Suci di mana terdapat 3 alat), maka orang seperti ini akan mendapatkan bahwa Firman Tuhan itu seperti ROTI.
Bagi orang yang ada di dalam Ruangan Suci, Firman Tuhan itu menjadi makanan bagi jiwanya, mengenyangkan & memuaskan, Ia mempunyai "piring" di atas meja hatinya.
Mengapa seseorang tidak merasa tertarik membaca Firman Tuhan?
Mengapa mereka merasa lebih tertarik membaca Koran, majalah-majalah duniawi & lain-lain?
Kalau kita lapar, lalu melihat batu, kita tidak akan tertarik. Kalau kita melihat roti baru ada perhatian.
Setan berkata kepada Anak Manusia yang sedang lapar itu bahwa batu (video, buku-buku, kesukaan duniawi, dll) itu roti, ubahkanlah! (Matius 4:2-3), tetapi Anak Manusia tidak mau percaya akan dusta setan. Anak Manusia yakin bahwa Firman Allah yang keluar dari mulut Allah itu roti (Matius 4:4). Jangan memuaskan hati kita yang lapar & kosong itu dengan "batu-batu duniawi", tetapi kenyangkanlah dengan Firman Tuhan, itulah roti yang betul bagi jiwa kita.
Di halaman tidak ada roti!
Bagi orang yang hidup di halaman, maka Firman Tuhan menjadi tertutup; menjadi Manna, bukan roti!
Mengapa ada orang-orang Kristen yang percaya pada dusta setan yang berkata bahwa batu itu roti?, lalu makan "batu-batu" dari iblis itu? Mengapa?
Sebab tidak masuk ke dalam Ruangan Suci! Sebab tidak ada tanda Darah, Air & Roh! Sebab tidak tinggal dalam kesucian!
Mintalah Roti dari Tuhan, milikilah tanda Air, Darah & Minyak, masuklah dalam Ruangan Suci oleh pengampunan Darah-Nya, taatlah pada pimpinan Roh berdasarkan Firman Tuhan, maka kita akan mendapat Roti, bukan batu.(Lukas 11:10-11). Masuklah ke dalam Ruangan Suci, maka Firman Tuhan akan betul-betul terasa seperti makanan yang memuaskan, mengenyangkan jiwa, & mengisi kekosongan hati.
Di dalam Ruangan Suci baru kita akan menemukan Firman Tuhan yang begitu indah & nikmat.
Menyukai khotbah, apalagi yang lucu-lucu & menarik, itu lain daripada menyukai Firman Tuhan. Juga menyukai khotbah-khotbah yang penuh dengan pengucapan Roh Kudus (seperti Herodes yang suka akan khotbah-khotbah Yohanes Pembaptis yang penuh urapan Markus 6:20) itu belum tentu sama dengan menyukai Firman Tuhan.
Orang yang cinta & suka akan Firman Tuhan, selain suka mendengar / belajar dari khotbah-khotbah yang penuh urapan, Ia SENDIRI juga suka membaca & memikir-mikirkan (meditasi) akan Firman Tuhan &MENTAATI dengan senang hati.
Hanya suka mendengar itu bukan mencintai Firman Tuhan, Matius 7:26-27; Yohanes 14:21,23)
Yeremia 15:16 "Pada masa itu aku mendapat Firman-Mu, maka sudah kukecap nikmatnya, dan Firman-Mu bagiku akan kesukaan dan kegemaran hatiku, karena nama-Mu sudah disebut atasku (kita menjadi anak angkat = masuk Ruangan Suci, karena inilah kita menemukan Firman Tuhan begitu indah), ya Tuhan, Allah serta sekalian alam!" (TL)
Meja Roti Pertunjukan itulah makanan untuk Imam-imam!
Mereka melayani & mereka makan daripadanya. Heran, senang, girang!
Sikap orang-orang yang mendengar / membaca Firman Tuhan itu berbeda, karena sebagian berada di halaman, sebagian berada di Ruangan Suci!
Jadi sikap seseorang terhadap Firman Tuhan itu tergantung dari "tempatnya" di dalam Kemah Suci, di halaman atau di Ruangan Suci.
Yang di Ruangan Suci, mempunyai "piring" rohani, yang di halaman tidak mempunyainya.
Orang yang mau dipimpin Tuhan dalam kesucian-Nya, ia akan memiliki "piring" rohani, ia akan dapat melihat bahwa Firman Tuhan itu makanan bagi jiwanya. Orang seperti ini akan mengalami nikmatnya Firman Tuhan, bahkan sampai menjadi "daging" (Yohanes 1:14) lalu tumbuh.
Sent from my iPad
Sekretariat : Jalan Bibis IV/2 Surabaya 60161. Telp. (031)3521551 Fax. (031)3534808
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.
JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)
VISI dan MISI Gereja
VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.
MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar