BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA

Gembala Sidang : Pdt. Jusak Santoso
JADWAL IBADAH RAYA : New Grand Park Hotel Jl. Samudra 3 - 5 Surabaya.
Minggu Ibadah Raya I ~ Pk. 06.00 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak I (Sekolah Minggu I) ;
Minggu Ibadah Raya II ~ Pk. 08.30 WIB (Disertai Penyerahan anak) Ibadah Raya Anak II (Sekolah Minggu II) ;
Minggu Ibadah Raya III ~ Pk. 17.00 WIB Di Ruko Pengampon Square F-28 Jl. Semut Baru Surabaya.
Minggu ketiga, Ibadah Raya I,II & III Setiap bulannya disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus.

JADWAL KEBAKTIAN : Di Ruko Pengampon Square Blok F-28 Jalan Semut Baru Surabaya.
Senin Pk. 18.30 WIB Pendalaman Alkitab.
Selasa Pk. 10.00 WIB Kebaktian Kaum Wanita. Pk. 18.00 WIB Kebaktian Cabang (Jln. Tegalsari No. 62 Surabaya).
Rabu Pk. 10.00 WIB Doa & Puasa. Pk. 18.30 WIB Doa Malam.
Kamis Pk. 22.00 WIB - 04.00 WIB DOA SEmalam suntuk di kantor gereja
Jum'at Pk 22.00 WIB - 04.00 WIB Doa semalam suntuk di Trawas
Sabtu Pk. 18.30 WIB Youth Community.
Senin s/d Sabtu Pk. 04.30-05.30 WIB Doa Pagi .

"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)

VISI dan MISI Gereja

VISI : Mempersiapkan diri menjelang datangnya hari Tuhan yang mulia.

MISI : Melahirkan generasi yang hidup dengan cara seperti Kristus telah hidup

Minggu, 13 Mei 2012

FUNGSI MEJA ROTI PERTUNJUKAN DALAM PERTUMBUHAN IMAN

FUNGSI MEJA ROTI PERTUNJUKAN DALAM PERTUMBUHAN IMAN

Ukuran pertumbuhan iman
---------------------------------
| |
| |---------------------| |
| | Imam besar | |
| |---------------------| |
| | | |
| | Imam-imam | |
| | | |
| |---------------------| |
| |
| Orang Lewi |
| |
| Orang Israel |
|-------------------------------|
Orang kafir

Kemah Suci ini merupakan peta dari Kerajaan Sorga. Ini juga merupakan ukuran dari pertumbuhan iman, dari Pintu Gerbang sampai ke Tabut Perjanjian.
Hal ini dapat kita lihat misalnya dari :

1. Orang-orang yang diizinkan masuk dalam Kemah Suci seperti yang nampak dalam skema di atas. Nyata sekali dari skema ini ada perbedaan tingkatan-tingkatan dari Imam Besar, Imam-imam, orang Lewi, orang Israel & orang kafir.

2. Tabut adalah tahta Allah, lambang kesempurnaan.
Pintu Gerbang adalah permulaannya, sebab darin skema ini dapat kita pakai sebagai patokan untuk pertumbuhan iman orang-orang Kristen, ukuran itu nampak sebagai berikut.

|-------------------------------|
| |
| |------------------------| |
| | menikah | |
| | (sempurna) | |
| |------------------------|-|---- dewasa
| | anak kunci -------|-|----^
| | | | |
| |------------------------|-|---Bayi (8 hari)
| |
| Lahir baru. |
| |
|------------------------------|


HALAMAN
Dari Pintu Gerbang sampai Pintu Kemah, ini menceritakan tentang Lahir Baru yang menghasilkan bayi rohani "berumur 8 hari" Bayi Israel umur 8 hari harus dikhatankan. Ini suatu meterai perjanjian Allah dengan Abraham & keturunannya Kejadian 17:11. Baptisan Roh Kudus juga merupakan meterai Perjanjian Allah Efesus 4:30. Sebab itu Pintu Kemah yang mempunyai arti rohani Baptisan Roh Kudus, juga merupakan pelambang dari pengkhatanan yaitu seorang bayi berumur 8 hari.
Jadi Pintu Kemah adalah pelambang dari pertumbuhan rohani sampai seusia "bayi 8 hari".

RUANGAN MAHA SUCI

Tabut atau Perjanjian adalah Tahta Allah. Ini menunjukan tingkatan rohani yang sempurna. Orang yang sempurna boleh duduk diatas tahta bersama-sama Tuhan Yesus & Allah Bapa (Wahyu 3:21). Jadi Ruangan Maha Suci atau Tabut melambangkan tingkatan rohani yang sempurna.

RUANGAN SUCI

Ini adalah pertumbuhan rohani dari bayi 8 hari (=Pintu Kemah) sampai dewasa.
Jadi Ruangan Suci adalah kunci untuk pertumbuhan iman.

Ruangan Suci & alat-alatnya menerangkan cara-caranya bagaimana kita dapat tumbuh!, dari "bayi rohani" tumbuh terus sampai dewasa, bahkan sampai menjadi Pengantin Kristus yang sempurna.

B. FUNGSI KHAS DARI SETIAP ALAT / BAGIAN DARI RUANGAN SUCI.

Setiap alat atau bagian Ruangan Suci mengambil bagian atau andil yang khas (spesifik) dalam menumbuhkan iman kita. Andil atau fungsi-fungsi ini khas, maksudnya berbeda satu dengan lainnya. Karena itu semua diperlukan bersama-sama, supaya dapat tumbuh dengan seimbang & baik.
Kita tidak dapat memakai satu alat saja, hanya bertekun dalam satu alat saja serta mengabaikan yang lain, karena masing-masing alat atau bagian mempunyai fungsinya sendiri-sendiri yang khas.

Tidak boleh mempunyai 2 (dua) Mezbah Dupa (suka berdoa) tanpa memiliki Meja Roti Pertunjukan (tidak ada penyelidikan Firman Allah), atau ada 3 (tiga) Meja Roti Pertunjukan (sangat suka belajar Firman Tuhan), tetapi tanpa Mezbah Dupa (tidak ada doa) & Pelita (tidak ada pelayanan), & seterusnya.

Semuanya bersama-sama diperlukan, sama-sama harus ada baik, supaya dapat tumbuh terus dengan seimbang & tumbuh terus dengan baik sampai masuk dalam kesempurnaan Allah. Fungsi yang khas dari alat yang satu tidak dapat digantikan oleh alat yang lain, masing-masing berbeda tetapi saling melengkapi sehingga bersama-sama, semuanya menjadi "ALAT-ALAT" pertumbuhan yang lengkap & sempurna.

Contoh :
Alat pencernaan makanan (dari mulut, lambung, usus, sampai anus). Tanpa ini manusia mati. Makanan & saluran pencernaan yang bekerja baik, ini memberi hidup kepada manusia.

Tetapi tidak cukup hanya ini. Betul ini mutlak perlu untuk hidup, tetapi disamping ini juga mutlak diperlukan alat-alat yang lain untuk hidup & pertumbuhan, misalnya:
Alat-alat pernafasan (dari hidung, tenggorokan, pipa-pipa nafas, sampai gelembung-gelembung paru-paru). Tanpa ini manusia juga mati. Jadi ini juga mutlak perlu untuk hidup.

Alat-alat peredaran darah & jantung. Ini juga memberi hidup kepada manusia & perlu untuk pertumbuhan. Tanpa ini manusia mati. Semua diperlukan bersama-sama untuk bisa hidup & bertumbuh.

Jadi untuk pertumbuhan yang baik memerlukan :

Mezbah Dupa
Meja Roti Pertunjukan
Pelita

(sebetulnya semua bagian-bagian lain dari Ruangan Suci seperti Papan, Atap Kemah, Pintu Kemah, Tirai & lain-lain juga mempunyai andil tertentu dalam pertumbuhan iman kita. Tetapi untuk memudahkan pembahasan, maka di sini hanya diambil tiga alat ini untuk mewakili seluruh Ruangan Suci). (lihat skema : Mezbah Dupa --> 30 + Kaki Dian --> 30 + Meja Roti Pertunjukan --> 30)

Skema berikut ini akan menjelaskan betapa kita perlu tumbuh dengan seimbang, sebab itu juga menentukan buah-buah yang dihasilkan selama pertumbuhan ini. Skema ini didasarkan bahwa Ruangan Suci itulah tanah yang baik, menghasilkan buah-buah.

Matius 13:23 "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

1. (satu) ALAT SAJA.

mezbah Dupa --> 30

Orang yang hanya suka berdoa dengan baik tanpa persekutuan & pelayanan, tanpa mengerti Firman Tuhan, paling banyak hanya akan berbuah-buah 30 kali lipat. Tidak mungkin ia berbuah lebih banyak sebab tidak mengerti Firman Tuhan, tidak bersekutu & saling melayani. Orang yang tidak mengerti Firman Tuhan itu bisa celaka karena kebodohan meskipun banyak berdoa (Amsal 10:21).

Pelita --> 30

Juga orang yang suka berbakti, bersekutu & melayani, tetapi tidak suka berdoa & belajar Firman Tuhan akan cepat tertipu oleh setan jatuh dalam dosa & rusak rohaninya. Kalau toh ia berhasil, maksimum 30 kali lipat. Tidak mungkin lebih.

Meja Roti Pertunjukan --> 30

Juga orang yang belajar Firman Tuhan tetapi tidak suka berdoa akan menjadi lemah sehingga akhirnya menjadi munafik seperti orang Parisi.
Tahu tapi tidak berbuat. Tanpa Mezbah Dupa & Pelita paling banyak ia akan berbuah-buah 30 kali lipat.

2. (DUA) ALAT

Meja Roti Pertunjukan + Mezbah Dupa = 60
Mezbah Dupa + Pelita = 60
Meja Roti Pertunjukan + Pelita = 60

Kalau seorang bertekun dalam dua alat saja, tanpa alat yang ketiga, maka buah-buah hidup & pelayanan paling banyak 60 kali lipat & ini maksimum.

3. (TIGA) ALAT, LENGKAP

Meja Roti Pertunjukan + Pelita + Mezbah Dupa = 100

Kalau seorang bertekun dalam ketiga alat ini di dalam kesucian, dipimpin Roh, maka ia akan tumbuh dengan amat baik, berbuah-buah penuh, 100 kali lipat! Dan kalau ini terjadi cukup lama, maka akhirnya orang ini akan terus bertumbuh sampai menjadi sempurna.

Kombinasi lain :
2 Mezbah Dupa atau
3 Mezbah Dupa atau
2 Pelita + Mezbah Dupa atau
3 pelita atau
2 Meja Roti Pertunjukan
Dan lain-lain.

Semua ini adalah kombinasi yang tidak baik, sekalipun jumlahnya 3 (misalnya 3 Mezbah Dupa, atau 3 Pelita). Ini kurang baik & tidak seimbang.

Paling baik bila ada :
Meja Roti Pertunjukan + Pelita + Mezbah Dupa.

C. TINGKATAN-TINGKATAN KESUCIAN

Kesucian itu bertingkat-tingkat seperti "Gunung Kesucian Tuhan".

Mazmur 48:2-3 "Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita!
3). Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar."

Kesucian "di kaki" gunung kesucian Tuhan itu berbeda mutunya dengan kesucian dipuncak-Nya, yaitu seperti Allah.

Kita harus meningkat dalam kesucian yang permulaan sampai menjadi suci seperti Allah, dalam setiap segi hidup kita.

Kesucian itu mempunyai 2 ukuran yaitu :

1. Macamnya. Kita harus disucikan dalam setiap / semua segi hidup kita. Bukan hanya di dalam bidang pernikahan, tetapi juga di dalam keuangan, di dalam kerendahan hati, di dalam makan minum & sebagainya.

2. Tingkatnya. Kita harus meningkat dalam kesucian yang tinggi untuk setiap segi hidup kita.
Ukuran Gunung kesucian ini untuk mengukur tingkat kesucian. Secara kasar ukuran itu adalah sebagai berikut : Gunung Allah --> Puncak --> Lereng --> Kaki

1. Kesucian di kaki gunung kesucian Tuhan.

Di sini orang-orang beriman menjadi suci karena bertobat sehingga dosa-dosanya disucikan. Oleh darah Yesus. Pada permulaan semua orang harus melewati fase ini, yaitu dari orang berdosa menjadi orang suci.

Tetapi jangan terus tinggal di kaki gunung kesucian ini. Sesudah lahir baru, kita harus terus menerus hidup dalam kesucian.
Jangan setiap kali berdosa lagi, lalu lagi-lagi disucikan karena pengampunan. Dengan kata lain : terus menerus berdosa, lalu terus menerus minta ampun dosa, & baru suci karena terus menerus mendapat pengampunan dosa.

Lama-lama ini menjadi tidak baik, seperti babi & anjing yang berulang-ulang secara rutin kembali dalam dosa-dosanya.

II Petrus 2:22 "Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Orang-orang ini harus meningkat terus dalam kesucian yang lebih tinggi, yaitu tetap hidup dalam kesucian tanpa berdosa, tidak sampai berdosa.

2. Kesucian lereng gunung kesucian.

Di sini orang-orang beriman ini suci sebab memelihara diri, menjaga diri sehingga tindak sampai berdosa.

I Yohanes 5:18 "Maka kita mengetahui bahwa barangsiapa yang berasal daripada Allah tiada berbuat dosa, melainkan orang yang berasal daripada Allah itu memeliharakan diri, dan si Jahat itu tiada menjamah dia." (TL)

Mereka suci bukan hanya sebab pengampunan(itu dahulu waktu dikaki gunung kesucian), tetapi sebab menjaga diri sehingga tetap tinggal di dalam kesucian, tidak sampai berdosa. Ini tentu lebih tinggi tingkatnya dari kesucian yang hanya karena pengampunan saja. Orang-orang beriman harus meningkat terus dalam tingkat-tingkat kesucian seperti ini bahkan lebih lagi. Memelihara diri dari godaan-godaan & pencobaan yang datang menyerang, serta terus lulus dalam ujian-ujian yang dihadapinya.

Mula-mula kita suci sekalipun dicobai dengan perkara-perkara kecil, tetapi makin lama kita makin kuat & makin tumbuh sehingga pencobaan-pencobaan besarpun tidak dapat membuat kita berdosa, karena kita kuat di dalam Kristus (Filipi 4:13). Daniel sekalipun diancam untuk dibunuh, ia tetap berdoa, ia tidak mau berdosa. Ia tetap hidup dalam kesucian. Tingkat kesucian Daniel sudah tinggi.

3. Puncak gunung kesucian.
Inilah tingkat kesucian seperti Allah, suci seperti Allah, mutlak suci, tidak mungkin berdosa lagi.

Inilah tujuan kita, supaya kita meningkat terus sampai pada puncak bukit kesucian Allah, suci dalam segala segi hidup & dalam tingkatan yang tertinggi, bahkan tidak dapat lagi berdosa secara mutlak.

Meja Roti Pertunjukan & setiap alat dalam Ruang Suci ini ikut menolong kita untuk tumbuh dalam kesucian, baik dalam macamnya (dalam segala segi hidup) & di dalam tingkatan-tingkatannya.

D. PERANAN MEJA ROTI PERTUNJUKAN DALAM MENUMBUHKAN KEHIDUPAN IMAN.

1. Matius 4:4 sebagai makanan jiwa, sehingga menghidupkan & menumbuhkan iman. Ini sudah banyak diterangkan.

2. Efesus 5:26 Firman Tuhan menyucikan kita.

DISUCIKAN OLEH FIRMAN TUHAN

Kita disucikan dari dosa oleh Darah Yesus, Firman Tuhan juga menyucikan kita dari dosa, tetapi ini lain dari penyucian oleh darah Yesus, atau oleh Roh Kudus, atau dalam pelayanan & sebagainya.

Kita akan membandingkan 2 macam penyucian yaitu :

I. Oleh Darah Yesus
~ Mezbah Korban Bakaran
II. Oleh Firman Tuhan
~ Meja Roti Pertunjukan

I. PENYUCIAN OLEH DARAH YESUS
I Yohanes 1:7b "dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa." lihat juga I Petrus 1:18-19 & Wahyu 1:5-6b.

II. PENYUCIAN OLEH FIRMAN TUHAN
Efesus 5:26 "supaya Ia menguduskan dan membersihkan (sidang itu) dengan pencucian air oleh Firman Allah (KJV, kata "baptisan" dalam terjemahan bahasa Indonesia tidak ada dalam KJV). setelah disucikan-Nya dengan baptisan air oleh Firman Allah".

Yohanes 15:3 "Kamu ini memang suci oleh karena perkataan yang sudah Kukatakan kepadamu." (TL)

Yohanes 17:17 "Kuduskanlah mereka itu di dalam kebenaran; Firman-Mu itulah kebenaran." (TL)

I Timotius 4:5 "karena itulah dikuduskan oleh Firman Allah dan oleh doa."

APAKAH BEDANYA KEDUA PENYUCIAN INI?

I. DARAH YESUS
Ini menyucikan dari dosa-dosa yang sudah dibuat! Orang yang sudah berdosa ini bertobat & minta ampun kepada Tuhan, lalu darah Yesus menyucikan dosa-dosanya yang sudah diperbuat itu.

II. FIRMAN TUHAN
Ini menyucikan dari dosa-dosa yang mungkin sekali akan dibuatnya, sehingga orang ini tidak jadi berbuat dosa, tidak sampai berbuat dosa, tetapi tetap tinggal di dalam kesucian! Jadi disini orang itu belum berbuat dosa. Ia disucikan oleh Firman Tuhan dari "kemungkinan-kemungkinan berdosa".

Jadi dengan singkat dapat dikatakan :

I. Penyucian dengan pengampunan dari dosa yang sudah dibuat.

II. Pencegahan sehingga tidak sampai berbuat dosa.

Tentu yang kedua lebih baik! Tetapi tanpa pengertian Firman Tuhan yang cukup orang-orang beriman akan mudah terperosok ke dalam dosa (=keluar "Ruangan Suci", tidak lagi hidup dalam kesucian, undur dari Tuhan). Kalau sudah berbuat dosa, orang itu harus kembali ke Mezbah Korban Bakaran untuk membereskan dosa-dosanya disana!

Tetapi kalau kita limpah dengan Firman Tuhan & mau hidup suci, Roh Kudus akan menolong kita dengan mengingatkan ayat-ayat Firman Tuhan itu (Yohanes 14:26), sehingga kita ditegahkan (dicegah/ditahan) dari dosa dalam setiap percobaan yang mau menjatuhkan!

BAGAIMANA CARA PENYUCIAN OLEH FIRMAN TUHAN?

1. Menaruh Firman Tuhan di dalam hati.
2. Mentaati apa yang sudah kita mengerti.

1. Mazmur 119:11 "Maka segala firman-Mu telah kutaruh dalam hatiku, supaya jangan aku berdosa kepada-Mu." (TL)

Jelas sekali ini adalah pencegahan. Apa artinya dimasukkan dalam hati?

Artinya Firman Tuhan dimengerti, diingat-ingat, dihafalkan, direnung-renungkan (meditasi) sehingga selalu ingat, masuk dalam pusat ingatan, perhatian & kesukaan hati.

Meja Roti Pertunjukan itu berada di dalam Ruangan Suci. Penyucian ini untuk orang-orang yang berada di dalam Ruangan Suci itu berarti orang-orang yang hidup suci, yang dipimpin oleh Roh & berjalan dengan Allah, bergaul dengan Allah setiap hari, setiap saat. Kalau ada gangguan atau cobaan, maka Roh Kudus akan langsung mengingatkan ayat-ayat yang cocok dengan problema-problema tersebut.

Ini mudah terjadi sebab memang kita sudah menaruh ayat-ayat ini di dalam hati kita lalu Roh Kudus mengingatkannya kembali. Kalau kita sungguh-sungguh mau hidup suci maka dengan memperhatikan ayat-ayat ini, kita akan segera mengerti tentang jalan / rencana kita yang akan salah & dengan mudah ditegahkan (dipisahkan) daripadanya.

2. Mentaati apa yang sudah kita mengerti!

Kalau kita sudah mengerti & diingatkan, maka sekarang giliran kita yang harus taat sekalipun ada resiko. Kalau kita taat, maka kita tidak sampai berdosa, tetap suci.

Contoh :
Pada waktu Daud menemukan Saul dalam keadaan tidak berdaya (tidur), ia dapat membunuhnya dengan mudah. Temannya berkata bahwa inilah saatnya bagi Daud menjadi raja, Tuhan menyerahkan musuhnya ke dalam tangannya. Tetapi Daud ingat Firman Tuhan (Roh Kudus mengingatkan kita akan ayat-ayat Firman Tuhan yang tepat Yohanes 14:26), supaya tidak mendatangkan tangan ke atas orang yang sudah diurapi oleh Tuhan (yaitu Mazmur 105:15).

Ayat-ayat Firman Tuhan ini menyucikan dia dari dosa yang mungkin sekali akan dibuatnya, sehingga Daud tidak jadi berbuat dosa (I Samuel 26:8-9). Jadi kita melihat di sini bahwa FIrman Tuhan menyucikan Daud dari kemungkinan untuk berbuat dosa, sehingga tidak sampai berbuat dosa!

Begitu pula dalam kehidupan kita sehari-hari ada banyak kemungkinan-kemungkinan untuk jatuh dalam dosa. Misalnya pada waktu seorang yang berbuat jahat kepada kita lewat di hadapan kita.
Daging membenci orang itu & ingin membalas dendam, tetapi segera Roh Kudus mengingatkan kita akan Firman Tuhan dalam Roma 12:19-20).

Kalau kita mau tetap tinggal di dalam kesucian, kita mau taat, kita menerima ayat-ayat ini & menolak kehendak daging maka pikiran kita disucikan oleh Firman Tuhan, sehingga tidak timbul kebencian, kita tidak menuruti daging & tidak sampai berdosa dalam pikiran & perbuatan kita.

Kadang-kadang tanpa dicari-cari, ada saja godaan-godaan sex merangsang & menggoda kita. Tetapi Roh Kudus mengingatkan kita pada Firman Tuhan tentang Simson.

Betul enak buat daging seperti Simson yang hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi akibatnya segala pengurapannya & kesempatannya hilang. Coba Simson tidak berdosa, ia masih akan hidup lebih lama & lebih mulia. Tetapi sekarang Roh Kudus meninggalkan dia, bahkan di dalam sengsara yang ngeri, bola matanya pecah & dicukil keluar, dihina sebagai tontonan orang Filistin, menderita lahir batin. Coba Simson menikah baik-baik dengan gadis Israel yang baik, pasti hidupnya akan lebih baik & pahalanya indah, limpah, mulia untuk kekal.

Kalau kita ingat Firman Tuhan tentang Simson ini maka keinginan-keinginan yang rendah itu akan leleh. Oleh Firman Tuhan kita disucikan dari kemungkinan-kemungkinan jatuh dalam dosa, baik dalam pikiran, lebih-lebih dalam perbuatan.

Seorang pulang dari berjalan jauh & dengan lelah, kepanasan ia tiba. Ia melihat ada sepotong semangka merah & baru keluar dari lemari es. Begitu menggiurkan, ia ingin langsung menyantapnya saja, tetapi segera saudaranya berkata: "jangan, itu mengandung racun, sudah terkontaminasi (kena) dengan racun tikus! Waktu ia mendengar penjelasan ini, serta merta keinginannya akan semangka itu menjadi leleh. Sama sekali tidak bernafsu lagi. Mengapa? Sebab diterangi oleh kata-kata penjelasan ini: racun! Dapat membuat kematian!

Begitu juga keinginan akan uang, tamak, popularitas, zinah, kuasa & lain-lain, kalau kita ingat Firman Tuhan tentang pokok-pokok di atas, yaitu :
~ bagaimana akibatnya kalau meninggikan diri,
~ bagaimana akibatnya kalau berzinah,
~ bagaimana akibatnya kalau ingin akan uang & seterusnya maka keinginan yang sia-sia akan leleh & lenyap.

Kalau hati kita limpah dengan Firman Tuhan, lebih-lebih kalau terus bertambah-tambah (seharusnya begitu), maka kita akan terus menerus disucikan dari segala kemungkinan dosa. Kalau kita sungguh-sungguh mau hidup suci, maka kita akan mudah melepaskan diri dari segala kemungkinan-kemungkinan berbuat dosa dengan Firman Tuhan.

Simpanlah Firman Tuhan di dalam hati baik-baik, & taati semua yang sudah kita mengerti, & terus bertambah-tambah lagi dalam Firman Tuhan, maka Firman Tuhan akan terus menerus menyucikan kita, sehingga kita makin meningkat dalam tingkatan-tingkatan kesucian yang makin tinggi, & akhirnya boleh sampai di puncak bukit kesucian Allah yaitu suci seperti Allah, mutlak, tidak mungkin berdosa lagi.

Manusia lama yang hidup dalam tubuh dosa & tubuh maut tidak mengalami segala perkara yang indah-indah ini seperti yang telah diterangkan ini. Mereka ada di dalam kuasa maut, sebab itu dalam percobaan & godaan langsung jatuh dalam dosa.
Tetapi kita adalah manusia baru, kita tidak lagi berada di ddalam hukum dosa & hukum maut, tubuh kita bukan lagi tubuh dosa & tubuh maut, tetapi anggota tubuh Kristus & di dalam hukum Roh justru Roh Kudus menolong mengingatkan kita akan ayat-ayat Firman Tuhan sehingga kita segera sadar akan dosa yang hendak menerkam kita, & dapat menolaknya sehingga tidak sampai berbuat dosa! Begitu indah manusia baru hasil lahir baru di dalam Kristus (II Korintus 5:17).

Beginilah halnya orang yang terus menerus disucikan oleh kebenaran Firman Tuhan. Bukan dari dosa-dosa yang akan diperbuat, tetapi dari kemungkinan-kemungkinan dosa, sehingga tidak jadi berbuat dosa & tetap tinggal di dalam kesucian.

Yohanes 8:32 "dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itulah akan memerdekakankamu." (TL)

Kita diingatkan oleh Roh Kudusakan Firman Tuhan, sehingga kita sadar & mengenali kemungkinan-kemungkinan dosa itu, & dengan mentaati-Nya kita disucikan terus menerus oleh Firman Tuhan.

I Petrus 1:22 "Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran (yaitu Firman Tuhan), sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu."

Demikianlah Firman Tuhan terus menerus menyucikan orang-orang suci sehingga tetap hidup suci bahkan makin tumbuh dalam tingkatan-tingkatan kesucian yang lebih tinggi.

(Darah Yesus menyucikan orang yang berdosa atau orang beriman yang jatuh dalam dosa, sehingga kembali dalam kesucian. Ia tidak meningkat dalam kesucian, hanya sekedar kembali dalam posisi yang lalu). Amien.


Sent from my iPad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar